Anda di halaman 1dari 15

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

ARSEN TRIOKSIDA

[ARSENIC TRIOXIDE]

Tanggal : 23 September 2021

1. INFORMASI UMUM

Arsen Trioksida

Rumus Molekul: As2 O3

Massa Molekul: 197,84 Dalton

Golongan : Logam

Nomor register CAS: 1327-53-3

Nama IUPAC (sistematis) : Diarsenik trioksida

Sinonim dan nama dagang

Arsenic(III) oxide; Arsenous oxide anhydride; White arsenic; Arsenous acid


anhydride; Arsenic oxide; Arsenous acid; Arsenous oxide; Arsenic sesquioxide;
Arsenious acid; Arsenite; Arsenolite; Arsenous anhydride, Arsodent; Crude arsenic;
Claudelite; Claudetite; Diarsenic trioxide

Elemen label

a. Piktogram Bahaya :

b. Kata Sinyal : "BAHAYA"


c. Pernyataan bahaya :  Fatal jika tertelan.
 Menyebabkan luka bakar dan kerusakan mata
yang parah
 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
 Menyebabkan kanker
 Dapat merusak fertilitas/ janin
 Berbahaya bagi kehidupan akuatik
d. Pernyataan kehati-hatian :  Jangan lakukan apa pun sebelum petunjuk
(hanya memuat sebagian keselamatan dibaca dan dipahami
dari pernyataan kehati-  Dilarang makan minum, atau merokok sewaktu
hatian yang ada) menggunakan bahan ini

1
 Kenakan sarung tangan pelindung dan pelindung
mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak
berwenang yang kompeten
 Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/
semprotannya
 Jika tertelan : segera hubungi pusat
penanggulangan keracunan atau dokter/ tenaga
medis
 Jika terkena kulit : Cuci dengan sabun dan air
yang banyak.

2. INFORMASI TENTANG KOMPONEN BERBAHAYA

ArsenTrioksida

2.1 Batas paparan :

Batas paparan arsenik:

0,01 mg/m3 ACGIH TLV (USA, 1995)

2.2 Komposisi
Arsenik Trioksida
Sinonim : Arsenik (III) oksida
Rumus : As2 O3
Berat Molekul : 197,84 g/mol
Nomor CAS : 1327-53-5
EC-No. : 215-481-4
Indeks –No. : 033-003-00-0
Konsentrasi : <= 100 %

3. INFORMASI DATA FISIKA


ArsenTrioksida

a. Keadaan fisik : Padatan berbentuk kristal kubik berwarna putih (arsenolite),


kristal monoklinik tidak berwarna (claudetite), gumpalan amorf atau serbuk

2
kristal, berwarna putih atau transparan, seperti gelas, tidak berbau, tidak berasa.
Berada dalam 3 bentuk alotrop (bentuk amorf, oktahedral dan rombik).
b. Titik lebur : 313°C (claudetite); 274°C (arsenolite)
c. Titik didih : 460°C
d. Titik sublimasi: 193°C
e. Tekanan uap : 2,47 x 10--4 mmHg pada 25°C
f. Suhu kritis : 927°C
g. Tekanan kritis : 3 x 105 mmHg
h. Kerapatan : 5,7 g/cm3
i. Berat jenis : 3,865 (kubik); 4,15 (kristal rombik) (air = 1)
j. Konstanta disosiasi: 1,1 x 10--4 pada 25°C
k. Indeks refraksi : 1,755 (arsenolite); 1,871; 1,92; 2,01 (claudetite)
l. Kelarutan : Kelarutan 1,2 - 3,7 g/100 ml air pada temperatur 20°C, larut dalam
asam hidrokhlorida encer, alkali hidroksida, larutan karbonat, dan gliserol,
tidak larut dalam alkohol, kloroform, eter.

4. INFORMASI TENTANG DATA KEMUDAHAN TERBAKAR DAN


LEDAKAN
ArsenTrioksida

4.1 Titik nyala


Tidak ada informasi yang ditemukan.
4.2 Batas kemampuan terbakar
Tidak ada informasi yang ditemukan.
4.3 Batas temperatur terendah dan tertinggi yang menimbulkan ledakan
Tidak ada informasi yang ditemukan.
4.4 Media pemadam
a. Media pemadam yang sesuai
b. Gunakan semprotan air, busa tahan alkohol, bahan kimia kering atau
karbondioksida
4.5 Tindakan penanggulangan kebakaran
a. Bahaya ledakan dan kebakaran

3
Bahaya kebakaran besar. Uapnya lebih berat dari udara. Uap atau gasnya dapat
menyala pada jarak tertentu dari sumber nyala dan dapat menyambar balik.
Campuran uap dengan udara dapat meledak. Muatan elektrostatik dapat timbul
karena adanya arus, gerakan dan lain-lain. Dapat mengakibatkan timbulnya
nyala atau ledakan.
b. Media pemadam
Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa, busa tahan alkohol. Bila terjadi
kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
c. Tindakan pemadaman
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko.
Dinginkan kemasan dengan air dari selang dengan penyangga tanpa manusia,
atau pipa semprot pemantau hingga api benar-benar padam. Padamkan api
besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh
dari ujung tangki. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut, Jangan
menghamburkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi.
d. Produk pembakaran yang berbahaya
Data tidak tersedia.

5. INFORMASI TENTANG DATA REAKTIVITAS


ArsenTrioksida

a. Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal


b. Stabilitas: Stabil pada suhu dan tekanan normal
c. Peruraian yang berbahaya : Hasil urai pada pemanasan berupa arsin dan
bermacam produk peruraian
d. Bahaya dekomposisi: Produk dekomposisi termal: oksida metalik
e. Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi.
f. Kondisi untuk dihindar : Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain.
Hindari pembentukan debu. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran
pembuangan air limbah.
g. Inkompatibilitas: Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan asam kuat,
basa kuat, logam, halogen, oksidator kuat dan logam karbit
Arsen trioksida dengan :

4
o Asam : Bereaksi hebat
o Aluminium : Korosif dengan adanya kelembaban
o Klorin triflorida : Bereaksi hebat dengan kemungkinan ledakan
o Tembaga : Korosif dengan adanya kelembaban
o Flor : Bereaksi hebat
o Hidrogen florida : Bereaksi dengan pijaran
o Larutan besi : Korosif
o Merkuri : Bereaksi hebat
o Logam : Korosif dengan adanya kelembaban
o Oksigen diflorida : Bereaksi hebat
o Rubidium Karbit : Menyala
o Natrium klorat : Membentuk campuran mudah menyala secara spontan
o Natrium nitrat + Besi (II)sulfat : Menyala spontan
o Seng : Meledak jika dipanaskan

6. INFORMASI TENTANG BAHAYA KESEHATAN


ArsenTrioksida

6.1 Efek terhadap kesehatan


a. Terhirup
1) Paparan Jangka Pendek : Dapat menyebabkan rasa terbakar, batuk,
sukar bernafas, nyeri dada, sakit kepala, sakit tenggorokan, pusing,
lemah, muntah-muntah, kejang perut, diare, iritasi paru
(kemungkinan parah), edema paru, kematian. Gejala lain keracunan
senyawa arsen anorganik meliputi sianosis pada muka, perasaan
gamang, rasa kelelahan, kelemahan, sakit kepala, rasa sangat
keletihan, kenaikan suhu tubuh pada awalnya dan akhirnya turun,
hipertensi, sakit pada tungkai dan lengan, dan leukositosis. Gejala
gastrointestinal yang tertunda dapat meliputi mual, muntah, kolik dan
diare. Keracunan sistemik akut yang parah melalui inhalasi umumnya
tidak terjadi, namun jika bahan terabsorbsi dalam jumlah yang cukup

5
dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan tertelan
jangka pendek. Satu kasus dari paparan tunggal yang berkelanjutan
terhadap arsen yang terkandung dalam penyemprot tembakau
menyebabkan anemia megaloblas
2) Paparan Jangka Panjang : Paparan berulang terhadap senyawa arsen
anorganik dapat menyebabkan keletihan, sakit kepala yang persisten,
anoreksia, penurunan berat badan, kelelahan, muka pucat, perasaan
tidak enak badan yang tidak jelas, demam taraf ringan, pengeluaran
air liur, dan gangguan gastrointestinal disertai mual, terkadang
muntah, rasa berat pada perut, kolik dan diare yang berselang dengan
sembelit. Efek pada selaput lendir dapat berupa radang selaput ikat
mata disertai rasa iritasi dan lakrimasi, kondisi radang selaput lendir
disertai pengeluaran getah radang pada hidung, laring dan saluran
pernafasan, flu, serak/parau, trakeobronkitis ringan dan stomatitis.
Perforasi pada sekat hidung dapat terjadi. Dapat timbul beberapa
bentuk lesi kulit meliputi pigmentasi (melanosis), eritema, eksim,
keratosis pada telapak tangan dan tapak kaki, edema subkutan yang
terlokalisasi, terutama pada kelopak mata, kulit bersisik dan
pengelupasan kulit, serta kuku rapuh, garis putih pada kuku (garis
Mees), alopesia dan balak (kulit bebercak putih karena kehilangan
pigmen). Radang syaraf peripheral dapat timbul, mulanya pada
tangan dan kaki, biasanya berkaitan dengan pancaindera dan disertai
kelumpuhan, hiperestesia, nyeri, rasa terbakar dan rasa sakit. Pada
kasus yang berat, kelumpuhan syaraf motorik dan atrofia otot dapat
terjadi disertai penurunan fungsi kaki dan pergelangan tangan. Efek
pada hati, ginjal, sistem hematopoietik dan kardiovaskuler dapat
terjadi, tetapi lebih umum terjadi pada paparan tertelan jangka
panjang. Senyawa arsen anorganik dapat menimbulkan kanker paru
dan kulit pada manusia. Periode laten antara awal mula paparan
hingga timbulnya kanker umumnya berkisar antara 15 dan 30 tahun
b. Tertelan
1) Paparan Jangka Pendek : Kontak dapat menyebabkan kerusakan
berupa korosi pada saluran lambung dan usus. Dosis besar arsen atau
senyawa arsen anorganik dapat menimbulkan bahaya sistemik
6
dengan gejala yang umumnya timbul dalam waktu setengah hingga
empat jam setelah tertelan. Gejalanya meliputi rasa terbakar dan
nyeri dada, esofagus, lambung dan usus besar, rasa sesak pada
kerongkongan, disfagia, keletihan dan rasa logam yang agak manis.
Radang lambung dan usus yang parah dapat terjadi disertai muntah,
diare berair atau berdarah yang berlebihan dan mengandung lendir,
dan dehidrasi disertai rasa haus yang berlebihan, juga kram otot.
Dapat juga timbul bau bawang putih pada nafas, muntahan dan feses.
Vertigo, sakit kepala bagian depan, demam, pengeluaran keringat
berlebihan, rasa lelah, bingung, deliria dan bahkan gangguan jiwa
dapat terjadi. Penelanan dosis yang lebih rendah dari dosis letal,
menyebabkan timbulnya beberapa gejala tanpa adanya tanda-tanda
jelas pada lambung dan usus. Gejala akhir dapat meliputi rasa
kedinginan, kulit kering, sianosis, denyut nadi cepat dan lemah,
hipertensi, syok, gangguan jantung, termasuk fibrilasi ventrikular dan
kelumpuhan. Kematian terjadi dalam waktu 1 – 48 jam dikarenakan
kegagalan fungsi sirkulasi; koma dan kejang dapat terjadi
belakangan. Kematian yang tertunda hingga 3 – 14 hari umumnya
terjadi karena dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipotensi
bertahap. Dapat terjadi perubahan degeneratif pada hati dan ginjal.
Jika dapat bertahan dari gejala akut, beberapa gejala lanjut meliputi
lesi kulit yang bervariasi, alopesia, garis putih pada kuku,
pembengkakan pada muka dan kelopak mata serta konjungtivitis;
penyakit syaraf dengan keterlibatan syaraf sensorik dan motorik,
enselofati, kerusakan hati dengan berbagai bentuk abnormalitas,
penyakit kuning dan pembesaran hati; kegagalan fungsi ginjal
disertai hematuria, albuminuria, glukosuria dan oliguria atau anuria;
serta anemia dan leukopenia, terutama neutropenia. Keletihan dan
diare dapat bertahan hingga beberapa minggu. Pada ibu yang
keracunan selama masa kehamilan, arsen anorganik dapat melintasi
plasenta dan dapat menyebabkan kematian janin sebelum lahir.
2) Paparan Jangka Panjang : Penelanan arsen dan senyawa arsen
anorganik secara berulang dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
efek sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka panjang.
7
Gejala lain dapat meliputi : timbulnya rasa logam, rasa haus, bau
bawang putih pada nafas dan keringat, kegelisahan, rasa panas,
ataksia, kebingungan mental, pembengkakan pada pergelangan kaki
dan kelopak mata bawah, pendarahan pada hidung dan gusi. Efek
pada hati meliputi penyakit kuning, pembesaran hati, sirosis, busung,
hipertensi portal non-sirotik, infiltrasi lemak dan nekrosis sentral.
Ginjal dapat mengalami kerusakan parah dan dapat terjadi oliguria,
proteinuria, hematuria dan torak. Efek hematologik meliputi anemia,
leukopenia, terutama neutropenia, trombositopenia tanpa pendarahan
yang parah, gangguan pada eritropoiesis dan gangguan atau depresi
pada mielopoiesis. Dilaporkan terjadi anemia aplastik disertai
leukemia mielogenus fatal sesudahnya. Juga dilaporkan adanya efek
kardiovaskular yang meliputi pembengkakan periferal jantung yang
parah, kegagalan fungsi bagian kiri jantung, gangren pada
ekstremitas sebagai akibat dari perubahan pembuluh periferal.
Peningkatan kejadian timbulnya aberasi kromosom telah diamati
terjadi pada individu yang diberi senyawa arsen. Paparan arsen
jangka panjang melalui terhirup diduga menyebabkan kanker.
c. Kontak dengan mata
1) Paparan Jangka Pendek : Kontak langsung dengan mata dapat
menyebabkan gatal, luka bakar, mata berair, foto fobia dan terkadang
hiperemia dan kemosis.
2) Paparan Jangka Panjang : Paparan berulang atau jangka panjang
dapat menimbulkan rasa tidak enak dan edemia pada kelopak mata
dan luka serta kekeruhan pada kornea mata (Erithema)
d. Kontak dengan kulit
1) Paparan Jangka Pendek : Dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
kekeringan pada kulit, rasa gatal, luka bakar, nyeri, kulit melepuh.
Beberapa senyawa arsenik merupakan bahan penyebab sensitisasi
dan dapat menyebabkan dermatitis sensitisasi pada individu yang
terpapar sebelumnya.
Senyawa arsen anorganik sedikit diserap melalui kulit jika diberikan
dalam lipid vehicle, keracunan arsen dapat menyebabkan alopesia,
bronzing of skin dan kulit rapuh. Jika terjadi penyerapan dalam
8
jumlah cukup arsen melalui kulit dapat terjadi redang lambung yang
parah atau mengakibatkan radang saluran pencernaan (gastro
enteritis)
2) Paparan Jangka Panjang : Paparan terhadap arsen dari udara
lingkungan kerja dapat menyebabkan luka bakar dan rasa gatal
dengan dua tipe dermatitis yang diakibatkan iritasi lokal atau
sensitisasi : Tipe eksim disertai eritema, pembengkakan dan papula
atau vesikel, dan tipe folikular disertai eritema dan pembengkakan
folikel atau pustula. Dermatitis umumnya terlokalisasi pada bagian
yang terpapar paling banyak seperti wajah, tengkuk, lengan,
pergelangan tangan dan tangan. Lesi kronis pada kulit dapat
menyertai respons awal, namun biasanya terjadi setelah beberapa
tahun terpapar. Hiperkeratosis, kutil dan melanosis pada kulit
merupakan tanda yang menyolok. Lesi kronis pada kulit tersebut,
khususnya hiperkeratosis, dapat berkembang menjadi lesi pre-kanker
dan kanker.
6.2 Tindakan pertolongan pertama
a. Jika terhirup : Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari
paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk
melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Segera bawa ke
dokter.Catatan untuk dokter : pertimbangkan pemberian oksigen
b. Jika tertelan : Segera hubungi dokter. Jika terjadi muntah, jaga posisi
kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Segera
bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : berikan bahan perangsang muntah dan korban
dalam keadaan sadar
c. Jika terkena mata : Basuh mata segera dengan air yang banyak atau
menggunakan larutan garam fisiologis, sesekali membuka kelopak mata
atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Teruskan
pemberian larutan garam fisiologis hingga siap dibawa ke rumah sakit.
Lindungi mata dengan perban steril. Segera bawa ke dokter
d. Jika terkena kulit : Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang
terkontaminasi. Cuci kulit dengan sabun atau deterjen lunak dengan air
yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tersisa (sekurangnya 15
9
– 20 menit). Untuk luka bakar, lindungi kulit yang terkena dengan
perban steril. Segera bawa ke dokter

7. INFORMASI PENGUMPULAN, PENGELOLAAN DAN


PENGOLAHAN LIMBAH
ArsenTrioksida

7.1 Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah


Tidak ada informasi yang ditemukan.
7.2 Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Pengelolaan Limbah
Penanganan Limbah berbahaya dan beracun, dengan cara :
 Netralisasi
 Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti
kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2. Sebaliknya, limbah yang
bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4 atau
HCI.
 Pengendapan/sedimentasi, koagulasi dan flokulasi
Kontaminan logam berat dalam cairan diendapkan dengan
tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaO karena dapat mengikat As, Zn,
Ni, Mn dan Hg.
 Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan
reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk zat yang
kurang/tidak toksik.
 Penukaran ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation,
sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion.
b. Pengolahan limbah
Produk : Menawarkan solusi surplus dan tidak dapat didaur ulang ke
perusahaan pembuangan berlisensi . Larutkan atau campur bahan
dengan pelarut yang mudah terbakar dan bakar dalam scrubber kimia.

10
Kemasan yang terkontaminasi : buang sebagai produk yang tidak
terpakai.

7.3 Metoda pemusnahan limbah bahan kimia.


a. Penimbunan Terbuka
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu
metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary
landfill. Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan kuman
penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan
oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara sekitar dan
menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur
dengan sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air.
b. Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang
dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern, biasanya
dibuat sistem Iapisan ganda (plastik –lempung – plastik – lempung) dan
pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang
terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas tersebut kemudian dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik.
c. Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu
alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah
volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain
itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.

8. INFORMASI PERLINDUNGAN BAHAN KIMIA


ArsenTrioksida
a. Alat pelindung diri
Respirator
Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari
NIOSH dan/atau OSHA.

11
Peralatan pelindung penafasan harus disertifikasi oleh NIOSH/OSHA.
Jenis respirator yang digunakan :
 Paparan 25 bpj
o Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja.
 Paparan 50 bpj
o Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh.
o Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh
 Paparan 250 bpj
o Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya
 Tindakan penyelamatan :
o Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung
wajah penuh dan selongsong uap organik
o Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.
 Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung
berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan
o Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya
dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara
penyelamatan yang terpisah.
o Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh
b. Ventilasi
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup.
Peralatan ventilasi harus tahan guncangan, jika terdapat bahan dengan
konsentrasi yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Pastikan sesuai
dengan batas paparan yang diterapkan
c. Sarung Tangan
Gunakan sarung tangan yang tahan terhadap suhu rendah

12
d. Pelindung Mata
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi
dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja
dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan
darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
e. Pakaian
Untuk perlindungan terhadap gas : pakaian pelindung tidak diperlukan.
Untuk perlindungan terhadap cairan : Gunakan pakaian yang sesuai, tahan
terhadap suhu rendah
f. Pengawasan perlindungan
Hindari kontak dengan kulit dan mata. Hindari pembentukan debu dan
aerosol. Hindari paparan – dapatkan yang khusus petunjuk sebelum
digunakan. Sediakan ventilasi pembuangan yang sesuai di tempat-tempat
dimana debu terbentuk.

9. INFORMASI PENANGANAN AWAL KHUSUS


ArsenTrioksida

9.1 Penyimpanan
• Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standard yang berlaku.
• Simpan pada ruangan yang jauh dari sumber air atau saluran pembuangan
• Jauhkan dari sumber nyala atau panas
• Jauhkan dari bahan tancampurkan
• Jauhkan dari jangkauan anak-anak
• Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan
9.2 Manajemen Pemadam Kebakaran
Bahaya ledakan dan kebakaran : dapat terbakar pada suhu tinggi, dapat
terbakar dengan adanya sumber nyala atau sumber percikan, panas, dan bahan
oksidator.
Media pemadaman : kimia kering, semprotan air, kabut atau
busa. Jangan gunakan semprotan air bertekanan tinggi.
9.3 Manajemen Tumpahan

13
Tumpahan sedikit: kumpulkan tumpahan bahan lalu dimasukkan ke dalam
wadah khusus yang sesuai untuk menampung limbah bahan.
Tumpahan besar: gunakan serok untuk menaruh tumpahan ke dalam wadah
khusus yang sesuai untuk menampung limbah bahan. Berhati-hatilah karena
tidak ada peraturan khusus tentang TLV bahan ini, selalu konfirmasi ulang
kadar TLV yang diatur oleh pemerintah setempat.

10. SIMBOL MSDS


ArsenTrioksida

Peringkat NFPA (Skala 0-4):


Kesehatan (Health): 3
Bahan kimia yang dengan sedikit paparan dapat menyebabkan sakit serius atau
sakit parah
Kebakaran (Fire) : 1
Bahan kimia yang harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum nyala dapat terjadi
Reaktivitas (Reactivity) : 2
Bahan kimia yang segera menunjukan perubahan kimia drastis akibat kenaikan
temperatur atau tekanan atau reaksi secara cepat dengan air dan mungkin
membentuk campuran bahan peledak dengan air
Bahaya khusus lainnya (Personal Protection) : 0

Material Safety Data Sheet

11. DAFTAR PUSTAKA

14
1. http://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/B3/ArsenTrioksida.htm

2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Arsen_trioksida

3. http://www.labchem.com/tools/msds/msds/LC11505.pdf

4. http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_ARSENIC_TRIOXIDE.pdf

5. http://ik.pom.go.id/v2016/katalog/arsenik.pdf

Disusun oleh:
Alvina Rizkia
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Jurusan Analis Kesehatan, Prodi Diploma Iii Teknologi Laboratorium Medik
Tahun 2021

15

Anda mungkin juga menyukai