Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH STATISTIK KESEHATAN

KONSEP DASAR BIOSTATISTIK DAN JENIS-JENIS STATISTIK

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Gajali Rahman, S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH:

Erika Dwi Wahyuni (P07220217012)

Mega Sri Mulyani (P07220217020)

Novi Rohmawati (P07220217024)

Yudha Adi Saputra (P07220217037)

Zindya Dwi Indah M. (P07220217040)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas kelompok Statistik Keperawatan yang berjudul “Konsep Biostatistik
dan Jenis-jenis Statistik”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Statistik Keperawatan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itulah, penulis dengan segala kerendahan
hati menyampaikan terima kasih kepada Ns. Gajali Rahman, S.Kep., M.Kep
sebagai pembimbing dalam bimbingan pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
supaya penulis dapat menyusun makalah dengan lebih baik.

Samarinda, 09 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 2

C. Tujuan................................................................................................. 2

D. Sistematika Penulisan......................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Statistik................................................................................. 4

B. Fungsi Statistik................................................................................... 5

C. Kegunaan Statistika............................................................................ 5

D. Peranan Statistika Dalam Penelitian................................................... 6

E. Ruang Lingkup Statistik..................................................................... 6

F. Tipe Variabel...................................................................................... 9

G. Jenis-Jenis data................................................................................. 10

H. Skala Pengukuran............................................................................. 12

I. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 23

B. Saran................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan statistik dalam kehidupan sehari-hari disadari
ataupun tidak memegang peranan yang cukup penting meskipun
dalam bentuk yang sangat sederhana. Statistik juga digunakan dalam
pemerintahan, industry, rumah sakit, perusahaan swasta, dan lainnya
untuk perencanaan dan penyusunan program-program yang didasari
atas fakta di lapangan atau dengan kata lainnya yaitu menggunakan
data yang real. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga
menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan
keputusan.

Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian,


baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesa, pengembangan
alat dan instrument pengumpulan data, penyusunan desain
penelitian, dan penentuan sampel serta analisa data. Dalam banyak
hal, pengolahan dananalisa data tidak luput dari penerapan
teknik dan metode statistik tertentu, yang mana kehadirannya
dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-
hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat
untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau lebih
variabel benar- benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas
empiris atau hubungan tersebut hanya bersifat random atau
kebetulan saja.
Statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam
mengklasifikasikan data serta dalam menyajikan data secara lebih
mudah sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih mudah.
Statistik telah dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat
mensifatkan populasi ataupun menyatakan variasinya, dan
memberikan gambaran yang lebih baik tentang kecenderungan

1
tengah-tengah dari variabel. Statistik dapat menolong peneliti untuk
menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang diperoleh benar-benar
berbeda secara signifikan dan apakah kesimpulan yang diambil
cukup refresentatif untuk memberikan infrensi terhadap populasi
tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari statistik?
2. Apa fungsi, peranan dan kegunanaan statistik?
3. Apa saja data dan variabel dari statistik?
4. Bagaimana skala pengukuran statistik?
5. Bagaimana ruang lingkup statistik?
6. Apa yang dimaksud statistik deskriptif?
7. Apa yang dimaksud statistik inferensial?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari statistik.
2. Untuk mengetahui fungsi, peranan dan kegunanaan statistik.
3. Untuk mengetahui data dan variabel dari statistik.
4. Untuk memahami skala pengukuran statistik.
5. Untuk memahami ruang lingkup statistik.
6. Untuk mengetahui statistik deskriptif.
7. Untuk mengetahui statistik inferensial.

D. Sistematika Penulisan
Makalah dengan bahasan utama mengenai konsep dasar
biostatik terdiri dari tiga sub-bab secara garis besar yang terdiri atas
bab pertama yang membahas mengenai pendahuluan, bab kedua
membahas mengenai tinjauan teori, dan bab terakhir sebagai
penutup.

2
Pada pembahasan makalah di bab I terdiri atas latar belakang
yang membahas mengenai konsep dasar biostatik secara garis besar
dan secara perlahan bahasan dipersempit dan dipaparkan pada
rumusan masalah. Dilanjutkan dengan tujuan pembahasan yang
memaparkan pembahasan lebih spesifik.
Pada bab II memaparkan pembahasan mengenai tinjauan
teori yang berisi bahasan secara mendetail mengenai konsep dasar
biostatik.
Pada bab III memaparkan mengenai penutup makalah yang
membahas mengenai kesimpulan dari keseluruhan bahasan
mengenai konsep dasar biostatik dan dilanjutkan dengan saran
sebagai pembangun dalam pembuatan makalah dikemudian hari.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Statistik
Istilah statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya
suatu negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada
hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai
penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih
berfungsi untuk melayani keperluan administrasi. Secara
kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan);
perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan,
ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang
berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa (Depdikbud,
2013).
Menurut Sutrisno Hadi (2015) Statistik adalah untuk
menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian
atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh
Sudjana (2016) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk
angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang
melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistika beda
halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris
“statistics” (ilmu statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan,
mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari
keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-

4
golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari
data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu. Selain
itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang
terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung,
menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data yang
diperoleh secara sistematis.
Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan
prosedur  mengenai bagaimana cara:
1. Mengumpulkan data
2. Meringkas data
3. Mengolah data
4. Menyajikan data
5. Menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan
data dan hasil analisisnya.
Statistik secara sempit diartikan sebagai data. Arti luas
diartikan sebagai alat. Alat untuk analisis, dan alat untuk membuat
keputusan. Statistik digunakan untuk membatasi cara-cara ilmiah
untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan menyajikan data
penyelidikan.

B. Fungsi Statistik
Menurut M.Subana dkk (2000);12-13 fungsi statistika adalah
sebagai berikut:
1. Statistik menggambarkan data dalam bentuk tertentu.
2. Statistik dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi
data yang mudah dimengerti.
3. Statistik merupakan teknik untuk membuat perbandingan.
4. Statistik dapat memperluas pengalaman individu.
5. Statistik dapat mengukur besaran dari suatu gejala.
6. Statistik dapat menentukan hubungan sebab-akibat.

5
C. Kegunaan Statistika
Menurut Subana dkk (2000) terdapat 14 kegunaan statistika,
yaitu:
1. Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga
peneliti dapat bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan
objek yang diteliti.
2. Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul
sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat.
3. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara
kelompok yang satu dengan kelompok.yang lainnya atas obyek
yang diteliti.
4. Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lainnya.
5. Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu
yang akan datang.
6. Membantu peneliti untuk melakukan interprestasi atas data yang
terkumpul.

D. Peranan Statistika Dalam Penelitian


Menurut Sugiyono (2003);12 peranan statistika dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil
dari besarnya suatu.populasi, sehingga jumlah sampel yang
dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Alat untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen sebelum
instrumen tersebut digunakan dalam penelitian.
3. Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih
komunikatif. Misalnya melalui tabel, grafik atau diagram.
4. Alat untuk menganalisis data seperti hipotesis yang diajukan
dalam penelitian.

6
E. Ruang Lingkup Statistik
1. Berdasarkan orientasi pembahasannya :
a. Statistika matematik: statistika teoritis yang lebih
berorientasi kepada pemahaman model dan teknik-teknik
statistika secara matematis teoritis.
b. Statistika terapan: statistika yang lebih berorientasi kepada
pemahaman intuitif atas konsep dan teknik-teknik statistika
serta penggunaannya di berbagai bidang.
2. Berdasarkan tahapan dan tujuan analisisnya:
a. Statistika deskriptif
1) Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode
statistik mengenai pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian suatu gugus data sehingga bisa memberikan
informasi yang berguna.
2) Statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok
untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai
kelompok itu saja
3) Menjelaskan/menggambarkan berbagai karakteristik data
melalui:
a) Ukuran Lokasi (Central Tendency): mode, mean,
median.
b) Ukuran Variabilitas/Dispersi: varians, deviasi standar,
range.
c) Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks.
d) Penyajian tabel dan grafik misalnya distribusi
frekuensi, histogram, Pie chart, Box-Plot.

b. Statistika Inferensial
1) Statistika inferensi (inference statistics) merupakan
cabang ilmu statistik yang berkaitan dengan penerapan
metode‐metode statistik untuk menaksir dan/atau menguji
karakteristik populasi yang dihipotesiskan berdasarkan

7
data sampel.
2) Statistika yang menggunakan data dari suatu sampel
untuk menarik kesimpulan mengenai populasi dari mana
sampel tersebut diambil.
3) Membuat berbagai inferensi (penarikan kesimpulan)
terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu
sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan
perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan dan
sebagainya.

Tujuan dari statistik pada dasarnya adalah melakukan


deskripsi terhadap data sampel, kemudian melakukan
inferensi terhadap populasi data berdasar pada informasi
(hasil statistik deskriptif) yang terkandung dalam sampel.
Dengan demikian, dalam prakteknya kedua bagian statistik
tersebut digunakan bersama-sama, umumnya dimulai dengan
statistik deskriptif lalu dilanjutkan dengan berbagai analisis
statistik untuk inferensi.

c. Berdasarkan asumsi distribusi yang digunakan:


1) Statistika parametrik:
a) Teknik-teknik pengukuran statistik yang didasarkan
pada asumsi tertentu, misalnya data yang diambil dari
populasi yang berdistribusi normal.
b) Teknik statistik ini digunakan untuk data yang
berskala interval dan rasio.
2) Statistika non-parametrik:
a) Teknik-teknik statistika yang menggunakan sedikit
asumsi (bahkan tidak sama sekali) terkadang juga
dikenal dengan model statistika yang bebas terhadap
distribusi tertentu.
b) Statistika non parametrik ini digunakan untuk

8
menganalisis data berskala nominal dan ordinal. Pada
umumnya, setiap teknik pengujian data dengan teknik
statistika parametrik mempunyai teknik padanannya
pada statistika non parametrik. Teknik padanan pada
statistika non parametrik biasa digunakan apabila data
interval/rasio tidak memenuhi asumsi-asumsi tertentu,
misalnya data tidak berdistribusi normal. Sebagai
contoh, apabila data yang akan di analisis dengan
menggunakan Uji-F (Anova) tidak memenuhi asumsi-
asumsi Anova (additif, Normalitas, homoskedastisiti,
independensi) meskipun sudah dilakukan
transformasi, maka alternatif terakhir kita bisa
mengujinya dengan menggunakan Uji Kruskal-Wallis
(One Way Anova – RAL) atau Uji Friedman (RAK)
yang merupakan teknik statistika nonparametrik.

d. Berdasarkan jumlah variabel :


1) Statistika Univariat: teknik analisis statistik yang hanya
melibatkan satu variabel dependen.
2) Statistika Bivariat: teknik analisis statistik yang hanya
melibatkan dua variabel dependen
3) Statistika Multivariat: teknik analisis statistik yang
melibatkan lebih dari dua variabel dependent sekaligus.

F. Tipe Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau suatu nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan. Berdasarkan jenisnya variabel penelitian antara lain:
1. Variabel Independent
Variabel independent sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi

9
atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependent.
2. Variabel Dependent
Variabel dependent sering disubut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel infependent dengan dependent. Variabel ini
disebut juga sebagai variable independent ke dua.
4. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variable independent dan
variabel depandent, tetapi tidak dapat diamati atau diukur.
5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan
atau dibuat konstant sehingga hubungan variabel dependent dan
independent tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

G. Jenis-Jenis data
1. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
a. Data Primer adalah secara langsung diambil dari objek /
obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21
untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
b. Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data
yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau

10
majalah.
2. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
a. Data Internal adalah data yang menggambarkan situasi dan
kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data Eksternal adalah data yang menggambarkan situasi
serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah
data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.

3. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya


a. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kualitas, seperti
penyataan terhadap KB yang dikategorikan menjadi tiga
kategori yaitu : setuju, kurang setuju, tidak setuju).
Berbentuk kata-kata atau pengkategorian. Dalam mengolah
data mengunakan komputer, kategori tersebut harus
dilakukan proses coding terlebih dahulu. Misalkan : untuk
setuju di beri kode 2, kurang setuju diberi kode 1 dan tidak
setuju diberi kode 0. Data Kualitatif disebut juga dengan data
kategori.
b. Data Kuantitatif.  Data dalam bentuk bilangan (numerik),
misalnya: jumlah balita yang mendapatkan imunisasi, berat
badan bayi. Diperoleh dengan cara menghitung maupun
mengukur. Data Kuantitatif disebut juga dengan data
numerik.
4. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
a. Data Literal (diskrit) adalah data yang berbentuk  bilangan
bulat, misalnya: jumlah anak dalam keluarga, jumlah
penyakit TBC, jumlah kecelakaan jalan raya. Diperoleh
dengan cara menghitung.
b. Data Kontinyu adalah data yang berbentuk rangkaian data,

11
nilainya berbentuk desimal. Misalnya: tinggi badan, berat
badan, tekanan darah. Diperoleh dengan cara mengukur.
5. Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
a. Data Cross Section adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31
desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei
2004, dan lain sebagainya.
b. Data Time Series/Berkala adalah data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode
secara historis. Contoh data time series adalah data
perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa
dari tahun 2004 sampai 2006.

H. Skala Pengukuran
Untuk menentukan teknik statistik mana yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis maka harus diketahui terlebih
dulu macam-macam data dan bentuk hipotesis. Macam data dalam
penelitian seperti pada gambar berikut :
1. Skala nominal: angka yang diberikan pada objek/ variabel
pengukuran hanya memiliki arti sebagai label saja (asal bisa
dibedakan). Tidak memiliki tingkatan.
Contoh skala nominal:
No Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)
.
1. Peugeuot 1,367
2. Toyota 68,638
3. Isuzu 20,521
4. Daihatsu 15,721
5. BMW 1,515

2. Skala ordinal: angka yang diberikan pada objek/ variabel


pengukuran mengandung pengertian tingkatan.
Contoh skala ordinal:
No. Jenis Kendaraan Jumlah (Unit)

12
1. Toyota 68,638
2. Isuzu 20,521
3. Daihatsu 15,721
4. BMW 1,515
5. Peugeuot 1,367

3. Skala Interval : angka yang diberikan pada objek/ variabel


pengukuran mengandung sifat ordinal ditambah sifat jarak/
interval.
Contoh skala interval:
Suhu udara dapat berkisar antara -4° hingga 40° C. Jika
termometer menunjukkan 0° C, bukan berarti tidak ada suhu,
tetapi hanya sebagai penunjuk bahwa suhu saat itu tergolong
rendah.

4. Skala rasio: angka yang diberikan pada objek/ variabel


pengukuran mengandung sifat interval ditambah sifat yang
mampu memberikan keterangan tentang nilai absolut variabel
yang diukur. Artinya apabila menunjuk angka 0 (nol), maka
berarti benar-benar nol, tidak ada, atau kosong.
Contoh skala rasio:
Jumlah komponen mesin yang diproduksi per batch adalah
1.000.000 komponen. Bila dalam suatu batch menunjukkan
angka produksi 0, maka artinya adalah pada saat itu tidak
dilakukan proses produksi sehingga tidak ada output produksi.

Suatu kegiatan penelitian umumnya diawali dengan


pemilihan topik yang bersifat umum dan kemudian merumuskannya
dalam suatu permasalahan penelitian yang lebih terfokus atau ke
dalam suatu pertanyaan penelitian. Selanjutnya peneliti merumuskan
permasalahan atau pertanyaan penelitian tersebut ke dalam hipotesis
yang dapat diuji keberlakuannya. Namun, sebelum melakukan uji
hipotesis peneliti perlu melakukan 2 hal, yaitu menjelaskan (dan/atau
membatasi) makna dari variabel-variabel yang tercakup dalam

13
rumusan hipotesis serta menetapkan cara (bagaimana) peneliti akan
mengukur hal-hal yang tercakup dalam batasan suatu variabel.
Kedua hal ini merupakan bagian dari proses pengukuran (Neuman,
2013; Babbie, 2016).
Proses pengukuran merupakan suatu proses deduktif. Peneliti
berangkat dari suatu konstruk, konsep atau ide, dan kemudian
menyusun perangkat ukur untuk mengamatinya secara empiris. Ada
dua tahapan dalam proses pengukuran, yaitu konseptualisasi dan
operasionalisasi. Proses pengukuran dimulai dengan konseptualisasi
(conceptualization) dari setiap konsep dan variabel yang tercakup
dalam hipotesis penelitian. Konseptualisasi adalah proses pemilihan
konsep dan pemberian batasan (definisi) secara teoretis terhadap
suatu konsep. Jadi, definisi konseptual adalah batasan (definisi)
dalam tingkat yang abstrak (teoretis). Definisi yang baik harus
memiliki makna yang jelas eksplisit dan khusus, misalkan, definisi
konseptual dari status sosial (social status) adalah suatu bentuk
stratifikasi sosial di mana kelompok-kelompok status atau strata
ditentukan berdasarkan kriteria hukum, politik dan kebudayaan
(Marshall, 2015).
Setelah merumuskan definisi konseptual peneliti akan
melakukan operasionalisasi, yaitu proses penyusunan definisi
operasional dari konsep yang dimaksud. Jadi, definisi operasional
adalah batasan (definisi) atas makna suatu konsep dalam bentuk
cara, prosedur ataupun instrumen pengukuran tertentu.
Operasionalisasi ini dilakukan karena teori sebagai salah satu
sumber penyusun hipotesis bersifat abstrak yang terdiri dari
serangkaian asumsi, hubungan (antar variabel), definisi dan
kausalitas (hubungan sebab akibat). Untuk itu, peneliti memerlukan
serangkaian peraturan, prosedur atau cara yang memungkinkan
peneliti mengamatinya (dalam bentuk variabel) di dunia nyata
(empiris). Dengan kata lain, ukuran empiris ini menggambarkan
bagaimana peneliti secara konkret mengukur variabel tertentu dan

14
mengacu pada alat (indikator) yang digunakan oleh peneliti untuk
menunjukkan keberadaan konsep yang dimaksud dalam kenyataan
yang diamati. Misalkan, definisi operasional dari konsep status
sosial menurut O.D. Duncan mengacu pada penghasilan (income),
pendidikan (education), dan prestise (gengsi) pekerjaan
(occupational prestige).
Agar peneliti dapat mengamati konsep tersebut di dunia
nyata, Duncan mengembangkan alat ukur yang menggabung
pendidikan, penghasilan, dan prestise pekerjaan dalam suatu multi-
item index dan mengembangkan ukuran gabungan untuk sosio-
ekonomi dan prestise. Namun, skor dihasilkan dari pengukuran ini
hanya terbatas pada kaum pria saja.
Dari pembahasan mengenai konseptualisasi dan
operasionalisasi terlihat bahwa jembatan (penghubung) antara
indikator dan konsep adalah hal yang amat penting dalam proses
pengukuran karena peneliti bergerak secara deduktif pada 3
tingkatan (tataran) yang berbeda, yaitu tingkat konseptual, tingkat
operasional, dan tingkat empiris. Pada tingkat atau tahap pertama,
peneliti merumuskan batasan (definisi) yang jelas pada suatu
konsep. Selanjutnya, konsep tersebut dioperasionalisasikan dengan
menyusun definisi operasional atau seperangkat indikator untuk
konsep tersebut. Akhirnya, peneliti menerapkan indikator tersebut
pada dunia empiris. Jembatan (penghubung) antara konsep yang
abstrak dan kenyataan empiris tersebut memungkinkan peneliti
untuk menguji hipotesis penelitian yang (telah) bersifat empiris.
Pengujian empiris tersebut selanjutnya akan dihubungkan kembali
pada hipotesis konseptual dan hubungan sebab-akibat (causal
relations) yang terdapat dalam dunia teori.
Ada 2 prinsip pengukuran, yaitu prinsip eksklusif (mutually
exclusive) dan prinsip ekshaustif (exhaustive). Prinsip eksklusif
berarti bahwa suatu kasus (case) tidak dapat memiliki nilai
(kategori) lebih dari satu untuk suatu variabel yang sama. Prinsip

15
ekshaustif, berarti bahwa nilai (kategori) yang tersedia untuk suatu
variabel harus dapat mencakup nilai (kategori) dari setiap kasus.
Contoh untuk prinsip eksklusif adalah seorang (kasus) yang
memiliki jenis kelamin laki-laki (variabel dan kategori) tidak dapat
pada saat yang sama memiliki jenis kelamin perempuan. Contoh
untuk prinsip ekshaustif adalah kategori untuk variabel alat
transportasi yang digunakan untuk berangkat kerja harus dapat
mencakup seluruh kemungkinan jawaban (nilai/kategori yang
diberikan oleh responden (kasus).

I. Metode Pengumpulan Data


1. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti
secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder
adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden
melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data
hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa
absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan
faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya,
dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai
dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber
langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak
langsung (data sekunder). Metode Pengumpulan Data merupakan
teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data.

16
Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat,
maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket
terbuka/tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa
digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
a. Angket
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah,
teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di
berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono,
2017:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor
antara lain :
1) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan
ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang
jelas dalam pilihan jawaban.
2) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan
kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan
bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris.
3) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup.
Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah

17
bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang
disediakan.
b. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan
data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden
(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
c. Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat
dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati
sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat
melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa,
semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah,
hubungan antar guru.
d. Non participant Observation
Berlawanan dengan participant observation, non
participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut
secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan
olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai
pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap
perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan
memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak
sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang
terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam
teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dll.

18
e. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber
atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar
biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena
tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara
dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya
penelitian kualitatif).
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur.
1) Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui
dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari
responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat
secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat
bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang
dapat membantu kelancaran wawancara.
2) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas,
yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara
spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah
yang ingin digali dari responden.

3. Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data


a. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau
dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru
tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika
pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:

19
1) Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah
direncanakan secara sistematik.
2) Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian
yang telah direncanakan.
3) Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan
dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan
dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.

Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas


dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung
sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa
keuntungan antara lain:
a) Dengan cara pengamatan langsung, terdapat
kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku,
pertumbuhan, dan sebaginya, sewaktu kejadian tersebut
berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan
cara pengamatan, data yang langsung mengenai
perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera,
dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang.
b) Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari
subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal
atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.
Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara
verbal dengan peneliti, baik karena takut, karena tidak
ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan
langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari
keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan
secara langsung sebagai salah satu metode dalam
mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-
kelemahan.

b. Metode Wawancara

20
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka
maupun melalui telepon.

c. Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah
disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup
terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan
pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan
kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner
terbuka). Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi,
melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini
memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang
diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan
memotivasi responden, lebih murah jika pemberiannya
dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup
tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan
menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan
kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

4. Etika dalam Pengumpulan Data


Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika
mengumpulkan data antara lain :
a. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan
memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi
responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.

21
b. Peneliti tidak boleh mengemukakah hal yang tidak benar
mengenai sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian,
peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada
subjek dengan jelas.
c. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya
tidak ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan
untuk penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan
dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan
memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut
dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
d. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan
kehormatan subjek tidak boleh dilanggar.
e. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespons
survei dan responden yang tidak mau berpartisipasi tetap
harus dihormati.
f. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya
mengenai alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi
dalam studi.
g. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam
mereka, baik secara fisik maupun mental.
h. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam
melaporkan data yang dikumpulkan selama studi.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah statistik berasal dari bahasa latin “status” yang artinya


suatu negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada
hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai penduduk,
data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi
untuk melayani keperluan administrasi. Secara kebahasaan, statistik
berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa
angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga
dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala
atau peristiwa (Depdikbud, 2013).
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-
golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari
data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan atau keputusan tertentu. Selain itu, Statistika juga

23
merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari teori dan
metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis,
dan menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis.
Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur 
mengenai bagaimana cara:
1. Mengumpulkan data
2. Meringkas data
3. Mengolah data
4. Menyajikan data
5. Menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan
data dan hasil analisisnya.

B. Saran
Diharapkan pembaca mampu memahami pengertian, ruang
lingkup, skala pengukuran, data dan variabel, jenis-jenis statistik.
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah
yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.

24
DAFTAR PUSTAKA

Babbie, Earl. (2016). The Practice of Social Research. 7th ed. Belmont:
Wadsworth Publishing Company.

Depdiknas. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Depdiknas

Hadi, Sutrisno. 2015. Statistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Marshall, Gordon. (2015). Concise Dictionary of Sociology. Oxford:


New York.

Neuman, W. Lawrence. (2013). Social Research Methods Qualitative


and Quantitative Aprroaches. 3rd .ed. Boston: Allyn and Bacon.

Sudjana, Nana. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.


Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

25
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

26

Anda mungkin juga menyukai