Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP FISIKA MEKANIKA BERKAITAN DENGAN PERUBAHAN

POSISI PASIEN

NAMA : Ika Hillary Nobrihas

KELAS : Reguler B

NIM : PO5303201201089

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN KUPANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Fisika Mekanika Berkaitan dengan Perubahan Posisi Pasien”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Kupang, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1.1 Mobilisasi..............................................................................................................................5
1. Mobilisasi Aktif dan Pasif.......................................................................................................6
2. Otot dan Sistem dalam Pemindahan Pasien..........................................................................6
3. Hukum Dasar Biomekanik dan Mekanik..............................................................................7
4. Konsep Fisika Berkaitan Dengan ROM Pasif dan Aktif......................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik
yang disebut gaya.
Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang bagaimana dan mengapa kelompok
otot tertentu digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan gerakan secara
aman. Dalam mengunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti
pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengkoordinasikan gerakan
tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari sistem skeletal, otot skeletal, dan sistem
saraf. Selain itu, ada kelompok otot tertentu yang terutama digunakan untuk
pergerakan dan kelompok otot lain membentuk postur/bentuk tubuh.
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti ekspresikan emosi dengan gerakan
nonverbal, pertahan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan
kegiatan rekreasi. Secara optimal maka sistem saraf, otot, dan skeletal harus tetap
utuh dan berfungsi baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah yang diangkat yaitu:
Bagaimana konsep mekanika fisika berkaitan dengan perubahan posisi pasien?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Agar mahasiswa dapat mengerti mengenai konsep fisika berkaitan dengan perubahan
posisi pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Aziz AA, 2006).
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehat. Mobilsasi diperlukan untuk meningkatkan kesehatan,
memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif dan untuk
aktualisasi. Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi, membuat napas
dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal normal, dorong
untuk menggerakkan kaki dan tungkai bawah sesegera mungkin, biasanya
dalam waktu 12 jam (Mubarak, 2008)

1. Mobilisasi Aktif dan Pasif


Mobilisasi aktif yaitu dimana pasien dalam menggerakkan tubuh
dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Sedangkan
mobilisasi pasif adalah mobilisasi dimana pasien dalam menggerakakan
tubuhnya dengan cara dibantu dengan orang lain secara total atau
keseluruhan.
2. Otot dan Sistem dalam Pemindahan Pasien
Sebelum membantu pasien mengubah posisi atau berpindah
tempat, perawat harus mengkaji kekuatan kemampuan klien untuk
bergerak. Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat
mengangkat klien dengan benar, menggunakan teknik posisi tepat, dan
memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur ke kursi atau tempat
tidur ke brankar.
a. Teknik Mengangkat
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir,
dan lebih dari setengahnya adalah cedera punggung yang langsung
akibat teknik mengangkat dan dan membungkuk yang tidak tepat
(Owen dan Garg, 1991). Perawat juga beresiko mengalami cedera otot
lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau mengubah posisi klien
imobilisasi. Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji
kemampuan mengangkat klien atau objek yang akan diangkat dengan
menentukan kriteria dasar cara mengangkat sebagai berikut:
A. Posisi Beban
Beban yang diangkat berada sedekat mungkin dengan pengangkat.
Posisikan objek pada keadaan seperti diatas ketika perawat
menggunakan gaya mengangkat dikarenakan objek berada dalam
potongan sama (Stams, 1989).

B. Tinggi Objek
Tinggi yang paling baik untuk mengankat vertikal adalah sedikit
diatas jari tengah seseorang dengan lengan tergantung disamping
(Owen dan Garg, 1991).
C. Posisi Tubuh
Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas
mengangkat yang berbeda, maka petunjuk umum berikut mampu
dipakai untuk sabagian besar keadaan. Tubuh diposisikan dengan
tubuh tegak sehingga kelompok otot-otot multipel bekerja sama
dengan cara yang sinkron.
D. Berat Maksimum
Setiap perawat harus mengetahui berat maksimum yang aman
untuk diangkat aman bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu
berat adalah jika beratnya sama dengan atau lebih 35% berat badan
orang yang mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya
59,1 kg tidak mencoba mengangkat klien imobilisasi yang beratnya
45,5 kg. Meskipun perawat mampu melakukanya, hal ini akan
beresiko klien jatuh atau menyebabkan cedera pungung perawat.
3. Hukum Dasar Biomekanik dan Mekanik
Prinsip hukum biomekanik dan mekanik yaitu:
a. Hukum 1 Newton
Bila resultan gaya yang bekerja pada benda nol, atau tidak
ada gaya yang bekerja pada benda, benda itu diam (tak bergerak)
atau akan bergerak lurus beraturan. Hukum ini menyatakan bahwa
benda tidak dapat berubah geraknya tanpa ada gaya yang
mempengaruhi benda itu. Jika benda sedang tak bergerak, benda
itu akan terus tak bergerak selama ada gaya yang mempengaruhi.
Jika beda sedang bergerak, benda tidak dapat berhenti tanpa ada
gaya yang menyebabkannya berhenti.
b. Hukum ll Newton
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
yang bekerja pada benda, dan berbanding terbalik dengan mass
benda itu. Arah percepatan sama dengan arah gaya itu.
c. Hukum lll Newton
Bila dua benda berinteraksi, gaya yang diadakan oleh benda
yang satu dengan benda yang lain sama besarnya dan berlawanan
arahnya.
4. Konsep Fisika Berkaitan Dengan ROM Pasif dan Aktif
a. ROM pasif dilakukan pasien dengan bantuan perawat setiap-setiap
gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak
sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien
tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total
(Suratun, dkk, 2008).
b. ROM aktif adalah perawat memberi motivasi, dan membimbing klien
dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan
rentang gerak sendi normal.

Tujuan ROM:

 Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot


 Memelihara mobilisasi persendian sirkulasi darah
 Mencegah kelainan bentuk
 Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan

Manfaat ROM:

 Memperbaiki tonus otot


 Menigkatkan mobilisasi sendi
 Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
 Meningkatkan massa otot

Prinsip dasar latihan ROM:

a. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
b. ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
pasien
c. Dalam perencanaan program latihan ROM umur pasien, diagnosa,
tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring
d. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, kaki, dan pergelangan kaki.
e. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit
f. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.
1. Gerak dan Gaya dalam Keadaan Dinamis
Gaya tubuh dalam keadaan dinamis berarti objek/tubuh dalam
keadaan tidak setimbang dan berarti pula jumlah gaya yang bekerja
tidak sama dengan nol dan jumlah momen gaya yang bekerja pada
tubuh juga tidak sama dengan nol. Gaya pada tubuh dalam keadaan
dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan
ketika bergerak. Untuk harga konstan, maka gaya saat akhir domain
waktu: gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa
bergerak dipercepat.
2. Gaya Gravitasi dan Keseimbangan
Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam biang fisika berarti
gaya tarik untuk saling mendekat satu sama lain.
3. Konsep Fisika berkaitan dengan Imobilisasi

Imobilisasi adalah suatu usaha mengkoordinasikan system


muskuluskeletal dan system saraf dalam mempertahankan
keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh dalam mengangkat,
membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari.

a. Sistem Metabolik
Menggunakan pengukuran antropometrik untuk mengevaluasi
atrophic otot, menggunakan pencatatan asupan dan takaran serta
data laboratorium untuk mengevaluasi status cairan, elektrolit
maupun kadar serum protein, mengkaji penyembuhan luka untuk
mengevaluasi perubahan transport nutrisi.
b. Sistem Respirator
Pengkajian, sistem respirator harus dilakukan setiap 2 jam sekali,
pada klien yang mengalami keterbatasan aktivitas. Perawat
menginspeksi pergerakan dinding dada selama siklus inspirasi-
ekspresi penuh.
c. Sistem Kardiovaskuler
Kelainan muskuluskeletal selama pengkajian meliputi penurunan
tonus otot, kehilangan massa otot dan kontraktur, pengkajian
rentang gerak.
d. Sistem Integumen
Perawat terus-menerus mengkaji kult klien terhadap tanda-tanda
kerusakan.
e. Sistem Eliminasi
Status eliminasi klien harus diobservasisetiap shift dan total intake
dan output dievaluasi selama 24 jam. Perawat harus menetukan
bahwa klien menerima juamlah dan jenis cairan melalui oral atau
parenteral dengan benar.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Mekanika adalah bagian yang sangat penting dalam ilmu fisika terutama ahli sains
dan ahli teknik. Mekanika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang gerak benda.
Jadi mahasiswa keperawatan perlu mempelajari konsep mekanika agar bisa
memahami kebutuhan pasien.
B. Saran
Diharapkan agar seorang calon tenaga kesehatan dapat memahami dengan benar
prosedur pelaksanaan pengaritan posisi pasien kepada kliennya dalam praktik
keperawatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Haliday, D., & Resnick, R. 1984. Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2014. Teori Mekanika [serial online].http://www.forumsains.com. Di akses
pada 31 agustus 2014.

Anda mungkin juga menyukai