Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BIOSTATISTIK

JENIS DATA, VARIABEL dan SKALA PENGUKURAN

Dosen: “ Dr. Rika Handayani,SKM., M.Kes”

KELOMPOK II
KELAS 7A
1. Vivi Elvia Luturmas (A1C219038)
2. Jamila Zakhia Kamarullah (A1C219054)
3. Sentia Marti Labobar (A1C219019)
4. Ripka Yuni Kristin (A1C219029)
5. Riska S. (A1C222049)

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Makalah Mata Kuliah
Biostatistik dengan judul “Jenis Data, Variabel dan Skala Pengukuran”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari katasempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadimakalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyakkesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen “Dr. Rika Handayani, SKM., M.Kes” kami yang telah membimbing dalam
menulismakalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 5
A. Pengertian Data..................................................................................... 5
B. Jenis Data.............................................................................................. 6
C. Variabel Data........................................................................................ 8
D. Skala Pengukuran................................................................................. 11
BAB III PENUTUP......................................................................................... 17
A. Kesimpulan........................................................................................... 17
B. Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi,
danmempresentasikan data Singkatnya, statistika adalah ilmu yang
berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (Bahasa inggris: statistics)
berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang
statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritme
statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat
digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikandata; ini
dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasarstatistika
mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistikaantara
lain: populasi, sample, unit sample dan probabilitasPenggunaan
statistik dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak memegang
perananyang cukup penting, meskipun dalam bentuk yang sangat
sederhana. Misalnya seorang iburumah tangga menggunakan statistik
untuk mengetahu berapa rata-rata pengeluarannya selamasebulan.
Statistik juga digunakan di Pemerintahan, industri, Rumah Sakit,
Perusahaan Swastadan lain sebagainya untuk perencanaan dan
penyusunan program-program yang didasari atasfakta di lapangan,
dengan kata lain harus berdasarkan data real.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik
ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu
sosial (termasuk sosiologi dan psikologi) maupun di bidang bisnis,
ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan
untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu

1
prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang
sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau
polling
(misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat
(perhitungan cepat hasil pemilu) atau
quick count
. Di bidang komputasi, statistika dapat puladiterapkan dalam
pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
Dari data tersebut kemudiandiolah sehingga menghasilkan
informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. D a l a m b i d a n g
kesehatan kehadiran statistik sangat banyak sekali manfaat
d a n kegunaannya seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan
bidang kesehatan tersebut. Oleh sebab itu pemahaman terhadap statistik
sudah menjadi suatu keharusan, khususnya bagipara mahasiswa
kesehatan, akademisi dan praktisi bidang kesehatan.
Setelah merumuskan rumusan masalah, mengukur variabel dalam
kerangka teori merupakan bagian integral dari penelitian yang merupakan
aspek penting dari desain penelitian. Objek yang secara fisik dapat diukur
dengan beberapa instrumen yang dikaliborasi tidak menimbulkan masalah
pengukuran. Skala pengukuran digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan menggunakan
skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data
kuantitatif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau general. Statistik nonparametrik merupakan kumpulan metode
untuk analisis data yang menawarkan sebuah pendekatan yang berbeda
dengan cara-cara pengambilan keputusan lainnya. Pendekatan ini tidak
menekankan kepada asumsi-asumsi sebagaimana terdapat statistic parametrik,

2
seperti distribusi sampel dari parameter populasi dianggap normal. Uji
hipotesis lebih mengasumsikan bahwa distribusi sampel dianggap tidak
normal, biasanya untuk ukuran sampel relatif kecil
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu
atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin
peneliti melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang
banyak hal juga yang menyebabkan kita lupa mengenai apa dan seperti apa
variabel serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang
menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel
akan menjadi suatu hal yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari di
tengah ledakan data, kita tidak dapat melepaskan diri dari data, baik data itu
bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kedua data tersebut dapat dianalisis,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif atau gabungan dari keduanya. Ilmu
pengetahuan mengemban tiga tugas penting: menerangkan gejala,
meramalkan kejadian, dan mengontrol keadaan. Statistik menyanggupkan
dirinya untuk memikul tiga tugas ini.
isediakan suatu bagian statistik yang disebut statistik deskriptif. Untuk
meramalkan dan mengontrol kejadian dipersiapkan suatu bagian statistik yang
disebut statististik inferensial. Dan statistik parametrik digunakan untuk
menguji hipotesis dan variabel yang terukur dan data yang akan dianalisis
menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Dan
adapun statistik nonparametrik adalah statistik yang tidak mendasarkan pada
parameter-parameter statistik.
B. Rumusan Masalah
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Jenis Data
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Variabel
3. Mahasiswa mampu menejelaskan Skala pengukuran

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian data
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis data
3. Untuk mengetahui dan memahami variabel penelitian
4. Untuk mengetahui dan memahami skala pengukuran data

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Data
Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak,
datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan
sedangakan data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan.
Sutanto (2007). Mengemukakan data adalah merupakan kumpulan
angka/huruf hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti.
Data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset (Dempsey,
2002). Jadi dari pengertian di atas dapat saya simpulakan bahwa Data adalah
sekumpulan informasi yang biasanya berbentuk angka yang dihasilkan dari
pengukuran atau penghitungan.
Data statistik merupakan keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang
bisa berbentuk kategori ( misal: rusak, baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan).
Tujuan pengumpulan data untuk memperoleh gambaran suatu keadaan dan untuk
dasar pengambilan keputusan.
Menurut Luknis Sabri dan Sutom., P, H (2010). Data adalah betuk jamak
(plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angkayang merupakan nilaidari
unit sampelkita sebagai hasil mengamati atau mengukurnya
Sutono 2007. Mengemukakan data adalah merupakan himpunan
angka/hurufhasil dari penelitian terhadap staf atau karateristik yang akan kita
teliti. Data merupakan materi mentah yang berbentuk semua laporan riset
(Dempsey, 2002).

5
B. Jenis Data
1. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
a. Data Kualitatif
Data kualitatif dalah data yang berbentuk kualitas, seperti penyataan
terhadap KB yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: setuju,
kurang setuju, tidak setuju). Berbentuk kata-kata atau pengkategorian.
Dalam mengolah data mengunakan komputer, kategori tersebut harus
dilakuka proses “coding” terlebih dahulu. Misalkan: untuk setuju di beri
kode 2, kurang setuju diberi kode 1 dan tidak setuju diberi kode 0. Data

Kualitatif disebut juga dengan data kategori Jenis kelamin, tgl dan

tempat lahir seseorang Ordinal à ada tingkatan data. Contoh: Sangat


setuju, Setuju, kurangsetuju, tidak setuju.
b. Data Kuantitatif
Data dalam bentuk bilangan (numerik), misalnya: jumlah balita yang
mendapatkan imunisasi, Berat Badan Bayi. Diperoleh dengan cara
menghitung maupun mengukur. Data Kuantitatif disebut juga dengan data
numerik. data yang berupa angka (numerik). Data jenis inidibedakan
menjadi dua bagian, yaitu data diskrit dan kontinyu
c. Data Interval
Contoh: Interval temperatur ruang adalah sbb: Cukup panas jika antara
1) 50°C-80 °C Panas jika antara
2) 80 °C-110 °CSangat panas jika antara

6
3) 110 °C-140 °C
d. Data Rasio
Data Rasio à tingkat pengukuran paling ‘tinggi’ ; bersifat angka dalam
arti sesungguhnya. Beda dengan interval mempunyai titik noldalam arti
sesungguhnya. Selain pembagian tersebut, ada yang membagi data
menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperolehlangsung dari sumbernya, misal melalui wawancara,
penyebarankuesioner, pengukurn langsung, dan lain lain. Sedangkan data
sekunderadalah data yang diambil/ disadur dari pihak lain, misal diambil
darikoran, jurnal, penelitian/ publikasi pihak lain, dan lain-lain.
2. Jenis data menurut cara memperolehnya
a. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi
konsumen bioskop.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik
secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti
yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
3. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
a. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Misal: data keuangan, data pegawai,
data produksi, dsb.
b. Data Eksternal

7
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan
suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.

4. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya


a. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT.
angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
b. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari
waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series
adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa
dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan
doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
5. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
a. Data Literal (diskrit)
Data literal adalah data yang berbentuk bilangan bulat, misalnya:
Jumlah anak dalam keluarga, jumlah penyakit TBC, jumlah kecelakaan
jalan raya. Diperoleh dengan cara menghitung.
b. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang berbentuk rangkaian data, nilainya
berbentuk desimal. Misalnya: Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan Darah.
Diperoleh dengan cara mengukur.
C. Variabael

8
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, (Sugiyono:
2012:39) menyebutkan macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi variabel idependen, variabel dependen, variabel moderator, dan variabel
kontrol.
1. Variabel Independen
Variabel independen juga disebut dengan variabel bebas yaitu merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen
Disini variabel dependen juga disebut dengan variabel terikat yaitu
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator disebut juga dengan variabel independen kedua yaitu
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen.
4. Variabel Intervering
Variabel intervering adalah variabel yang secara teoritis yang
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti. Umumnya variabel kontrol sering digunakan
peneliti untuk jenis penelitian perbandingan.
Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat B. Sandjaja dan Albertus
(2006: 84) yang membedakan variabel sebagai berikut:
a. Variabel Nominal

9
Variabel Nominal adalah variabel yang di tetapkan berdasar atas proses
penggolongan. Misalnya: jenis kelamin (dipilah dalam pria dan wanita),
jenis pekerjaan (dipilah dalam PNS dan swasta) dan lain-lain.
b. Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang
dalam atribut tertentu. misalnya ranking mahasiswa dalam suatu mata
kuliah (dipilah dalam ranking tinggi, sedang dan rendah).
c. Variabel Interval
Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari suatu pengukuran
dimana pengukuran itu di asumsikan terdapat satuan pengukuran yang
sama. Sifat yang melekat pada variabel ini yaitu adanya penggolongan,
urutan atau ranking dan satuan pengukuran. Misalnya prestasi belajar,
penghasilan dan sikap yang dinyatakan dalam skor.
d. Variabel Ratio
Variabel ratio adalah variabel dalam kuantifikasinya terdapat nol mutlak.
Sifat variabel ratio yaitu adanya penggolongan, ranking, satuan
pengukuran dan nol mutlak.
Lebih lanjut Budino (2003: 29) menyatakan bahwa menurut fungsinya
variabel dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
sering disebut dengan variabel independen atau variabel penyebab. Variabel
terikat dipikirkan sebagai variabel yang keadaannya tergantung (terikat) kepada
variabel bebas.
Suharsimi Arikunto (2006: 116) membedakan variabel menjadi variabel
kuantitatif dan variabel kualitatif. Variabel kuantitatif dikelompokkan menjadi 2
kelompok yaitu menjadi variabel diskrit dan variabel kontinum (discrete and
continous).
1. Variabel Diskrit
Disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya
diategorikan dalam 2 jawaban yang berlawanan yaitu “ya” dan “tidak”.

10
2. Variabel Kontinum
Dipisahkan dalam 3 variabel kecil yaitu varibel ordinal, interval, dan rasio.
Lebih lanjut Arikunto (2006: 123) mengungkapkan bahwa variabel penelitian
ditinjau dari sifatnya dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Variabel Statis
Varibel statis adalah variabel yang tidak dapat dirubah keberadaannya seperti
jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain.

2. Variabel Dinamis
Variabel dinamis adalah variabel yang dapat dirubah keberadaannya, berupa
pegubahan, peningkatan, atau penurunan. Misalnya, kedisiplinan, motivasi
kepedulian, dan lain-lain.
D. Skala Pengukuran
Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau fenome
na menurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam
memberikan definisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut
adalah angka, penetapan dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai
sifat isomorphism penetapan dan aturan. Artinya terdapat kesamaan yang dekat
antara realitas sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang diperoleh dari pengukuran.
Oleh karena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat
merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.
Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan untuk
menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang terjadi di
dunia nyata. Proses pengukuran sangat berkaitan dengan desain instrumen. Desain
instrumen dapat diartikan sebagai penyusunan instrumen pengumpulan data
(biasanya berupa suatu kuesioner) untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna

11
memecahkan masalah penelitian.
1. Komponen Pengukuran
Tujuan pengukuran adalah menerjemahkan karakteristik data empiris ke
dalam bentuk yang dapat dianalisa oleh peneliti. Titik focus pengukuran
adalah pemberian angka terhadap data empiris berdasarkan sejumlah
aturan/prosedur tertentu. Prosedur ini dinamakan proses pengukuran yaitu
investigasi mengenai cirri‐ciri yang mendasari kejadian empiris dan memberi
angka atas ciri‐ciri tersebut. Komponen yang dibutuhkan dalam setiap
pengukuran:

a. Kejadian empiris (empirical events)


Kejadian empiris merupakan sejumlah ciri‐ciri dari objek, individu, atau
kelompok yang dapat diamati.
b. Penggunaan angka ( the use of number).
Komponen ini digunakan untuk memberi arti bagi ciri‐ciri yang menjadi
pusat perhatian peneliti. Spesifikasi tingkat pengukuran, kemudian,
diberikan dengan memberi arti bagi angka tersebut.
c. Sejumlah aturan pemetaan ( set of mapping rules)
Komponen ini merupakan pernyataan yang menjelaskan arti angka
terhadap kejadian empiris. Aturan‐aturan ini menggambarkan dengan
gamblang ciri ciri apa yang kita ukur. Aturan – aturan pemetaan disusun
oleh peneliti untuk kepentingan penelitian
2. Proses pengukuran
Proses pengukuran dapat digambarkan sebagai sederet tahap yang saling
berkaitan yang dimulai dari:
a. Mengisolasi kejadian empiris
Aktivitas ini merupakan konsekuensi langsung dari masalah identifikasi

12
dan formulasi. Intinya kejadian empiris dirangkum dalam bentuk
konsep/konstruksi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
b. Mengembangkan konsep kepentingan
Yang dimaksud dengan konsep dalam hal ini adalah abstraksi ide yang
digeneralisasi dari fakta tertentu.
c. Mendefinisikan konsep secara konstitutif dan operasional.
Definisi konstitutif mendefinisikan konsep dengan konsep lain sehingga
melandasi konsep berkepentingan. Jika suatu konsep telah didefinisikan
secara konstitutif dan benar, berarti konsep tersebut telah siap untuk
dibedakan dengan konsep lain.
Defenisi operasional memperinci aturan pemetaan dan alat di mana
variable akan diukur dalam kenyataan. Defenisi ini menyatakan prosedur
yang harus diikuti oleh peneliti dalam memberikan angka terhadap konsep
yang diukur. Oleh karena itu defenisi operasional akan merefleksikan
dengan tepat esensi defenisi konstitutif.
d. Mengembangkan skala pengukuran
e. Mengevaluasi skala berdasarkan reliabilitas dan validitasnya
f. Penggunaan skala.
3. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Skala pengukuran ini
terdiri dari:
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran yang dilakukan untuk membedakan
memberikan kategori, memberi nama, atau menghitung fakta‐fakta. Skala
nominal akan menghasilkan data nominal atau diskrit, yaitu data yang
diperoleh dari pengkategorian, pemberian nama, atau penghitungan fakta‐
fakta.

13
NO Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)
1. Peugeuot 1,367
2. Toyota 68,638
3. Isuzu 20,521
4. Daihatsu 15,721
5. BMW 1,515

b. Skala Ordinal
Tidak hanya membedakan kategori dan nama pada skala nominal, pada
skala ordinal kategori ‐ kategori ini kemudian diberi urutan yang
berjenjang.

No Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)


1. Toyota 68,638
2. Isuzu 20,521
3. Daihatsu 15,721
4. BMW 1,515
5. Peugeuot 1,367

c. Skala Interval
Pada skala interval perbedaan antara satu kategori dengan kategori yang
lain dapat kita ketahui. Skala interval tidak memiliki nilai nol absolut.
Contohnya: pada temperatur, nilai 0 derajat celcius tidak berarti bahwa

14
tidak ada temperatur, nol derajat celsius berarti titik beku air dan
merupaka suatu nilai. Pada skala interval ini kita juga dapat mengatakan
bahwa suhu 100 derajat celsius berati lebih panas dua kali lipat dari suhu
50 derajat celsius.
d. Skala Rasio
Hampir sama dengan skala interval, hanya saja pada skala rasio nilai nol
tidak mempunyai nilai dan tidak berarti apa‐apa. Misalnya : data jumlah
persediaan barang menunjukkan angka 0 (nol) ini berarti pada tidak
terdapat barang persediaan sama sekali. Jumlah komponen mesin yang
diproduksi per Batch adalah 1.000.000 komponen. Bila dalam suatu batch
menunjukkan angka produksi 0,maka artinya adalah pada saat itu tidak
dilakukan proses produksisehingga tidak ada output produksi
4. Tipe Skala Pengukuran
Skala pengukuran amat bervariasi. Skala yang sederhana (simple scales)
adalah suatu skala yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik.
Misalnya Laki‐laki atau perempuan. Skala yang kompleks kompleks adalah
skala yang beragam yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik.
Skala mempunyai ciri‐ciri setidaknya satu dari empat tingkat pengukuran
yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk memilih skala yang sesuai,
peneliti harus memilih peralatan yang dapat mengukur secara tepat dan
konsisten apa yang harus diukur untuk mencapai tujuan pnelitian. Proses ini
disebut evaluasi mengenai skala pengukuran. Dalam mengevaluasi skala
pengukuran, harus dipertimbangkan dua hal yaitu validitas dan relabilitas.
a. Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang
seharusnya dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala
pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena
tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Secara

15
konseptual, ada 3 macam validitas:
1) Validitas isi (content validity)
2) Validitas yang berkaitan dengan criteria (criterion‐related validity)
3) Validitas konstruk (construct validity)
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu:
1) Stabilitas ukuran
Menunjukan sebuah ukuran untuk tetap stabil dan tidak rentan
terhadap perubahan situasi apa pun. Terdapat dua jenis uji stabilitas,
yaitu:

a) Test‐retest reliability
Yaitu koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan
pengukuran konsep yang sama dalam dua kali kesempatan.
b) Reliabilitas bentuk paralel (paralel‐form realibity)
Terjadi ketika respon dari dua penguikuran yang sebanding dalam
menyusun konstruk yang sama memiliki kolerasi yang tinggi.
2) Konsistensi Internal Ukuran
Merupakan indikasi homogenitas item‐item yang ada dalam ukuran
yang menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui:
Reliabilitas konsistensi antar item (konsistensi jawaban responden
untuk semua item dalam ukuran) dan split‐half reliability yang
menunjukkan korelasi antara dua bagian

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Data
Sekumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan data dibagi 2
antara lain kuantitatif dan kualitatif.
2. Varibel
Pengelompokan secara logis daridua atau lebih suatu atribut dariobjek yang
diteliti.
3. Skala Pengukuran
Kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untukmenentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alatukur.
Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatifyang berupa
angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisisstatistik yang
cocok untuk digunakan
B. Saran

17
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang takluput dari kesalahan.
Dan kami juga sangat mengharapkan saran dankritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Nazir, Moh, (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Riduwan, (2009). Skala pengukuran dalam Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukardi, (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara

Suprananto, Kusaeri, (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogjakarta:


Graha ilmu

https://www.slideshare.net/angisuju/bab-ii-40577523http://
ithasartika91.blogspot.com/2011/10/jenis-data-statistik-dan-skala.html

http://rtmikki.blogspot.com/2015/02/pengertian-dan-contoh-data.html?m
%3D1&ei=lq4iXEK6&lc=id-
ID&s=1&m=518&host=www.google.co.id&ts=1462599https://id.wikipedia.org/
wiki/Statistika

18
19

Anda mungkin juga menyukai