Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

KMB II

“ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTUGUMEN DAN PERSARAFAN”

DOSEN : Ns. Franly Onibala S,Kep

Nama :
Joshua A. Masengi NIM: 018013

AKADEMI KEPERAWATAN METUARI WAYA MANADO


2019/2020
SISTEM INTEGUMEN
1.Pengertian Sistem Integumen
Sistem integumen merupakan sistem yang membentuk lapisan terluar pada tubuh.
Integumen terdiri dari kulit beserta derivat-derivatnya yang terspesialisasi seperti rambut, kuku,
dan beberapa jenis kelenjar.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi
permukaan tubuh.
Tubuh mengadakan kontak langsung dengan lingkungannya melalui integumennya yakni
kulit. Oleh karena itu kulit memiliki peran untuk melindungi tubuh dari kerusakan mekanis atau
fisik yang diakibatkan lingkungan sekitar.
2.Komponen Integumen
Integumen terdiri dari beberapa komponen, komponen tersebut adalah:
1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75 kg, kulit
dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada ordo
primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar susu.
3.Fungsi Integumen
Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:
1. Melindungi, kulit melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan cairan,
dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga mengandung pigmen
melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit berfungsi untuk
mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang dilakukan di kulit
dengan bantuan sinar matahari.
Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor khusus yang dapat
mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit
Struktur Kulit :
Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis. Tepat
dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan adiposa (jaringan
lemak).
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi memberi warna
pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis
tersusun atas 5 lapisan utama yaitu: Stratum Germinativum.Stratum SpinosumStratum
Granulosum ,Stratum Lusidum, Stratum Korneum.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh darah, limfa,
saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam bentuk papillae.Membran
ini terdiri dari dua jaringan ikat, yaitu: Lapisan papilar dan Lapisan reticular.
3. Sub Dermis
Sistem subdermis adalah salah satu lapisan yang memiliki bentuk jaringan adiposa antara lapisan
kulit dengan struktur internal seperti otot dan tulang sehingga didalamnya terbentuk menjadi
seperti pembuluh darah dengan saraf pada jaringan ikat yang mengandung sel-sel lemak
4.Sistem Kuku
Sistem kuku adalah salah satu lapisan dari sel-sel lembut,seperti gel yang mati,mengeras,dan
terbentuk ketika tubuh melindungi dari kotoran,dan terdapat fungsi utamanya untuk melindungi
ujung jari dari kototran dan untuk meningkatkan kekuatan sentuhan

SISTEM PERSARAFAN
Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem regulasi atau kontrol yang bertugas menerima dan
menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan.
-)Fungsi sistem saraf:
1. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan meialui alat indera.
2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
3. Mengendalikan kerja organ tubuh.
-)Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri atas :
1. Sel saraf (Neuron), berfungsi menghantar impuls menuju saraf pusat atau sebaliknya.
2. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson.
3. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan kebadan sel.
4. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain
5. Neuroglea, tidak berhubungan dengan penghantaran impuls, tetapi berperan untuk :
 mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien,
 melindungi dan mengisolasikan neuron
-)Macam-macam sel saraf :
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi :
1. Neuron sensorik :
Fungsi : Menghantarkan impuls berupa rangsang dari reseptor (penerima rangsang) menuju saraf
pusat
2. Neuron Motorik
Fungsi : Mengirim impuls berupa tanggapan (respon) dari saraf pusat menuju efektor (otot atau
kelenjar)
3. Neuron Asosiasi = Ajustor = Konektor = Intermediat
Fungsi : Menghubungkan saraf motorik dan sensorik dalam saraf pusat.

Sistem saraf dapat dibagi menjadi: sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer/tepi.
-)Sistem saraf pusat terdiri dari:
1.otak
2.medula spinalis.
-)Sistem saraf tepi/perifer terdiri dari :
1.sistem saraf sadar (saraf somatik)
2.sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf
otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak
saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

Konsep Fisiologis
Otak manusia kira-kira 2 % dari BB, otak mendapatkan suplay dari kira-kira 15%
dari curah jantung (CO) dan membutuhkan kira-kira 20% pula dari seluruh pemakaian
oksigen tubuh, serta butuh 400 kkal ATP per hari.
Jaringan otak sangat rentan terhadap kebutuhan oksigen dan glukosa. Setiap
kekurangan suplay sedikit saja pasti akan menimbulkan gangguan. Metabolisme otak
selalu konstan tanpa diselingi istirahat. Bila aliran darah otak berhenti 10 detik saja akan
menimbulkan gangguan kesadaran.
Konsep Patofisiologis
Konsep patofisiologis yang berkaitan dengan gangguan fungsi sistem saraf terjadi
apabila jumlah suplai darah ke otak tidak tercukupi. Kaidah patofisiologis ini
menggunakan hukum suplay and demand. Apabila kebutuhan tidak sesuai pasokan maka
akan terjadi gangguan fungsi otak. Beberapa tanda penting gangguan fungsi otak adalah;
1) penurunan kesadaran, 2) perubahan respon pupil, 3) perubahan gerakan mata, 4)
perubahan suhu tubuh, 5) perubahan respon motorik/pergerakan, 6) disfasia/perubahan
komunikasi bahasa, 7) agnosia atau kegagalan mengenali stimulus, 8) dimensia, 9)
peningkatan tekanan intrakranial dan 10) kematian batang otak.

Anda mungkin juga menyukai