Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Diana Aulia
Manfaat Sterilisasi :
Sebelum menggunakan alat kesehatan rumah sakit yang steril, dokter, perawat atau ahli
medis lain harus memastikan tangannya bersih untuk megindari adanya bakteri atau
mikroorganisme yang menempel pada tangan pindah pada tubuh pasien.
Dalam dunia keperawatan, cara seorang perawat menjaga agar lingkungan tetap steril
dapat melalui penggunaaan APD yang tepat. Seperti masker, sarung tangan (handscoon) dimana
handscoon terbagi menjadi 2 yaitu handscoon steril dan handscoon biasa, gaun/gowning, alas
kaki berupa sepatu, tutup kepala/kap,pelindung mata, jas bedah (operasi).
- Penggunaan masker yang steril yaitu dengan membedakan antara bagian luar dan bagian
dalam, lalu memasang bagian luar ditandai dengan bagian yang warna hijau/biru lalu
garis putih sebagai tanda bahwa itu bagian atas (hidung).
- Lalu pada handscoon digunakan untuk menghindari terkena cairan pada tubuh pasien
misalnya saat melakukan tindakan. Bagian yang steril adalah bagian dalam, jadi apabila
hendak memakainya diarahkan untuk mengambilnya dari dalam apabil belum memakai
handscoon lalu dari arah luar apabila dibantu tangan lainnya telah memakai handscoon.
Hal ini diharapkan bagian yang terkontaminasi tidak menjalar ke daerah steril
- Penggunaan gowning/gaun pada saat memasuki ruang isolasi agar terhindar dari virus
dan bakteri yang melayang diudara dan mencegah penyebaran infeksi serta saat
memasuki kamar operasi. Penggunaannya yaitu dengan memakainya dengan
menggunakan tangan yang memegang daerah dalam gaun karna masih steril
- Penggunaan alas kaki untuk menghindari terkena benda/cairan tubuh yang jatuh pada saat
tindakan. Penggunaannya saat memasuki ruang isolasi.
- Penggunaan kap kepala yaitu untuk menjaga agar bagian tubuh tidak terkena penyebaran
infeksi melalui udara sehingga dari kepala hingga kaki harus dilapis pengaman. Karna
penyebaran infeksi bisa melalui udara
- Pelindung mata untuk mencegah apabila terjadi cipratan cairan tubuh pasien dan bahan
kimia yang dipakai saat melakukan tidnakan.
Alat kesehatan merupakan salah satu alat yang sangat penting dimana digunakan untuk
membantu dokter, perawat atau ahli medis lain dalam melakukan pemeriksaan, perawatan atau
pengobatan seorang pasien. Alat kesehatan tidak hanya digunakan dalam rumah sakit. Beberapa
alat kesehatan juga ada dirumah atau klinik kesehatan atau salon kecantikan yang menyediakan
layanan kesehatan untuk masyarakat.
Berbeda dengan di rumah, alat kesehatan di rumah sakit memungkinkan banyaknya bakteri
yang hinggap dalam peralatan yang digunakan. Untuk itu, perawatan alat kesehatan rumah sakit
haruslah benar-benar bersih dan steril untuk menghindari kemungkinan terjadinya sesuatu yang
tidak diinginkan. Pihak-pihak yang bekerja dalam rumah sakit, baik itu dokter, perawat, ahli
medis lain hingga petugas kebersihan harus dapat bekerja sama untuk menjaga alat rumah sakit
agar tetap steril.
Jenis Metode Sterilisasi
1. Sterilisasi secara fisik
a. Sterilisasi Panas/Thermal
- Panas lembab
Menggunakan uap panas dibawah tekanan. Dalam waktu 30 menit, suhu
115oC-116oC. tekanan berlangsung didalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam
uap jenuh.
- Panas kering
Menggunakan oven. Suhu 160-270oC selama1-2 jam. Umumnya pada
jenis minyak, serbuk yang tidak stabil terhadap uap air dan alat-alat gelas ukur
yang tidak digunakan untuk pengukuran.
b. Sterilisasi Radiasi
- Radiasi elektromagnetik (EM) : menggunakan sinar UV
- Radiasi pengion : menggunakan sinar gamma
B. Desinfeksi
Desinfeksi adalah suatu proses dalam pengolahan air yang bertujuan untuk
menginaktivasi mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa. Desinfeksi dapat
dilakukan secara fisik maupun kimia. Bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan pada
umumnya merupakan oksidator yang dapat bereaksi dengan bahan organik maupun anorganik
(USEPA,1999).
Disinfeksi adalah memusnahkan mikro-organisme yang dapat menimbulkan penyakit.
Disinfeksi merupakan benteng manusia terhadap paparan mikroorganisme patogen penyebab
penyakit, termasuk di dalamnya virus, bakteri dan protozoa parasite (Biton, 1994).
Daerah steril biasanya dibatasi dengan duk steril atau lapisan tebal kertas berlilin atau
kemasan terbuka tempat bahan-bahan steril dikemas.
Kecenderungan di rumah sakit untuk menggunakan alat-alat serta bahan yang dijual dalam
keadaan steril dan sekali pakai, seperti alat suntik, jarum, srung tangan dan masker, tidak saja
mengurangi waktu yang diperlukan untuk membersihkan, menyiapkan, serta mensterilkan
peralatan, tetapi juga mengurangi pemindah sebaran patogen melalui infeksi silang.
• Sanitasi lingkungan rumah sakit
Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh atau menyingkirkan pencemaran oleh
mikrobe dari permukaan. Untuk mengevaluasi prosedur dan cara-cara untuk mengurangi
pencemaran, dilakukan pengambilan contoh mikroorganisme sewaktu-waktu dari permukaan.
• Universal Precaution
Pengendalian infeksi untuk penyakit-penyakit yang menular malalui darah .Berlaku
universal ,tidak memandang apa atau siapa yang dirawat, tahu ataupun tidak tahu status
infeksinya. Setiap tenaga medis harus menyadari bahwa semua pasien berpotensi menularkan
berbagai penyakit.
• Cuci Tangan
Adalah pencegahan infeksi yang paling penting Harus merupakan kebiasaan yang
mendarah daging bagi tenaga kesehatan Harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan walaupun memakai sarung tangan atau yang lainya (cuci tangan tidak bisa
digantikan dengan sarung tangan).
Desinfekatan :
a. Aseptik/Asepsis :
Suatu istilah umum yg digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah
masuknya mikroorganisem ke dalam area tubuh manapun yg sering menyebabkan infeksi.
Tujuannya :
Mengurangi jumlah mikroorganisem baik pada permukaan hidup maupun benda mati agar alat-
alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
b. Antisepsis :
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau bagian tubuh lainnya
dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)
• Pemprosesan Alat
a. Dekontaminasi :
Proses yg membuat benda mati lebih aman ditangani staff sebelum dibersihkan. Tujuan dari
tindakan ini dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman,
terutama petugas pembersih medis sebelum pencucian berlangsung.
b. Pencucian/ bilas
Proses yg secara fisik membuang semua debu yg tampak, kotoran, darah, atau cairan tubuh
lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko
bagi mereka yg menangani objek tersebut. Prosesnya terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan
sabun atau detergen dan air, membilas dengan air bersih dan mengeringkannya.
c. Sterilisasi/DTT
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/sterilisasi-lengkappdf.html
https://vbamburis.wordpress.com/2013/12/15/makalah-sterilisasi/
http://apryantilivesofnurses.blogspot.co.id/2011/10/makalah-sterilisasi.html
https://dhadhang.files.wordpress.com/2013/10/cara-cara-sterilisasi.pdf
https://dokumensaya.com/download/sterilisasi-gas-makalah_59d38ad108bbc5b8426871aa_pdf
https://medium.com/@dennywildan16/begini-cara-cara-yang-dilakukan-untuk-sterilisasi-alat-
kesehatan-rumah-sakit-a9d6512e9998
http://juliardisyah.blogspot.co.id/2013/11/sterilisasi-dan-desinfeksi.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39079/Chapter
%20ll.pdf;jsessionid=F032055C474F88A17E9EDDBF2EF11B53?sequence=4
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-mohamadran-31581-3-2008ts-2.pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuBiofilterRS/bab6.pdf