Anda di halaman 1dari 29

A.

DATA UMUM
1. Identitas Klien
a. Na m a :Ny “R”
b. Umu r :43 tahun
c. Alamat : jl bangkala
d. Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
e. Pekerjaan : Swasta
f. Pendapatan :-
g. Pendidikan :Sma
h. Agama :Islam
i. Tanggal MSR : 27 maret 2022
j. Sumber info : keluarga dan pasien
2. Identitas Penanggung
a. Nama : Ny „R‟
b. Pendidikan terakhir: Sma
c. Hubungan dengan klien : Saudara
d. Umur :41 tahun
e. Pekerjaan :-
f. Alamat : Jln bangkala Biaya perawatan berlaku umum
3. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan sangat Lemas

b. Riwayat keluhan utama : Pasien mengatakan masuk di rumah sakit pada


tanggal 27-03-2022 di IGD pasien masuk dengan keadaan lemas (+) mual
muntah(+)nyeri saat menelan dalami 1 minggu yang lalu.

c. Alasan masuk rumah sakit : Ny R Klien masuk di Igd dengan keadaan


lemas (+) ,mual muntah (+) nyeri saat menelan dalam 1 minggu yang lalu

d. Riwayat penyakit

P: pasien mengatakan sangat lemas

Q: -
R: nyeri pada area dada
S: skala 3
T: nyeri hilang timbul
Data medik Dikirim oleh : IGD
Diagnosa : Anemia
4. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
 Penyakit yang pernah di alaminya
 Sebelumnya pasien tidak pernah sakit dengan penyakit yang sama.
 Riwayat alergi :pasien tidak ada riwayat alergi
 Riwayat imunisasi :pasien mengatakan melakukan imunisasi lengkap
saat kecil,
 Lain-lain :-
5. RIWAYATKESEHATANKELUARGA

G1

GII

GII
43

KET:

Laki laki klien

Perempuan meninggal dunia

Hidup bersama garis keturunan


 G1 : kakek dan nenek pasien meninggal dunia karen

factor usia

 G11 : bapak dan ibu pasien masi hidup

 GIII : pasien saat ini berusia 43 tahun sedang di rawat di rumah sakit tk
pelamonia dengan peyakit anemia, pasien anak ke1 dari 3 bersaudara

6. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


a. Pola koping : pasien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan
keluarganya

b. Harapan klien terhadap penyakitnya : pasien berharap agar cepat sembuh


dan dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.

c. Factor stressor :pasien merasa lemah dengan nyeri dada yang dialaminya.

d. Konsep diri :

1) Identitas diri : pasien seorang perempuan berusia 43 tahun

2) Peran diri : pasien merupakan anak ke1dari 3 bersaudara

3) Harga diri : pasien merasa dirinya tidak berdaya

4) citra diri : pasien mengatakan tidak ada yang tidak dia sukai
dari dirinya.

5) Idel diri : pasien mengatakan tidak mempunyai keinginan dirinya


seperti orang lain karena ia merasa dirinya seperti orang lain karena ia
merasa dirinya adalah orang baik.

6) Pengetahuan pasien tentang penyakitnya: pasien mengatakan kurang


memahami tentang penyakitnya

7) Adaptasi :pasien mengatakan dapat beradaptasi dengan lingkungan di


rumah sakit

8) Hubungan dengan anggota : ibu pasien mengatakan hubungan dengan


diriinya serta anggota keluarganya yang lain sangat baik

9) Hubungan dengan masyarakat : ibu pasien mengatakan hubungan


dengan klien dengan tetanganya dan masyrakat disekitar tempat
tinggal mereka sangat baik.
10) Perhatian terhadap orang lain: pasien memperhatiakan saat di berikan
penjelasan mengenai penyakitnya,

11) Aktivitas sosail : selama dirawat pasien tidak dapat melakukan


aktivitas social.

12) Bahasa yang sering di gunakan : saat dilakukan pengkajian klien dan
keluarganya menggunakan bahasa Indonesia

13) Keadaan lingkungan : keadaan lingkungan di sekitar tempat tidur klien


Nampak bersih dan aman.

14) Kegiatan keagamaan/ibadah : selama dirawat pasien tidak pernah


melakukan ibadah

15) Keyakinan tentang kesehatan : pasien yakin dirinya dapat seembuh.

7. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAANSEHARI-HARI

a. Makan

 SebelumMRS :pasien mengatakan makan 3×sehari, pasien tidak ada


alergi terhadap makanan junkfood

 Setelah MRS : pasien mengatakan makan 3×sehari, pasien


mengatakan nafsu makannya menurun, porsi makan tidak dihabiskan,
klien mengatakan hanya menghabiskan ½ porsidari1porsiyang
disajikan, tampak ada sisa makanan dipiring.

b. Minum

 SebelumMRS : pasien mengatakan bisanya minum 6-8 gelas/hari


dengan jenis air putih dan kopi.

 Setelah MRS : keluarga pasien mengatakan pasien minum air putih½


aqua botol yang besar atau sekitar ± 800-1000 cc/hari.
c. Tidur

 SebelumMRS :pasien mengatakan pola tidur sangat baik,


tidak memiliki gangguan tidur atau penyulit tidur, lama tidur pasien
7-8 jam /hari

 Setelah MRS : pasien mengatakan pola tidur pasien


tidak menentu/hari, kadang-kadang bisa terbangun

d. Eliminasi fekal /BAB

 SebelumMRS : pasien mengatakan BABnya lancar 1 ×/hari,dengan


warna kuning kecoklatan, bau khas dan konsistensinyalunak.

 Setelah MRS :keluarga pasien mengatakan pasien


BAB1x/2hari, dengan warna kuning kecoklatan, bau khas, dan
konsistensinya lunak.

e. Eliminasi urin /BAK

 SebelumMRS :pasien mengatakan BAK4-5x/hari,warna kuning


jernih, pasien mengatakan tidak ada keluhan pada saat buang air kecil.

 Setelah MRS :keluarga Pasien mengatakan jarang sekali BAK2


pasien melakukan BAK di popok karena kelemahan dan sulit untuk
ambulasi.

f. Aktivitas dan latihan

 SebelumMRS :Sebelum pasien masuk rumah sakit, pasien melakukan


aktivitasnya secara mandiri dan aktif di masyarakat,pasien juga sering
mengikuti bakti sosial.

 Setelah MRS :pasien lebih sering berbaring, sedikit melakukan


aktivitas, dan dalam pemenuhan kebutuhan ADL pasien dibantu oleh
anak dan menantunya.
g. Personal hygiene

 SebelumMRS :keluarga pasien mengatakan pasien biasanya


mandi3x/hari, mengosok gigi 3 x/hari pada saat mandi dan mencuci
rambut 1 x/hari.

 Setelah MRS : keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapatsecara


mandiri untuk mandi, biasanya pasien hanya di lap menggunakan tisu
basah atau air sabun2x/hari,yaitu pagi dan sore hari.

8. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: pasien nampak sangat lemas
Kesadaran :Composmentis 4, M: 6,V:5=15

Tanda-tanda vital : TD : 99/66 mmHg


Nadi :88 x/menit
Suhu : 36 c
RR : 20x/menit
a. Kepala

Inspeksi:
 Bentuk kepala Mesochepal
 Warna rambut hitam merata tidak ada ketombe
 Tidak nampak Adanya alopesia pada daerah kepala
 Kulit kepala bersih tidak ada ketombe
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
 Tidak teraba adanya massa
 Rambut tidak mudah tercabut
b. Muka
Inspeksi:
 Muka simetris kiri dan kanan
 Ekspresi wajah nampak murung/pucat
 Nampak sangat lemas
 Warna kulit sama dengan sekitarnya
 Akral terasa dingin
c. Mata
Inspeksi
 Conjungtiva nampak pucat
 Gerak anbolamata dapat bergerak kesegala arah
 Tidak menggunakan alat bantu
kaca mata.

Palpasi:
 Tidak ada nyeri tekan
 Tidak meningkat
d. Hidung
Inspeksi:
 Lubang hidung simetris kiri dan kanan
 Tidak tampak adanyasekret/cairan
 Tidak tampak adanya tanda-tanda radang
 Tidak ada deviasiseptumnasi
 Tidak tampak
adanya polip
Palpasi:
 Tidak ada nyeri tekan pada sinus-sinus.
e. Telinga
Inspeksi:
 Bentuk telinga simetriskiri/kanan
 Tidak tampak adanya cairan
 Tidak tampakadanya peradangan
 Tidak menggunakan alat bantu
pendengaran

Palpasi:

 Tidak ada nyeri tekan


f. Rongga mulut
Inspeksi:
 Bibir tidakpecah-pecah, tidak cyanosis
 Gusi merah muda,tidakada lesi/sariawan
 Tidak nampak adanya peradangan
 Jumlah gigi tanggal1
 Keadaan lidah bersih.
g. Leher
Inspeksi:
 Tidak tampak pembesaran kelenjarthyroid/kelenjarlymfe
 Warna kulit sama dengan sekitarnya
 Tekanan vena jugularis tidak meningkat
 Tidak ada kaku kuduk.
Palpasi:
 Tidak teraba adanya pembesaran kelenjarthyroid
 Tidak teraba adanya pembesaran kelenjarlymfe
 Tidak ada nyeri tekan
h. Dada dan paru
Inspeksi:
 Bentuk dada simetris kiri dan kanan(normalchest)
 Warna kulit sama dengan sekitarnya
 Tidak nampak adanya benjolan/tumor
 Irama pernafasan ikut gerak nafas
Palpasi:
 Tidak teraba adanya massa/tumor
 Tidak ada nyeri tekan
 Ekspansi dada:Pengembangan dada seimbangkiri/kanan
Perkusi: -
Auskultasi:-
i. Abdomen
Inspeksi:
 Perut nampak datar
 Warna kulit samadengan sekitarnya
 Tidak nampak adanya massa/tumor
Auskultasi:-
Perkusi: -
 Terdengar bunyi tympani pada seluruh area perut
Palpasi:
 Tidak teraba adanya pembesaran hepar
 Tidak teraba adanya pembesaranlimfe
 Ginjal tidak teraba
 Tidak ada nyeri tekan.
j. Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pengkajian karena tidak ada keluhan.
k. EkstrimitasAtas dan bawah
Inspeksi:
 Tidak nampak adanya oedema
 Warna kulit sama dengan sekitarnya.
Palpasi:
Tidak adanyeri tekan
Tidak teraba adanya massa
Kuku pucat
44

44
Keterangan :
Skala 0: kontraksi otot tidak terdeteksi
Skala 1: tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpas atau dilihat
Skala 2: gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topongan
Skala 3 : gerakan yang normal melawan gravitasi
Skala 4 : gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan
tahanan minimal
Skala 5 : kekuatan otot normal gerakan penuh yang normal melawan
gravitas dan melawan tahanan penuh.

9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Nama : Ny R Tgl pemeriksaan : 27-03-2022
Umur : 43 tahun Ruangan :UGD
No RM : 704615

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai INTERPRES


rujukan TASI
WBC 4.93 (10^3/uL) (3.80-10/60) RENDAH
NEUT# 0.28 (10^3/uL) (1.00-3.70) RENDAH
LYMPH# 0.34 (10^3/uL) (0.00-0.70) NORMAL
MONO# 0.00 (10^3/uL) (0.00- 0.41) NORMAL
EO# 0.00 (10^3/uL) (0.00-0.10) NORMAL
Baso# 0.49 (10^3/uL) (0.07) NORMAL
Ig# 0.00 (10^3/uL) (0.00-24.00) NORMAL
NEUT% 87.4 (%) (50-70 TINGGI
LYMPH% 5.7 (%) (25.0-40.0) NORMAL
MONO% 6.94 (%) (2-8) NORMAL
EO% 0.0 (%) (2-4) NORMAL
BASO% 0.0 (%) (0.0-1.0) NORMAL
IG% 9.9 (%) (0.0-05) NORMAL
NORMAL
RBC 1.69* (10^6/uL) (4.4-5.9) RENDAH
HGB 4.6* (g.dL) (13.2-17.3) RENDAH
HCT 13.7* (%) (40.0-52.0) RENDAH
MCV 81.1* (fL) (84.0-97.0) RENDAH
MCH 27.2 (pg) (28-34) RENDAH

10. PERAWATAN DAN PENGOBATAN


 Perawatan
 Terpasang infus Rl 500 ml (20 tpm) membantu kebutuhan cairan
 injeksi R/ transfuse darh 1 Bag ( pada persendian darah pada PMI).
 Terapi
Neurobin 1x1 drips
Ivfs RL 20 tpm
Ambroxol

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Pasien mengatakan sangat  Pasien nampak pucat
lemas  Konjungtiva nampak pucat
 Pasien mengatakan nyeri uluh  Membrane mukosa Nampak kering
hati  Pada pada pasien ekstremitas
 pasien mengatakan mengeluh bawah terasa dingin
sakit kepala  Hbnya menurun :4,7 mg/dl
 Riwayat penyakit  Klien Nampak lemah
P: klien mengatakan nyeri uluh  TTV
hati TD : 99/66 mmHg
Q: - Nadi :88 x/menit
R: nyeri pada area Suhu : 36 c
dada RR : 20x/menit
S: skala 3
 Pasien nampak lemah Pasien
T: nyeri hilang timbul
nampak dibantu keluarganya dalam
 Pasien mengatakan aktivitas
beraktivitas
dibantu oleh keluarganya
(makan,minum,BAB,BAK
TD : 99/66 mmHg
Nadi :88 x/menit
Suhu : 36 c
RR : 20x/menit

11. PROSES KEPERAWATAN

ANALISA DATA

Nama : Ny R Tgl pemeriksaan : 28-03-22


Umur : 43 tahun Ruangan : Teratai 1
No RM:704615

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1 DS: Perfusi perifer
Produksi sel darah merah
 pasien mengatakan sangat tidak efektif b/d
menurun
lemas penurunan
 pasien mengatakan konsentrasi
Penurunan jumlah eritrosit
mengeluh sakit kepala hemoglobin
Do:
Penurunan jumlah eritrosit
 pasien Nampak pucat
 Konjungtiva Nampak Penurunan kadar Hb
pucat
 Membrane mukosa
kering
 Pada pasien ekstremitas
bawah terasa dingin
 HB : 4.7 mg/dL
 WBC : 3.81

DS: Kompensasi jantung Nyeri akut


2
 pasien mengatakan
nyeri uluh hati Beban kerja dan curah

D0 : jantung meningkat

 pasien nampak lemah


P: pasien mengatakan Takikardia, angina nyeri

nyeri uluh hati dada, iskemia miokardium,


beban kerja jantung
Q: -
R: nyeri
Nyeri akut
pada area
dada
S: skala 3
T: nyeri hilang
timbul
3 DS : pertahanan skunder tidak Intoleransi aktivitas
 Pasien mengatakan adekuat
aktivitas dibantu oleh
penurunan kadar Hb
keluarganya
DO :
kompensasi paru
 Pasien nampak lemah
 Pasien nampak dibantu
peningkatan frekuensi
keluarganya dalam
napas
beraktivitas
(makan,minum,BAB,BA
dyspnea(kesulitan
K)
bernapas)
 TTV
TD : 99/66 mmHg (penurunan transport O2)
Nadi :88 x/menit
Suhu: 36 c Hipoksia
RR : 20x/menit
Lemah lesu, paretesia, mati
rasa, ataksia,gangguan
koordinasi,bingung

Intoleransi aktivitas

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. (D.0009) perfusi perifer tidak efektif b/d penurunan konsentrasi


hemoglobin

b. (D.0077) nyeri akut berhubungan dengan agen pencederah fisiologi

c. ( D.0056) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan


INTERVENSI

Nama : Ny R Tgl pemeriksaan : 20-03-22


Umur : 43 tahun Ruangan : Teratai
1 No RM: 704615

No DIAGNOSA TUJUAN / KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN
1. 1. (D.0009) perfusi (L.02011)Setelah (1.02079)perawatan 1. menurunkan tekanan arteri
perifer tidak efektif dilakukan intervensi sirkulasi dengan meningkatkan
b/d penurunan keperawatan selama 1 x Observasi drainase dan sirkulasi /
konsentrasi 24 jam maka perfusi  Periksa sirkulasi perfusi serebral
hemoglobin perifer kriteria hasil : perifer (mis, nadi
edema, pengisapan 2.untuk mengidentifikasi
 Pasien  Menurun Wrna kapiler, warna, suhu) karakeristik nyeri skala 3
kulit pucat  Monitor panas,
mengatakan
 Kelemahan otot kemerahan, 3.untuk mengetahui hasil leb
sangat lemas menurun nyeri. penurunan hemoglobin dan
 Tekanan darah Terapiotik menetukan kebutuhan
 Pasien
sistolik membaik  Catat hasil leb Hb pengeobatan atau respon
mengatakan  Tekanan darah  Lakukan hidrasi terhadap terapi yang di
diastolik membaik. Edukasi berikan.
mengeluh sakit
 Jelaskan kepada
kepala pasien dan keluarga 4.untuk memantau hidrasi
tentang tindakan pada pasien anemia
Do:
pemberian transfusi
 Pasien darah 5. Memberikan informasi
Nampak pucat kolaborasi tentang derajat atau
 Pemberian transfuse keadekuatan perfusi jaringan
 Konjungtiva
darah. dan membantu menentukan
Nampak pucat kebutuhan intervensi
 Membrane
6. melakukan pemberian
mukosa kering transfusi darah seseuai
dengan intruksi dokter.
 Pada pasien
ekstremitas
bawah terasa
dingin
 HB : 4.7
mg/dL
2. (D.0077)Nyeri (L.08066)Setelah (I.08238)Manajemen Nyeri 1. Untuk mengetahui skala
Akut dilakukan intervensi Observasi intensitas, durasi dan
berhubungan keperawatan selama 1 x 1. Identifikasi lokasi, nyeri
dengan agen 24 jam maka Tingkat karakteristik, durasi, 2. Agar dapat menilai
pencedera Nyeri Menurun dengan frekuensi, kualitas, tingkat nyeri
fisiologisditandai kriteria hasil : intensitas nyeri 3. Agar dapat sebagai
dengan  Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri acuan untuk mengetahui
menurun kondisi apa saja yang
ditandai dengan:
 Meringis menurun 3. Identifikasi factor yang dapat memperberat atau
 Pasien memperingankan nyeri
 Tekanan darah memperberat dan
mengatakan nyeri
membaik memperingan nyeri. klien mis. Pada saat
uluh hati
 Nafsu makan Terapeutik peningkatan aktivitas
 Riwayat penyakit
membaik 4. Berikan teknik non
P: pasien 4. Untuk meringankan atau
farmakologis untuk
mengatakan mengurangi nyeri sampai
mengurangi rasa nyeri
sangat lemas pada tingkat yang dapat
Q: - Edukasi diterima pasien

R: nyeri 5. Jelaskan penyebab, 5. Agardapat mengetahuai

pada
area periode, dan pemicu tindakan yang akan
dada nyeri dilakukan dan
S: skala 3 6. Jelaskan strategi mengetahui kualitas
T: nyeri hilang meredakan nyeri nyeri yang dirasakan
7. Anjurkan menggunakan klien
analgetik yang tepat 6. Agar dapat mengurangi
Kolaborasi nyeri yang dirasakan
8. Kolaborasi pemberian klien
analgetik, jika perlu 7. Pemberian analgetik
untuk mengendalikan
nyeri
8. Untuk mengurangi rasa
nyeri yang dirasakan
oleh klien
3 ( D.0056) Intoleransi Setelah dilakukan (I.05178) manajemen Energi
aktivitas b/d Intervensi
tindakan intervensi
kelemahan Observasi
keperawatan selama 1x8
DS : 1. Identifikasi gangguan 1. Membantu menemukan
jam maka intoleransi
lingkungan fungsi tubuh derajat kerusakan dan
 Pasien mengatakan aktivitas meningkat yang mengakibatkan kesulitan terhadap
aktivitas dibantu oleh dengan kriteria hasil : kelelahan keadaan yang dialami
keluarganya
 Kemudahan dalam Terapeutik 2. Mencegah kekuatan
DO :
sendi,kontraktur,kelelaha
melakukan aktivitas 2. Lakukan latihan rentang
 Pasien nampak lemah
n otot,meningkatkan
sehari-hari gerak pasif atau aktif
kembalinya aktivitas
 Pasien nampak  Kekuatan tubuh bagian Edukasi secara dini
dibantu keluarganya atas fisiologis/psikologis
dalam beraktivitas 3. Anjurkan melakukan 3. Untuk meminimalkan
 Kekuatan tubuh bagian aktivitas secara bertahap atrofi otot, meningkatkan
(makan,minum,BAB,
B AK) bawah sirkulasi, mencegah
Kolaborasi
 Perasaan lemah terjadinya kontraktur
 TTV Untuk mempercepat proses
 Warnah kulit Kolaborasi dengan ahli gizi
TD : 99/66 tentang cara meningkatkan penyembuhan
 Tekanan darah asupan makanan
mmHg Nadi88
x/menit

Suhu : 36

c RR :

20x/menit
Implementasi kepeawatan

Tgl/ Diagnosa Implementasi keperawatan Evaluasi


jam keperawatan
Selasa 1. (D.0009) perfusi Observasi S: pasien mengatakan sangat lemas
29-03- perifer tidak efektif  Memperiksa sirkulasi perifer
2022 b/d penurunan (mis, nadi edema, pengisapan O: pasien nampak pucat
konsentrasi kapiler, warna, suhu) Konjungtiva anemis
15.00 hemoglobin H: suhu: 36 c HB menurun : 4,7 mg/dl
warna kulitnya pucat, nadinya :77x/
menit
 Monitor panas, kemerahan, A: perfusi perifer tidak efektif
nyeri. H: skala nyeri :3 dikarenakan penurunan konsentrasi
Terapiotik hemoglobin belum teratasi dengan
 Catat hasil leb Hb penurunan hemoglobin.
H: Hb : 4,7 mg/dl
 Lakukan hidrasi
H: memeberikan hidrasi cairan tubuh P: lanjutkan intervensi
Edukasi 1. Memperiksa sirkulasi perifer
 Jelaskan kepada pasien dan keluarga (mis, nadi edema, pengisapan
tentang tindakan pemberian kapiler, warna, suhu)
transfusi darah 2. Catat hasil leb Hb
H: pasien mengerti apa yang di 3. Lakukan hidrasi
jelaskan tentang transfusi
darah 4. Jelaskan kepada pasien dan
keluarga tentang tindakan
kolaborasi pemberian transfusi darah
5. Pemberian transfuse darah.
 Pemberian transfuse darah.
H: keluarga pasien sedang
berusaha mencari darah

Selasa 2.(D.0077) nyeri b/d (I.08238)Manajemen Nyeri S: pasien mengatkan nyeri bagian dada
29-03-
agen pencederah Observasi
2022 O:
fisik 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, • Klien nampak lemah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas TTV:
nyeri TD: 79/60mmhg
 P: pasien mengatakan nyeri pada N: 118x/Menit
bagian dada P:22x/menit
 Q: - S: 36c
 R: Nyeri tekan pada area dada Spo2:97%
 S: Skala 3
A: nyeri akut belum teratasi ditandai
 T: nyeri hilang timbul dengan tingkatan nyeri sedang.
2. Mengidentifikasi skala nyeri
P : lanjutkan intervensi
H: skla nyeri 3 (sedang)
1. Mengidentifikasi lokasi,
3. Mengidentifikasi factor yang
karakteristik, durasi, frekuensi,
memperberat dan memperingan nyeri.
kualitas, intensitas nyeri
H: pada saat nyeri timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
terapeutik 3. Mengidentifikasi factor yang
4. Memberikan teknik non farmakologis memperberat dan memperingan
untuk mengurangi rasa nyeri.
H: diberikan obat puluis nyeri 2x1 nyeri.
4. Memberikaan tehnik non
edukasi
farmakologi untuk menguraangi
5. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri nyeri (kompres air hangat )
H:klien dan keluarganya 5. Memberikaan tehnik non
mendengarkan apa yang di
farmakologi untuk menguraangi
jelaskan
6. Menjelaskan strategi meredakan nyeri nyeri (tehnik relaksasi nafas
H: klien mengerti strategi peredahan dalam )
nyeri
7. Menganjurkan menggunakan
analgetik yang tepat
H: klien melaksanakanya
kolaborasi
8. Mengkolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
H: injeksi citicolin 12 amp/Iv
Selasa 3 ( D.0056) S:
29-03- Intoleransi aktivitas 1. Mengidentifikasi gangguan lingkungan  Pasien mengatakan aktivitas
22 b/d kelemahan fungsi tubuh yang mengakibatkan dibantu oleh keluarganya
kelelahan O:
H : Pasien mengatakan susah tidur  Pasien nampak lemah
2. Melakukan latihan rentang gerak pasif  Pasien nampak dibantu
atau aktif keluarganya dalam beraktivitas
H : Pasien nampak menggerakkan ibu jari (makan,minum,BAB,BAK)
tangan kanan sedikit-sedikit  TTV
3. Menganjurkan melakukan aktivitas TD : 60/40 mmHg
secara bertahap P : 24 x/menit
H : Pasien nampak miring kiri dan miring N : 137 x/menit
kanan tanpa dibantu keluarga S : 37,1 oC
4. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi Spo2:98%
tentang cara meningkatkan asupan A :
makanan
H: Pasien makan nasi/bubur, sayur, ikan  Kemudahan dalam melakukan
tapi porsi tidak dihabiskan aktivitas sehari-hari cukup
menurun
 Perasaan lemah meningkat
P : Lanjutkan intervensi

2. Lakukan latihan rentang


gerak pasif atau aktif
3. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Rabu 1. (D.0009) perfusi 1. Memperiksa sirkulasi perifer
30-04- (mis, nadi edema, pengisapan S: pasien mengatakan sangat lemas
perifer tidak efektif
2022 b/d penurunan kapiler, warna, suhu)
H: warna kulitnya pucat O: pasien nampak pucat
konsentrasi
10;40 Conjungtivanya anemis Konjungtiva anemis
hemoglobin
2. Catat hasil leb Hb HB menurun : 4,7 mg/dl
H: Hb: 4,7 mg
3. Lakukan hidrasi A: perfusi perifer tidak efektif
H: memeberikan hidrasi cairan tubuh dikarenakan penurunan konsentrasi
4. Jelaskan kepada pasien dan keluarga hemoglobin belum teratasi dengan
tentang tindakan pemberian penurunan hemoglobin.
transfusi darah
H: pasien mengerti apa yang di P: lanjutkan intervensi
jelaskan tentang transfusi 1. Memperiksa sirkulasi perifer
darah (mis, nadi edema, pengisapan
5. Pemberian transfuse darah. kapiler, warna, suhu)
H: keluarga pasien sedang 2. Catat hasil leb Hb
berusaha mencari darah 3. Lakukan hidrasi

4. Jelaskan kepada pasien dan


keluarga tentang tindakan
pemberian transfusi darah
5. Pemberian transfuse darah.
S: pasien mengatakan nyeri uluh hati
Rabu
30-03- 2.(D.0077) nyeri b/d O:
2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, • Pasien nampak lemah
agen pencederah
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas TTV:
14;00 Fisik
nyeri TD: 116/65mmhg
 H: P: pasien mengatakan nyeri pada N: 77x/Menit
bagian dada sudah berkurang P:22x/menit
 Q: - S: 36c
 R: Nyeri tekan pada area dada
 S: Skala 2 A: nyeri akut belum teratasi ditandai
dengan tingkatan nyeri sedang.
T: nyeri hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri P : lanjutkan intervensi

H: skala 2 1. Mengidentifikasi lokasi,


3. Mengidentifikasi factor yang karakteristik, durasi, frekuensi,
memperberat dan memperingan nyeri. kualitas, intensitas nyeri
H: pada saat nyeri timbul 2. Mengidentifikasi skala nyeri
4. Memberikan tehnik nonfarmakologis 3. Mengidentifikasi factor yang
untuk mengurangi nyeri rasa nyeri memperberat dan memperingan
(kompres air hangat) nyeri.
H: memberikan kompres air hangat
pasien tampak cukup merasa nyaman.
5. Mengajarkan tehnik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (tehnik
relaksasi nafas dalam )
H: mengajarkan tehnik reaksasi nafas
dalam, pasien nampak cukup merasa
nyaman.

Rabu 3 ( D.0056) 2. Melakukan latihan rentang gerak pasif S : Pasien mengatakan aktivitas dibantu
30-03- Intoleransi aktivitas atau aktif oleh keluarganya
22 b/d kelemahan Hasil : Pasien nampak sudah bisa O :
mengangkat tungkai kaki  Pasien nampak sudah bisa
3. Menganjurkan melakukan aktivitas melakukan aktivitas
secara bertahap (makan,minum,BAB,BAK)
Hasil : Pasien nampak sudah bisa duduk  TTV
sendiri TD : 60/40 mmHg
4. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi P : 24 x/menit
tentang cara meningkatkan asupan N : 137 x/menit
makanan S : 36,1℃
Hasil : Pasien makan nasi/bubur, sayur, A :
ikan tapi porsi dihabiskan
 Kemudahan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari meningkat
 Perasaan lemah menurun
P : Pertahankan intervensi
Kamis 1. Memperiksa sirkulasi perifer S: pasien mengatakan lemas agak
31-03- (mis, nadi edema, pengisapan berkurang
2022 kapiler, warna, suhu)
H: warna kulitnya pucat O: pasien nampak masih pucat
09;00 Conjungtivanya anemis
2. Pasien agak A: perfusi perifer tidak efektif
membaik Catat hasil dikarenakan penurunan konsentrasi
leb Hb Hb: 4,7 mg hemoglobin belum teratasi dengan
/dl penurunan hemoglobin.
3. Pemberian transfuse darah.
2H: keluarganya belum dapat darah P: Pertahankan intervensi
selama 2 hari

Kamis 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S: pasien mengatakan nyeri dada mulai


berkurang
31-03- durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
2022
nyeri
O: nyeri berkurang
09: 50  H: H: P: pasien mengatakan nyeri
pada bagian dada sudah A : nyeri akut belum belum berkurang
ditandai dengan tingkat nyeri 1
berkurang
 Q: -
 R: Nyeri tekan pada area dada P: Pertahankan intervensi

 S: Skala 2
T: nyeri hilang timbul
2. Mengidentifikasi skala nyeri
H: skalanya 1
3. Mengidentifikasi factor yang
memperberat dan memperingan nyeri.\
H: nyerinya paada saat timbul

Kamis
31-03- S : Pasien mengatakan aktivitas dibantu
2. Melakukan latihan rentang gerak pasif
2022 oleh keluarganya
atau aktif
O:
Hasil : Pasien nampak sudah bisa
09: 50  Pasien nampak sudah bisa
mengangkat tungkai kaki
melakukan aktivitas
3. Menganjurkan melakukan aktivitas
(makan,minum,BAB,BAK)
secara bertahap
 TTV
Hasil : Pasien nampak sudah bisa duduk
sendiri TD : 58/34 mmHg
4. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi P : 24 x/menit
tentang cara meningkatkan asupan N : 137 x/menit
makanan S : 37,1℃
Hasil : Pasien makan nasi/bubur, sayur, A :
ikan tapi porsi dihabiskan
 Kemudahan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari meningkat
 Perasaan lemah menurun
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai