Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CLOSED FRACTURE FEMUR DI

RUANGAN LANTAI 2 KELAS 2

PADA TANGGAL 17 NOVEMBER-19 NOVEMBER 2021

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Pasien
Nama ( Initial) : Ny. S
Umur : 59 Tahun
Agama : Hindu
Jenis kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : WNI
Alamat : Tangkas Tegalalang
Tanggal Masuk : 12 November 2021
Tanggal pengkajian : 17 November 2021
No Register : 705996
Diagnosa Medis : CF Femur sinistra

Identitas Penanggung Jawab


Nama (Initial) : Tn. P
Umur : 35 tahun
Hub. Dengan pasien : Anak
Pekerjaan :-
Alamat : Tangkas Tegalalang

2. Riwayat kesehatan
- Keluhan Utama
Terjatuh dari kamar mandi
- Keluhan saat pengkajian
Kesulitan menggerakkan ekstremitas dan sakit pada area tulang femur dengan
skala nyeri 7
- Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang pada tanggal 12 Novembr 2021 diantar oleh anaknya, di terima
di ugd dengan keluhan sulit menggerakkan ekstremitas dan lemas disertai
dengan nyeri dengan skala 7. Setelah di lakukan pengkajian didapatkan hasil
TTV : tekanan darah : 160/90 mmhg nadi: 80x/menit Respirasi: 20x/ Menit
dan suhu : 36.7 C setelah di observasi diberikan terapi obat IVFD RL 20 tpm,
omeprazole 2x40 mg, ondansentron 3x4 mg setelah di lakukan rontgen
terdapat fraktur femur dan setelah dirawat di ugd disarankan untuk pindah ke
ruangan lantai II kelas II untuk di jadwalkan operasi.
- Riwayat penyakit dahulu
o Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti ini dan
masuk rumah sakit.
o Pernah dirawat
Klien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan
sama seperti sekarang.
o Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi makanan, dingin, atau pun
obat-obatan.
o Kebiasaan
Klien mengatakan minum kopi 1 kali sehari dengan porsi gelas
blimbing
- Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama sepertinya.
- Riwayat Sosio Kultural
Klien mengatakan bahwa klien dapat beriterakasi baik dengan anggota
keluarga dan orang sekitarnya dan tidak ada larangan atau pantangan budaya
di daerah tempat tinggalnya.
3. Pola Fungsi kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
o Pola persepsi
Sehat : klien mengatakan sehat itu adalah saat klien bisa melakukan
segala aktivitasnya
Sakit : klien mengatakan sakit itu adalah saat klien merasa dirinya
tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
o Pola manajemen
Sehat : klien mengatakan bahwa klien tidak merorok dan tidak minum-
minuman beralkohol.
Sakit : klien mengatakan jika klien sakit misalnya batuk, ataupun
demam , klien biasanya langsung pergi ke dokter.
b. Pola Nutrisi- Metabolik
o Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi secukupnya, klien
makan dengan nasi putih dengan lauk tahu, tempe dan diselingi dengan
daging ayam. Makan klien selalu habis, klien minum sehari bisa 1
botol aqua tanggung setara dengan 1800 ml.
o Saat sakit
Klien mengatakan makan bubur 3x sehari dengan porsi yang diberikan
oleh rumah sakit, sesuai lauk yang disediakan dan klien minum 4-5
gelas sehari 800 cc.
c. Pola eliminasi
o Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning kecoklatan dan biasanya BAK kurang lebih 6x sehari dengan
warna bening kekuningan.
o Saat sakit
Klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna
kuning bau khas feses dan BAK kurang lebih 3x sehari dengan warna
kuning, bau khas kencing.
d. Pola aktivitas dan latihan
o Sebelum Sakit

Kemampuan perawata diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum √
Ket :
Mandi √
Toileting √ 0 = mandiri
Berpindah √
o Saat Sakit 1= alat bantu
2 = dibantu orang lain
Kemampuan perawata diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √ 3= dibantu orang lain dan alat
Mandi √ 4 = ketergantungan total
Toileting √
Berpindah √

e. Pola Kognitif dan persepsi


o Kognitif
Klien mengatakan mengetahui penyakitnya sejak saat dirawat di rumah
sakit.
o Persepsi
P = nyeri dirasakan di daerah tangan kiri
Q = nyeri terasa di remas remas
R = terdapat dibagian tangan kiri
S = skala nyeri 7 (berat)
T = nyeri dirasakan hilang timbul

f. Pola persepsi – Konsep diri


o Citra tubuh : klien mengatakan merasa senang dengan anggota
tubuhnya
o Peran diri : klien mengatakan berperan sebagai istri, ibu dan nenek
dalam keluarganya
o Ideal diri : klien mengatakan ingin segera pulang agar dapat bertemu
dengan anggota keluarga yang lain
o Identitas diri : klien mampu menyebutkan nama dan umurnya serta
bersyukur diciptakan sebagai perempuan dan bangga akan dirinya.
o Harga diri : klien mengatakan tidak merasa rendah diri bila harus
dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan semua keluarganya
mendukung dan merasa diperhatikan serta ingin cepat sembuh agar
dapat beraktivitas kembali.
g. Pola Tidur dan istirahat
o Sebelum sakit
Klien mengatakan jam tidurnya dimulai pukul 21.00 dan bangun pukul
06.00 wita
o Saat sakit
Klien mengatakan sulit untuk tidur biasanya hanya 4 jam dan sering
terbangun tengah malam.
h. Pola peran- hubungan
o Sebelum sakit
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan sangat
baik.
o Saat sakit
Klien mengatakan interaksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar
tidak mengaalami masalah, interaksi klien dengan pasien diruangan
baik.
i. Pola Seksual- Reproduksi
o Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada masalah pada organ reproduksinya
o Saat sakit
Klien mengatakan tidak menemui masalah dengan seksual
reproduksinya.
j. Pola Toleransi stres –koping
o Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada efek penyakit terhadap tingkat stres, tidak
ada penggunaan obat untuk mengurangi stres, mekanisme koping
adalah adaptif. Jika memiliki masalah klien bisa berceirta dengan anak
atau cucu nya.
o Saat sakit
Klien mengatakan tidak ada efek penyakit terhadap tingkat stres, tidak
ada penggunaan obat untuk mengurangi stres, mekanisme koping
adalah adaptif. Jika memiliki masalah klien bisa bercerita dengan anak
dan cucu nya
k. Pola Nilai Kepercayaam
o Sebelum sakit
Klien mengatakan selalu rutin sembahyang pada pagi dan sore hari,
klien mengatakan beragama hindu dan tidak ada nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan
o Saat sakit
Klien hanya bisa memohon dan berdoa di tempat tidur
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
o Tingkat kesadaran : Composmentis
o GCS : verbal= 4 , Psikomotor = 5, mata= 6 = 15 points
b. Tanda-tanda Vital
TD = 160/90 mmhg
N= 80x/menit
RR = 20x/menit
S = 36,7 o C
c. Kepala
Rambut kusam, beruban, bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan dan lesi.
d. Mata
Posisi mata simetris, konjungtiva ananemis, sklera ikterik, ada reaksi
kanan/kiri pupil terhadap cahaya, fungsi penglihatan baiik.
e. Hidung
o Insepksi : bentuk hidung simetris kanan kiri, tidak ada sekret, tidak ada
benjolan pada hidung
o Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
o Inpeksi : bentuk simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada gangguan
pendengaran.
o Palpasi : tidak ada benjolan/ pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
g. Mulut
o Inpeksi : mukosa bibir kering dan pucat, mulut terlihat agak kotor,
tidak terdapat luka pada mulut. Jumlah gigi tidak lengkap, tidak ada
caries dan tidak ada keluhan saat menelan.
o Palpasi : tidak ada nyeri tekan
h. Leher
o Inpeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan
tekanan vena jugularis.
o Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
i. Dada dan punggung
o Inspeksi : tidak ada pembesaran pada dada, bentuk dada simetris,
pergerakan dinding dada simetris kanan kiri, punggung simteris
o Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan vokal taktil
premitus teraba di kanan kiri.
o Perkusi : sonor
o Auskultasi : suara nafas vesikuler
j. Abdomen
o Inpeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi
o Palpasi : tidak teraba pembesaran hati, terdapat nyeri tekan
o Perkusi : tidak terdengar suara tambahan
o Auskultasi: bising usus 10x/menit
k. Ektremitas
o Atas : normal hangat, ekstremitas atas dapat digerakkan terpasang
infus pada tangan kanan, bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap,
pertumbuhan kuku normal
o Bawah : kesulitan digerakkan, nyeri saat bergerak
Tonus otot :

555 555

333 555

l. Genetalia
Klien mengataan tidak sakit, tidak ada gatal dan tidak ada keluhan
m. Anus
Klien mengatakan tidak ada hemoroid
5. Pemeriksaan penunjang
a. Data Laboratorium yang berhubungan
-
b. Pemeriksaan radiologi
-
c. Hasil konsultasi
-
d. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-

6. Therapy

No Tanggal awal Nama Dosis Rute Indikasi


diberikan
1. 12 november RL 20 tpm Infus Untuk
2021 menambah
elektrolit tubuh
2. 12 november Omeprazole 12 jam x 40 IV Untuk
2021 mg mengatasi
gangguan
lambung.
4. 12 november Ondancentro 1 ampul IV Untuk
2021 n mengatasi mual

B. Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


Data Subjektif : Agen pencedera Nyeri Akut
P = nyeri dirasakan di daerah
fisiologis, agen
paha kiri
Q = nyeri terasa diremas- pencedera kimiawai,
remas
agen pencedera fisik
R = terdapat dibagian tangan
kiri
S = skala nyeri 7 (berat)
Pelepasan mediator
T= nyeri dirasakan hilang
timbul biokimia

Data Objektif :
Klien tampak meringis Nociseptor menerima
kesakitan rangsangan
TD = 160/90 mmhg
N= 120x/menit
RR = 20x/menit Rangsangan
S= 36,5oC ditransmisi ke medulla
spinalis, thalamus, dan
korteks sensorik
somatik

Nyeri Akut

Data Subjektif : Rangsangan


- Pasien mengatakan Gangguan Mobilitas
kesulitan dalam ditransmisi ke medulla fisik
menggerakkan spinalis, thalamus, dan
ekstremitas bawah
- Pasien mengatakan korteks sensorik
cemas saat bergerak somatik
Data Objektif:
- Rentang gerak
menurun Nyeri
- Pasien tampak
lemah
Sulit menggerakkan
ekstremitas
Data subjektif : Rangsangan Gangguan Pola Tidur
- Pasien mengeluh sulit tidur
ditransmisi ke medulla
- Pasien mengeluh tidak puas
tidur spinalis, thalamus, dan
Data Objektif : korteks sensorik
- Terdapat lingkaran hitam di
somatik
bawah mata

Nyeri

Sulit tidur

Pola Tidur berubah

Data Subjektif :
-
Data Objektif :
- Terdapat luka post
Luka post op
op pada bagian
paha kiri
Resiko infeksi
Peningkatan
terhadap organisme
patogen

Resiko infeksi

C. Tabel daftar diagnosa keperawatn/Masalah kolaboratif berdasarkan prioritas

No Tanggal/ jam Diagnosa Keperawatan Tanggal teratasi TTD


ditemukan
1. 17 november Nyeri Akut berhubungan 19 November
dengan agen pencedera
2021 2021
fisiologis, kimiawi, dan fisik
10.00 wita ditandai dengan klien
mengeluh nyeri dibagian paha
kiri pasien , skala nyeri 7, nyeri
terasa di remas remas , nyeri
dirasakan hilang timbul
2. 17 november Gangguan Mobilitas fisik 19 November
berhubungan dengan kerusakan
2021 2021
integritas struktur tulang
10.00 wita ditandai dengan Pasien
mengatakan kesulitan dalam
menggerakkan ekstremitas
bawah

3. 17 November Gangguan Pola Tidur 19 November


2021 berhubungan dengan hambatan 2021
lingkungan terhadap
pemeriksaan dan tindakan
ditandai dengan pasien
mengeluh sulit tidur

4. 17 November Resiko Infeksi berhubungan 19 November


2021 dengan peningkatan paparan 2021
organisme patogen lingkungan

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, kimiawi, dan fisik
ditandai dengan klien mengeluh nyeri dibagian paha kiri pasien , skala nyeri 7,
nyeri terasa di remas remas , nyeri dirasakan hilang timbul
2. Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan integritas struktur
tulang ditandai dengan Pasien mengatakan kesulitan dalam menggerakkan
ekstremitas bawah
3. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan terhadap
pemeriksaan dan tindakan ditandai dengan pasien mengeluh sulit tidur.
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan organisme patogen
lingkungan

D. Intervensi Keperawatan
Hari / No. Tujuan dan Intervensi (SIKI) Rasional
tanggal Dx kriteria Hasil
(SLKI)

Rabu, I Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri


17/11/21 Setelah 1. Lakukan pengkajian 1. Untuk mengethaui
dilakukan asuhan komperhensif yang skala nyeri dan
keperawatan meliputi lokasi, perkembangan nyeri
3x24 jam karakteristik, durasi, yang dirasakan
diharapkan nyeri frekuensi, kualitas, pasien
berkurang intensitas atau 2. Memberikan rasa
dengan kriteria beratnya nyeri dan nyaman kepada
hasil : faktor pencetus pasien
1. Nyeri 2. Berikan prinsip- 3. Untuk menambah
yang prinsip manajemen pengetahuan klien dan
dilaporka nyeri seperti teknik keluarga mengenai
n relaksasi nyeri yang dirasakan
berkuran 3. Berikan Lingkungan oleh pasien
g denagn yang nyaman bagi 4. Memberikan rasa
skala klien. nyaman dan
nyeri 4. Edukasi klien dan mengurangi
dengan keluarga klien dengan kegelisahan pasien.
rentang memberikan
0-10 informasi mengenai
2. Ekpresi nyeri seperti enyebab
wajah nyeri dan antisipasi
tidak dari ketidaknyamann
meringis akibat prosedur
dan 5. Kolaborasi dengan
merintih keluarga pasien dan
3. Nadi tim kesehatan lainnya
kembali untuk memilih dan
normal mengimplementasiksn
(80- tindakan penurunan
100x/men nyeri nonfarmakologi
it) dan farmakalogi
sesuai kebutuhan

Rabu, II Mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi


17/11/21 Setelah 1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
dilakukan asuhan toleransi fisik kemampuan klien
keperawatan dalam melakukan dalam melakukan
3x24 jam pergerakan pergerakan
diharapkan nyeri 2. Untuk memantau
berkurang 2. Monitor kondisi respon klien saat
dengan kriteria umum selama melakukan
hasil : melakukan mobiliasi
- Kekuatan mobilisasi 3. Untuk
otot memudahkan
meningkat klien dalam
- Kelemahan 3. Fasilitasi aktivitas melakukan latihan
fisik mobilisasi dengan 4. Untuk membantu
menurun alat bantu klien dalam
- Gerakan 4. Fasilitasi pergerakan
tidak melakukan 5. Untuk memberi
terkordinasi pergerakan jika pemahaman
menurun perlu kepada klien
5. Edukasi jelaskan tentang mobilisasi
prosedur
mobilisasi 6. Untuk
mengembalikan
kemampuan klien
dalam bergerak

6. Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus dilakukan
misal ( duduk di
tempat tidur, di
sisi tempat tidur,
pindah dari
tempat tidur)

Rabu, III SLKI: Pola SIKI:


17/11/21 Tidur Dukungan tidur
Setelah 1. Observasi pola
dilakukan asuhan aktivitas dan tidur 1. Untuk mengetahui
keperawatan aktivitas sebelum
3x24 jam 2. Identifikasi faktor tidur
diharapkan penggangu tidur 2. Untuk mengetahui
kesulitan tidur faktor penggangu
berkurang 3. Lakukan prosedur tidur
dengan kriteria untuk 3. Untuk memberikan
hasil : meningkatkan kenyamanan pasien
1. Keluhan kenyamanan saat akan
sulit tidur seperti beristirahat
menurun pengaturan posisi

2. Keluhan atau lakukan

kurang pemijatan)

puas tidur 4. Edukasi tentang 4. Meningkatkan

menurun pentingnyatidur pengetahuan pasien


3. Keluhan cukup saat sakit 5. membantu pasien
istirahat 5. Kolaborasi dalam untuk tidur
tidak pemberian obat

cukup tidur yang tidak

menurun) mengandung
supresor terhadap
tidur REM
Rabu, IV SLKI: Kontrol SIKI: Pencegahan
17/11/21 Resiko Infeksi
Setelah 1. monitor tanda dan 1. mengetahui
dilakukan asuhan gejala infeksi tanda dan gejala
keperawatan infeksi
3x24 jam 2. anjurkan untuk 2. mengurangi
diharapkan mencuci tangan resiko infeksi
resiko infeksi sebelum dan
berkurang sesudah kontak
dengan kriteria dengan keluarga
hasil : dan lingkungan
3. jelaskan tanda dan 3. meningkatkan
gejala infeksi pengetahuan
4. anjurkan 4. untuk
meningkatkan mengurangi
asupan nutrisi dan resiko infeksi
cairan
5. kolaborasi dalam 5. mengurangi
pemberian resiko infeksi
antibiotik dan
imunisasi jika
perlu jj

E. Implementasi Keperawatan

Hari/ No. dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD


tgl
Jam

Kamis I Melakukan pengkajian nyeri DS: klien mengatakan Linda


26/11/ secara komperhensif (lokasi, nyeri pada tangan kiri
21 durasi, frekuensi, kualitas) diremas remas
10.00 DO : pasien terlihat
meringis kesakitan
Mengidentifikasi toleransi
10.30 II DS: klien mengatakan
fisik dalam melakukan
nyeri pada saat bergerak
pergerakan
\ DO : pasien terlihat
lemas

11.30 III Mengidentifikasi faktor DS: klien mengatakan


penggangu tidur sulit tidur karena nyeri
yang dirasakan
DO: pasien tampak
gelisah
11. 35 I
Mengajarkan teknik relaksasi
DS : klien mengatakan
nafas dalam
masih nyeri
DO: klien tampak
meringis kesakitan
11.55 I
Mengedukasikan pasien dan
DS : klien mengatakan
keluarga tentang penyebab
paham dengan yang
nyeri
dijelaskan perawat
DO: klien terlihat
mendengarkan

11.00
Mengukur tanda-tanda vital
DS: klien mengatakan
lemas
DO: TD : 110/60 mmhg,
N=120x/menit, S= 36,5 o
C, RR= 20x/menit
13.00
Menganjurkan meningkatkan
asupan nutrisi dan cairan DS:-
DO: Pasien mengerti
instruksi yang diberikan
oleh perawat

Jumat/ I Melakukan pengkajian nyeri DS: klien mengatakan linda


27 secara komperhensif (lokasi, nyeri tangan kiri
14.00 durasi, frekuensi, kualitas) DO : klien tampak lebih
rileks, skala nyeri 3

14.30
I Mengajarkan teknik relaksasi DS : klien mau
nafas dalam untuk melakukannya dan
mengurangi nyeri mengatakan lebih tenang
dan nyaman setelah
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
DO : klien tampak lebih
rileks
15.00
I Mengedukasikan pasien dan DS : klien mengatakan
keluarga tentang penyebab paham dengan yang
nyeri dijelaskan perawat
DO: klien tampak
mendengarkan dengan
baik
15.30
I Mengukur tanda-tanda vital DS: klien mengatakan
badan sudah tidak lemas
lagi
DO: TD= 120/80 mmhg
N=100x/menit S= 36,5o
C, RR= 20x/menit
16.00 I Memberikan terapi obat DS : klien mengatakan
injeksi (Ranitidine 50 mg) mau disuntik
melalui IV DO: injeksi ranitidine
20mg masuk melalui IV

16.10 III Memberi Edukasi tentang DS: -


pentingnya tidur cukup saat DO: pasien mengerti
sakit tentang edukasis yang
telah diberikan oleh
perawat

Jumat, I Melakukan pengkajian nyeri DS: klien mengatakan linda


27/11/ secara komperhensif (lokasi, nyeri pada ulu hati
2021 durasi, frekuensi, kualitas) berkurang
08.00 DO : klien tampak lebih
rileks, skala nyeri 3

08.30 I Mengajarkan teknik relaksasi DS : klien mau


nafas dalam untuk melakukannya dan
mengurangi nyeri mengatakan lebih tenang
dan nyaman setelah
melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
DO : klien tampak lebih
rileks

09.00 I Mengedukasikan pasien dan DS : klien mengatakan


keluarga tentang penyebab paham dengan yang
nyeri dijelaskan perawat
DO: klien tampak
mendengarkan dengan
baik
09.30 I Mengukur tanda-tanda vital
DS: klien mengatakan
badan sudah tidak lemas
lagi
DO: TD= 120/70 mmhg
N=90x/menit S= 36,5o C,
RR= 20x/menit

10.00 I Memberikan terapi obat DS : klien mengatakan


injeksi (Ranitidine, keterolac mau disuntik
50 mg) melalui IV DO: injeksi ranitidine 50
mg masuk melalui IV

F. Evaluasi Keperawatan

Hari/ Tgl No. Evaluasi TTD


Jam Diagnosa
Jumat, I S = klien mengatakan nyeri didaerah Linda
19/10/2021 tangan kiri sudah berkurang
10.00 O = skala nyeri 3 (0-10), klien tampak
membaik
A= Masalah belum teratasi
P = lanjutkan Intervensi
- Lakukan pengkajian nyerin
secara komperhensif
- Lakukan teknik relaksasi
Kolaborasi pemberian analgetik dengan
dokter
II S = klien mengatakan sudah tidak merasa
lemas
O = klien tampak mampu untuk duduk di
tempat tidur dan di sisi tempat tidur
A= Masalah belum teratasi
P = lanjutkan Intervensi
- Monitor kondisi umum
selama melakukan
mobilisasi
- Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu
- Fasilitasi melakukan
pergerakan jika perlu
- Edukasi jelaskan prosedur
mobilisasi
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan misal ( duduk di
tempat tidur, di sisi tempat
tidur
Jumat, 19 III S: klien mengatakan pola tidur sudah Linda
Oktober membaik
2021 O: - pasien tampak lebih baik
- Pasien mampu beristirahat dari jam
21.00 – 06.00 pagi
A: Masalah Teratasi
P: pertahankan kondisi pasien
Jumat,27 III S: Linda
-
November
O:
2021 - Terdapat luka post op pada tangan
kiri tertutup kasa bersih
A: Masalah Belum Teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. monitor tanda dan gejala infeksi
2. anjurkan untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah kontak
dengan keluarga dan lingkungan
3. jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan
5. kolaborasi dalam pemberian
antibiotik dan imunisasi jika perlu

Anda mungkin juga menyukai