A. Pengkajian Kasus
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 57 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
2. Keluhan Utama
yakni anggota tubuh sebelah kiri yang tidak bisa bergerak dan ada
keluhan batuk tidak berdahak yang hilang timbul dan sudah lumayan
lama.
akupuntur, dan pernah terapi di RS, saat ini Tn.S hanya di rawat
dirumah dan diberikan obat anti hipertensi dan obat anti diabetes yang
dibeli sendiri.
3. Data Khusus
a. Primary Survey
1) Airway
2) Breathing
suara napas vesikuler, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada
b. Secondary Survey
1) Brain
2) Breathing
3) Blood
4) Bladder
Kemih (ISK) dan batu saluran kemih, tidak terdapat nyeri tekan
banyak.
5) Bowel
kuadran
Berat Badan(BB) : 70 kg
6) Bone
5 1
5 1
4. Pengkajian Tambahan
b. Pola metabolik-nutrisi
nafsu makannya baik dan selalu habis jika diberi makan. Klien
mengatakan makan nasi sayur dan lauk ikan, telur atau tahu, tempe
c. Pola eliminasi
mengganti popok 4 kali dan tidak ada rembesan yang berlebih pada
yang artinya klien beresiko rendah untuk jatuh. (Tabel hasil skor
terlampir)
Tn.S mengatakan tidur malam sekitar jam 11.00 - jam 12.00 dan
bangun jam 04.00 pagi dan biasanya tidur siang jam 14.00 – 16.00
WITA.
f. Pola persepsi-kognitif
1) Body Image
dapat digerakan.
2) Identitas Diri
anak-anaknya.
3) Peran Diri
4) Ideal Diri
5) Harga Diri
ini, hanya saja merasa tidak enak dengan istrinya karena harus
h. Pola hubungan-peran
dengan baik, Tn.S dirawat dengan istrinya selama sakit dan selama
punggung keluarga.
i. Pola reproduksi-seksualitas
laki-laki).
bersama istrinya.
k. Pola nilai dan keyakinan
dari yang maha kuasa dan klien selalu berdoa untuk meminta
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
hitam keputihan.
b. Mata
(+), pupil isokor kiri dan kanan, diameter 3 mm pada mata kanan
dan kiri, konjungtiva Tn.S berwarna pink tidak anemis dan sklera
c. Hidung
hidung Tn.S, tidak ada polip, septum nasal berada di tengah, tidak
d. Mulut
berbau, tidak terdapat stomatitis, gigi tidak lengkap pada bagian gigi
belakang sudah tidak ada, tidak ada sianosis, klien tidak pelo.
e. Telinga
f. Leher
kelenjar tyroid.
g. Dada
dan kiri, retraksi dinding dada tidak ada. Perkusi pada lapang paru
h. Abdomen
i. Genetalia
Tidak ada masalah ketika BAK (tidak ada nyeri, rasa panas
j. Integument
detik, tidak tampak ikterik, dan teraba hangat, tidak terdapat lesi
k. Ekstremitas
5 1
5 1
l. Pemeriksaan Neurologis
1) Tingkat Kesadaran
2) Pupil
3) Motorik
tangan dan kaki bagian kiri. Pada anggota gerak sebelah kanan
4) Sensorik
kiri, isokor 3mm pada mata kiri dan kanan. Klien dapat
cukup baik
telinga kanan dan kiri. Tidak melakukan uji rinne dan webber
tahanan ringan
7. Terapi/ Obat-obatan
B. Analisa Data
5 1
Neuromuskular
5. Risiko Luka Tekan dengan faktor risiko Penurunan Mobilisasi dan Skor
D. Intervensi Keperawatan
E. Intervensi Inovasi
pada pembuluh darah tubuh, sistem otot, dan sistem saraf. Mekanisme SSBM
yakni penurunan tekanan darah. SSBM dapat diterapkan selama 3-10 menit
dari nilai tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, dan tekanan arteri rata-rata
2020).
F. Implementasi Keperawatan
S:-klien
mengatakan merasa
lebih nyaman
setelah diberikan
terapi Slow Stroke
Back Massage
(SSBM)
1.10 Mengidentifikasi faktor risiko O: TTV setelah
gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, terapi SSBM
perokok, orang tua, hipertensi dan -TD :170/90 mmHg
kadar kolesterol tinggi -Nadi : 82x/menit
1.11 Melakukan hidrasi -Suhu : 36 oC
1.12 Menganjurkan menggunakan obat -RR : 22x/menit
penurun tekanan darah, antikoagulan, -MAP : 116 mmHg
dan penurunan kolesterol, jika perlu
S:-keluarga
mengatakan klien
memiliki riwayat
tekanan darah tinggi
dan kencing manis
O:-menganjurkan
klien untuk
menggunakan obat
penurun tekanan
darah.
II 2.1 Mengidentifikasi kesiapan keluarga S:-keluarga
untuk terlibat dalam perawatan mengatakan klien
2.2 Menciptakan hubungan terapeutik memiliki riwayat
pasien dengan keluarga dalam DM dan hipertensi
perawatan -keluarga
2.3 Mendiskusikan cara perawatan di mengatakan sudah
rumah (mis. Kelompok, perawatan di memberikan obat
rumah, atau rumah singgah) gula metformin 500
mg kepada klien
setiap pagi 1 kali
sehari sesuai
anjuran dari
puskesmas
O:-GDS : 222
mg/dL
-menjadwalkan
Pendidikan
kesahatan DM
besok
III 3.1 Memonitor kondisi kulit S:-keluarga
3.2 Memonitor komplikasi tirah baring mengatakan selalu
(mis. Kehilangan massa otot, sakit memperhatikan
punggung, konstipasi, stress, depresi, belakang klien
kebingungan, perubahan irama tidur, ketika menggantu
infeksi saluran kemih, sulit buang air pampers
kecil, pneumonia) -keluarga
3.3 Memposisikan senyaman mungkin mengatakan tidak
3.4 Mempertahankan seprei tetap kering, ada luka pada
bersih, dan tidak kusut belakang klien
3.5 Mendekatkan posisi meja tempat tidur O:-tidak terdapat
3.6 Memberikan Latihan gerak aktif atau luka dekubitus
pasif -tidak ada
3.7 Mempertahankan kebersihan pasien tanda-tanda
3.8 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan peradangan
sehari-hari -menganjurkan
3.9 Mengubah posisi setiap 2 jam keluarga untuk
mengubah posisi
klien setiap 2 jam
-mengajarkan dan
memberikan ROM
pasif
IV 4.1 Memonitor tingkat kemandirian S:-keluarga
4.2 Mengidentifikasi kebutuhan alat bantu mengatakan semua
kebersihan diri, berpakaian, berhias, aktivitas klien
dan makan dibantu oleh
4.3 Memfasilitasi untuk menerima keadaan keluarga
ketergantungan -keluarga
4.4 Memfasilitasi kemandirian, bantu jika mengatakan untuk
tidak mampu melakukan perawatan diri makan klien dapat
4.5 Menjadwalkan rutinitas perawatan diri menggunakan
4.6 Menganjurkan melakukan perawatan tangan kanannya
diri secara konsisten sesuai kemampuan O:-Skor ADL 6
(ketergantungan
berat)
-menganjurkan
keluarga untuk
membantu
pemenuhan ADL
klien sesuai
kebutuhan
V 5.1 Memeriksa luka tekan dengan S:-
menggunakan skala (mis. Skala O:-skor skala
Norton, skala braden) Norton 13 (risiko
sedang terjadinya
dekubitus)
S:-keluarga
mengatakan klien
sudah meminum
obat amlodipine 5
mg setelah makan
O:-mengedukasi
progam diet pada
pasien hipertensi
II 2.4 Memotivasi keluarga mengembangkan S:-keluarga
aspek positif rencana perawatan mengatakan
2.5 Memfasilitasi keluarga membuat mengerti dengan
keputusan perawatan kondisi klien saat
2.6 Menjelaskan kondisi pasien kepada ini yang
keluarga memerlukan
2.7 Menginformasikan tingkat bantuan total
ketergantungan pasien kepada keluarga keluarga dalam
2.8 Menginformasikan harapan pasien perawatan
kepada keluarga -keluarga
2.9 Menganjurkan keluarga bersikap asertif mengatakan
dalam perawatan memberikan obat
2.10 Menganjurkan keluarga terlibat dalam DM metformin 500
perawatan mg di pagi hari 1
kali sehari sesuai
anjuran puskesmas
O:-GDS : 201
mg/dL
-mengajarkan
keluarga tentang
DM
G. Evaluasi Keperawatan