DI RUANG HEMODIALISA
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Asuhan Keperawatan Pre HD
1. Identitas
Nama : Tn. W
Umur : 44 tahun
Status : Kawin
Agama : Islam
Tanggal masuk : 5 september 2020
Tanggal pengkajian : 8 september 2020
Sumber informasi : Pasien
2. Pengkajian
A. Riwayat Kesehatan
Dx Medis: CKD dengan Odema Pulmo
Jenis HD: Hemodialisa dengan mesin
Tempat insersi HD: Tangan kiri lengan bawah
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk bila untuk berbaring
2) Kronologi penyakit saat ini
Pasien merupakan pasien HD rutin, pasien saat ini mengatakan sesak
nafas dan batuk berdahak, sesak nafas juga dirasakan ketika pasien di
rumah dan bertambah jika dalam posisi berbaring dan melakukan aktivitas
atau berjalan ± 100 meter.
3) Pengaruh penyakit terhadap pasien
Semenjak divonis gagal ginjal dan melakukan terapi cuci darah pasien
tidak dapat bekerja seperti biasa, pasien istirahat dirumah dengan aktivitas
minimal karena sering merasa cepat lelah.
4) Harapan pasien dari pelayanan kesehatan
Harapan pasien dengan pelayanan kesehatan saat ini adalah agar bisa
membuat kondisi membaik dan sembuh.
Pasien tidak ada riwayat penyakit ketika masih kecil, tidak ada riwayat alergi
terhadap makanan maupun obat tertentu.Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak
tahun 2008.Ketika memeriksakan diri ke rumah sakit pasien dinyatakan gagal ginjal
dan dijadwalkan HD rutin 2x/minggu, HD pertama kali mulai tanggal 10 juli 2016.
Klien tinggal serumah dengan istri dan kedua anaknya. Ada anggota keluarga
klien yang menderita penyakit serupa dengan klien yaitu ibunya, namun sudah
meninggal dunia. Klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Keluarga merasa
sedih jika ada anggota keluarga yang menderita sakit, tidak ada masalah ekonomi
karena suami maupun anaknya bekerja.
B. Pola kebiasaan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
DS: Pasien mengatakan dirinya mengalami CKD karena mengkonsumsi makanan
yang mengandung pengawet yaitu mie instan dan suka minum minuman ringan
dalam kemasan kadang diselingi minuman stamina seperti extrajos dan kratin
deng. Pasien jarang minum air putih.
b. Nutrisi/ metabolic
DS: Pasien mengatakan makan 3x sehari habis 1 porsi berupa nasi,sayur yang
sudah dimasak,lauk-pauk dan makan buah 2 hari sekali berupa sepotong pepaya,
saat ini pasien minum 3-4 gelas belimbing per hari karena sudah diedukasi untuk
mengurangi intake cairan.
c. Pola eliminasi
DS: Pasien mengatakan kebiasaan BAB per dua hari satu kali,konsistensi lunak
sedikit-sedikit warna kuning.BAK 3-4 kali sehari warna kuning.
DO: Abdomen supel dan tidak terpasang DC
d. Pola aktivitas dan latihan
DS: Pasien mengatakan tidak mengalami keterbatasan dalam melakukan perawatan
diri
DO: Pasien tampak dapat bergerak bebas
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
e. Oksigenasi:
DS : Pasien mengatakan sering merasakan sesak nafas, nafas terengah-engah bila
terlalu banyak minum. Ketika aktivitas sedang sampai berat, ketika merasa sesak
nafas klien menggunakan oksigen kanul 3 l/menit yang disediakan dirumah, tetapi ± 1
tahun terahir pasien sudah terbiasa tidak menggunakan oksigen dan hanya istirahat
dengan posisi duduk bila sesak nafas.
DO: RR: 25 x/mnt terpasang oksigen nc 4 liter
Klien tidak merokok, tidak punya riwayat alergi maupun memakai
obat-obatan terkait pernafasan.Pasien tidak pernah dirawat di RS dengan
gangguan pernafasan.Selama HD berlangsung pasien lebih nyaman dengan
posisi duduk daripada tidur.
Kardiovaskuler
Pasien sebelum sakit dapat beraktivitas dengan baik, tetapi setelah
sakit pasien hanya dapat beraktifitas ringan, tidak ada keluhan berdebar-debar,
nyeri dada dan rasa berat di dada. Klien tidak menggunakan alat pacu jantung
dan tidak ada obat khusus untuk masalah kesehatan jantung.
Pemeriksaan Laboratorium:
Pemeriksaan kimia klinik darah pada tanggal
Hb : 8,4 mgdl
Ureum : 254 mg/dl
Creatinin : 16,8 mg/dl
Hbsag : negatif
HIV : non reaktif
Anti Hcv : non reaktif
Persiapan HD:
Persiapan pasien
Persiapan perawat
Persiapan alat
Persiapan mesin
S:
Pasien mengatakan paham
penjelasan perawat tentang
rasional pembatasan cairan
O:
BB:74kg
TD: 190/100
HR: 84x/mnt
RR: 24x/mnt
S:36,7˚C
Tampak edema ekstremitas
bawah
Tampak ascites
Pasien dapat mengungkapkan
Perasaannya tentang
ketidaknyamanan
pembatasan cairan
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Kolaborasi dengan perawat
HD untuk memantau
BB,TTV,adanya
edema,ascites dan turgor
kulit.
Persiapan Pasien
Pasien dianjurkan mencuci tangan.setelah itu tempat yang akan dipasang akses
iv line didesinfeksi dengan alkohol swab
Prosedur HD
1. Punksi akses vaskuler
a. Tentukan tempat punksi atau periksa tempat shunt
b. Alasi dengan perlak kecil dan atur posisi yang nyaman pasien
c. Letakkan alat-alat didekat pasien (alat steril dimasukkan dalam bak steril)
d. Cuci tangan,buka bak steril lalu memakai sarung tangan
e. Informasikan kepada pasien jika akan dilakukan punksi
f. Pasang duk,setelah itu dilakukan disinfektan daerah yang akan di punksi
dengan alkohol swab.
g. Ambil fistula dan punksi outlet terlebih dahulu(bila perlu lakukan anestesi lokal
apabila melakukan punksi vena femoralis) fiksasi jika diperlukan.
h. Bolus heparin yang sudah diencerkan dengan nacl 0,9% (dosis awal)
i. Selanjutnya punksi inlet dengan cara yang sama kemudian difiksasi
2. Memulai hemodialisis
a. Setelah selesai punksi,sirkulasi dihentikan,pompa dihentikan,ujung blood line
diklem
b. Sambungan AV blood line dilepas kemudian AV blood line dihubungkan dengan
punksi oolet ujung v blood line ditempatkan di matcan
c. Buka semua klem dan putar pompa perlahan-lahan sampai kurang lebih 100cc
permenit untuk mengalirkan darah,mengawasi apakah ada penyulit.
d. Biarkan darah memasuki sirkulasi sampai pada bulde trap v blood line
kemudian pompa dimatikan dan v blood line diklem
e. Ujung v blood line didesinfeksi kemudian dihubungkan dengan punksi inlet
klem dibuka( pastikan sambungan bebas dari udara)
f. Putar pompa dengan QB 100cc/m kemudian naikkan perlahan-lahan antara 150-
250cc/m
g. Fiksasi AV blood line agar tidak mengganggu pergerakan
h. Programkan hemodialisa
i. Hidupkan heparin pump sesuai dengan lamanya hemodialisis
j. Buka klem selang monitor AV pressure
k. Hidupkan detektor kebocoran udara
l. Ukur tekanan darah,nadi dan pernafasan
m. Cek mesin dan sirkulasi dializat
n. Cek posisi dializer (merah diatas,biru dibawah)
o. Observasi kesadaran dan keluhan pasien
p. Isi formulir dialisis
q. Rapikan peralatan
3. Analisa data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS :pasien saat ini mengatakan sesak perubahan Gangguan pertukaran
nafas dan batuk membrane kapiler gas
DO : TTV alveolar.
TD : 190/100 mmHg
RR : 24 x/mnt
N : 84 x/mnt
Temp : 36.7˚ C
wajah Nampak pucat,Capillary refill >4
detik
Postur tubuh : sedikit membungkuk
posisi duduk dan tampak lelah
2 DS :Pasien mengatakan sesak Asupan cairan Kelebihan volume
nafasbertambah jika posisi berbaring dan berlebih cairan
terlalu banyak minum.
setelah sakit pasien mengurangi minum
menjadi 4 gelas @300 cc air putih dalam
24 jam.(1200 cc/hari)
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK
lancer; setelah sakit sama sekali tidak bisa
BAK
DO :
BB saat ini : 74 kg
BB post HD sebelumnya :70 kg
LP saat ini : 103 cm
RR : 24 x/mnt
Inspeksi : ada retraksi otot
dada ketika pasien bernafas, jenis
pernafasan cepat, frekuensi 24x/menit,.
Auskultasi : suara pernafasan
terdengar cracless pada 1/3 basal paru
terutama sebelah kanan,kadang terdengar
weezing. Bunyi jantung I dan II tunggal.
. Kedua tungkai bawah edema, skala
pitting derajat 1,
3 DS : pasien mengatakan ketika ketidakseimbangan Intoleransi aktifitas
beraktivitas sesak nafas bertambah dan antara suplai
merasa letih saat beraktivitas dan berjalan dan kebutuhan
±100 meter oksigen
DO : klien tampak lemah dan letih, RR :
28 x/menit
4 DS: Pasien mengatakan terbiasa minum Kurangnya Kurang pengetahuan
banyak untuk memenuhi kebutuhan keinginan untuk
cairannya walaupun ada program mencari informasi
pembatasan cairan terkait dengan gagal
ginjalnya yang di derita saat ini.
Pasien mengatakan sesak nafas bertambah
karena banyak minum.
DO: pasien minum 4 gelas @300 cc air
putih dalam 24 jam.(1200 cc/hari)
RR: 28x/menit
2. Analisa data
Data Diagnosa Tujuan INTERVENSI
Keperawatan
8 September Resiko NOC NIC
2020 perdarahan Status koagulasi Pencegahan perdarahan
Jam 15.00 (00206) Setelah dilakukan Monitor perdarahan
berhubungan tindakan Monitor TTV
DO : Terdapat Dengan efek keperawatan Menginstruksikan
luka samping terapi Selama 1x24 jam Pasien untuk
Bekas Pasien tidak menungkatkan
tusukan iv mengalami asupan makanan
Line yang perdarahan dengan Yang kaya
diteka Kriteria hasil: Vitamin dan protein
N dengan TTV dalam Mengajarkan kepada
kassa. batas normal pasien
Adanya Dan keluarga
pembekuan tentang tanda-tanda
darah perdarahan dan
Resiko tindakan yang dilaku
perdarahan kan (misal mem
Dapat diatasi beritahu perawat)