KMB II
Nama :
Joshua A. Masengi NIM: 018013
SISTEM PERSARAFAN
Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem regulasi atau kontrol yang bertugas menerima dan
menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan.
-)Fungsi sistem saraf:
1. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan meialui alat indera.
2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
3. Mengendalikan kerja organ tubuh.
-)Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas :
1. Sel saraf (Neuron), berfungsi menghantar impuls menuju saraf pusat atau sebaliknya.
2. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson.
3. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan kebadan sel.
4. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain
5. Neuroglea, tidak berhubungan dengan penghantaran impuls, tetapi berperan untuk :
mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien,
melindungi dan mengisolasikan neuron
-)Macam-macam sel saraf :
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi :
1. Neuron sensorik :
Fungsi : Menghantarkan impuls berupa rangsang dari reseptor (penerima rangsang) menuju saraf
pusat
2. Neuron Motorik
Fungsi : Mengirim impuls berupa tanggapan (respon) dari saraf pusat menuju efektor (otot atau
kelenjar)
3. Neuron Asosiasi = Ajustor = Konektor = Intermediat
Fungsi : Menghubungkan saraf motorik dan sensorik dalam saraf pusat.
Sistem saraf dapat dibagi menjadi: sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer/tepi.
-)Sistem saraf pusat terdiri dari:
1.otak
2.medula spinalis.
-)Sistem saraf tepi/perifer terdiri dari :
1.sistem saraf sadar (saraf somatik)
2.sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf
otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak
saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Konsep Fisiologis
Otak manusia kira-kira 2 % dari BB, otak mendapatkan suplay dari kira-kira 15%
dari curah jantung (CO) dan membutuhkan kira-kira 20% pula dari seluruh pemakaian
oksigen tubuh, serta butuh 400 kkal ATP per hari.
Jaringan otak sangat rentan terhadap kebutuhan oksigen dan glukosa. Setiap
kekurangan suplay sedikit saja pasti akan menimbulkan gangguan. Metabolisme otak
selalu konstan tanpa diselingi istirahat. Bila aliran darah otak berhenti 10 detik saja akan
menimbulkan gangguan kesadaran.
Konsep Patofisiologis
Konsep patofisiologis yang berkaitan dengan gangguan fungsi sistem saraf terjadi
apabila jumlah suplai darah ke otak tidak tercukupi. Kaidah patofisiologis ini
menggunakan hukum suplay and demand. Apabila kebutuhan tidak sesuai pasokan maka
akan terjadi gangguan fungsi otak. Beberapa tanda penting gangguan fungsi otak adalah;
1) penurunan kesadaran, 2) perubahan respon pupil, 3) perubahan gerakan mata, 4)
perubahan suhu tubuh, 5) perubahan respon motorik/pergerakan, 6) disfasia/perubahan
komunikasi bahasa, 7) agnosia atau kegagalan mengenali stimulus, 8) dimensia, 9)
peningkatan tekanan intrakranial dan 10) kematian batang otak.