Oleh : Nama : Silvyera Heryanti NRP : 133020143 Kelompok : F Meja : 7 (tujuh) Tanggal Percobaan : 12 Oktober 2013 Asisten : Addilla Firdausi R.
LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013 PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM Silvyera Heryanti 133020143 Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Pengenalan neraca adalah suatu kegiatan yang dilakukan pada awal praktikum. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar para praktikan mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum. Dan hasilnya, praktikan dapat menggunakan neraca dengan baik dan benar dengan timbangan yang tepat pada saat praktikum selanjutnya. Key words : Pengenalan Neraca
PENDAHULUAN
Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah, dengan mempunyai suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai macam konsep, pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu, praktikum ini juga bermaksud untuk mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat - alat serta dengan metode tertentu. (Anonim, 2011). Tujuan percobaan pengenalan neraca di laboratorium adalah untuk mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar praktikan nantinya dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketikan praktikum berikutnya. Prinsip percobaan pengenalan neraca di laboratorium adalah berdasarkan atas keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari: 1. Hukum Newton II, tentang keseimbangan gaya- gaya yang bekerja pada kedua lengan dengan persamaan: F=m.a 2. Hukum Newton III, tentang keseimbangan gaya- gaya dengan persamaan: Faksi=Freaksi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pengenalan neraca di laboratorium, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Percobaan Neraca Triple Beam No. Berat Hasil 1. W1 (Alas)=45,1 gram W2 (Garam Kotor+Alas)=50,9 gram Ws (Garam Kotor)=4,8 gram 2. W1 (Alas)=43,9 gram W2 (Garam Kotor+Alas)=53,9 gram Ws (Garam Kotor)=10,0 gram Tabel 2. Hasil Percobaan Neraca Digital No. Berat Hasil 1. W0 (Gelas Timbang)=15,573 gram W1 (Air+Gelas Timbang)=16,112 gram Wzat (Air)=0,539 gram
Pembahasan 1. Jenis Neraca Neraca Kasar Neraca karas adalah neraca yang biasa digunakan dalam suatu perdagangan ataupun perindustrian. Baik industri besar maupun industri kecil. Neraca Halus Neraca halus terdiri dari dua jenis, yaitu neraca rem dan neraca ayun. Neraca halus ini biasanya menggunakan satuan miligram (mg).
2. Macam-Macam Neraca Neraca Digital Neraca ini merupakan salah satu neraca yang penggunaanya paling praktis. Cara pengukurannya pun secara langsung dan dilakukan dengan tepat dan benar. Simpan neraca di tempat yang datar kemudian set waterpassnya. Apabila akan melakukan penimbangan harus memakai alas dan kemudian lihat massanya. Rumus perhitungan: Wzat=W1-W0 Keterangan: Wzat : Berat sample W1 : Berat alas timbang + berat sample W0 : Berat alas timbang Neraca Triple Beam Neraca ini termasuk neraca kasar karena digunakan untuk memperhitungakn benda yang massa zatnya cukup besar. Mempunyai perhitungan maksimal 500 gram dan perhitungan minimalnya 1 gram. Dalam penggunaan neraca ini para praktikan tidak terlalu sulit untuk memperhitungkan suatu massa zat benda. Praktikan hanya menggeserkan batu penyeimbang yang memiliki ukuran beda pada setiap batu penyeimbang, hingga berat beban sama besar dengan berat batu penyeimbang. Rumus Perhitungan: Ws=W2-W1 Keterangan: Ws : Berat sample W2 : Berat alas timbang + berat sample W1 : Berat alas timbang
3. Ketelitian Neraca Digital Neraca digital analitik berfungsi untuk menimbang secara akurat dan presisi dengan ketelitian 0,001 g atau lebih serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi juga untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca Triple Beam Neraca triple beam menimbang secara kasar yaitu analisis kualitatif dengan ketelitian 0,1 g (yaitu jarak antar skala pada lengan yang paling depan). Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi. Ketelitian dari neraca adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian neraca adalah :
Dengan ketelitian 0,05 gram, maka neraca ini dapat dipergunakan untuk mengukur massa sebuah benda dengan lebih teliti (akurat).
4. Aturan Umum Penggunaan Neraca Aturan umum penggunaan neraca adalah sebelum menimbang, kita harus memperhatikan apakah neraca betul-betul diletakkan secara mendatar. Tombol pengontrol dan mikrometer berat juga harus berada dalam posisi nol. Dan pada saat meletakkan beban/sample, usahakan untuk meletakkannya pada posisi tepat di tengah.
5. Hal yang Mempengaruhi Beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan pada saat penimbangan diantaranya: Massa jenis, Kondisi alat ukur, Pengaruh alat ukur terhadap besaran yang diukur, Kecermatan membeca skala, dan Ketepatan posisi pengamat.
6. Faktor-faktor Kesalahan yang Bisa Terjadi Faktor kesalahan dan kendala yang biasa ditemukan dalam pengukuran massa menggunakan neraca adalah seperti terjadinya kesalahan sistematik dalam hal kondisi alat ukur yang sudah berubah, pengaruh alat ukur terhadap besaran yang diukur, ketidak cermatan membaca skala, dan kesalahan posisi pengamat atau kesalahan paralak. Selain itu kesalahan acak (random) pun sering terjadi, seperti gangguan dari luar yang tak dapat dihindari yang akan berakibat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran. (Sumber : Silvyera Heryanti, 133020143, Meja 7, Kelompok F)
KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum tentang neraca ini, kita mengetahui jenis-jenis neraca yang digunakan di laboratorium dan fungsinya masing- masing. Kita juga mengetahui cara penggunaan secara tepat, dan perhitungannya. Selain itu, kita juga mengetahui faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi, sehingga kita lebih berhati-hati lagi. Disarankan agar praktikan menguasai penggunaan neraca-neraca di laboratorium secara tepat, serta dapat menjaga kebersihan neraca agar neraca dapat tahan lama. Pahami faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi saat penggunaan neraca agar pada praktikum selanjutnya, praktikan tidak melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.HukumaGerakaNewton.http://id.wikipedia .org/wiki/Hukum_gerak_Newton.access: 20 Oktober 2012. Anonim.2012.http://rainymulki.blogspot.com/.access:20 Oktober 2012. Anonim.2012.Kalibrasi Timbangan (Neraca).http://catatankimia.com/catatan/ka librasi-timbangan-neraca.html.access: 26 Oktober 2012. Brady, E. James. (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binapura Aksara : Jakarta. Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.