Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN.T DENGAN GASTROENTERITIS

DI RUANG MELATI RST DR. SOEDJONO MAGELANG

Disusun Untuk Memenuhi Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah 1

Dosen Pengampu : Ns. Endro Haksara M. Kep Fisqua

Disusun Oleh

ERSA DIAN MILLATI

(20101440120037)

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG

TA 2022
Tgl Pengkajian : 8 Juni 2022 No. Register : 058xxx
Jam Pengkajian : Tgl. MRS : Juni 2022
Ruang/Kelas : Melati

I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T Nama : Ny. A
Umur : 49 Tahun umur :
Jenis Kelamin : Laki-Laki Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pekerjaan : PNS
Gol. Darah :- Alamat : Bagong Sari
Alamat : Perum Bagong
Sari Hub dengan pasien : Istri
II. KELUHAN
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan bab cair lebih dari 10x
2) Riwayat Keperawatan/Kesehatan Sekarang
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak MRS. Diare lebih dari 10x. Dengan
mual, muntah,lemas, pusing, demam, dan greges. Sudah berobat belum ada
perbaikan.
3) Riwayat Kesehatan/Keperawatan Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit DM
4) Riwayat Kesehatan/Keperawatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun
III. POLA FUNGSI KESEHATAN
1) Pola Nutrisi dan metabolisme
a. Makan
Sebelum sakit pasien makan : pasien mengatakan pasien meyukai sayur-sayur
an dan buah-buahan. Pasien mengatakan pasien makan 3x/hari, setiap
makannya pasien habis 1 porsi dengan porsi sedang, dengan lauk pauk dan
buah-buahan. pasien tidak sakit saat menelan pasien tidak mengkonsumsi
suplemen penambah nafsu makan.
Selama sakit pasien pasien tidak sakit saat menelan, tidak mengkonsumsi
suplemen, pasien makan 3x/hari habis setengah porsi. Pasien nafsu makan
menurun dan setiap makan terkadang mual muntah
Antropometri (A)
- BB awal : 79 kg
- BB akhir : 75.8 Kg
- TB : 171 cm
- LILA : 32,2 cm

Biochemical (B)

- Hemoglobin : 13,9 g/dL

Clinical (C)

- Konjungtiva an anemis
- Rambut lurus pendek
- Kulit elastis
- Penglihatan baik

Diit (D)

- Pasien makan dengan porsi sedang 3x sehari habis setengah porsi


- Pasien selama sakit sering makan nasi sayur, lauk dan buah-buahan tidak
habis, pasien saat sakit nafsu makan menurun
b. Cairan
Sebelum sakit pasien mengatakan minum air putih 6 – 7 gelas/hari
Selama sakit pasien mengatakan minum air putih sebanyak 3 gelas dan
terpasang infus RL
2. Pola Eliminasi
a. Eliminasi Fases
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x/hari di pagi hari dan terkadang di
siang hari dengan konsistensi tinja lunak, berwarna kuning gelap , tidak ada
diare
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit pasien BAB lebih dari 10x,
warna kuning, konsistensi cair.
b. Eliminasi Urine
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien sebelum sakit pasien BAK 4 -
6kali/hari, warna kuning jernih, sebanyak 1-1,1 liter/hari, BAK setiap 4 jam
sekali
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit tidak ada gangguan BAK,
warna kuning jernih, BAK setiap 3-4 jam sekali, sebnayk 1-1,3 liter/hari.
3. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit pasien melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri, tidak dibantu keluarga, dan olah raga setiap hari
Selama sakit : pasien lebih sering di tempat tidur, pasien masih bisa
melakukan aktivitas mandiri seperti makan, memakai baju, ke kamar mandi,
berjalan, dan pasien jarang melakukan olahraga,

No Aktivitas sehari-hari 0 1 2 3 4
1 Makan v
2 Mandi v
3 Berpakaian v
4 Toileting v
5 Tingkat mobilitas tempat tidur v
6 Berpindah v
7 Berjalan v
8 Kekuatan otot v
9 ROM v
0 = mandiri
1 = menggunakan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan peralatan
4 = ketergantungan / tidak mampu
4. Pola istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit, pasien tidur siang selama 2
jam, dan pasien tidur malam selama 6 jam sebelum tidur biasanya pasien minum
segelas susu.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit pasien tidur 7 jam sehari
5. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Pasien tidak memakai alat bantu apapun seperti kacamata maupun alat bantu
pendengaran. Pasien mudah mengingat orang, tempat, waktu, pasien bisa
mengambil keputusan yang bersifat sederhana.
6. Pola peran dan Hubungan
Keluarga pasien menerima pasien saat mengetahui penyakit pasien. Pasien lebih
mudah berpengaruh terhadap istrinya. Jika pasien kesulitan melakukan sesuatu,
pasien lebih sering meminta bantuan istrinya
7. Pola Seksual Reproduksi
Pasien tidak ada gangguan hubungan seksual yang disebabkan berbagai kondisi
8. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Pola persepsi tentang dirinya : Pasien mengatakan setelah dirawat agar bisa
cepat sembuh,
b. Situasi emosi : perubahan setelah sakit pasien lebih lemas kurang bersemangat
c. Konsep diri
- Citra diri/body image : tidak ada persepsi dari pasien
- Identitas : pasien berstatus sebagai suami
- Peran : tugas dan peran pasien sebagai kepala rumah tangga
- Ideal diri : harapan pasien agar cepat sembuh supaya bisa beraktifitas
seperti semulaa
- Harga Diri : pasien tidak merasa rendah diri dengan keadaannya
9. Pola Toleransi – koping stres
Pasien bisa mengambil keputusan yang bersifat sederhana. Pasien bisa
memecahkan masalah yang sederhana.
10. Pola Nilai dan Keyakinan
Sumber kekuatan pasien yaitu istrinya. Pasien beragama islam, selama sakit pasien
selalu berdoa agar diberi kesembuhan untuk dirinya.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaam umum baik, Composmentis
2. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah (TD) : 155/94 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Suhu : 37 oC
Respiratory Rate : 20 x/menit

TB Sebelum sakit = 171 cm


BB sebelum sakit = 79 kg
IMT = 27.05

TB selama sakit = 171 cm


BB selama sakit = 75.8 kg
IMT = 25,95

3. Pemeriksaan Wajah
a) Mata :
Lengkap, simetris kanan dan kiri, tidak ada peradangan , tidak
ada luka , tidak ada benjolan , bulu mata tidak rontok,
konjungtiva an anemis, warna iris hitam.
b) Hidung :
Tidak ada pembengkakan , tidak ada pendarahan, tidak ada
kotoran , tidak ada polip
c) Mulut :
Tidak ada kelainan konginetal. tidak ada lesi , tidak ada gigi
palsu , warna bibir merah muda, gigi rata, warna lidah merah
muda, tidak ada perdarahan ,tidak ada abses. Mukosa bibir
kering
d) Telinga :
Bentuk simetris kanan kiri, ukuran normal, warna sawo
matang, tidak ada lesi , tidak ada nyeri tekan , tidak ada
peradangan , tidak ada perdarahan, tidak ada penumpukan
serumen, tidak ada perdarahan, tidak ada perforasi.
4. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk lonjong, simetris, tidak ada luka , tidak ada
pendarahan, kulit kepala lembab, kepala bersih, warna rambut hitam.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada peradangan, tidak ada perubahan warna,
tidak ada massa
Palpasi : , tidak ada pembesaran kelenjar limfe,tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid posisi trakea simetris, vena jugularis teraba.
5. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. Pemeriksaan paru
Inspeksi : bentuk thorak normal chest, simetris kanan dan kiri, bentuk dada
simetris,
Palpasi : getaran kanan kiri teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas area vesikuler bersih, area bronchial bersih, area
bronkovesikuler halus
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi pada dinding tidak teraba
Perkusi : bunyi pekak/datar
Auskultasi : bunyi jantung bersih dan terdengar lup dup, bunyi jantung I
tunggal, keras, reguler, bunyi jantung II terdengar tunggal, keras, reguler,
Bunyi jantung tambahan : bunyi jantung III tidak terdengar, tidak ada
gallop rhythm,
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :bentuk datar, tidak ada massa/benjolan, tidak terlihat
bayangan pembuluh darah vena,
Auskultasi : bising usus meningkat 30x/menit
Palpasi : ada nyeri tekan di perut kiri, tidak ada pembesaran,
perabaan lunak, permukaan halus,
Perkusi : tympany
7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Inspeksi : Rambut pubis bersih, Tidak ada lesi, kebersihan rambut pubis,
bersih, peradangan tidak ada, tidak ada penyumbatan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
8. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
Tidak ada lesi pada kulit belakang, tidak terdapat kelainan bentuk tulang
belakang, tidak terdapat fraktur , dan tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
Inspeksi: otot antar sisi kanan dan kiri simetris, tidak deformitas, tidak fraktur,
tidak terpasang Gip, tidak menggunakan traksi

Palpasi : tidak ada pembengkakan ,benjolan

Kekuatan 5 5

5 5

10. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan PR


 Tanpa snelen cart : ketajaman penglihatan baik
 Pemeriksaan lapang pandang : normal
 Tidak mengalami gangguan
11. Pemeriksaan Fungsi Neurologis PR
a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS
E=4
V=5 GCS 15
M=6
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
tidak ada nyeri kepala, ada mual, tidak kejang, tidak muntah, tidak
menglami penurunan kesadaran
c. Memeriksa nervus cranial
Tidak ada kelainan pada pemeriksaan N1-N12
1. Nervus I (olfactorius) hasil pemeriksaan Baik, bisa mencium bau
2. Nervus II ( Opticus) hasil pemeriksaan ketajaman penglihatan baik,
lapang padang baik, melihat warna baik
3. Nervus III (okulomotoris) hasil pemeriksaan pupil, baik, isokor, reflek
cahaya (+), reflek (+)
4. Nervus IV (Thochlearis) hasil pemeriksaan pergerakan bola mata keatas
dan kebawah baik
5. Nervus V (Trigeminus) hasil pemeriksaan membuka leher, mampu
menggerakkan, dan mampu menggigit
6. Nervus VI (abduscen) hasil pemerikaan pergerakan mata lateral baik
7. Nervus VII (Facial) hasil pemerikaan mampu mengenyyitkan kening
pada kedua sisi wajah, sedangkan mulut sebelah kanan dan kiri bisa
diangkat
8. Nervus VIII (Vestibulachleasis) hasil pemeriksaan terdengar jelas
9. Nervus IX (Glasssoparingeus) hasil pemeriksaan Reflek paring
mengilang
10. Nervus X (Vagus) hasil pemeriksaan mampu menelan ludah dengan
baik dan bicara jelas
11. Nervus XI (Accesonus) hasil pemeriksaan mampu mengangkatbahu
kanan dan kiri. Mampu menoleh kedua arah
12. Nervus XII (hypeglosus)hasil pemeriksaan tidak tterjuulur, agak pendek
kearah kanan dan kiri, mampu menggerakan dengan baik pada kedua
arah
12. Pemeriksaan Kulit/integument
a. Integument/Kulit PR
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, warna kulit sawo matang
Palpasi : tekstur kulit halus, turgor normal, kelenturan baik, tidak ada nyeri
tekan.
b. Pemeriksaan rambut
Inspeksi dan palpasi : penyebaran merata, warna hitam, tidak rontok
c. Pemeriksaan kuku
Inspeksi dan palpasi : bentuk lonjong,kebersihan kuku bersih

13. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
08/06/2022 15:10

Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan


Pemeriksaan
HEMATOLOGI
EOS% 1.6 2-4 %
BAS% 4.1 0-1 %
NEU% 72.0 50-70 %
LYM% 1430 500-5000 uL
MON% 970 120-1200 uL
RDW-CV 13.8 11.5-14.5 %
PLT 242000 154,000-442,000 uL
NEU# 7760 5000-7000 uL
MCHC 33.2 32-36 g/dL
MCH 30.2 22-34 Pg
MCV 91 80-100 fL
HCT 42 31-45 %
HGB 13.9 13.1-17.5 g/dL
EOS# 170 20-80 uL
BAS# 440 0-100 uL
RBC 4.60 3.7-5.8 106 uL
IMUNOLOGI
RAPID ANTIGEN SARS COV-2 Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
SPOGT 14 <38 U/L
SGPT 17 <40 U/L
Creatinine 1.0 0.8 – 1.3 Mg/dl
UREUM 41 13 – 43 Mg/dl
Kalium 3.70 3.6- 5.5 Mmol/L
HEMATOLOGI
MON% 9.0 2-8 %
LYM% 13.3 24-44 %
WBC 108000 4.500-11.000 /uL
KIMIA KLINIK
Clorida 102.92 95-105 Mmol/L
Natrium 137.33 136-144 Mmol/L
EKG

V. TINDAKAN DAN TERAPI


1. Laboratorium
2. Infus RL loading 500cc
3. Inj Omeprazole 1 amp
4. Inj ondansentron 1 amp
5. Inj norages 1 amp
6. Diatab 2
VI. ANALISIS DATA

NO HARI/ DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD


TGL
1 8 Juni Ds : Hipovolemia Kehilangan Ersa
2022 - Pasien mengatakan bab cairan aktif
cair lebih dari 10x sehari
- Klien mengatakan mual
muntah
Do :
- Fases tampak cair
- Pasien tampak lemas
- Tekanan Darah (TD)
: 155/94 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Suhu : 37 oC
Respiratory Rate : 20
x/menit

2 8 Juni Ds : Defisit Ketidakmampuan Ersa


2022 - Klien mengatakan nafsu Nutrisi mencerna
makan menurun (D.0019) makanan
- Klien mengatakan setiap
makan terkadang mual
muntah
Do :
- Klien tampak lemas
- Mukosa bibir tampak
kering
- Pasien tampak tidak
menghabis kan porsi
makan
BB 75.8 kg

VII. DIAAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipovolemia berhubungan dengan Kehilangan cairan aktif (D.0023)
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
(D.0019)
VIII. INTERVENSI

NO DX KEP & TUJUAN DAN INVESTASI TTD


DATA PENDUKUNG KRITERIA HASIL
1 Hipovolemia Setelah dilakukan Manajemen Ersa
berhubungan dengan tindakan keperawatan Hipovolemia (I.03116)
Kehilangan cairan aktif selama 3x24 jam Observasi
(D.0023) diharapkan Status - Periksa tanda dan
Cairan (L.03028) gejala
Membaik, dengan hipovolemia
kriteria hasil : Terapeutik
- Turgor kulit dari - Hitung kebutuhan
skala 3(sedang) ke cairan
skala 5(meningkat) - berikan asupan
- Output urine dari cairan oral
skala 3(Sedang) ke Edukasi
skala (5) meningkat - anjurkan
- Tekanan darah dari memperbanyak
skala 3 (Sedang) ke asupan cairan oral
skala 5(membaik) - anjurkan
- Membran mukosa menghindari
membaik perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
- kolaborasi
pemberian cairan
IV isotonis
2 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Ersa
berhubungan dengan tindakan keperawatan (I.03119)
ketidakmampuan selama 3x24 jam Observasi
mencerna makanan diharapkan Status - Identifikasi status
(D.0019) Nutrisi (L.03030) nutrisi
Membaik dengan - Monitor asupan
kriteria hasil makanan
- Identifikasi
makanan yang
disukai
- Monitor berat
badan
Terapeutik
- Sajikan makanan
secara menarik
dan suhu yang
sesuai
- berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
Edukasi
- anjurkan posisi
duduk, jika
mampu
Kolaborasi
- kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrien yang
dibutuhkan

IX. IMPLEMENTASI

HARI/ NO IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD


TGL DX
Rabu, 8 1 - memperiksa tanda dan S: Ersa
Juni 2022 gejala hipovolemia Pasien mengatakan diare
- menghitung lebih dari 10x
kebutuhan cairan
- memberikan asupan O:
cairan oral Pasien tampak bab dengan
konsistensi cair

- menganjurkan S : Pasien mengatakan


memperbanyak sering minum air puutih
asupan cairan oral
O:
Pasien tampak hanya tidur
dan terkadang duduk

S:
- menganjurkan Pasien mengatakan masih
menghindari lemas
perubahan posisi
mendadak O:
Pasien terpasang infus RL
- mengkolaborasi
pemberian cairan IV
isotonis
2 - Mengidentifikasi S: Ersa
status nutrisi Pasien mengatakan pusing
mual dan tidak nafsu
makan
O:
Pasien tampak lemas
BB sebelum sakit = 79 kg
BB selama sakit = 75.8 kg
- Memonitor asupan S :
makanan Pasien mengatakan makan
- Mengidentifikasi habis setengah porsi
makanan yang disukai dengan porsi sedang

O:
Pasien tampak tidak
menghabiskan makanan
Pasien tampak menyukai
sayur-sayuran

- Memonitor berat
badan S:
Pasien mengatakan berat
badan turun

O:
BB sebelum sakit = 79 kg
BB selama sakit = 75.8 kg
- Menjikan makanan
secara menarik dan S:
suhu yang sesuai Pasien mengatakan suka
- memberikan makanan makan yang hangat
tinggi kalori dan
tinggi protein O:
Pasien tampak
menghabiskan lauk seperti
telur rebus, daging ayam
Kamis, 9 1 - Memeriksa tanda dan S Ersa
Juni 2022 gejala hipovolemia Pasien mengatakan masih
- memberikan asupan bab dengan konsistensi
cairan oral cair, 1 hari 3x
- Menganjurkan
memperbanyak O
asupan cairan oral Pasien selalu minum air
- Menganjurkan putih
menghindari Pasien hanya berbaring
perubahan posisi tiduran, dan terkadang
mendadak duduk
- Mengkolaborasi Pasien terpasang infus RL
pemberian cairan IV 500 ml
isotonis
2 - Mengidentifikasi S: Ersa
status nutrisi Pasien mengatakan
- Memonitor asupan terkadang masih terasa
makanan kehausan
Pasien mengatakan minum
air 3 gelas
Pasien sudah mulai makan
habis 1 porsi makanan
dengan prosi sedang

O:
Pasien tampak mulai segar
Makanan pasien tampak
habis
- Menyajikan makanan
secara menarik dan S :
suhu yang sesuai Pasien mengatakan lebih
baik dari kemarin doyan
- memberikan makanan makan
tinggi kalori dan
tinggi protein O:
Pasien tampak nafsu
makan bertambah
Jumat, 10 1 - memperiksa tanda dan S : Ersa
Juni 2022 gejala hipovolemia Pasien mengatakan sudah
- memberikan asupan tidak merasa lemah
cairan oral Pasien mengatakan sudah
- menganjurkan tidak mengeluh haus
memperbanyak
asupan cairan oral
- mengkolaborasi O=
pemberian cairan IV Suhu tubuh pasien normal
isotonis 36.3 oC
Berat badan tidak turun
lagi
BB = 75.8 kg
Terpasang infus RL
2 - Mengidentifikasi S: Ersa
status nutrisi Pasien mengatakan sudah
- Monitor asupan tidak diare lagi
makanan
- memberikan makanan Pasien mengatakan makan
tinggi kalori dan habis satu porsi dengan
tinggi protein porsi sedang
Pasien mengatakan sudah
tidak mual muntah

O:
Pasien tampak segar
Pasien tampak sehat
Pasien tampak
menghabiskan
makanannya

X. EVALUASI

HARI NO. EVALUASI TTD


/TGL DX
Rabu, 8 1 S= Ersa
Juni Pasien mengatakan merasa haus terus menerus
2022 O=
Pasien tampak lemas, pucat
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia
- Hitung kebutuhan cairan
- berikan asupan cairan oral
- anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

2 S= Ersa
Pasien mengatakan masih merasa lemas
Pasien mengatakan terkadang masih mual

O=
Pasien tampak lemas
TD 151/88 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Suhu 36.1oC

A = Masalah belum teratasi


P = lanjutkan Intervensi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

Kamis, 9 1 S: Ersa
Juni - Pasien mengatakan sudah tidak kehausan tetapi
2022 terkadang masih kehausan
- Pasien mengatakan masih merasa lemah
O:
- Pasien tampak membra mukosa masih
- TTV
TD = 160/100 mmHg
S = 36.3 oC
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- memperiksa tanda dan gejala hipovolemia
- memberikan asupan cairan oral
- menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- mengkolaborasi pemberian cairan IV isotonis
2 S: Ersa
Pasien mengatakan sudah mendingan tapi masih bab cair 3x
sehari
Pasien mengatakan sudah tidaka mual muntah
O:
- pasien tampak diare
- membram mukosa pasien masih tampak pucat
- BB : 75.8 Kg

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Monitor asupan makanan
- memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Jumat 10 1 S: Ersa
Juni - Pasien mengatakan sudah tidak merasa lemah
2022 - Pasien mengatakan sudah tidak merasa kehausan
O:
- Pasien tampak sehat
- Membran mukosa lembab
- S : 36.4oC
- BB : 75.8 kg
A : masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
2 S: Ersa
- pasien mengatakan BAB sudah tidak cair lagi
- pasien mengatakan nafsu makan membaik
- pasien mengatakan sudah tidak mual muntah

O:
- membran mukosa tampak lemabb
- konsistensi tinja pasien lunak
- pasien tampak sehat
- TTV
TD 165/95 mmHg
S 36.4oC

A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai