Disusun Oleh
(20101440120037)
TA 2022
Tgl Pengkajian : 8 Juni 2022 No. Register : 058xxx
Jam Pengkajian : Tgl. MRS : Juni 2022
Ruang/Kelas : Melati
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T Nama : Ny. A
Umur : 49 Tahun umur :
Jenis Kelamin : Laki-Laki Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pekerjaan : PNS
Gol. Darah :- Alamat : Bagong Sari
Alamat : Perum Bagong
Sari Hub dengan pasien : Istri
II. KELUHAN
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan bab cair lebih dari 10x
2) Riwayat Keperawatan/Kesehatan Sekarang
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak MRS. Diare lebih dari 10x. Dengan
mual, muntah,lemas, pusing, demam, dan greges. Sudah berobat belum ada
perbaikan.
3) Riwayat Kesehatan/Keperawatan Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit DM
4) Riwayat Kesehatan/Keperawatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun
III. POLA FUNGSI KESEHATAN
1) Pola Nutrisi dan metabolisme
a. Makan
Sebelum sakit pasien makan : pasien mengatakan pasien meyukai sayur-sayur
an dan buah-buahan. Pasien mengatakan pasien makan 3x/hari, setiap
makannya pasien habis 1 porsi dengan porsi sedang, dengan lauk pauk dan
buah-buahan. pasien tidak sakit saat menelan pasien tidak mengkonsumsi
suplemen penambah nafsu makan.
Selama sakit pasien pasien tidak sakit saat menelan, tidak mengkonsumsi
suplemen, pasien makan 3x/hari habis setengah porsi. Pasien nafsu makan
menurun dan setiap makan terkadang mual muntah
Antropometri (A)
- BB awal : 79 kg
- BB akhir : 75.8 Kg
- TB : 171 cm
- LILA : 32,2 cm
Biochemical (B)
Clinical (C)
- Konjungtiva an anemis
- Rambut lurus pendek
- Kulit elastis
- Penglihatan baik
Diit (D)
No Aktivitas sehari-hari 0 1 2 3 4
1 Makan v
2 Mandi v
3 Berpakaian v
4 Toileting v
5 Tingkat mobilitas tempat tidur v
6 Berpindah v
7 Berjalan v
8 Kekuatan otot v
9 ROM v
0 = mandiri
1 = menggunakan alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain dan peralatan
4 = ketergantungan / tidak mampu
4. Pola istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit, pasien tidur siang selama 2
jam, dan pasien tidur malam selama 6 jam sebelum tidur biasanya pasien minum
segelas susu.
Selama sakit : pasien mengatakan selama sakit pasien tidur 7 jam sehari
5. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Pasien tidak memakai alat bantu apapun seperti kacamata maupun alat bantu
pendengaran. Pasien mudah mengingat orang, tempat, waktu, pasien bisa
mengambil keputusan yang bersifat sederhana.
6. Pola peran dan Hubungan
Keluarga pasien menerima pasien saat mengetahui penyakit pasien. Pasien lebih
mudah berpengaruh terhadap istrinya. Jika pasien kesulitan melakukan sesuatu,
pasien lebih sering meminta bantuan istrinya
7. Pola Seksual Reproduksi
Pasien tidak ada gangguan hubungan seksual yang disebabkan berbagai kondisi
8. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Pola persepsi tentang dirinya : Pasien mengatakan setelah dirawat agar bisa
cepat sembuh,
b. Situasi emosi : perubahan setelah sakit pasien lebih lemas kurang bersemangat
c. Konsep diri
- Citra diri/body image : tidak ada persepsi dari pasien
- Identitas : pasien berstatus sebagai suami
- Peran : tugas dan peran pasien sebagai kepala rumah tangga
- Ideal diri : harapan pasien agar cepat sembuh supaya bisa beraktifitas
seperti semulaa
- Harga Diri : pasien tidak merasa rendah diri dengan keadaannya
9. Pola Toleransi – koping stres
Pasien bisa mengambil keputusan yang bersifat sederhana. Pasien bisa
memecahkan masalah yang sederhana.
10. Pola Nilai dan Keyakinan
Sumber kekuatan pasien yaitu istrinya. Pasien beragama islam, selama sakit pasien
selalu berdoa agar diberi kesembuhan untuk dirinya.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaam umum baik, Composmentis
2. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah (TD) : 155/94 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Suhu : 37 oC
Respiratory Rate : 20 x/menit
3. Pemeriksaan Wajah
a) Mata :
Lengkap, simetris kanan dan kiri, tidak ada peradangan , tidak
ada luka , tidak ada benjolan , bulu mata tidak rontok,
konjungtiva an anemis, warna iris hitam.
b) Hidung :
Tidak ada pembengkakan , tidak ada pendarahan, tidak ada
kotoran , tidak ada polip
c) Mulut :
Tidak ada kelainan konginetal. tidak ada lesi , tidak ada gigi
palsu , warna bibir merah muda, gigi rata, warna lidah merah
muda, tidak ada perdarahan ,tidak ada abses. Mukosa bibir
kering
d) Telinga :
Bentuk simetris kanan kiri, ukuran normal, warna sawo
matang, tidak ada lesi , tidak ada nyeri tekan , tidak ada
peradangan , tidak ada perdarahan, tidak ada penumpukan
serumen, tidak ada perdarahan, tidak ada perforasi.
4. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher
a. Kepala
Inspeksi : Bentuk lonjong, simetris, tidak ada luka , tidak ada
pendarahan, kulit kepala lembab, kepala bersih, warna rambut hitam.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Leher
Inspeksi : simetris, tidak ada peradangan, tidak ada perubahan warna,
tidak ada massa
Palpasi : , tidak ada pembesaran kelenjar limfe,tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid posisi trakea simetris, vena jugularis teraba.
5. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. Pemeriksaan paru
Inspeksi : bentuk thorak normal chest, simetris kanan dan kiri, bentuk dada
simetris,
Palpasi : getaran kanan kiri teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas area vesikuler bersih, area bronchial bersih, area
bronkovesikuler halus
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi pada dinding tidak teraba
Perkusi : bunyi pekak/datar
Auskultasi : bunyi jantung bersih dan terdengar lup dup, bunyi jantung I
tunggal, keras, reguler, bunyi jantung II terdengar tunggal, keras, reguler,
Bunyi jantung tambahan : bunyi jantung III tidak terdengar, tidak ada
gallop rhythm,
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :bentuk datar, tidak ada massa/benjolan, tidak terlihat
bayangan pembuluh darah vena,
Auskultasi : bising usus meningkat 30x/menit
Palpasi : ada nyeri tekan di perut kiri, tidak ada pembesaran,
perabaan lunak, permukaan halus,
Perkusi : tympany
7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Inspeksi : Rambut pubis bersih, Tidak ada lesi, kebersihan rambut pubis,
bersih, peradangan tidak ada, tidak ada penyumbatan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
8. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
Tidak ada lesi pada kulit belakang, tidak terdapat kelainan bentuk tulang
belakang, tidak terdapat fraktur , dan tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
Inspeksi: otot antar sisi kanan dan kiri simetris, tidak deformitas, tidak fraktur,
tidak terpasang Gip, tidak menggunakan traksi
Kekuatan 5 5
5 5
IX. IMPLEMENTASI
S:
- menganjurkan Pasien mengatakan masih
menghindari lemas
perubahan posisi
mendadak O:
Pasien terpasang infus RL
- mengkolaborasi
pemberian cairan IV
isotonis
2 - Mengidentifikasi S: Ersa
status nutrisi Pasien mengatakan pusing
mual dan tidak nafsu
makan
O:
Pasien tampak lemas
BB sebelum sakit = 79 kg
BB selama sakit = 75.8 kg
- Memonitor asupan S :
makanan Pasien mengatakan makan
- Mengidentifikasi habis setengah porsi
makanan yang disukai dengan porsi sedang
O:
Pasien tampak tidak
menghabiskan makanan
Pasien tampak menyukai
sayur-sayuran
- Memonitor berat
badan S:
Pasien mengatakan berat
badan turun
O:
BB sebelum sakit = 79 kg
BB selama sakit = 75.8 kg
- Menjikan makanan
secara menarik dan S:
suhu yang sesuai Pasien mengatakan suka
- memberikan makanan makan yang hangat
tinggi kalori dan
tinggi protein O:
Pasien tampak
menghabiskan lauk seperti
telur rebus, daging ayam
Kamis, 9 1 - Memeriksa tanda dan S Ersa
Juni 2022 gejala hipovolemia Pasien mengatakan masih
- memberikan asupan bab dengan konsistensi
cairan oral cair, 1 hari 3x
- Menganjurkan
memperbanyak O
asupan cairan oral Pasien selalu minum air
- Menganjurkan putih
menghindari Pasien hanya berbaring
perubahan posisi tiduran, dan terkadang
mendadak duduk
- Mengkolaborasi Pasien terpasang infus RL
pemberian cairan IV 500 ml
isotonis
2 - Mengidentifikasi S: Ersa
status nutrisi Pasien mengatakan
- Memonitor asupan terkadang masih terasa
makanan kehausan
Pasien mengatakan minum
air 3 gelas
Pasien sudah mulai makan
habis 1 porsi makanan
dengan prosi sedang
O:
Pasien tampak mulai segar
Makanan pasien tampak
habis
- Menyajikan makanan
secara menarik dan S :
suhu yang sesuai Pasien mengatakan lebih
baik dari kemarin doyan
- memberikan makanan makan
tinggi kalori dan
tinggi protein O:
Pasien tampak nafsu
makan bertambah
Jumat, 10 1 - memperiksa tanda dan S : Ersa
Juni 2022 gejala hipovolemia Pasien mengatakan sudah
- memberikan asupan tidak merasa lemah
cairan oral Pasien mengatakan sudah
- menganjurkan tidak mengeluh haus
memperbanyak
asupan cairan oral
- mengkolaborasi O=
pemberian cairan IV Suhu tubuh pasien normal
isotonis 36.3 oC
Berat badan tidak turun
lagi
BB = 75.8 kg
Terpasang infus RL
2 - Mengidentifikasi S: Ersa
status nutrisi Pasien mengatakan sudah
- Monitor asupan tidak diare lagi
makanan
- memberikan makanan Pasien mengatakan makan
tinggi kalori dan habis satu porsi dengan
tinggi protein porsi sedang
Pasien mengatakan sudah
tidak mual muntah
O:
Pasien tampak segar
Pasien tampak sehat
Pasien tampak
menghabiskan
makanannya
X. EVALUASI
2 S= Ersa
Pasien mengatakan masih merasa lemas
Pasien mengatakan terkadang masih mual
O=
Pasien tampak lemas
TD 151/88 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Suhu 36.1oC
Kamis, 9 1 S: Ersa
Juni - Pasien mengatakan sudah tidak kehausan tetapi
2022 terkadang masih kehausan
- Pasien mengatakan masih merasa lemah
O:
- Pasien tampak membra mukosa masih
- TTV
TD = 160/100 mmHg
S = 36.3 oC
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- memperiksa tanda dan gejala hipovolemia
- memberikan asupan cairan oral
- menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- mengkolaborasi pemberian cairan IV isotonis
2 S: Ersa
Pasien mengatakan sudah mendingan tapi masih bab cair 3x
sehari
Pasien mengatakan sudah tidaka mual muntah
O:
- pasien tampak diare
- membram mukosa pasien masih tampak pucat
- BB : 75.8 Kg
O:
- membran mukosa tampak lemabb
- konsistensi tinja pasien lunak
- pasien tampak sehat
- TTV
TD 165/95 mmHg
S 36.4oC
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi