Kelompok 5
- Yusran (A1C222027)
- Nelywanti (A1C2220001)
- Nirwana (A1C222029)
Prinsip Hemodinamika
Teori ini menyatakan bahwa dalam keperawatan digunakan hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu
1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan dengan yang menguntungkan antar manusia dan ingkungannya
secara berkesinambngan.
2. Resonansi ( Resonancy), prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antar manusia dan
lingkungannya. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola –pola gelombang yang itunjukan dengan perubahan –
perubahan dari frekuens terendah keprekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola – pola perilaku manusia dan lingkugan yang
menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manuia dan lingkungan
bukan menyataan ritmitasi.
Kelebihan
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-prinsip homeodynamics memberikan
pedoman untuk memprediksi sifat dan arah perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Diharapkan,
praktik keperawatan profesional kemudian akan meningkatkan dinamika integrasi manusia dan lingkungannya, untuk
memperkuat hubungan dan integritas bidang manusia, dan untuk mengarahkan pola dari bidang manusia dan lingkungan
untuk realisasi maksimum kesehatan (Rogers, 1992). Tujuan ini akan tercermin dalam proses keperawatan.
Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan pertimbangan perawat dan melibatkan perawat dan
klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu atau seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat
akan menjadi bagian dari lingkungan klien. Maka tersirat bahwa klien berpartisipasi, serta bersedia maju dalam proses
keperawatan. Akibatnya, hasil keperawatan mandiri, yang Rogers (1992), mempertahankan diperlukan jika klien berusaha
mencapai potensi maksimal dengan cara yang positif. Keperawatan, adalah bekerja dengan klien,
bukan kepada atau untuk klien. Keterlibatan ini dalam proses keperawatan oleh perawat menunjukkan kepedulian terhadap
semua orang bukan dari satu aspek, satu masalah, atau segmen terbatas pemenuhan kebutuhan.
Kekurangan
Walaupun prinsip-prinsip homeodinamik konsisten dengan tujuan universal, ada keterbatasan utama pelaksanaan prinsip-
prinsip universal. Banyak orang mengalami kesulitan untuk memahami prinsip-prinsipnya. Meskipun asumsi dasar yang
diberikan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan, sistem tetap abstrak. Persyaratan belum cukup untuk dioperasionalkan untuk
menyediakan pemahaman yang jelas. Kesulitan definisi pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan konsep dan
hubungan ke tingkat empiris untuk pengujian yang mengganggu banyak ilmuwan perawat (Kim, 1986). Definisi operasional
diperlukan untuk pengembangan hipotesis bahwa tes konsep teoritis dan untuk pemilihan instrumen yang memadai akan
mengukur konsep-konsep yang terlibat (Hardy, 1974).
Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan, instrumen yang cukup akan menilai manusia dalam totalitas mereka tidak
ada. Tanpa instrumen tersebut, kemampuan menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah hampir tidak
mungkin. Selanjutnya, ketidakmampuan untuk cukup menggunakan atau menguji sistem yang membuat kesuksesan
mengimplementasikan kesulitan keperawatan. Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip homeodynamics di dalamnya
adalah totalitas terbatas. (George, Julia B.1995:241)
Pengaplikasian Teori Rogers
o Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan
dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya
berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
o Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program undergraduated dan graduated dalam pendidikan
keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi
terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki
batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.
o Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan
pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan
tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang
memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang
jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger
menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas
penelitian keperawatan.