Almeng Mewalondjo
Ahmad Zaiful
Sri Devi
Hardianti
Robert Tangke
Aldriansya
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan I sesuai dengan
waktu yang telah di tentukan. Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
kami dalam menempuh pembelajaran di semester ini
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi penyempurnaan makalah ini
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan …...................................................................................... 15
B. Saran ........…...................................................................................... 15
Daftar Pustaka…............................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja
secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi, yang merawat
orang sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh Ellis, Harley, 1980). Peran perawat
adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah
kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunya What it is
and What it is not).
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang
sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya..
Sehingga dalam praktik keperawatannya perawat juga harus mengetahui tentang
tanggung jawab perawat, tanggung gugat perawat, serta wewenang perawat dalam
lingkup praktik keperawatan.
Penting bagi seorang perawat untuk mengetahui apa saja tanggung jawabnya
sebagai seorang perawat demi kelancaranya dalam melakukan tindakan
keperawatan yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat. Dengan demikian
perawat akan lebih bertanggung jawab akan kinerjanya.
Dengan dipahaminya hukum keperawatan yang bertanggung jawab dan
bertanggung gugat maka perawat tidak lagi hanya dipandang sebagai seseorang
yang tidak mampu melakukan tugasnya dengan profesionl dan bertanggung jawab
dengan baik.
1
Tumpang tindih antara tugas dokter dan perawat masih sering terjadi dan
beberapa perawat lulusan pendidikan tinggi merasa frustasi karena tidak adanya
kejelasan tentang peran, fungsi dan kewenangannya. Hal ini juga menyebabkan
semua perawat dianggap sama pengetahuan dan ketrampilannya, tanpa
memperhatikan latar belakang ilmiah yang mereka miliki.
Namun dengan adanya hukum keperawatan yang bertanggung jawab dan
bertanggung gugat maka perawat tidak lagi dipandang sebelah mata dan bahkan
mampu berdiri sejajar dengan dokter karena perawat telah mampu bekerja dengan
bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat kami angkat
yaitu:
1. Apa saja tanggung jawab perawat?
2. Apa itu tanggung gugat perawat?
3. Apa saja tanggung jawab perawat dalam lingkup praktik keperawatan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan.
2. Untuk mengetahui aspek hukum keperawatan.
3. Untuk mengetahui apa saja tanggung jawab perawat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
D. Hak – hak perawat
1. Hak perlindungan wanita
2. Hak berserikat dan berkumpul
3. Hak mengendalikan praktek keperawatan sesuai yang diatur oleh hokum
4. Hak mendapat upah yang layak
5. Hak bekerja di lingkungan yang baik
6. Hak terhadap pengembangan professional
7. Hak menyusun standar praktek dan pendidikan keperawatan
E. Tanggung Jawab Dalam Praktik Keperawatan Menurut PPNI
Tanggung jawab perawat telah termuat dalam kode etik yang telah disusun dan
disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi keperawatan. Wadah
yang membina profesi keperawatan di Indonesia ialah Dewan Pimpinan Pusat
Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Hingga
saat ini, rumusan itu masih relevan dan berlaku serta menjadi acuan keperawatan.
Tanggung jawab perawat sebagaimana yang dirumuskan dalam kode etik
keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 5 bab dan 16 pasal. Bab 1 terdiri dari
empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu,
keluarga dan masyarakat. Bab 2 menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
terhadap tugasnya. Bab 3 terdiri dari dual pasal , menjelaskan tanggung jawab
perawat terhadap sesame perawat dan profesi kesehatan lain. Bab 4 terdiri dari
empat pasal menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan.
Bab 5 terdiri dari dua pasal , menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
terhadap pemerintah, bangsa dan tanahai
4
adalah keniscayaan. Perawat memiliki banyak tanggung jawab terhadap klien yang
harus dilakukan secara nyata, sebagai berikut:
1. Dalam setiap menjalankan fungsinya sebagai perawat dan menjalankan
pengabdiannya dalam dunia keperawatan , setiap perawat hendaknya selalu
berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber pada adanya kebutuhan
terhadapbkeperawatan individu, keluarga dan masyarakat
2. Dalam menjalankan profesi sebagai perawat, tanggung jawab yang harus
dilaksanakan adalam memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dari
individu, keluarga, dan masyarakat. Artinya seorang perawat dituntut untuk
beradaptasi dengan adat istiadat dilingkungan yang ditempatinya. Jngan
sampai perawat memaksakan sebuah norma di tengah masyarakat, sementara
norma tersebut tidak sesuai dengan tradisi dan budaya setempa
3. Dalam setiap melaksanakan kewajibanya terhadap individu keluarga dan
masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur keperawatan. Artinya , seorang perawat bertanggung jawab unruk
melaksanakan prinsip dan etika keperawatan tidak hanya dalaminstitusi
keperawatan (kesehatan) ketika ia bekerja secara formal, tetapi juga ditengah
masyarakat , keluarga dan terhadap pribadi.
4. Setiap menjalankan fungsinya , perawat bertanggung jawab untuk selalu
menjalain hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat,
khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan,
serta upaya kesejahteraan pada umumnya, baik secara formal maupun
informal. Formal dalam arti kegiatan yang diprakarsai oleh institusi yang
menaungi perawat atau tempat ia bekerja. Sedangkan nonformal adalah
kegiatan yang diprakarsai secara pribadi atau swadaya. Langkah ini sebagai
bagian dari tugas perawat dan kewajiaban perawat bagi kepentingan
masyarakat luas.
5
G. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
Selain memiliki tanggung jawab kepeda klien perawat juga memiliki tanggung
jawab terhadap tugas yang diembannya. Inilah tanggung jaeab perawat terhadap
tugasnya :
1. Seorang perawat memiliki tanggung jawab untuk memelihara mutu pelayanan
keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional dalam menerapkan
pengetahuan serta keterampialan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
individu, keluarga dan masyarakat. Dengan kata lain , ketika menjalankan
tugasnya perawat harus memiliki keterampilan dan keahlian yang mempuni
agar tugas yang dijalankan sesuai dengan kaidah – kaidah kedokteran (
keperawatan), tidak secara serampangan. Tugas perawat berkaitan erat dengan
keselamatan jiwa banyak orang.
2. Seorang perawat bertanggung jawab untuk merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui sehhubungan dengan tugas yang dipercayakan terhadapnya, kecuali
diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan kata lain ada beberapa informasi yang harus diketahui oleh public
(pasien) dan ada beberapa informasi yang tidak boleh dibocorkan kepada
siapapun kecuali atas persetujuan institusi yang menanunginya. Mengacu
pada ketentuan KUHP, perawat yang membuka rahasia akan dikenakan sangsi
hokum. Pasal 322 menyatakan dnegan tegas , barang siapa dengan sengaja
membuka suatu rahasia , yang menurut jawabatnya atau pekerjaannya , baik
sekarang maupun dahulu, ia diwajibkan menyimpannya , dihukum penjara
selama-lamanya sembilan bulan.
3. Dalam setiap melaksanakan tugasnya sebagai perawat, pekerja tidak
diperkenankan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawat yang
dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan. Misalnya, memberikan memberikan informasi kepada khalayak
bagaimana cara mengugurkan bayi secara mudah dan alamiah sehingga
memicu banyak orang untuk mengugurkan kandungannya dan lain-lain.
6
Pengetahuan itu sebiknya disimpan untuk diri sendiri dan dipergunakan untuk
kepentingan orang banyak.
4. Dalam setiap menjalankan tugas dan kewajiabanya seorang perawata
senantiasa bertanggung jawab untuk bersikap netral , independen dan objektif.
Artinya ketika menjalankan tugasnya sebagai perawat , dengan penuh
kesadaran seorang perawat tidak boleh terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin aliran politik,agama
yang dianur, budaya dan adat istiadat , serta kedudukan sosial.
5. Setiap perawat bertanggung jawab untuk mengutamakan perlindungan dan
keselamatan pasien atau klien dalam setiap melaksanakan tugas
keperwatanya, baik di institusi maupun diluar institusi yaitu keselamayan jiwa
pasien. Tidak hanya itu perawat juga harus matang dalam mampertimbnagkan
kemampuannya jika menerimaatau mengalihtugas tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan dunia keperawatan.
6. Perawat harus memenuhi kebikanjakan dan prosedur risiko tinggi yang ada di
lembaga. Standar praktik keperawatan member instruksi bahwa perawat harus
membantu dalam mempertahankan lingkungan yang aman dan harus
memastikan penyelesaian masalah keselamatan yang terjadi selama jam dinas.
7. Perawat harus member tahu dokter pada saat kedatangan pasien maupun
selama hospitalisasi jika pasien mengalami gejala kondisi medis. Perawat juga
harus mendokumentasikan bahwa dokter telah diberi tahu. (Melakukan hal
yang hanya dapat melindungi perawat dari adanya dampak di kemudian hari).
Intensitas komunikasi antara perawat dengan dokter akan menjadi pelindung
hukum bagi perawat. Oleh karena itu, perawat harus mencatat setiap upaya
yang dilakukan untuk menghubungi dokter, waktu, dan isi pesan yang
ditinggalkan, segala aktivitas ditempat ia kerja, fakta yang meyakinkan di
semua percakapan, dan upaya-upaya untuk berkomunikasi dengan orang lain
tentang situasi tersebut, termasuk dengan siapa percakapan itu terjadi dan apa
yang dikatakan.
7
H. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sejawat
Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab terhadap sejawat atau terhadap
sesame perawatdan profesi kesehtan lin. Tanggung jawab perawat terhadap
sesame perawat dan profesi kesehtan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Baik ketika melaksanakan tugs maupun tidak setiap perawat bertanggung
jawab untuk memelihara hubungan dengan baik antara sesame perawat dan
tenaga kesehtan lainnya, seperti bidan, dokterdan lain-lain, baik dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Janga sampai antara perawat
dengan perawat lainya terjadi persaingan yang tidak sehat hanyak untuk
merebut pasien.
2. Perawat juga bertanggung jawab untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
keterampilan, keahlian,dan pengalamanya dalam dunia keperawatankepada
semua perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi
dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidan keperawatan.
I. Tangggung Jawab Perawat Terhadap Profesi
Perawat memiliki tanggung jawab terhadap profesi yang dipegangnya .
Tanggung jawab terhadap profesiadalah sebagai berikut:
1. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat bertanggung
jawab untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri
dan atau bersama-samadengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkemabagan
keperawatan. Dengan kata lain setiap perawat memelihara dan meningkatkan
kopetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus meneru. Perawat
senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi serta
kejujuran professional dalam menerapkan pengetahuan dan keterampialn
keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien. Misalnya melanjutkan studi
keperawatan ke jenjang yang lebih tingg, seperti S1 Keperawatan , S2
Keperawatan bahkan bila perlu S3 Keperawatan. Deangan upaya tersebut
8
maka keahlian dan profesionalisme perawat akan selalu meningkat sehingga
akan mempengaruhi pula peningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.
2. Setiap perawat bertanggung jawab untuk menjungjung tinggi nama baik
profesi keperawatan dengan nenunjukan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang
luhur. Ini penting dilakukan karena setiap tindakan yang dilakukan oleh
perawat akan menjadi cermin dari institusi atau profesi yang disandang.
Artinya jika sikap dan tindakan perawat baik, institusi atau profesi kepera
wtan akan dinilai baik oleh halayak. Jika selama ini profesi perawat sering
diragukan oleh pasien dalam pelayanan kesehatan hal ini sebenarnya
disebabkan oleh prilaku dan sifat pribadi perawat.
3. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat bertanggung
jawab ikut terlibat (berperan) dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
4. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat secara bersama-
sama bertanggung jawab membina dan memelihara mutu organisasi profesi
perawat sebagai sarana dedikasi dan pengabdian.
J. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Negara
Setiap perawat memiliki tanggung jawab terhadap pemerintah yang harus
dijalankannya selama menyandang profesi keperawatan. Inilah tanggung jawab
terakhir dari seorang perawat yang harus diembannya selama menjalani profesi
sebagai perawat. Berikut adalah tanggung jawab perawat terhadap Negara atau
pemerintahan:
1. Selama menyandang profesi sebagai perawat, setiap perawat senantiasa
bertanggung jawab untuk selalu melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah atau Negara dalam
bidang kesehatan dan keperawatan
2. Perawat juga bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam menyumbangkan
pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
9
keperawatan kepada masyarakat. Dengan kata lain perawat tidak hanya
dituntut melaksanakan ketentuan pemerintahan tetapi juga dituntut untuk
memberikan masukan, kritik,dan sasaran membangun kepada pemerintah
dalam dunia keperawatan , baik dalam kebijakan, anggaran atau hal lainnya.
K. Tanggung Jawab Perawat Menurut ICN
ICN adalah suatu federansi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 juli 1819 oleh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Square,
London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian kode etik ini adalah sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab Utama Perawat
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,mencegah
timbulnya penyakit,memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa
:
Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adaah
sama.
Pelaksanaan praktek keperawatan di titik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjujung tinggi hak asasi
manusia.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan / atau keperawatan kepada
indifidu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikut
sertakan kelompok dan instansi terkait.
2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam
menjalankan tugas perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan
dengan menghargai nilai-nilai yang ada dimasyarakat, menghargai adat
kebiasaan serta kepercayaan yang ada dimasyarakaat. Perawat dapat memegang
10
teguh rahasia pribadi dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan
oleh pihak yang berkepentingan oleh pengadilan.
3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik keperawatan unuk mencapai kemampuan yang
sesuai dengan standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat
mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk menopang
perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat
dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatannya.
4. Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai
inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menemukan masalah
kesehatan dan masalah sosial yang terjadi dimasyarakat.
5. Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerjasama dengan teman sekerja, baik
tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain diluar keperawatan. Perawat
dapat melindungi seseorang, bila dalam keperawatannya merasa terancam.
6. Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut
aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan
keperawatan secara profesional. Perawat, sebagai anggota organisasi profesi,
berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan
kondisi pelaksanaan praktik keperawat.
L. Tanggung Gugat
1. Pengertian Tanggung Gugat
Tanggung gugat, merupakan istilah yang baru berkembang untuk
meminta pertanggung jawaban seseorang karena kelalaiannya menimbulkan
kerugian bagi pihak lain. Di bidang pelayanan kesehatan, persoalan tanggung
11
gugat terjadi sebagai akibat adanya hubungan hukum antara tenaga medis (
dokter, bidan, perawat) dengan pengguna jasa ( pasien) yang diatur dalam
perjanjian. Tanggung Gugat dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat
artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan
yang dilakukannya.
Barbara kozier (dalam Fundamental of nursing 1983:7, 25)Tanggung
gugat atau Acountability : dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat
dalam membuat suatu keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat
artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan siap dan berani
menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
profesinya. Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan
yang dilakukannya.Hal ini bisa dijelaskan dengan mengajukan tiga pertanyaan
berikut :
a. Kepada siap tanggung gugat itu ditujukan?
b. Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?
c. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
d. Kepada siapa tanggung gugat itu ditujukan ?
12
berdasarkan advis dan kolaborasi dengan dokter, perawat membuat daftar
biaya dari tindakan dan pengobatan yang diberikan yang harus dibayarkan ke
pihak rumah sakit.Dalam contoh tersebut perawat memiliki tanggung gugat
terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.
13
b. Liability in Tort
Tanggung gugat jenis ini merupakan tanggung gugat yang tidak didasarkan
atas adanya contractual obligation, tetapi atas perbuatan melawan hukum .
Pengertian melawan hukum tidak hanya terbatas pada perbuatan yang
berlawanan dengan hukum, kewajiban hukum diri sendiri atau kewajiban
hukum orang lain saja tetapi juga yang berlawanan dengan kesusilaan yang
baik & berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan
hidup terhadap orang lain atau benda orang lain (Hogeraad, 31 Januari
1919).
c. Strict Liability
Tanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat tanpa kesalahan
(liability whitout fault) mengingat seseorang harus bertanggung jawab
meskipun tidak melakukan kesalahan apa-apa; baik yang bersifat
intensional, recklessness ataupun negligence. Tanggung gugat seperti ini
biasanya berlaku bagi product sold atau article of commerce, dimana
produsen harus membayar ganti rugi atas terjadinya malapetaka akibat
produk yang dihasilkannya, kecuali produsen telah memberikan peringatan
akan kemungkinan terjadinya risiko tersebut
d. Vicarious Liability
Tanggung gugat jenis ini timbul akibat kesalahan yang dibuat oleh
bawahannya (subordinate).Dalam kaitannya dengan pelayanan medik
maka RS (sebagai employer) dapat bertanggung gugat atas kesalahan yang
dibuat oleh tenaga kesehatan yang bekerja dalam kedudukan sebagai sub-
ordinate (employee).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa sebagai seorang perawat
yang memberikan layanan kesehatan sebagai masyarakat, perawat mempunyai
tanggung jawab yang merupakan aspek penting dalam etika perawat yaitu sebagai
cara untuk menyatakan aktifitas bekerja sesuai kode etik sehingga nantinya akan
bisa bertanggung gugat apabila terjadi penyimpangan sehingga dapat segera
melaporkan dan mengambil tindakan untuk mencegah perawat dalam praktik,
ketentuan hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan peran
tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam pengetahuan dan bersikap dan
kejadian lebih lanjut.:
Selain itu perawat juga mempunyai kewenangan, dimana kewenangan itu
merupakan hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki.
Perawat memiliki tanggung iawab dan tanggung gugat dalam melakukan
praktik keperawatannya. Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat
dipercaya dan terpercaya. Tanggung jawab perawat diidentifikasikan menjadi
beberapa jenis yaitu tanggung jawab terhadap klien baik individu, keluarga
maupun masyarakat, tanggung jawab terhadap tugas dan kewajibanya, tanggung
jawab terhadap sesama perawat dan tenaga kesehatan lain, serta tanggung jawab
terhadap pemerintah.
B. Saran
Sebaiknya seorang perawat harus lebih memahami apa saja tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam keperawatn agar seorang perwat dapat bekerja lebih
professional.
15
DAFTAR PUSTAKA
16