Y DENGAN GANGGUAN
OKSIGENASI (BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF)
DI RUANG CAMAR RS DAERAH IDAMAN BANJARBARU
1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Banjar
Alamat : JL.Cancer II Komplek Bumi Cahaya
Bintang ,Banjarbaru
Tanggal masuk : 10 November 2019
Tanggal pengkajian : 14 November 2019
B. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn.R
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : JL.Cancer II Komplek Bumi Cahaya
Bintang ,Banjarbaru
1
2
C. Riwayat Pengkajian
1. Keluhan utama
Klien mengeluh sesak nafas, hidung terasa mampet, batuk berdahak tapi
masih sulit keluar. Sakit pada dada dan perut terutama saat batuk.
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien datang ke Rumah Sakit Idaman Banjarbaru pada tanggal 10 november
dengan keluhan nyeri dada. Klien mengatakan nyeri tersebut sudah sekitar 1
minggu yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD pasien dilakukan
rawat inap.
P :Nyeri terasa bila beraktifitas terutama bila batuk
Q: Nyeri seperti tertindih benda berat.
R: dada dan punggung,perut sampai ke leher
S: Skala nyeri sedang (4 ) (0-5).
T: Nyeri timbul dengan durasi ± 20 menit.
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: tinggal serumah
D. Riwayat akativitas sehari-hari
1. Nutrisi
a. BB dan TB Baik Menurun
b. Diet Tidak ada Ada diet
c. Kemampuan
Mengunyah Baik Baik
Menelan Baik Baik
Bantuan total / sebagian Tidak ada Tidak ada
c. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
d. Porsi makan Cukup Sedikit
e. Makanan yang menimbulkan Tidak ada Tidak ada
alaergi Tidak ada Tidak ada
f. Makanan yang tidak di suka Tidak ada Tidak ada
2 Cairan
a. Intake
Oral Air putih Air putih
Jumlah 15000cc/hari 1500cc//hari 1000cc/hari
b. Output
Urine 1000ml 700ml
Jumlah cc/hari
3 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari 1x hari
4
b. BAK
Frekuensi 6x sehari 5 x sehari
5 Personal hygiene
a. Mandi (frekuensi,bantuan 2x sehari 1x sehari
total/sebagian) (mandiri)
b. Gosok gigi (frekuensi) 3x sehari 1x sehari
c. Gunting kuku Semingu sekali ada
d. Ganti pakaian (frekuensi perhari) 2x sehari 2x sehari
6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik Baik Kurang
b. Olahraga Kadang-kadang Tidak pernah
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak pernah
5
A. Data Psikologis
Klien tidak nampak tanda-tanda kecemasan dengan kondisi kesehatanya
yang mengalami perubahan. Klien mengatakan menerima penyakit yang di
deritanya,klien mengatakan ini adalah perjalanan hidup yang harus
dilaluinya
B. Data Sosial
Dukungan orang-orang disekitar klien cukup kuat. Klien mengatakan ia
memiliki hubungan yang baik dengan keluarga maupun tetangga disekitar
rumahnya. Komunikasi klien dengan perawat dan dokter pun cukup aktif.
C. Data Spiritual
Klien mengatakan kalau dirumahnya ia selalu melakukan ibadah dan berdoa,
tapi saat di rumah sakit klien hanya dapat berdoa.
D. Pemeriksaan Fisik
Saat pengkajian tanggal 14 November 2019 didapatkan.
1. Keadaan Umum Pasien : Lemah
2. Tanda Vital Pasien
Temperature (Suhu ) : 36,1o C
Pulse ( Nadi) : 85x/menit
Respiratory ( Pernapasan ) : 30 x/menit
Sphygmomanometer (Tekanan Darah ) : 120/80 mmHg
SpO2 : 98 menggunakan O2
nasal kanule 3 liter
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kualitatif : GCS 15
Eye (Respon Membuka Mata) :4
Verbal (Respon Verbal) :5
Motorik (Respon Motorik ) :6
6
4. Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala bulat, rambut hitam, pendek, dan tampak kurang bersih,
tidak terdapat odem dan lesi pada bagian kepala.
Tidak ada lesi pada kulit kepala, tampak bersih, tidak ada trauma , tidak
ada terdapat ketombe dan kutu di kulit kepala, warna rambut pasien
tampak putih/beruban, distribusi rambut tidak merata, dan bentuk kepala
lonjong serta rambut tampak pendek kondisi baik.
Palpasi:
Tidak ada terdapat benjolan pada kepala, nyeri tekan (-), tidak adanya
perubahan kontur tengkorak, atau diskontinuitas tengkorak.
Muka
Muka simetris kiri dan kanan, tidak tampak ada lesi pada pipi sebelah
kanan.
5. Kulit
Inspeksi : warna kulit putih, tidak ada lesi, tidak oedema, tidak ada
peradangan.
Palpasi : turgor kulit cepat kembali, tidak ada nyeri tekan pada kulit.
6. Mata (penglihatan)
Inspeksi:
Mata simetris kanan dan kiri, tidak ada gangguan pada penglihatan, tidak
ada odem dan perdarahan. pergerakan bola mata simetris,tidak ada
benjolan/odema, distribusi bulu alis merata. Di sekitar kelopak mata
terdapat kantung mata. Konjungtiva anemis (-), sklera berwarna putih,
pupil mata berdiameter 4-7 mm, bertepi rata dan simetris. Refleks pupil
mata terhadap cahaya mengecil (miosis) jika terkena cahaya/sinar
7. Hidung (penciuman)
Inspeksi:
Posisi hidung simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat perdarahan,
terdapat adanyanya secret dan tampak kemerahan pada ujung hidung.
8. Telinga
7
Inspeksi:
Kebersihan cukup, kedua daun telinga pasien tampak simetris, tidak ada
terdapat lesi atau bekas luka pada telinga dan sekitarnya, tidak ada
terdapat darah atau sekret yang keluar di daun telinga pasien, tidak ada
terdapat serumen di kedua daun telinga. Fungsi pendengaran baik, klien
mampu diajak bicara dan menjawab pertanyaan apabila ditanya oleh
perawat.
9. Mulut dan Gigi
Inspeksi:
Keadaan mulut bersih, Warna bibir tampak kecoklatan merah muda,
lembab, tidak tampak kering (pecah-pecah), tidak tampak sianosis, tidak
ada stomatitis, posisi lidah tepat ada di tengah, fungsi mengunyah klien
baik, kemampuan menelan pasien dapat membedakan rasa makanan
yaitu asin, manis, pahit dan asam, lidah berwarna merah muda.
10. Leher
Inspeksi:
Leher tampak simetris, tidak ada terdapat bekas luka pada leher, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat pembesaran pada kelenjar
tiroid.
Palpasi:
Kelenjar limfe tidak teraba dan saat di palpasi tidak terasa nyeri, dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada lesi dan benjolan, serta tidak
ada pembesaran vena jugularis.
11. Dada
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, auskultasi suara nafas pada sebelah
kiri terdapat ronchi, sebelah kanan suara nafas menurun, pada saat
diperkusi, sonor pada sebelah kiri, dan hasil perkusi pada jantung pekak.
8
12. Abdomen
Distensi abdomen tidak ada, tidak ada lesi, pembengkakan dan
perdarahan tidak ada, terdengar suara peristaltik usus 7x/m, hasil perkusi
timpani. Ada nya otot bantu perut saat bernafas.
13. Genitalian
Tidak ada lesi dan juga pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
14. Ekstremitas
Jumlah jari-jari tangan lengkap kuku pendek dan tampak kurang bersih.,
Jumlah jari-jari kaki lengkap, ekstrimitas yang tampak lemah.
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : di bantu orang lain
3 : di bantu orang lain dan alat
4 : tergantung secara total
Skala otot :
4444 4444
4444 4444
Keterangan :
0 : lumpuh total
1 : ada kontraksi
2 : dapat menggerakan dengan bantuan
3 : dapat melawan gravitasi
4 : dapat melawan tahanan ringan
5 : dapat menahan tahanan total / berkekuatan otot normal
E. Data Penunjang
1. Therapy (14/11/2019)
IVFD hydromel 20 tetes /menit
Klien diberikan terapi oral dan injeksi
Oral
Isosorbide Dinitrate 5mg / 8 jam
Aspilet tab / 24 jam
Clopidogril tab / 24 jam
9
Melidox / 8 jam
Sucralfat Syrup 10ml 3x sehari sebelum makan
Antasida tab 3x 1
Injeksi :
Norages / 12 jam
Lanxium / 24 jam
Arixtra / 24 jam
2. Radiologi (12/11/2019)
Rontgen :
Cor : besar dan bentuk normal, tampak kalsifikasi aortic knob
Pulmo : tak nampak infiltrat
Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
Tulang tulang masih tampak baik
Kesimpulan :
Aortosclerosis
Saat ini pulmo tak takmpak kelainan
3. Laboratorium (12/11/2019)
GDS 83 mg
Cholesterol (total) 223 mg
SGOT 23 u/l
SGPT 8 u/l
Ureum 19 mg
Creatinin 0,82 mg
Uric Acid 2,9 mg
Triglycerida 59mg
10
Do :
- Klien tampak sesak
- Adanya penggunaan
otot bantu perut dalam
bernafas
- P : Batuk
- Q : Seperti tertekan
- T : Saat batuk
No DX NOC] NIC
Keterangan:
1=keluhan ekstrim
2=keluhan berat
3=keluhan sedang
4=keluhan ringan
5=tidak ada keluhan
3. Nyeri akut Setelah dillakukan tindakan 1. Observasi TTV
keperawatan selama 1x24 jam
berhubungan diharapkan masalah dapat teratasi. 2. Kaji lokasi & skala
kriteria Hasil : nyeri (PQRST)
dengan retraksi
Indikator IR ER
abdominal 3. Ajarkan teknik
Nyeri 3 5 relaksasi
pasien
berkurang, 4. Kolaborasi dengan
skala nyeri dokter
1-2
Wajah 4 5
pasien
tampak
rileks
Keterangan :
1=kuat
2=berat
3=sedang
4=ringan
5=tidak ada
14
V. Implementasi
Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Frekuensi 2 5
nafas
normal (16-
24x/menit)
Tidak
didapatkan 3 5
tercekik
Pengeluara
n secret 2 5
pada jalan
nafas
15
Bebas dari
suara nafas 3 5
tambahan
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi keadaan umum
dan TTV
2. Beri O2 (melalui kanul O2,
3-5 l/ menit)
3. Ajarkan batuk efektif
4. Kolaborasi dengan dokter
otot-otot
tambahan
4. Bebas dari 3 5
tanda dan gejala
hipoksia
P :Lanjutkan intervensi
1. Monitoring respirasi dan
status O2
2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
3. Keluarkan secret dengan
batuk efektif
4. Berikan oksigen
kanul/masker
5. Kolaborasi dengan dokter
Nyeri 3 5
pasien
berkurang,
skala nyeri
1-2
Wajah 4 5
pasien
17
tampak
rileks
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
3. Ajarkan teknik
relaksasi
4. Kolaborasi dengan
dokter
18
No Catatan Paraf
DX Waktu Implementasi
. Perkembangan
1. Bersihan Jum’at 1. Observasi S:
15-11- keadaan - Klien mengatakan masih
jalan nafas 2019 umum dan sesak nafas, sudah bisa
batuk efektif.dahak masih
(13.00) TTV:
tidak efektif keras
mengukur
berhubunga tanda-tanda O:
vital. - Klien tampak berbaring
n dengan ditempat tidur
2. Beri O2 - TTV
adanya (melalui kanul N : 80x/mnt
O2, 3-5 l/ R : 26x/mnt
penumpuka T : 36,5OC
menit):
Memberikan TD : 120/70 mmHg
n secret
oksigen nasal SPo2 : 97 menggunakan O2
(mucus). kanul 3l/menit nasal kanul 3l/ menit
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi keadaan
umum dan TTV
2. Beri O2 (melalui kanul
O2, 3-5 l/ menit)
19
P :Lanjutkan intervensi
1. Monitoring respirasi dan
status O2
20
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Kaji lokasi & skala
nyeri (PQRST)
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Kolaborasi dengan
dokter
21
Catatan Paraf
No DX Waktu Implementasi
Perkembangan
4. Bersihan Sabtu 5. Observasi S:
16-11- keadaan - Klien mengatakan sesak
jalan nafas 2019 umum dan berkurang, sudah bisa batuk
efektif.dahak masih keras
(13.00) TTV:
tidak efektif
mengukur O:
berhubunga tanda-tanda - Klien tampak berbaring
vital. ditempat tidur
n dengan - TTV
6. Beri O2 N : 88x/mnt
adanya (melalui kanul R : 25x/mnt
O2, 3-5 l/ T : 36,5OC
penumpuka
menit): TD : 120/70 mmHg
n secret Memberikan SPo2 : 98 menggunakan O2
oksigen nasal nasal kanul 3l/ menit
(mucus). kanul 3l/menit
A : Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
7. Ajarkan batuk
efektif : Frekuensi nafas 4 5
mengajarkan normal (16-
tekhnik batuk 24x/menit)
efektif Tidak
didapatkan 4 5
8. Kolaborasi tercekik
dengan dokter
Pengeluaran 4 5
secret pada
jalan nafas
Bebas dari
suara nafas 4 5
tambahan
P : Intervensi dilanjutkan
3. Observasi keadaan
umum dan TTV
4. Beri O2 (melalui kanul
O2, 3-5 l/ menit)
3. Ajarkan batuk efektif
4. Kolaborasi dengan dokter
22
P :Lanjutkan intervensi
6. Monitoring respirasi dan
status O2
7. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
8. Keluarkan secret dengan batuk
efektif
23
P : Intervensi dilanjutkan
5. Observasi TTV
6. Kaji lokasi & skala
nyeri (PQRST)
7. Ajarkan teknik relaksasi
8. Kolaborasi dengan
dokter
24
Ket :
1. Tidak Mandiri
2. Dibantu Orang Dan Alat
3. Dibantu Orang
4. Dibantu Alat
5. Mandiri Penuh
P:
Lanjutkan intervensi
6. Nyeri akut Jum’at 1. Memberikan S :
7-11- edukasi pada - Klien mengatakan sudah
berhubunga 2019 klien dan diseka
keluarga
(10.15)
n dengan tentang O:
pentingnya - Badan klien tampak
kebersihan bersih
diri. - Kuku tampak bersih
26
3. Ajarkan batuk
efektif : P : Intervensi dilanjutkan
mengajarkan 1. Observasi keadaan
umum dan TTV.
tekhnik batuk
2. Pertahankan tirah
efektif baring.
3. Berikan posisi
4. Kolaborasi senyaman mungkin.
dengan dokter 4. Terangkan nyeri yang
diderita klien dan
penyebabnya.
5. Ajarkan teknik relaksasi
dan napas dalam.
6. Kolaborasi dalam
pemberian terapi obat-
obatan.
8 Pola nafas Sabtu, 9- 16. Monitoring S:
tidak efektif 11-19 respirasi dan Klien mengatakan sudah bisa
berhubunga status O2 : ke kamar sendiri.
n dengan Menguku TTV O:
17. Posisikan Klien tampak berbaring ditempat
penurunan
pasien untuk tidur
ekspansi
memaksimalka Kesulitan mengangkat kaki kanan
paru n ventilasi : dan kirinya
membantu 5 5
pasien posisi
semi fowler 5 5
18. Keluarkan
secret dengan N : 86x/mnt
batuk efektif : R : 20x/mnt
melatih cara T : 36,3OC
batuk efektif TD : 130/80 mmHg
19. Berikan SPo2 : 96s
oksigen A : Masalah belum teratasi
kanul/masker : Indikator IR ER
o2 3l/menit 1. Pasien meningkat 3 4
20. Kolaborasi dalam aktivitas
dengan dokter fisik
2. mengerti tujuan 3 4
dan peningkatan
mobilitas
3. memverbalisasika
n perasaan dalam 3 4
meningkatkan
28
kekuatan dan
kemampuan
berpindah.
Ket :
1. Tidak Mandiri
2. Dibantu Orang Dan Alat
3. Dibantu Orang
4. Dibantu Alat
5. Mandiri Penuh
P:
Lanjutkan intervensi
Nyeri akut 1.
berhubunga
n dengan
retraksi
abdominal