ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan di ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus pada tanggal 18 April
2022, Jam 14:00
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. RTA. Milono Km. 2,5
Tgl MRS : 22 Maret 2022
Diagnosa Medis : ICH + CVA
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: Pasien
: Hubungan keluarga
: Serumah
: Riwayat hipertensi
C. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Kesadaran pasien somnolent, pasien tampak lemah pada ekstremitas kiri, pasien
tampak sendi kaku, pergerakan terbatas, susah beraktifitas, tidak bertenaga, bila
diraba masih ada sensasi. ADL dibantu penuh sama keluarga, pasien tampak
terpasang infus Nacl 0,9% di paha atas sebelah kanan, terpasang EVD, selang
NGT dan Kateter.
2. Status Mental :
ekspresi wajah tenang, bentuk badan gemuk, cara berbaring terlentang,
tidak dapat berbicara dengan jelas, suasana hati gelisah, penampilan klien
cukup rapi, fungsi kognitif ; orientasi waktu klien tidak mengetahui waktu
pagi, siang, dan malam, orientasi orang klien masih dapat mengenali
keluarganya, orientasi tempat klien mengetahui bahwa dirinya berada
dirumah sakit, tidak ada halusinsi, proses berpikir baik, insight baik,
mekanisme pertahanan diri adaptif, dan tidak ada keluhan lainnya.
3. Tanda-tanda Vital :
Suhu/T 37,1 o C ( Axilla ), Nadi/HR 108 x/m, Pernafasan/RR 19 x/m/ dan
Tekanan Darah / BP 186/104 mmHg.
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Betuk dada klien tampak simetris, kebiasaan merokok tidak ada, tidak ada
batuk, tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak nafas, tipe pernafasan dada
dan perut, irama pernafasan teratur, suara nafas vesikuler, dan tidak ada
keluhan lainnya.
Masalah Keperawatan : Tida ada masalah
1. CARDIOVASCULER (BLEEDING)
Tidak ada keluhan, tidak terdapat odema, ictus cordis tidak terlihat, tidak
peningkatan vena jugularis, suara jantung normal.
2. PERSYARAFAN (BRAIN)
Nilai GCS ; E4, V2, M5, total 12, kesadaran somnolent, pupil isokor,
reflex cahaya kanan dan kiri positif, dan klien merasa gelisah.
Uji Syaraf Kranial :
Nervus Kranial I : Pasien dapat membedakan bau balsam dan minyak
kayu putih
Nervus Kranial II : Pasien dapat melihat objek jauh dan dekat
Nervus Kranial III : Pasien dapat mengerakan mata ke semua arah
Nervus Kranial IV : Pasien dapat menggerakan mata ke atas dan kebawah
Nervus Kranial V : Pasien dapat membuka mulutnya
Nervus Kranial VI : Pasien dapat mengerakan kedua matanya kekiri dan
kekanan
Nervus Kranial VII : Pasien dapat tersenyum
Nervus Kranial VIII : Pasien merespon saat di panggil
Nervus Kranial IX : Pasien mampu menelan
Nervus Kranial X : Pasien tidak bisa menggerakan tubuh bagian kiri
Nervus Kranial XI : Pasien tidak bisa menggerakan bahu
Nervus Kranial XII : Pasien dapat menjulurkan lidahnya
Pada uji koordinasi ekstremitas atas klien, jari ke jari positif, jari ke
hidung negatif, pada ekstremitas bawah tumit ke jempol kaki positif, uji
kestabilan tubuh negatif dan tidak ada keluhan lainnya.
Masalah Keperawatan :
- 2 0
3 1
6. KULIT-KULIT RAMBUT
Klien tidak memiliki riwayat alergi pada obat, makanan, dan kosmetik, suhu
kulit terasa hangat, warna kulit normal, turgor kulit baik, tekstur kulit halus,
tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, tekstur rambut halus, dan bentuk kuku
simetris.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. SISTEM PENGINDERAAN :
Fungsi penglihatan klien baik, gerakan bola mata normal, sklera
normal/putih, kornea bening, Fungsi pendengaran baik, bentuk hidung
simetris
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. LEHER DAN KELENJAR LIMFE
Tidak terdapat massa pada leher klien, tidak ada jaringan parut, kelenjar
limfe teraba, teraba kelenjar tiroid, dan mobilisasi leher klien terbatas.
9. SISTEM REPRODUKSI
Tidak dilakukan Pengkajian
D. POLA FUNGSI KESEHATAN
2. Nutrisida Metabolisme
TB klien 160, BB sekarang 60 Kg, BB sebelum sakit 65 Kg, diet cair, ada
kesukaran menelan, dan Batuk saat minum air. Pola makan pasien sehari-
hari, frekuensi makan perhari sebelum sakit 3 x sehari, dan setelah sakit 3 x
sehari, porsi sebelum sakit 1 piring sesudah sakit 250 cc/2 jam, nafsu makan
sebelum sakit baik dan sesudah sakit berkurang, jenis makanan sebelum sakit
nasi, sayur, buah dan sesudah sakit jenis makanan susu melalui selang NGT,
jenis minuman sebelum sakit minuman Teh hangat dan air putih, dan setelah
sakit minum air putih, jumlah minuman per 24 jam sebelum sakit 1200 cc /
24 jam, sesudah sakit 400 cc / 24 jam, kebiasaan makan sebelum sakit
teratur.
4. Kognitif :
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
Pasien tampak bisa menerima penyakitnya dan tidak merasa malu
dengan keadaanNya
6. Aktivitas Sehari-hari
Sebelum sakit klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya,
setelah sakit aktivitas klien dibantu penuh oleh keluarga dan perawat.
8. Nilai-Pola Keyakinan
Keluarga klien mengatakan tidak ada tindakan keperawatan yang
bertentangan dengan nilai-pola keyakinan yang diyakini Ny.H
E. SOSIAL - SPIRITUAL
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien tidak bisa bicara, hanya mampu menuruti apa yang Perawat
Ruangan dan keluarga dengan baik.
2. Bahasa sehari-hari
Banjar
3. Hubungan dengan keluarga :
Baik dan Harmonis
1. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
Pasien kurang mampu merespon panggilan perawat dan dokter
2. Orang berarti/terdekat :
Istri pasien
3. Kebiasaan menggunakan waktu luang :
Pasien hanya mampu berbaring dan tidur selama sakit.
4. Kegiatan beribadah :
Sebelum sakit ibadah pasien aktif dan sesuai dengan ajaran Islam, Selama
sakit pasien hanya berdoa saja.
Sunardi
NIM : 2019.C.11a.1029
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS : Penurunan kekuatan otot Gangguan Mobilitas
dan massa otot Fisik
- Keluarga
mengatakan klien ↓
mengalami Kelemahan
kelemahan anggota
gerak sebelah kari ↓
Gangguan Mobilitas
Fisik
DO :
- Kesadaran
Somnolent
- ADL dibantu penuh
oleh Keluarga
- Hemiparese tampak
di bagian tubuh
sebelah kiri
- Uji kekuatan otot :
- 2 0
3 2
- GCS : E4 V2 M5
- TTV :
- TD : 174/100
mmHg
- RR : 19 x/menit
- S : 37,1 C
- N : 108 x/menit
- Hydrocephalus non
communicans
- Klien melakukan
operasi EVD pada
tanggal 11 April 2022
DS :
Darah membentuk Perfusi Selebral Tidak
- Keluarga klien
massa/hematoma Efektif
mengatakan klien
↓
mengalami
Penekanan pada jaringan
penurunan
otak
kesadaran
↓
Peningkatan TIK
DO :
↓
- Klien tampak Gangguan aliran darah dan
mengalami penurunan oksigen ke otak
kesadaran ↓
Gangguan perfusi selebral
- Klien tampak gelisah ↓
Perfusi serebral tidak
- Kesadaran Somnolen Efektif
- GCS : E4 V2 M5
= 12
- TTV :
- TD : 174/100 mmHg
- RR : 19 x/menit
- S : 37,1 C
- N : 108 x/menit
- Pendarahan pada
cerebellum kanan,
cisterna ambiens
subarachnoid tentorium
supraserebeli dengan
edema cerebri
- Hydrocephalus non
communicans
- Klien melakukan
operasi EVD pada
tanggal 11 April 2022
PRIORITAS MASALAH
1) Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan kekuatan otot dan massa otot
2) Perfusi selebral tidak efektif b/d infark pada jaringan otak dan hipertensi
RENCANA KEPERAWATAN
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan
fisioterapi dalam
mengembalikan dan
melaksanakan program
Latihan
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Resiko perfusi selebral tidak Setelah di lakukan tindakan Observasi :
efektif b/d infark pada jaringan keperawatan selama 2 x 4 Jam, 1. Keluarga lebih berpatisipasi
otak dan hipertensi diharapkan infark pada jaringan 1. Indentifikasi penyebab dalam proses penyembuhan
otak dan hipertensi membaik, peningkatan TIK
2. Perubahan pada tekanan
Dengan 2. Monitor tanda/gejala intracranial akan dapat
peningkatan TIK menyebabkan risiko terjadinya
KRITERIA HASIL : herniasi otak
3. Monitor MAP
1. Tingkat meningkat 3. Dapat mengurangi kerusakan otak
4. Monitor pernapasan lebih lanjut
2. Tekanan intraknial
menurun 5. Monitor intake dan output 4. Rangsangan aktivitas yang
cairan meningkat dapat meningkatkan
3. Nilai rata-rata tekanan Terapeutik :
darah membaik kenaikan TIK. Istirahat total dan
1. Berikan posisi semi ketenangan mungkin diperlukan
4. Kesadaran membaik fowler untuk pencegahan terhadap
perdarahan dalam kasus stroke
5. Reflek saraf membaik 2. Cegah terjadinya kejang hemoragik lainnya.
3 1
A:
- Lanjutkan Intervensi
Hari/Tanggal Tanda tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
DX 2 S:
Rabu, 20 April 2022 1. Mengidentifikasi penyebab peningkatan
Jam 9.30 WIB TIK ( Mis.Lesi, edema selebral) - Keluarga klien mengatakan klien mulai
sadar
Perfusi selebral tidak 2. Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK O:
(Tekanan darah meningkat, bradikardi, pola
efektif b/d infark pada - Klien tampak mulai sadar
napas ireguler, kesadaran menurun)
jaringan otak dan
hipertensi 3. Memonitor pernapasan - Klien masih tampak lemah
4. Memonitor intake dan output cairan - Mata klien terbuka penuh dan mampu
bergerak ke segala arah ( misal. Kiri-
5. Mencegah terjadinya kejang kanan & atas –bawah)
- Intake : 500 cc
- Output : 300 cc
A: