Anda di halaman 1dari 12

Laporan praktikum mata kuliah instrumentasi

NERACA ANALITIK

DISUSUN OLEH :

PREISY SAMPOUW

711345320070

1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
AGUSTUS 2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN.................................................................

1.Latar Belakang/Gambaran Umum

2.Tujuan (mengikuti tinjauan pustaka)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori alat meliputi pengertian,jenis-jenis,fungsi alat,bagian-bagian


alat,cara penggunaan,cara kalibrasi,cara perawatan,cara pemeliharaan.

BAB III METODE PRAKTIKUM……………………………………………………..

 Alat dan Bahan


 Prosedur Kerja Alat
 Kalibrasi Alat
 Perawatan dan Pemeliharaan Alat

BAB IV HASIL PENGAMATAN………………………………………………………

Jelaskan tentang prosedur, kalibrasi dan perawatan alat

BAB V KESIMPULAN……………………………………………………………………

Berisi tentang kalimat singkat dan tujuan

Daftar Pustaka

Curiculum Vitae Penyusun

Nama, Alamat, Tempat/Tanggal Lahir,Jenis Kelamin, Pendidikan SD s/d D3, Organisasi


BAB 1 PENDAHULUAN

 Latar belakang

 Alat ukur mempunyai peran yang sangat besar dalam hampir semua aktivitas kehidupan
manusia. Dalam kegiatan pembangunan fasilitas umum, alat ukur selalu dipakai dari saat
dimulainya pembangunan, pelaksanaan komisioning, sampai masa pengoperasian instalasi atau
fasilitas serta pelaksanaan pemeliharaannya. Pada setiap tahap kegiatan tersebut, semua alat
ukur yang dipakai harus dipastikan fungsinya, apakah alat tersebut telah bekerja dengan baik
dan benar sehingga dapat dipercaya penunjukan atau hasil bacaannya. Dalam setiap kegiatan
seringkali melibatkan berbagai macam jenis pengukuran yang memerlukan berbagai jenis alat
ukur. Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan
fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi oleh gravitasi, sedangkan berat
dipengaruhi oleh gravitasi. Setiap benda mempunyai massa, bobot atau gaya berat akibat daya
tarik bumi. Semakin besar massa sebuah benda, maka semakin besar pula gaya berat benda itu,
karena itu massa sebuah benda yang belum diketahui dapat diukur. Menimbang benda adalah
menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada
reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lainlain. Fungsi dari neraca digital
maupun analitik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini
tergantung skala dari neraca tersebut, misalnya neraca yang ada di pasar swalayan dengan yang
berada di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda. Neraca pada
umumnya digunakan untuk menimbang dengan ketelitian tinggi, seperti transaksi logam 1
mulia. Oleh karena itu, pengujian neraca untuk memastikan kebenaran pengukuran harus
dilakukan. Memanfaatkan gravitasi yang bekerja pada benda yang di ukur belum tentu berarti
gravitasi mempengaruhi hasil penimbangan yang dilakukan. Pada timbangan mekanik yang
menggunakan penyeimbangan atau anak timbangan standar, pengaruh gravitasi dapat
dihilangkan. Mengingat kebenaran penunjukan alat ukur mempunyai arti yang sangat penting
dalam hampir semua kegiatan manusia maka pelaksanaan kalibrasi harus mengikuti cara-cara
yang telah dibakukan prosedurnya, baik mengikuti aturanaturan standar ataupun rekomendasi
dari pabrikan pembuat alat tersebut. Kalibrasi suatu alat ukur dilakukan dengan cara
membandingkan penunjukan alat ukur yang dikalibrasi dengan alat ukur standar yang lebih
tinggi atau sama kelas atau ketelitiannya dan telah diketahui kesalahan ukurnya. Dengan
melakukan kalibrasi pada setiap alat ukur, dapat ditentukan penyimpangan atau deviasi
penunjukan alat ukur tersebut, sehingga ketelitian atau akurasi alat yang telah dikalibrasi
terhadap alat ukur standar dapat dijamin. Kalibrasi dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat
mutu alat ukur yang paling maksimal. Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu
faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam
praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur,
membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat
melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan
mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan
prinsip kerja. Jika pengetahuan alat praktikan kurang maka akan mempengaruhi kelancaran
saat praktikum. Hal ini dikarenakan selama praktikum praktikan dilibatkan aktif dengan
pemakaian, perangkaian alat.

 Tujuan

Agar dapat mengetahui pengetahuan mengenai neraca analitik dan dapat


Menjelaskan fungsi dan bagian-bagian neraca analitik dengan baik serta
menjelaskan bagaimana perawatan dan kalibrasi neraca analitik yang benar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Neraca analitik

Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan sebuah alat
laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat
maupun cair. Neraca Analitik sangat mudah ditemukan setiap laboratorium, karena fungsi dan
kegunaannya yang sangat penting.
Fungsi neraca analitik

Timbangan analitik sering digunakan di laboratorium dan orang yang menggunakannya disebut
laboran juga digunakan oleh peneliti. Neraca analitik digunakan untuk membuat komposisi
sebuah zat yang telah di tentukan.

Jenis jenis neraca analitik

Jenis jenis neraca analitik ada dua yaitu analog dan digital , timbangan analog merupakan
timbangan analitik yang proses pengoprasian masih manual,yakni dengan menggeser geser
slider. Timbangan analitik digital menawarkan kemudahan dalam pengoprasian ,kita tinggal
menempatkan zat yang akan diukur massanya pada wadah yang telah disediakan atau dikenal
dengan istilah balance pan.

Bagian-bagian neraca analitik yaitu :

1) Piringan timbangan, berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk meletakkan sampel yang
akan ditimbang. Piringan neraca analitik dapat dibersihkan dengan kuas yang terdapat pada
setiap masing-masing alat atau dapat dibersihkan dengan menggunakan tissu.
2) Anak timbangan, suatu bahan yang biasa digunakan dalam kalibrasi neraca analitik dengan
bobot yang sudah diketahui.
3) Waterpass, digunakan untuk mengetahui dan mengatur posisi piringan timbangan pada
neraca analitik apakah sudah stabil atau belum.
4) Tombol pengaturan, diantaranya adalah tombol rezero, mode, dan on/off.
Tombol rezeroberfungsi untuk mengatur neraca dalam keadaaan nol. Jika tombol ini sering
digunakan, akan dapat merusak alat neraca tersebut. Tombol rezero akan mengatur neraca
pada keadaan nol secara mendadak, sehingga neraca akan mudah rusak dan menghasilkan data
yang tidak akurat.
5) Tombol mode, berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan yang digunakan dalam
penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguna dalam perubahan satuan dalam
penimbangan.
6) Tombol on/off, berfungsi menyalakannya serta mematikan neraca. Dalam penggunaannya,
neraca analatik biasanya didiamkan selama 10-15 menit agar neraca dapat bekerja secara
maksimal dan menghasilkan data yang akurat. 
CARA PENGGUNAAN NERACA ANALITIK

Penggunaan neraca analitik terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Penyimpanan neraca dan kebersihan dalam penggunaannya.
1) Kedudukan neraca harus diatur dengan sekrup dan posisi neraca harus horizontal dengan
waterpass.
2) Ketika digunakan terkadang neraca tergoncang dan posisi neraca tidak seperti keadaan
semula.
3) Pengecekan wajib dilakukan sebelum menggunakan necara analitik.

CARA KALIBRASI

Adapun langkah kerja dalam melakukan kalibrasi neraca analitik adalah sebagai berikut :

1. Pastikan timbangan terletak pada bidang meja yang datar (tidak miring dan tidak
bergelombang).
2. Atur waterpass timbangan pada posisi setimbang.Hidupkan timbangan dengan menekan
tombol on, biarkan timbangan selama 30 menit untuk pemanasan.
3. Siapkan anak timbangan standar bersertifikat SI.
4. Lakukan penimbangan anak timbangan mulai yang bermassa paling kecil.
5. Catat hasil penimbangan anak timbangan pada tabel pengamatan.
6. Angkat anak timbangan dari piringan, kemudian timbangan di-nol-kan terlebih dahulu
dengan menekan tombol zero sebelum melanjutkan menimbang massa anak timbangan
yang lain.
7. Ulangi penimbangan sampai 3 kali pengulangan.
8. Lakukan langkah (5), (6), (7), dan (8) untuk menimbang massa anak timbangan yang lain.
9. Hitung massa rata-rata hasil timbangan untuk setiap anak timbangan.

Toleransi perbedaan yang masih dapat diterima adalah sebagai berikut:


Anak timbangan berbobot 1-5 mg ± 0,014 mg
Anak timbangan berbobot 100-500 mg ± 0,025 mg
Anak timbangan berbobot 1-5 g ± 0,054 mg
CARA PERAWATAN NERACA ANALITIK

1. Matikan timbangan jika tidak digunakan dengan cara melepas baterai dan mencabut
stop kontak.
2. Sering-sering membersihkan timbangan dari debu dan kotoran.
3. Selalu meletakkan timbangan pada tempat yang datar.
4. Hindarkan menaruh benda diatas timbangan bila sedang tidak digunakan.
5. Jauhkan timbangan pada alat elektronik lainnya
6. Simpan pada tempat yang sejuk dan jauhi dari sinar matahari secara langsung.
7. Lakukan tera ulang pada timbangan sebelum pemakaian.

BAB III METODE PRAKTIKUM

ALAT DAN BAHAN

 Alumunium foil
 Sendok tanduk
 Neraca ohaus
 Neraca analitk
 Amilum manihotpiringan

PROSEDUR KERJA

 Penimbangan alumunium foil dengan neraca analitik


- Hubungkan neraca digital dengan aliran listrik
- Pastikan piringan neraca dalam keadaan bersih dan menunjukan angka 0
- Letakkan alumunium foil pada piringan neraca
- Baca skala yang tertera pada display digital dalam skala satuan gram
- Catat hasil penimbangan foil tersebut
 Penimbangan amilum dengan neraca ohaus
- Setarakan neraca yang akan digunakan
- Pastikan piringan neraca dalam keadaan bersih
- Letakkan anak timbangan 5 gram pada piringan neraca sebelah kiri
- Letakkan alumunium foil pada piringan neraca sebelah kanan
- Tambahkan amilum pada aluminium foil dan angkat tuas pada neraca hingga bobot
amilum setara dengan anak timbangan 5 gram tersebut
 Penimbangan amilum dengan neraca analitik
- Hubungkan neraca digital dengan aliran listrik
- Pastikan piringan neraca dalam keadaan bersih dan menunujukan angka o
- Letakkan alumunium foil dan amilum yang telah di timbang sebelumnya pada
piringan neraca
- Baca skala yang tertera pada display digital dalam skala satuan gram
- Catat hasil penimbangan tersebut

BAB IV HASIL PENGAMATAN

PROSEDUR KRJA

 Penimbangan alumunium foil dengan neraca analitik


- Hubungkan neraca digital dengan aliran listrik
- Pastikan piringan neraca dalam keadaan bersih dan menunjukan angka 0
- Letakkan alumunium foil pada piringan neraca
- Baca skala yang tertera pada display digital dalam skala satuan gram
- Catat hasil penimbangan foil tersebut
 Penimbangan amilum dengan neraca ohaus
- Setarakan neraca yang akan digunakan
- Pastikan piringan neraca dalam keadaan bersih
- Letakkan anak timbangan 5 gram pada piringan neraca sebelah kiri
- Letakkan alumunium foil pada piringan neraca sebelah kanan
- Tambahkan amilum pada aluminium foil dan angkat tuas pada neraca hingga bobot
amilum setara dengan anak timbangan 5 gram tersebut
 Penimbangan amilum dengan neraca analitik
- Hubungkan neraca digital dengan aliran listrik
- Pastikan piringan neraca dalam keadaan bersih dan menunujukan angka o
- Letakkan alumunium foil dan amilum yang telah di timbang sebelumnya pada
piringan neraca
- Baca skala yang tertera pada display digital dalam skala satuan gram
- Catat hasil penimbangan tersebut

PERAWATAN ALAT
1. Matikan timbangan jika tidak digunakan dengan cara melepas baterai dan mencabut stop
kontak.
2. Sering-sering membersihkan timbangan dari debu dan kotoran.
3. Selalu meletakkan timbangan pada tempat yang datar.
4. Hindarkan menaruh benda diatas timbangan bila sedang tidak digunakan.
5. Jauhkan timbangan pada alat elektronik lainnya
6. Simpan pada tempat yang sejuk dan jauhi dari sinar matahari secara langsung.
7. Lakukan tera ulang pada timbangan sebelum pemakaian.

BAB V KESIMPULAN

Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda . Massa suatu benda dimanapun
dinilai sama, oleh karena itu, massa tidak dipengaruhi olehgravitasi bumi. Massa termasuk suatu
besaran yang merupakan sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan
angka-angka dan memilikisatuan tertentu. Sedangkan satuan adalah pernyataan yang
menjelaskan arti dari suatu besaran. Pengukuran massa suatu bahan dapat dilakukan dengan
menggunakan neraca,baik secara manual maupun digital

Tujuan

 Menentukan cara pemakaian neraca analitik


 Dapat mengetahui cara menyiapkan bahan yang diamati
 Mengenal cara penggunaan dan komponen neraca analitik

Daftar pustaka

https://www.academia.edu
https://www.pakarkimia.com

https://www.slideshare.net

https://id.m.wikipedia.org

https://docplayer.info

CURICULUM VITAE PENYUSUN

NAMA : Preisy Sampouw

ALAMAT : Makalonsouw

TTL : Tondano, 15 september 2002

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

PENDIDIDAN : SD INPRES MAKALONSOUW

SMP N 1 TONDANO

SMA N 1 TONDANO

Sementara belajar program D-III di poltekkes manado

Topik praktikum : NERACA ANALITIK

Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan mendemostrasikan penggunaan dan perawatan neraca
analitk

Dasar teori

 Pengertian neraca analitik


 Jenis jenis neraca analitik
 Daya ulang pembacaan neraca

Alat dan bahan

Neraca ohaus analytical-plus

Anak timbang kelas M1

Pengamatan

Pengujian daya ulang pembacaan pada neraca ohaus analytical-plus. Timbangan ini memiliki
resolusi 0,0001 g, kapasitas maksimum 200 g . timbangan ini dikalibrasi dengan menggunakan
anak timbangan kelas M1. Dilihat dari resolusinya , timbangan ini termasuk dalam timbangan
kelas 1 (timbangan ketelitian khusus) , karena memiliki resolusi yang kecil (4 digit dibelakang
koma) . pengujian daya ulang pembacaan dilakukan pada titiksecara berulang sebanyak sepuluh
kali perulangan . data penimbangan pada table dibawah.

100 g
Hasil
Pengukuran Pengukuran xi – x (xi - x)2
(i) (xi)
1 100.0002 0.0001 0.00000001
2 100.0001 0.0000 0.00000000
3 100.0000 -0.0001 0.00000001
4 100.0002 0.0001 0.00000001
5 100.0001 0.0000 0.00000000
6 100.0000 -0.0001 0.00000001
7 100.0000 -0.0001 0.00000001
8 100.0002 0.0001 0.00000001
9 100.0001 0.0000 0.00000001
10 100.0001 0.0000 0.00000000
Jumlah 1000.0010 0.00000000
Rata2 100.0002 0.00000000
200 g
Hasil
Pengukuran Pengukuran xi – x (xi - x)2
(i) (xi)
1 200.0002 0,0000 0,00000000000000000
0
2 200.0001 0,0000 0,00000000000000000
0
3 200.0000 -0,0001 0,00000001000000000
1
4 200.0002 0,0001 0,00000001000000000
1
5 200.0001 0,0000 0,00000000000000000
0
6 200.0001 0,0000 0,00000000000000000
0
7 200.0000 -0,0001 0,00000001000000000
1
8 200.0002 0,0000 0,00000001000000000
1
9 200.0001 0,0000 0,00000000000000000
0
10 200.0001 0,0000 0,000000000000000000
Jumlah 2000,0010 0,000000040000000004
Rata2 200,0001

Anda mungkin juga menyukai