Disusun Oleh:
Arizon Alfath
Miftah Irfina
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta berpartisipasi
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca. Penulis juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal
dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
1. Manusia / Klien
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani
(body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak
ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan
keperawatan dasar (basic nursing care)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai
yang dimilaikinya diantaranya:
1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang
kehidupan.
2. Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir
hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan
kesehatan.
3. Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat
melakukan aktifitas.
2. Perawat
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam
melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana
individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim
kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila
klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan
sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab
seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-
pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan klien, diantaranya :
e) Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan.
4. Lingkungan (environment)
a)Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan menurunkan
kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan.
d) Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi terkait dengan
konstruksi bangunan dan penempatan alat.
e)Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah
kecacatan
f) Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi pengaruh
besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada
awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya
adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal
kinerja?. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering
melakuakan instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik
dalam keperawatan. Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan
positif dari praktik keperawatan pada masa itu.
Hal tersebut mencakup:
b) Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata.
c) Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan sosial
tidak diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan
ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki
pengaruh besar pada pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada tahun 1960-an.
Oleh karena itu, inisiatifnya diarahkan untuk memberikan perhatian yang lebih pada aspek-
aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan
model konseptual oleh International Council of Nurses (ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang
saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk membantu individu sehat atau sakit, dalam hal
memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat dilakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan
cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.
Henderson sangat dipengaruhi Edward Thorndyke, yang banyak melakukan
penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan
definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi
empat belas tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus dipenuhi.
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin.
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada
posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini
kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi. Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia
merujuk pada semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu
pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh
karena itu, Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap
situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :
a) Rumahsakit Umum
b) Rumahsakit Jiwa
d) Rumah perawatan
e) Perawatan di rumah
Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumahsakit
umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam
modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode eskematik untuk pengawasan
asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
Konsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan,
kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson,
kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan
perawatan. Keempat belas kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
7 Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan
10 Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau
pendapat
14 Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain
(inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit)
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dengan klien. Menurut
henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pengganti di dalam memenuhi kebutuhan
pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemampuan pasien yang berkurang.Di sini perawat
berfungsi untuk “melengkapinya”.Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada fase pemulihan,
perawat berperan sebagai penolong untuk menolong atau membantu pasien mendapatkan kembali
kemandiriannya. Kemandirin ini sifatnya relatif, sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak
bergantung pada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehatan pasien.Sebagai mitra, perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana
perawatan bagi pasien.Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis
dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan
fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh
selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang
membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya.
a. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu kesatuan. Lebih
lanjut lagi, individu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus berupaya
untuk mempertahankan keseimbangan fisiologi dan emosional.
b. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu
(pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan
sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa sakit
adalah keterbatasan kemandirian.
d. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam
peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu individu
memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson
untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien, jika ia tidak dapat
melakukannya maka sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan keperawatan
sebelum Henderson menjelaskan lebih lanjut.
Dalam teori keperawatan virginia Henderson( Harmer dan Henderson, 1955) mencakup seluruh
kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson memberikan 14 kerangka kerja dalam melakukan
asuhan keperawatan. 14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan
individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat
membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien
melakukan hal-hal berikut ini :
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur,
kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien
dapat bernafas secara normal dan kemampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya
kepada klien. Memberikan fasilitas oksigenasi jika pasien sesak nafas.
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal,
kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa
memperhatikan latar belakang dan social klien apakah ada alergi atau tidak.
3) Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran. Perawat juga membantu pasien dalam hal BAB dan BAK.
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana
cara mengontrol emosi yang baik. Selain itu, perawat membantu pasien untuk mendapatkan posisi
tidur yang baik dan merubahnya agar tidak terjadi lecet.
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia
dan membantu untuk memakainya.
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan panas
maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan
memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun
sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik
fisik maupun jiwanya.
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor
yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
10) Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan
pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan
kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan
lingkungan yang teraupeutik.
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan
pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat
penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
13) Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera
klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan
kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan
Kelebihan
· Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan
sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari
profesi perawat.
· Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir
keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
· Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang
mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
· Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan
dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
Kekurangan
· Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik
semata atau pada upaya memandirikan pasien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui, memahami
serta mengaplikasikannya di dalam kehidupan bermasyarakat. Penulis menyadari bahwa makalah
diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://novitakusumaa.wordpress.com/2014/12/02/teori-model-konsep-keperawatan-virginia-
henderson/
https://kumpulangudangilmublog.wordpress.com/2017/10/05/teori-dan-model-keperawatan-virginia-
henderson/
https://kumpulangudangilmublog.wordpress.com/2017/10/05/teori-dan-model-keperawatan-virginia-
henderson/
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
https://keperawatanabdellah.blogspot.com/2014/10/sih-maag-itu-maag-atau-radang-lambung.html?
m=1
https//bangsalsehat.blogspot.com/2017/12/model-konsep-dan-teori-kep[erawatan-menurut-ahli.html?
m=1
https://novitakusumaa.wordpress.com/2014/12/02/teori-model-konsep-keperawatan-virginia-
henderson/
http://baitynb.blogspot.com/2014/11/aplikasi-teori-keperawatan-virginia.html
http://nataliazapatta.blogspot.com/2013/03/teori-keperawatan-menurut-virginia_8080.html