Anda di halaman 1dari 4

KASUS I

(Mahasiswa no. absen 1-12)

Tn N usia 65 tahun tinggal di panti werda melati. Klien memiliki riwayat hipertensi 1 tahun yang
lalu. Berdasarkan hasil wawancara klien mengatakan di pagi hari sering tiba-tiba celananya
basah (mengompol). Klien mengatakan sebelum mencapai kamar mandi klien sudah buang air
kecil dicelana. Klien mampu berjalan secara mandiri walau pelan karena nyeri lutut jika berjalan
terlalu cepat. Berdasarkan hasil pengkajian BARTEL INDEKS, keinginan mengontrol berkemih
nilai= 5, aktivitas toilet nilai= 5. Klien bisa makan, menyisir rambut, berpakaian dan berpindah
secara mandiri. Urin warna kuning, tidak ada massa atau pembesaran kandung kemih dan tidak
ada nyeri tekan. TD 130/90, S 36 C, N: 90 x/menit, RR: 20 x/menit. Klien saat ini tidak
mengkonsumsi obat-obatan farmakologi.
KASUS 2

(mahasiswa no. absen 13-24)

Perawat N sedang melakukan pengkajian kepada Ny R yaitu seorang lansia berusia 78 tahun.
Saat ini keluarga Ny R mengeluhkan tentang penurunan daya ingat Ny R. Keluarga mengatakan
bahwa Ny R terkadang tidak dapat mengingat anggota keluarganya namun belum ada perubahan
perilaku yang ditunjukkan, Ny R masih tampak ceria seperti hari-hari sebelum beliau mengalami
penurunan daya ingat. Kondisi ini sudah berlangsung 3 bulan. Keluarga sudah membawa Ny R
ke pelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan. Ny R dicurigai menderita dimensia
stadium I. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum Ny R baik. Pemeriksaan TTV
dbn (TD = 140/90 mmHg; N= 68X/menit; RR = 24 X/menit; S= 36 C). Pengkajian SPMSQ
menunjukkan gangguan kognitif moderate. Ny R mengalami gangguan pada orientasi waktu,
tempat, perhatian kalkulasi dan daya ingat. Selama perawat N berinteraksi dengan klien, Ny R
sudah 2 kali mengambil piring untuk sarapan, padahal Ny R sudah sarapan. Ny R lebih bisa
menceritakan peristiwa yang sudah lampau dan mudah melupakan peristiwa-peristiwa yang baru.
KASUS 3

(Mahasiswa no. absen 25-36))

Seorang lansia usia 68 tahun, Tn B, memiliki beberapa tanda dan gejala yang menunjukkan
bahwa ia mengidap post power syndrome. Dari hasil pengkajian perawat didapatkan data jika
keluarga sering mengeluhkan bahwa klien Tn B sering merasa tersinggung dengan ucapan
keluarga, hanya karena dianjurkan untuk makan, mandi dan kegiatan-kegiatan yang lain, Tn B
selama dilakukan pemeriksaan dan pengkajian sering menggunakan intonasi suara yang
meninggi. Selain itu Tn B selalu menanyakan hal-hal yang kurang penting agar mendapatlan
bantuan dari keluarga di rumah. Misalnya pertanyaan harus makan jam berapa, akan ikut
pengajian atau tidak, sehingga terkesan Tn B sudah susah mengambil keputusan dan seringkali
bertanya hal kecil. Kelaurga mengatakan semenjak memasuki masa pension Tn B sering
mengeluh tidak bisa tidur, dan sering merasa dadanya sesak saat sore hari. Namun setelah
dilakukan pemeriksan tidak terdapat penyakit fisik yang ditemukan, Tn B juga mengeluhkan jika
ia seringkali ditinggal sendiri di rumah oleh keluarga dan merasa kesepian. Perasaan kesepian
juga dipengaruhi ia tidak dapat lagi berjalan jauh sehingga membuat ia tidak dapat bertemu
dengan temannya. Dari hasil pengkajian MMSE Tn B mengalami gangguan kognitif sedang.
KASUS 4

(mahasiswa no. absen 37-48)

Ny.S (65 tahun) tinggal di PSTW sejak 2 minggu yang lalu karena suaminya telah meninggal
dunia dan tidak ada yang merawat di rumah. Perawat melakukan pengkajian dan mendapatkan
hasil bahwa keadaan umum klien baik dengan TD = 130/90 mmHg, RR=18 kali/menit, N = 80
kali/menit, Suhu 36,5 derajat Celcius. Ny.S mengeluhkan kesulitan untuk memulai tidur,
seringkali terbangun di malam hari, merasa mengantuk di siang hari dan mengeluhkan nyeri
kepala. Ny.S juga mengatakan masih seringkali teringat dengan suaminya yang baru meninggal.
Pengkajian lanjutan menilai kualitas tidur menggunakan kuesioner PSQI didapatkan data bahwa
skor kualitas tidur 11. Berdasarkan hasil pengkajian status fungsional INDEKS KATZ
ditemukan hasil:
1. Klien membutuhkan bantuan pada 2 bagian mandi (tidak mampu membersihkan area
punggung dan kaki)
2. Klien tidak mampu memakai baju sendiri
3. Klien mampu masuk dan keluar dari kamar kecil dan membersihkan genetalia sendiri
4. Klien membutuhkan bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur, kursi, dan
berpindah
5. Klien mampu mengontrol sendiri BAB dan BAK nya
6. Klien mampu mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai