Legionella adalah bakteri tipis, pleomorfik, berflagel dan merupakan bakteri gram
negative. Bakteri yang berasal dari genus legionella ini merupakan bakteri yang
menyebabkan penyakit legionellosis. Legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut
yang bersifat new emerging disease. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies. Bakteri ini
pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976, namun kasus-kasus sebelumnya telah
dikonfirmasikan sejak tahun 1947. Pertama kali wabah legionellosis ini terjadi di
Philadelphia, AS pada tahun 1976 dengan jumlah kasus mencapai 182 dan dengan jumlah
kematian mencapai 29 orang. Di Indonesia sendiri kasus ini ada di sejumlah tempat antara
lain seperti di Bali (1996), di Karawaci, Tangerang (1999) dan di sejumlah kota lainnya.
Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut
dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 26 mg/l. Legionella dapat hidup pada ph
6.9
• Inhalasi. Yaitu pada aerosol, semprotan air, kabut atau bentukan halus dari air yang
terhirup langsung ketika kabut tersebut sudah terkontaminasi oleh bakteri legionella itu
sendiri.
Faktor risiko
Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri legionella akan menjadi sakit. Ada beberapa faktor
resiko :
• Merokok. Kebiasaan merokok akan merusak paru-paru dan lebih rentan terhadap segala
jenis infeksi paru.
• Memiliki sistem kekebalan yang lemah sebagai akibat dari HIV / AIDS atau obat tertentu
terutama kortikosteroid dan obat-obatan untuk mencegah penolakan organ setelah
transplantasi.
• Memiliki penyakit paru kronis seperti emfisema atau kondisi lain yang serius seperti
diabetes, penyakit ginjal atau kanker.
• Usia 65 tahun atau lebih
• Bekerja di ruang lingkup dan pemeliharaan sistem pendingin udara/AC
Penyakit Legionnaire terjadi secara sporadis dan menjadi masalah lokal di rumah
sakit dan rumah jompo, di mana kuman dapat menyebar dengan mudah dan orang-orang yang
rentan terhadap infeksi.
Bila tidak diobati secara efektif dan segera, penyakit Legionnaire mungkin akan menjadi
fatal, terutama jika sistem kekebalan tubuh dilemahkan oleh penyakit atau obat.
Penyakit ini bisa tanpa gejala, tapi bisa pula menunjukkan gejala seperti:
- Nyeri persendian,
- Tidak bertenaga,
- Merasa tidak enak badan,
- Sakit kepala,
- Demam,
- Menggigil,
- Batuk kering,
- Batuk darah,
- Sesak nafas,
- Nyeri dada,
- Sakit dan kaku otot,
- Diare, dan
- Ataksia (gangguan koordinasi).
• Kegagalan pernapasan. Hal ini terjadi ketika paru-paru tidak lagi mampu memberikan tubuh
oksigen yang cukup atau tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
• Septic shock. Hal ini terjadi ketika tiba-tiba terjadi penurunan tekanan darah yang
mengurangi aliran darah ke organ vital, terutama ginjal dan otak. Jantung mencoba untuk
mengkompensasi dengan meningkatkan volume darah yang dipompa, tapi beban kerja
tambahan akhirnya melemahkan jantung dan mengurangi aliran darah lebih lanjut
• Gagal ginjal akut. Akibat hilangnya kemampuan ginjal secara mendadak untuk melakukan
Pada taraf yang berat bisa menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik. Kematian 15%
pasien yang dirawat di rumah sakit.
F. Pemeriksaan dan Diagnosis
Penyakit Legionnaire ini mirip dengan jenis pneumonia lainnya. Untuk membantu
mengidentifikasi keberadaan bakteri legionella secara cepat, dapat dilakukan pemeriksaan
urine untuk mendeteksi antigen legionella, suatu zat asing yang dapat memicu respon sistem
kekebalan tubuh. Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan radiologi dada, yang memang tidak mengkonfirmasi penyakit Legionnaire
tetapi dapat menunjukkan tingkat infeksi pada paru
• Pemeriksaan pada sampel dahak atau jaringan paru
• CT scan otak atau fungsi tulang belakang jika mengalami gejala neurologis seperti kejang
dan penurunan kesadaran
G. Pengobatan
Penyakit Legionnaire diobati dengan antibiotika golongan pernafasan kuinolon
(levofloxacin, moksifloksasin, gemifloxacin) atau bisa juga antibiotika golongan macrolide
(azithromycin, clarithromycin, roxithromycin). Antibiotika yang sering digunakan adalah
levofloksasin dan azitromisin. Macrolide digunakan pada semua kelompok umur sedangkan
tetrasiklin digunakan untuk anak-anak di atas usia 12 dan kuinolon di atas usia 18 tahun.
Rifampicin dapat digunakan dalam kombinasi dengan kuinolon atau macrolide. Tingkat
kematian akan menjadi kurang dari 5% jika terapi dimulai dengan cepat. Keterlambatan
dalam memberikan antibiotika yang sesuai akan beresiko kematian. Semakin cepat terapi
dimulai, semakin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi serius atau kematian. Sedangkan
demam Pontiac akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dan tidak menyebabkan
gejala-gejala sisa.
H. Pencegahan
Wabah penyakit Legionnaire dapat dicegah, tapi itu memerlukan pembersihan dan
disinfeksi secara cermat pada sistem pegolahan air, kolam renang dan spa. Tidak merokok
adalah hal yang paling penting yang dapat lakukan untuk menurunkan resiko infeksi.
Merokok meningkatkan kemungkinan berkembangnya parahnya penyakit Legionnaire jika
telah terinfeksi bakteri legionella.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 40% sampai 60% dari menara
pendingin yang diuji mengandung Legionella. Sebuah penelitian terbaru memberikan bukti
bahwa Legionella pneumophila sebagai agen penyebab, dapat melakukan perjalanan udara
minimal 6 km dari sumbernya. Suatu tim ilmuwan dari Francis meneliti epidemi penyakit
legionnaire yang berlangsung di Pas-de-Calais di utara Perancis pada 2003-2004. Terapat 86
kasus dikonfirmasikan selama wabah, 18 diantaranya meninggal. Sumber infeksi
diidentifikasi pada menara pendingin di petrokimia tanaman dan analisis mereka pada yang
terkena wabah bahwa beberapa orang yang terinfeksi, hidup sejauh 6-7 km dari pabrik.
Sebuah studi kasus penyakit legionnaire pada bulan Mei 2005 di Sarpsborg, Norwegia
menyimpulkan bahwa kecepatan udara yang tinggi, aliran udara besar dan kelembaban udara
yang tinggi telah berkontribusi terhadap penyebaran luas Legionella sp. hingga mencapai
lebih dari 10 km. Pada tahun 2010 sebuah studi di Inggris oleh Health Protection Agency
melaporkan bahwa 20% kasus dapat disebabkan oleh air wiper kaca depan yang terinfeksi.
BAKTERI LEGIONELLA
PNEUMOPHILA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS BIOLOGI
OLEH :
KELAS : E