Anda di halaman 1dari 22

ASKEP 14 I

LANSIA :
INKONTINENSI
A
Kelompok 3_4B
Tinjauan Kasus
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan pendidikan terakhir SMP
dengan keluhan keluaran urine tidak terkontrol, terkadang susah untuk menahan BAK nya sampai ke
toilet, dan terganggu tidur saat malam hari karena ada keinginan untuk BAK. Sekarang klien merasa
tidak nyaman dengan kondisinya saat ini, terdapat lecet di bagian paha klien, pada saat dikaji keadaan
umum lemas dengan kesadaran composmentis tanda vital pasien TD : 130/80 mmhg, S : 36,2 C, N : 82
x/mnt, RR : 20 x/mnt BB : 62 kg
IDENTITAS
KLIEN
Nama Lansia : Tn A
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ds X RT 06/RW 09
Tanggal Pengkajian : 07 September 2021
Status Kesehatan Saat ini
● Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : ● Pengetahuan tentang penatalaksanaan masalah
● Tn. A mengatakan sering BAK pada malam hari dan kesehatan
sering tidak tertahankan
● Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu Tn. A tidak mengetahui penyakit yang di rasakannya
● Tn. A mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sekarang, tidak mengetahui pencegahan yang harus dilakukan
sebelumnya agar kondisinya tidak bertambah buruk dan tetap beraktifitas
● Keluhan kesehatan umum seperti normal, menurut Tn. A beliau jarang datang ke
● Tn. A mengatakan sering BAK yang tidak terkontrol, pelayanan kesehatan karena terlalu sibuk dengan
terkadang susah untuk menahan BAK nya sampai ke pekerjaannya dan tidak menyempatkan waktu untuk berobat
toilet dan sering terjadi pada malam hari, keluhan ketika sakit, hanya mengkonsumsi obat warung ketika merasa
tersebut telah dirasakan selama satu tahun terakhir tidak pusing atau demam
Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn. A mengatakan tidak memiliki penyakit pada masa kanak-
kanak, klien mengatakan dirinya sehat, tidak ada trauma atau
perawatan di rumah sakit ataupun riwayat operasi
Tinjauan sistem :
umum
Penilaian diri terhadap status kesehatan
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak menyadari
mempunyai kelainan Overactive bladder atau kandung kemih
hiperaktif (KKH) yang mengakibatkan klien sering BAK
tidak terkontrol dan sering BAK di malam hari

Kemampuan AKS
Tn. A mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke
kebun dan aktivitas lainnya namun pada malam hari
menjelang tidur keluhan BAK nya terus berulang
Tinjauan Sistem : Perkemihan

Perkemihan Ya tidak

Dysuria Tidak

Frekuensi (>15 Ya
x/hari)
ya
Dorongan

menetas tidak
Pengkajian Psikososial dan Spiritual : Psikososial

Hubungan klien dengan lingkungan atau tetanggnya baik, terbukti Tn. A


suka mengobrol dengan tetangganya, tidak terlihat cemas dan depresi,
Tn. A dalam pengambilan keputuasnnya selalu melibatkan keluarganya
terlebih kepada istri dan anaknya yang sudah dewasa
Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1
● Apakah klien mengalami sukar tidur? jawaban “Ya”
Klien mengatakan ada masalah dalam tidurnya
Pertanyaan Tahap 2
● Apakah klien sering merasa gelisah? ● Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1
Klien mengatakan tidak merasa gelisah apabila bulan?
tidak ada keluhan sakit Ya
● Apakah klien sering murung atau ● Ada masalah atau banyak pikiran?
menangis sendiri? Tidak
● Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain?
Klien mengatakan tidak murung dan menangis
Tidak
● Apakah klien sering was-was atau kuatir ? ● Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter?
Klien mengatakan kadang dia khawatir apabila Tidak
sedang dalam keadaan sakit ● Cenderung mengurung diri?
Tidak

MASALAH EMOSIONAL (-)


Pengkajian Psikososial dan Spiritual : Spiritual

Klien mengatakan bahwa dirinya selalu shalat 5 waktu, walaupun klien


jarang melakukan shalat sunah tetapi klien tetap taat kepada apa yang di
wajibkan serta klien yakin akan kematian dan meyakini bahwa kematian
itu rahasia Allah SWT dan pasti akan terjadi.
Pengukuran Antropometri
IMT berat badan (dalam Kg) : tinggi badan (m)
62 : 1,58 = 24
IMT normal

Berat Badan Ideal (Tb-100) – 10% (Tb-100)


(158.75-100) – 10% (158.75-100) = 52.875

Pengukuran tinggi Pria : (2.02 x tl (cm)) – (0,04 x umur (tahun)) + 64.19


 
badan
(2.02 x 48 ) – (0.04 x 60) + 64.19 = 158.75
Komponen interpretasi

Pengukuran Fungsional Klien : Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB),


KATZ indeks menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah,
dan mandi
Pengkajian Barthel Indeks 100 : mandiri

Pengkajian Status Mental Gerontik Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh


: Short Portable Mental Status >23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Questioner (SPMSQ) dan MMSE
(Mini Mental Status Exam)
Pengkajian Keadaan Rumah Hasil : 2,Skor lebih dari 5 : beresiko jatuh

Geriatric Depresion Scale Skor 5-9 : depresi ringan

Apgar Keluarga 7 – 10 : disfungsi keluarga ringan atau


tidak disfungsi keluarga
Pengenalan Risiko Osteooporosis < 4 : tidak termasuk orang yang berisiko
osteoporosis
Komponen interpretasi

Clinical Dementia Rating (CDR) Nilai 0 : tidak ada gangguan


nilai : 0,0,5,1,2,3

Berg Balance Scale 41 – 56 = mandiri/independen

Tes Keseimbangan Nilai 0-24 = tidak beresiko jatuh

Tes Romberg (keseimbangan Kondisi saraf yang normal dapat


tubuh) mempertahankan posisi ini baik dengan mata
terbuka atau tertutup

Tes Rockport gerakan jalan dengan jarak 1600 meter Tn A


selama 15 menit menghasilkan nilai VO2 Max
sebesar 27 atau dapat dikatana tingkat kebugaran
Tn A Cukup
Data Etiologi masalah

Ds : Tidak mampu mengontrol Gangguan eliminasi urin

Tn. A mengatakan keluaran urine tidak terokontol keluaran urine


dan terkadang susah untuk menahan BAK sampai
ke toilet
Do :
Keluhan dirasakan pada saat malam hari

Ds : Terganggu tidur saat malam Gangguan pola tidur

Tn. A mengeluh terganggu tidur saat malam hari karena ada keinginan untuk
BAK
karena ada keinginan untuk BAK
Do :
Keluhan dirasakan pada malam hari
Data Etiologi masalah

Ds : Kurang terpaparnya informasi Deficit pengetahuan


Tn. A tidak mengetahui penyakit
yang di rasakannya sekarang,
tidak mengetahui pencegahan
yang harus dilakukan agar
kondisinya tidak bertambah
buruk dan tetap beraktifitas
seperti normal
 
Do :
Menunjukkan perilaku tidak
sesuai anjuran
Rencana Asuhan Keperawatan
Gangguan Eliminasi Urin

Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan eliminasi urine Tn. A dapat membaik dengan
kriteria hasil :
● Desakan berkemih menurun
● Distensi kandung kemih menurun
● Nokturia menurun
● Frekuensi BAK membaik

Intervensi
Manajemen Eliminasi Urin
Rencana Asuhan Keperawatan
Deficit Pengetahuan

Tujuan
Setelah dilakukan kegiatan promosi kesehatan diharapkan
tingkat pengetahuan Tn. A terhadap kondisinya dapat
meningkat dengan kriteria hasil
● Verbalisasi minat dalam pengetahuan tentang suatu
topik meningkat
● Kemampuan menjelaskan menigkat

Intervensi
Edukasi Kesehatan
Rencana Asuhan Keperawatan
Gangguan Pola Tidur

Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan pola tidur Tn. A membaik dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
● Keluhan sulit tidur menurun
● Keluhan sering terjaga menurun
● Keluhan tidak puas tidur menurun
● Keluhan istirahat tidak cukup menurun

Intervensi
Dukungan Tidur
Implementasi dan Evaluasi
Gangguan Eliminasi Urin

Implementasi
• mengkaji frekuensi urine, warna, konsistensi, aroma, dan volume
• mencatat waktu berkemih
• mengkaji tanda-tanda vital Tn. A
• mengajarkan cara penggunaan teknik non farmakologis (bladder training, dan habit training)

Evaluasi
S : Tn. A mengatakan belum mampu mengontrol BAKnya tetapi sudah mampu menahan BAK sampai
ke toilet
O : TD 120/80 mmhg, N 89 x/mnt, RR 23 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan secara mandiri
Implementasi dan Evaluasi
Defisit Pengetahuan

Implementasi
• Menjelaskan apa itu Overactive bladder atau kandung kemih hiperaktif (KKH)
• Menjelaskan tanda dan gejala

Evaluasi
S : Tn. A mengatakan mengetahui apa itu Overactive bladder atau kandung kemih hiperaktif (KKH)
O : Tn. A menjawab saat ditanya tentang Overactive bladder atau kandung kemih hiperaktif (KKH)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Implementasi dan Evaluasi
Gangguan pola tidur

Implementasi
• Membantu mengidentifikasi faktor penganggu tidur
• Mencatat pola aktivitas dan tidur Tn. A
• Membantu klien memodifikasi lingkungan
• Menetapkan jadwal tidur rutin
• Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

Evaluasi
S : Tn. A mengatakan kulitas tidurnya sudah membaik tetapi frekuensi BAK pada malam hari masih
sering
O : Tn. A mampu mengontrol pola tidurnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan secara mandiri
Terima Kasih
David Prastyo Ariwibowo

Vini Ocktaviani Sopandi

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai