Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

MALPOSISI ( LETAK SUNGSANG )

Diajukan untuk memenuhi tugas stase Keperawatan Maternitas

Oleh :

Hary Maulana Nesta

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

CIMAHI

2022
LAPORAN PENDAHULUAN
MALPOSISI (LETAK SUNGSANG)

A. Definisi
Letak sungsang adalah kehamilan dengan janin yang membujur dalam rahim dengan
bokong pada bagian bawah (pedoman pelayanan medis SMF Obsteetri dan
Gineakologi RSK St. Vincentius A Paulo surabaya, 2010). Letak sungsang adalah
letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah atau presentase.
B. Etiologi
1. Prematuritas kerena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air tuban masih banyak
dan kepala anak relatif besar
2. Hydramnion karena anak mudah gerak
3. Plasenta praevia karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul
4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicomis.
5. Panggul sempit, walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sungsang
6. Kelainan bentuk kepala : hydrocepalus, anencephalus, karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
C. Pathway
Panggul sempit , bentuk rahim
abnormal, ukuran kepala lebih besar

Menghalangi
penuruann janin ke
PAP

Kelainan letak
sungsang

Pergerakan janin lebih Prenatal (Antenatal


banyak diabdomen care )
bagian bawah

Usia kehamilan < 30


Kepala janin menekan
minggu
diafragma

Knee chest position


Gangguan rasa
Nyaman Nyeri
Gagal Prolaps tali pusat

Letak sungsang
Bokong lebih unak Tali pusat terjepit
bokong janindan
panggul ibu
Resiko partus lama

Suples o2 ke janin
Kecemasan berkurang

Fetal distres

Janin kekurangan
oksigen

Resiko cedera pada


janin

D. Manifestasi Klinis
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah pusat dan ibu sering merasa
benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada pundus uteri
3. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil
pada pihak yang berlawanan
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat
E. Komplikasi
1. Komplikasi pada janin
a. Kematian perinatal
b. Prolaps funikuli
c. Trauma pada bayi akibat tangan yang ekstended, kepala yang ekstended,
pembukaan serviks yang belum lengkap, CPD
d. Perlukaaan atau trauma pada organ abdominal atau pada leher
2. Komflikasi pada ibu
a. Cemas dan stres
b. Pelepasan plasenta
c. Perlukaan vagina atau serviks
d. Endometritis
F. PENGKAJIAN
1. Indentitas
2. Keluhan utama
Pergerakan janin terasa dibagian perut bawah, dibawah pusat dan ibu sering mersa
benda kasar (kepala) mendesak ketukang iga.
3. Riwayat menstruasi
HPHT untuk menentukan perkiraan persalinan dan umur kehamilan
4. Riwayat kehamilan yang lalu
Kehamilan premature, multipara, riwayat kelahiran letak sungsang, hydranbion,
plasenta previa, panggul sempit beresiko untuk terjadi letak sungsang
5. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu apakah ibu menderita DM, HT, jantung, dan
apakah ada penyakit turunan
6. Riwasat kehamilan sekarang
Letak sungsang bissa terjadi pada kehamilan primi atau multigravida terutama
pada multigravida ini karena pada multi gravida ruang rahim lebih luas sehingga
pergerakan janin lebih luas.
7. Pemenuhan kebutuhan dasar
a. Aktivitas dan istirahat
Harus diimabngi dengan istirahat yang cukup supaya kondisi ibu tetap baik
b. Nutrisi dan cairan
Tidak ada diit khusus pada ibu hamil sungsang, tetapi kualitas makanan ibu
harus tetap diperhatikan
c. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul kontipasi dan sering BAK
8. Status psikososial
Tingkat penerimaan dicerminkan dalam kesiapan wanita dan respon
emosionalnya dalam menerima kehamilan, ibu hamil dengan letak sungsang
akan merasakan cemas terhadap keadaan dirinyadan keadaan jainnya.
9. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut : warana, kebersiahan, mudah ronto/tidak
Muka : cloasma, jerawat, sianosis, berkeringat
Telinga : kebersihan, gangguan pendengaran
Mulut : karies gigi, kebersiahan mulit dan lidah, kelembaban bibir
Hidung : pernafasan cuping hidung
b. Leher : pembesaran kelenjar limfe, tiroid
c. Dada : retraksi dada. Denyut jangtung teratur
d. Payudara : bentuk simetris/tidak, kondisi puting susu
e. Abdomen : Pembesaran perut dan TFU sesuai umur kehamilan, luka bekas
operasi, mendengarkan DJJ, letak janin sungsang
f. Vulva dan perineum
Keadaan vulva versih atau kotor, pengeluaran pervagina bila berupa cairan
g. Anus : bila ada hemoroid resiko terjadinya perdarahan
h. Ekstrimitas melihat adanya edema atau tidak
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Anamnesa : pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, di bawah
pusat dan ibu sering merasa benda kasar (kepala) mendesak tulang iga
2. Palpasi abdomen : pada bagian pundus uteri teraba bagian bulat, keras dan
melintang atau kepala teraba dibagian atas
3. Auskultasi : menunjukan DJJ terdengar keras di umbilikus atau di atasnya
4. Pemeriksaan USG
5. Pemeriksaan X ray
H. Penalataksanaan
1. Waspada letak sungsang dimulai sejak kehamilan 24 minggu
2. Usia kehamilan 28-30 minggu yang masih didapatkan letak sungsang maka
lakukan USG untuk mencari kemungkinan adanya kelainan letak plasenta, cacat
bawaan atau bentuk rahim
3. Apanila dalam pemeriksaan USG tidak ditemukan kelainan maka dicoba
dilakukan versi luar ke letak kepala (tanpa paksaan)
4. Paien diminta kontrol 1 minggu kemudian, bila versi luar gagal maka kontrol 1
minggu lagi coba versi luar sekali lagi, bila gagal versi luar tidak di lakukan
5. Koreksi dengan cara knee Chest position diharapkan janin akan kembali ke
presesntasi kepala. Caranya bersujud dengan kaki sejajar pinggul dan dada sejajar
lurus, dilakukan 3 kali sehari selama 10-15 menit setiap kali, lakukan saat perut
anda kosong dan bayi aktif kemudian dapat menggunakan papan miring

I. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Kelainan letak sungsang Gangguan rasa
1. Paien nyaman nyeri
mengeluh
tidak nyaman Pergerkan janin lebih
2. Pasien banyak diabdomen
mengeluh bagian bawah
tidak mampu
rileks
Kepala janin menekan
DO : diafragma
1. pasien tampak
gelisah
Nyeri
2. pasien
menjukan
gejala distres Gangguan rasa nyaman
Nyeri

2. DS: Kalainan letak sungsang Ansietas


1. paien merasa
bingung
2. pasien merasa Prenatal
khawatir
dengan akibat
dari kondisi Usia kehamilan <30
yang dihadapi minggu
DO :
1. pasien tampak
Knee chest position
gelisah
2. pasien tampak
tegang Gagal
3. pasien sulit
tidur
Letak sungsang

Bokong lebih lunak

Resiko partus lama

Ansietas
3. DS: Kalainan letak sungsang Resiko Cedera
1. Pasien sering pada janin
kecapean
2. Kadang Prenatal
merasa lemas
DO :
Usia kehamilan <30
minggu

Knee chest position

Gagal

Prolaps tali pusat

Tali pusat terjepit bokong


Janin dan panggul ibu

Suplay O2 kejanin
berkurang

Fetal distres

Janin kekurangan
oksigen

Resiko Cidera pada


janin
J. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman Nyeri b.d penekanan kepala janin pada diagfragma
2. Resiko cedera pada bayi (asfiksia) b.d prolas tali pusat
3. Ansietas b.d takut pada kondisi ibu dan janin
K. Rencana Asuhan Keperawatan
HARI/T NO.D PERENCANAAN
GL X
KEP
1 TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Tujuan : setelah dilakukan Manajemen
tindakan keperawatan nyeri
selama 3x24 diharapkan Observasi : Untuk
nyeri berkurang dengan Kh : 1. Indentifika mengetahui
• Klien tidak menunjukan si lokasi, tindakan
ekspresi kesakitan karakterist selanjutnya
• TTV dalam keadaan ik, durasi,
normal frekuensi,
kualitas,
intensitas
nyeri
2. Indentifika
si skala
nyeri
3. Indentifika
si yang
memeperb
erat nyeri 1. Untuk
Terapeutik : membantu
1. Berikan menurunkan
teknik rasa nyeri
nonfarmak 2.
ologi meningkatkan
2. Berikan relaksasi dan
tindakan menurunkan
kenyaman ketegangan dan
an (mis meningkatkan
masage, koping klien.
gosokan
punggung,
sandaran
bantal) Mengurangi
Kolaborasi : rasa nyeri
Kolaborasi
pemberian
analgetik

2 Tujuan : setelah dilakukan Pemantauan DJJ 1. untuk


tindakan keperawatan 1. anjurkan ibu mengetahui
selama 3x24 diharapkan untuk kondisi janin
tidak terjadi afeksia pada memeriksakan dan mentukan
janin dengan KH: kandunganya tindakan yang
1. DJJ teratur secara teratur tepat bila terjadi
2. DJJ terdengar 120- sesuai jadwal kelainan pada
160x/menit kunjungan janin.
3. gerakan janin aktif 2. DJJ yang
lemah dan tidak
teratur
2. observasi DJJ merupakan
janin (kekuatan tanda terjadinya
dan frekuensi) asfeksia bayi
dalam
kandungan
3. untuk
memberikan
pertolongan
3.kolaborasi segera pada
dengan dokter bila janin
ada tanda-tanda
asfiksia
3. Tujuan : setelah dilakukan 1. informasikan 1. dengan
tindakan keperawatan kondisi janin pada memberitahu
selama 3x24 diharapkan ibu saat ini kondisi ibu dan
cemas berkurang dengan janin akan
KH : memberikan
1. Klien tidak gelisah perasaan lega
2. klien tampak tenang dan dan nyaman
tidak tegang 2. jelaskan 2. semakin
3. TTV dalam keadaan hubungan tinggi tingkat
Normal kecemasan cemas akan
dengan his semakin sering
3.berikan his muncul
penjelasan 3. pengertian
kemungkinan kelain dalam
persalinannya kemungkinan-
nanti bisa lahir kemungkinan
spontan atau SC persalinanya
4.monitor tingkat
kecemasan klien 4. Untuk
melalui observasi mengetahui
kecemasan
5. anjurkan klien klien
untuk bernafas 5. Dengan
dalam dan bernafas
perlahan dalam dan
perlahan
dapat
membantu
menurunkan
stres

DAFTAR PUSTAKAN

References
Bobak. (2004). Buku Ajaran Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Hidayat. (2009). Askep ibu dengan letak sungsang . Retrieved from scribd:
http://hidayat2.wordpress.com/2009/04/12/askep-ibu-dengan-letak-sungsang/
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta :
dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (t.thn.). Standar Diagnosis Keperawatan indonesia (1 ed.).
jakarta : persatuan perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai