R DENGAN
MENINGITIS DI RUANG BARATA RSU DHARMA YADNYA
TANGGAL 12-14 DESEMBER 2022
OLEH :
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Umur : 57 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Menikah
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Br. Subamia Bale Agung, Tabanan
Tanggal masuk : 12 Desember 2022
Tanggal pengkajian : 12 Desember 2022
Sumber informasi : Keluarga pasien dan Rekam Medik
Diagnosa masuk : Meningitis
PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : Tn. L
Hubungan dgn pasien : Suami
1) Keluhan Utama
Pasien datang ke BRSU Tabanan pada tanggal 12 Oktober 2022, pasien
masuk melalui IGD pada pukul 21.00 WITA, dengan keluhan pasien
penurunan kesadaran dan disertai kejang sebanyak 2 kali.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat pengkajian tanggal 12 Oktober 2022 pada pukul 22.00 WITA,
pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 9 (E : 2, M : 5, V :
2), pasien mengalami demam, pasien terpasang NGT, pasien terpasang
binasal 3 liter/menit, pasien terpasang kateter, TD : 120/70 mmHg, nadi :
70 x/menit, suhu : 38, 4 C, RR : 24x/menit
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga mengatakan pasien bekerja di kapal pesiar, saat itu pasien sudah
merasakan sakit kepala, batuk, dan demam, keluarga pasien sudah
menyuruh pasien untuk berobat, tetapi hanya dijawab iya dengan pasien, ±
2 bulan penyakit pasien bertambah parah, pasien sempat diobati oleh
keluarga dengan cara tradisional dan baru dibawa ke BRSU Tabanan
dengan diagnosis thypoid dan dirawat selama ± 2 minggu, pasien sempat
kejang sebanyak 2x, kejang pertama pasien masih sadar, kejang yang
kedua pasien mulai penurunan kesadaran, dari pemeriksaan BTA terdapat
negatif hasil pemeriksaan laboratorium.
4) Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien, keluarga juga mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mengalami penyakit keturunan seperti DM, jantung, dan
hipertensi
6) Riwayat Pengobatan
-
2. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan kesehatan itu penting,
px mengatakan ingin selalu sehat.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan peduli dengan
kesehatannya. Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan
mematuhi segala terapi yang diberikan.
b. Pola Nutrisi/metabolic
Sebelum sakit : Keluarga asien mengatakan dirinya makan sedikit-
sedikit tetapi sering. Dengan menu nasi, telur rebus, dan terkadang
sayur sup. Saat sakit : Keluarga pasien diberi diet MC 5 kali 3
CC/hari melalui NGT dan infus NaCl 0,9%
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan biasanya BAK 4-5
/hari dengan warna kekuningan, bau khas urine, tidak terdapat darah.
Menurut pasien tidak ada nyeri saat berkemih. Pasien mengatakan
biasanya BAB 1-2 kali /hari warna kuning kecoklatan, kemampuan
mongontrol BAB baik, tidak terdapat darah maupun lendir.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan biasanya BAK 4-5 /hari
dengan warna kekuningan, bau khas urine, tidak terdapat darah.
Menurut pasien tidak ada nyeri saat berkemih. Pasien mengatakan
biasanya BAB 1-2 kali /hari warna kuning kecoklatan. Pasien
mengatakan lebih sering untuk BAK.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum x
Mandi x
Toileting x
Berpakaian x
Mobilisasi di tempat tidur x
Berpindah x
Ambulasi ROM x
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total.
Oksigenasi:
Pasien menggunakan alat bantu oksigenasi
e. Pola tidur dan istirahat
Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan tidur, pasien biasa tidur malam sekitar pukul 22.00 dan
tidur siang biasanya hanya kadang-kadang saja.
Saat Sakit : Keluarga pasien mengatakan tidurnya kurang nyenyak
f. Pola kognitif-perseptual
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan kognitif seperti penglihatan, pendengaran, berbicara,
mengingat dan sebagainya.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
panca indra.
g. Pola persepsi diri/konsep diri
Sebelum sakit :
Citra diri : Keluarga pasien mengatakan orang yang perhatian
terhadap
tubuhnya.
Harga diri : Keluarga pasien mengatakan memiliki rasa percaya diri.
Ideal diri : Keluarga pasien mengatakan pasien ingin terus bersama
keluarganya
Peran dan identitas : Kelurga pasien mengatakan sebagai petani,
pasien sadar akan perannya
Citra diri : Kelurga pasien mengatakan tidak nyaman dengan
keadaannya
h. Pola seksual dan reproduksi
Pasien sudah menikah dan memiliki satu orang anak laki-laki.
i. Pola peran-hubungan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien memiliki
hubungan yang baik dengan anggota keluarganya dan orang lain.
Setelah sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien memiliki hubungan
baik dengan anggota keluarganya dan orang lain. Pasien sering di
jenguk oleh keluarganya.
j. Pola manajemen koping stress
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien dan
anggota keluarga memiliki hubungan baik koping stres pasien masih
positif.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien saat sakit selalu
memberi tahu keluarganya. Koping stres pasien tidak ada yang
bermasalah.
k. Pola keyakinan-nilai
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien beragama Hindu
dan rajin sembahyang.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien hanya bisa
sembahyang di atas tempat tidurnya.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis/ apatis/ somnolen/ sopor/ koma
GCS : verbal : 2 motorik : 5 eye : 2
b. Tanda-tanda vital : Nadi : 70x/menit Temp : 38,40C RR : 24x/menit
TD : 120/70mmHg
c. Pemeriksaan head to toe (IPPA)
1) Kepala :
I: Bentuk kepala simetris, rambut hitam mulai beruban, tidak ada
lesi
Pa: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
2) Muka :
I: Bentuk wajah simetris, tidak adanya lesi, wajah tampak meringis
Pa: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
3) Mata :
I: Mata simetris, konjungtiva merah muda, pupil isokor, sklera
putih, tampak lingkaran hitam dibawah mata.
Pa : Tidak ada nyeri tekan
4) Hidung :
I: Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada kotoran pada lubang
hidung
Pa: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
5) Mulut :
I: Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, lidah tampak bersih dan
berwarna merah muda
Pa: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
6) Telinga :
I: Bentuk simetris, tidak ada kotoran, tidak menggunakan alat bantu
Pa: Tidak ada nyeri tekan
7) Leher :
I: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis
Pa: Tidak teraba benjolan, tidak adanya nyeri tekan
8) Dada
a. Paru :
I: Bentuk dada simetris
Pa:
Pe:
A:
b. Jantung :
A : tidak ada mur-mur
I : Ictus tidak teraba
Pa: Ictus teraba 1 jari medial midklavikula sinistra RIC IV
Pe: Bunyi jantung 1 RIC III kanan, kiri, bunyi jantung II RIC 4-5
midklavikula
9) Abdomen
I: Tidak tampak lesi, tidak tampak distensi abdomen
A: Bising usus 10x/menit
Pe: Terdengar suara tympani
Pa: Tidak teraba nyeri tekan
11) Integumen
I: Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, kulit tampak bersih
Pa: Turgor kulit elastis, tidak ada nyeri tekan
12) Ekremitas
Atas
Bentuk dan panjang simetris tidak ada bekas luka, tidak ada
edema, terpasang infus pada tangan kiri, CRT < 2 detik
Bawah
Bentuk dan panjang simetris, tidak ada luka, tidak ada edema
kekuatan otot kanan atas dan bawah 555, kiri atas dan bawah
555, CRT < 2 detik
i. Pemeriksaan neurologis
Status mental dan emosi
Tidak terkaji karena pasien tidak sadar
Pengkajian saraf kranial
NI: tidak dapat dinilai (pasien tidak sadar), NII: tidak dapat
dinilai (pasien tidak sadar), NIII: Tidak ada edema, NIV: tidak
dapat dinilai (pasien tidak sadar), NV: tidak dapat dinilai (pasien
tidak sadar), NVI: tidak dapat dinilai (pasien tidak sadar), NVII:
tidak dapat dinilai (pasien tidak sadar), NVIII: tidak dapat dinilai
(pasien tidak sadar), NIX: tidak dapat dinilai (pasien tidak sadar),
NX: Lidah simetris, NXI: tidak dapat dinilai (pasien tidak sadar),
NXII: Tremor lidah (-)
Pemeriksaan Reflek
Fisiologis:
1. Bisep: Adanya fleksi lengan bawah di sendi siku (+)
2. Trisep: Adanya ekstensi lengan bawah di sendi siku
(+)
3. Patella: Adanya ekstensi tungkai bawah (+)
Patologis:
1. Babinsky: Jempol kaki kiri pasien mengalami luka
2. Caddock: Tidak adanya dorsfleksi jempol kaki,
karena jempol kaki pasien mengalami luka di kaki
kiri
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal
Hb : 12,1 g/dl (12-16 g/dl)
Leukosit : 13,680/mm (5.000-10.000)
Trombosit : 284.000/mm (150.000-400.000)
Glukosa sewaktu : 96 mg/dl (<200)
Ureum darah : 26 mg/dl (10,0-50,0)
Kreatinin darah : 0,5 mg/dl (0,6-1,1)
Natrium : 127 mmol/L (136-145)
Kalium : 3,5 mmol/L(3,5-5,1)
Klorida serum : 97 mmol/L
pH : 7,47 mmHg
pCO2 : 31 mmHg
pO2 : 199 mmHg
Na+ : 128 mmol/L
K+ : 3,0 mmol/L
Ca+ : 0,55 mmol/L
A. ANALISA DATA
NO TGL DATA PENYEBAB/INTERPRETASI MASALAH
1. Senin,12 DS: keluarga mengatakan bahwa pasien tidak Resiko perfusi serebral tidak
Desember sadar ↓ efektif
2022 ↓
DO : pasien tampak tidak sadar, GCS 9 (E2, M5, ↓
V2) ↓
Resiko perfusi serebral tidak efektif
NO TGL DATA PENYEBAB/INTERPRETASI MASALAH
2. DS: keluarga mengatakan bahwa badan pasien Penurunan kesadaran Gangguan Mobilitas Fisik
tidak bisa digerakkan ↓
Kelemahan
DO: ADL pasien hanya dibantu oleh keluarga ↓
dan perawat, pasien tampak bedrest Tirah baring
↓
Gangguan mobilitas fisik
1 09.15
1 10.00
Selasa, 13 1 08.40 S:
Desember O:
2022
2 13.20 Memantau pasien dalam S : Pasien mengatakan sudah bisa duduk di tempat
melakukan mobilisasi sederhana tidur dan disisi tempat tidur
(duduk di tempat tidur, duduk O : Pasien tampak duduk di tempat tidur
disisi tempat tidur)
Selasa, 13 3 14.15 Monitor suhu tubuh S :-
Desember O:
2022
3 Selasa, 13 Pasien mengatakan - Pasien tampak tenang hipertermia Pertahankan Kondisi Pasien
Desember tubuhnya sudah tidak
- Suhu tubuh membaik
2022 merasa panas dan
suhu tubuh sudah - Suhu tubuh 36,3°C