OLEH :
KUPANG
2020
1. GENUS ANOPHELES
Nyamuk Anopheles
Larva nyamuk ini memiliki bagian ekor yang tidak mengalami percabangan, di setiap
segmen abdomen (perut) terdapat rambut palma di sisi kanan dan kiri (nampak warna lebih
gelap), mempunyai tegral plate di bagian dorsal abdomen, pada segmen terakhir terdapat
spirakel dan gigi sisir. Larva Anopheles memiliki posisi istirahat sejajar dengan permukaan
air.
3. Pupa
Bentuk seperti udang, Memiliki air tube seperti corong nafas (nampak seperti
terompet yang melekat pada permukaan air), pergerakan terbatas (bagian kepala tidak
bergerak). Pertumbuhan hanya berlangsung 2-3 hari di daerah tropis dan mencapai 1-2
minggu di cuaca dingin.
4. Nyamuk dewasa
Gambar 5. Struktur tubuh nyamuk Anopheles dewasa
Sumber : http://www.enchantedlearning.com/subjects/insects/mosquito/Mosquito.shtml (2013)
2. GENUS CULEX
Nyamuk Culex
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Culex
Spesies : Culex sp
Telur culex berbentuk lonjong menyerupai peluru senapan, beroperkulum tersusun seperti
bentuk rakitsaling melekat satu sama lain, telur biasanya di letakan di permukaan air.
2. Larva
3. Pupa
Air tube berbentuk seperti tabung dengan pasa paddle tidak berduri.
4. Nyamuk Culex dewasa
Gambar 12. Perbandingan bagian kepala nyamuk Culex jantan dan betina dewasa
Sumber : http://armymedical.tpub.com/MD0170/MD01700117.htm (2013)
Pada bagian kepala terdapat sepasang antena. Culex betina memiliki antena yang
berambut pendek dan berkelompok, palpus lebih pendek dari proboscis, cerci yang pendek
dan spermateka 3 buah.
Sedangkan pada nyamuk jantan, memiliki sepasang antena dengan rambut lebat dan
panjang, palpus lebih panjang dari proboscis. Memiliki kuku melengkung tidak bertaju.
3. GENUS AEDES
Nyamuk Aedes
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Aedes
Spesies : Aedes sp.
Nyamuk Aedes menyukai meletakan telurnya di tempat yang berisi air jernih, tenang
dan tidak mengalir. Telur Aedes berbentuk lonjong, seperti telur diletakan satu per satu di
atas permukaan air.
2. Larva
Larva Aedes memiliki sifon yang pendek dan hanya ada sepasang sisir subventral
yang jaraknya tidak lebih dari ¼ bagian dari pangkal sifon dengan satu kumpulan rambut.
Pada waktu istirahat membentuk sudut dengan permukaan air. Terdapat empat tahapan
dalam perkembangan larva yang disebut instar.
Larva nyamuk semuanya hidup di air yang tahapannya terdiri atas empat instar.
Keempat instar itu dapat diselesaikan dalam waktu 4 hari-2 minggu tergantung keadaan
lingkungan seperti suhu air persediaan makanan. Larva menjadi pupa membutuhkan waktu
6–8 hari.
3. Pupa
Gambar 16. Pupa Aedes
Sumber : http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/04/makalah-nyamuk-aedes-dan.html (2013)
Pupa adalah fase inaktif yang tidak membutuhkan makan, namun tetap membutuhkan
oksigen untuk bernafas. Untuk keperluan pernafasannya pupa berada di dekat permukaan
air. Lama fase pupa tergantung dengan suhu air dan spesies nyamuk yang lamanya dapat
berkisar antara satu hari sampai beberapa minggu. Setelah melewati waktu itu, maka pupa
membuka dan melepaskan kulitnya kemudian imago keluar ke permukaan air yang dalam
waktu singkat siap terbang. Pupa sangat sensitif terhadap pergerakan air dan belum dapat
dibedakan antara jantan dan betina. Bentuk pada stadium pupa ini seperti bentuk terompet
panjang dan ramping.
4. Nyamuk dewasa
Pada bagian kepala nyamuk Aedes betina terdapat sepasang antena dengan rambut
pendek dan berkelompok. Palpus lebih pendek dibandingkan dengan proboscis. Cerci yang
dimilikinya panjang dengan spermatecha 3 buah
Sedangkan pada nyamuk nyantannya, memiliki antena dengan rambut lebat dan
berkelompok. Proboscis dan palpus sama panjang, tetapi pada palpusnya tidak mengalami
pelebaran seperti pada nyamuk Anopheles. Cakar atau kukunya melengkung dan bertaju.
D. Daur hidup
Siklus hidup nyamuk dimulai dari telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa yang
memakan waktu sekitar satu bulan. Setelah nyamuk betina menghisap darah, ia akan bertelur
sekitar 40 sampai 400 telus di atas air yang tergenang atau yang mengalir pelan.
Seminggu kemudian telur berubah menjadi larva. Larva memakan organik yang
mengambang di atas air dan bernapas dengan kantong-kantongnya yang disembulkan di atas
permukaan air. Selama pertumbuhannya larva berganti kulit sebanyak empat kali, bentuk
yang ke empat disebut pupa.
Pupa hidup di dekat permukaan air dan bernafas dengan tabung yang mirip klason
(siphons) pada punggunnya. Pupa tidak makan dan nyamuk dewasa pun lahir dari pupa ini.
4. GENUS ARMIGERES
Bentuk nyamuk dewasa Armigeres berukuran besar dengan warna coklat dan bercak sisik
putih pada bagian dada samping. Panjang palpus betina sekitar ¼ panjang proboscis,
sebaliknya palpi nyamuk jantan lebih panjang dari proboscis, klipeus dengan sekelompok
sisik putih. Bagian atas postspirakular dilengkapi dengan sekumpulan sisik hitam dan
sisik putih dibagian bawahnya. Mesonotum ditutupi sisik warna coklat yang sempit.
Bagian dalam tori ditutupi oleh sisik putih dan hitam. Bagian atas anterior pronotal lobe
bersisik hitam dan putih dibagian bawahnya, posterior pronotum bagian depan bersisik
hitam dan bagian belakang bersisik putih. Dada samping dengan bercak sisik pucat,
propleural koksa depan mempunyai sekumpulan sisik hitam, postnotum tanpa seta.
Klasper jantan membulatdengan lima duri tumpul di bagian ujung (Apeks). Femur kaki
belakang bersisik putih dengan garis hitam pada bagian dorsal dan ujungnya (Suwito,
2007, hal 37-38). Data biologi nyamuk Armigeres masih belum banyak dilaporkan
padahal sangat dibutuhkan untuk pengendaliannya (Astuti, 2009, hal 87).
5. GENUS TOXORICHYTES
Tx. Spendns memiliki ukuran lebih besar dibandingkan spesies nyamuk lain. Selain itu
Tx. Spendns tidak menghisap darah seperti nyamuk umumnya.
Berdasarkan klasifikasi tingkatan taksonomi merupakan:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Sub Famil : Culicinae
Genus : Toxorichytes
Spesies : Toxorichytes spendens
6. GENUS MANSONIA
a. Klasifikasi
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Genus : Mansonia
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=11366
https://www.slideshare.net/mobile/AriniUtami/lap-parasitologi-ii-nyamuk
http://repository.uinjambi.ac.id/3013/1/NURJANNAH%20-%20NIM.%20TB%20151008%20-%20Bendi
%20Jambi.pdf
https://duniakumu.com/macam-macam-genus-nyamuk-dan-klasifikasinya-peranan-fungsi-dan-manfaat-
nyamuk-dalam-bidang-kehidupan-siklus-hidup-nyamuk/2/