I. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Umur ; 47 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTA
Alamat : Ds.SANGKING BARU
Agama : Islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku /Bangsa : Jawa/ Indonesia
Tgl MRS : 02-03-2015
Tgl Pengkajian : 02-03-2015
Dx Medis : Abses
Dokter Yang Merawat: Dr.D
B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan”badan terasa panas, terdapat benjolan di sebelah hidung kiri,
terasa sakit’’.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan kurang lebih satu hari yang lalu pasien merasa badan
terasa panas, terdapat bonjolan di sebelah hidung kiri, terasa sakit tampak
ada nanah dan benjolan tampak merah. kemudian keluarga membawa pasien
ke PUSKESMAS PL untuk mendapatkan pengobatan, Di UGD pasien
mendapatkan perawatan dan penaganan dari dokter dan perawat,pada tgl 03
-03-2015 dilakukan pengkajian dan didapatkan hasil hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital pasien didapatkan hasil T:38,5c, P: 100x/menit, R:
20x/menit, Bp:130/80mmH. Kesadaran: composmentis, dan tindakan yang
diberikan pemasangan infus Rl 20 tetes permenit, dan obat yang diberikan
ranitidine 2x1 ampl, ketorolac 3x1 ampl, dexametason 3x1 ampl,
paracetamol 3x1 tab, antaside syrp, dan amoxillin 3x1 tab. Setelah
mendapatkan perawatan di UGD pasien diantar oleh petugas ke bangsal di
bangsal pasien mendapatkan pengobatan selanjutnya
2. Riwayat kesehata dahulu
Pasien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit dengan keluhan
yang sama dan pasien tidak tahu bahwa ia menderita abses. Akan tetapi
pasien pernah menderita penyakit ringan seperti flu dan gastritis yang bisa
sembuh dengan membeli obat.
3. Riwayat Kesehatan keluarga
Di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien,diabetes militus(-), ginjal(-), jantung(-).
4. Riwayat sosial
Di lingkungan tempat tinggal pasien tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien.
D. Keadaan umum
1. Kesadaran
kualitatif : composmentis.
kuantitativ(Glasgow coma skala)
respon mata :4
respon verbal : 5
respon motorik: 6
jumlah :15 Composmentis
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmhg.
b. Posisi : berbaring
c. MAP : 96 mmHg
3. Nadi
Frekuensi: 100x/menit
Irama : teratur
Volume: Lemah
4. Temperature : 38,5’C
Tempat pengukuran : axila
5. Pernapasan: Hidung
Frekuensi: 20x/menit
Irama : teratur
Jenis: dada
6. Pengukuran
Tinggi badan : 160
Berat badan : 65
3. Pola eliminasi
Kebiasaan sehari-hari/keadaan sebelum sakit : Biasanya
pasien buang air besar 1kali perhari pada pagi hari setiap bangun tidur
jam 6 warnanya tergantung yang dimakan dan biasanya warnanya
kuning, jumlahnya kurang lebih 200 cc bentuknya padat, buang air kecil
biasanya 4-5 kali tergantung banyak minumnya setiap 4 jam sekali
jumlahnya kurang lebih 1500 cc, tidak ada keluhan saat kencing, warna
tergantung yang diminum biasanya bening dan kadang kuning.
Keadaan pasien saat ini : Selama sakit pasien tidak ada buang air
besar. Buang air kecil lancar dan tidak ada nyeri, biasanya 4-5 kali sehari
warnanya kuning keruh.
F. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Keadaan kepala pasien rambut berwarna hitam, lurus dan
pendek, bagian kepala tidak ada luka , ada benjolan pada
pipi di samping hidung sebelah kiri, benjolan tampak
merah, bernanah.
Mata : Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, dan
kelopak mata tidak ada edema. Reaksi pupil miosis
terhadap cahaya. Penglihatan normal.
Hidung : tidak ada polip, ada lesi di sebelah hidung kiri dan
tampak benjolan yang menempel di pinggir
hidung kiri.
Bibir dan mulut : bibir kering dan berwarna kehitaman, gigi tampak
terdapat karang gigi. Tidak ada stomatitis dan tidak ada
lesi. Gusi berwarna merah muda.
Telinga : Bersih dan tidak ada lesi, tidak ada gangguan
pendengaran.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe maupun
karotis
Dada : I : Bentuk dada simetris. Saat bernafas tampak
pergerakan dinding dada. Pasien tampak tidak sesak.
P: taktil fremitus teraba di kedua lapang, Tidak ada nyeri
tekan
S S
s r
s r
Axila : Tidak ada lesi dan tampak ada sedikit rambut axila
Abdomen : I : Tampak supel, tidak ada lesi.
A: peristaltik usus terdengar 15x/menit.
P: ada nyeri tekan pada ulu hati, tidak ada pembesaran
hepar dan tidak ada massa.
P: timpany
Genitalia :-
Exstremitas : Atas: Tangan tidak ada edema, turgor kulit baik, dan
CRT <3detik. Tangan kanan terpasang infus RL 20 tpm
di vena radialis dextra..
- Bawah: Kedua kaki tidak ada edema, capillary time <3
detik
5 5
5 5
EKG Auto
H. Medikasi
Obat-obatan yang di dapat pasien selama di rawat di puskesmas
Injeksi : ranitidine 2x1amp, ketorolac 3x1ampl, dexametason 3x1amp.
Peroral: antaside syrp 3x1 C, amoxillin 3x1 tab, bioron 1x1
tab,paracetamol 500mg 3x1 tab.
Data Obyekti:
Tampak pasien berkeringat,
akral teraba hangat,. Tanda
tanda vital:
T: 38’C
P:100x/m
R:20x/m
BP: 130/80 mmHg.
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular cerebral ditandai dengan klien mengatakan “nyeri pada bagian kepala saat bangun dari
tidur’. Klien tampak meringis dan memegang kepala menahan nyeri. Tanda-tanda vital P=100x/m, R=22x/m, BP=130/80 mmHg dan karakteristik
nyeri P : saat bergerak, Q : nyut-nyut, R : bagian kepala, S : 2 (0-4) Sedang, T : 3-4 menit hilang timbul.
Hasil yang diharapkan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Setelah diberikan 1. Observasi tanda- 1. Mengetahui keadaan 1. Mengukur tanda-tanda vital S : Klien mengatakan
tindakan keperawatan tanda vital. umum klien. Klien : T=36°c, P=98x/m, nyeri sudah berkurang.
selama 7 jam nyeri dapat 2. Kaji karakteristik 2. Tingkat nyeri klien dapat R=22x/m, Bp=140/90 mmHg.
O : Tanda-tanda vital
berkurang dan hilang nyeri. membantu dalam 2. Mengkaji karakteristik nyeri :
P=86x/m, R=20x/m,
dengan kriteria hasil 3. Ajarkan teknik menentukan tindakan. P : Saat bangun dari tempat
Bp=130/80 mmHg.
- Klien dapat mengetahui relaksasi dan 3. Menurunkan ketegangan tidur.
Karakteristik nyeri
cara mengatasi nyeri. distraksi. dan mengalihkan Q : Nyut-nyut.
P : Saat bangun dari
- Tanda-tanda vital dalam 4. Berikan perhatian terhadap nyeri. R : Di bagian kepala.
tempat tidur.
batas normal T=36º, lingkungan yang 4. Meminta keluarga pasien S : 2 (0-4) Sedang.
Q : Nyut-nyut.
P=80x/m tenang. yang jaga diruangan untuk T : 3-4 menit hilang timbul.
R : Di bagian kepala.
R=20x/m, Bp=120/80 5. Kolaborasi tidak ribut dan membatasi 3. Mengajarkan kepada klien tarik
S : 1 (0-4) Ringan.
mmHg pemberian obat. jumlah pengunjung. nafas dalam dan menganjurkan
T : 3-4 menit hilang
- Skala nyeri 1 (0-4) 5. Mempercepat menurunkan kepada klien untuk tidur saat
timbul.
ringan atau hilang. nyeri. nyeri tidak hilang-hilang.
A : Masalah teratasi
- Ekspresi : klien resah 4. Meminta keluarga pasien yang
sebagian.
jaga diruangan untuk tidak ribut
dan membatasi jumlah
P : Intervensi 1,2,3,4 dan 5
pengunjung.
dilanjutkan perawatan
5. Memberi obat Paracetamol
bangsal.