B. Pengecatan
Pada umumnya pengecatan dibagi atas 3 macam:
a. Pengecatan sederhana
Misalnya dengan menggunakan:
- Karbol fuchsin
- Gentian violet
- Methylen blue
b. Pengecatan differensial / Pengecatan majemuk
Misalnya:
- Pengecatan Gram
- Pengecatan Ziehl Neelsen
c. Pengecatan khusus:
Digunakan untuk melihat alat tambahan pada bakteri, misalnya kapsul, spora, granula,
flagella.
C. Pengecatan sederhana
Cara ini menggunakannya hanya satu macam cat saja. Biasanya baik bakteri maupun
sekitarnya akan mempunyai warna yang sama, tetapi dengan intensitas yang berbeda. Namun,
kadang-kadang bagian tertentu bakteri/alat tambahan, tidak mampu mengikat / menyerap zat
warna dari cat, sehingga terlihat sebagai daerah yang jernih.
Sebelum mengadakan pengecatan terlebih dahulu harus dibuat larutan cat induk yang
terdiri dari:
Serbuk cat 5 gram
Alkohol 96% 95 gram
Dan dari larutan induk ini dibuat cat yang akan digunakan yang biasanya dalam kadar
10% dari larutan induk, diencerkan dengan menambah aquadest atau larutan phenol.
1. Larutan Methylen Biru
- 10 cc larutan induk methylen biru ditambah 90 cc aquadest
2. Larutan Fuchsin
- 10 cc larutan fuchsin induk ditambah 90 aquadest
3. Larutan Loeffler Methylen Biru
- Larutan induk: 1 gr Methylen Biru dilarutkan dalam 100 ml Ethanol 95%
- 30 cc larutan induk Methylen Biru ditambah hidras kalicus 1% sebanyak 1 cc dan
aquadest 99 cc.
4. Larutan Karbol Fuchsin
- Larutan induk: 10 gr Basic Fuchsin (Fuchsin basis) ditambah 100 ml Ethanol 95%.
- 10 cc larutan induk Fuchsin dengan 90 cc phenol 5%.
JURNAL PRAKTIKUM
Kuman akan menyerap zat warna sesuai dengan zat warna yang diberikan.
Cara Kerja:
Hasil Pengamatan:
Bentuk : ………………………………
Susunan : ………………………………
Warna : ………………………………
Cat : ………………………………
Perbesaran : …………………………..
Kesimpulan :
PENGECATAN GRAM
Hasil Pengamatan :
Bentuk : …………………………
Susunan : ……………………………
Warna : ……………………………
Sifat : ……………………………
Perbesaran : ……………………………
Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri
terhadap pengaruh buruk dari luar. Segera setelah keadaan luar baik lagi bagi mereka, maka
pecahlah bungkus spora dan tumbuhlah bakteri. Spora lazim disebut sebagai endospora ialah
karena spora itu dibentuk di dalam sel. Endospora jauh lebih tahan terhadap pengaruh luar yang
buruk dari pada bakteri biasa yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif. Sporulasi dapat dicegah, jika
selalu diadakan pemindahan piaraan ke medium yang baru.
Endospora dibuat irisan dapat terlihat terdiri atas pembungkus luar, korteks, dan inti yang
mengandung struktur nukleus. Apabila sel vegetatif membentuk endospora, sel ini membuat
enzim baru, memproduksi dinding sel yang sama sekali baru dan berubah bentuk. Dengan kata
lain sporulasi adalah bentuk sederhana differensiasi sel, karena itu proses ini diteliti secara
mendalam untuk mempelajari peristiwa apa yang memicu perubahan enzim dan morfologi.
Spora biasanya terlihat sebagai badan-badan refraktil intrasel dalam sediaan suspensi sel
yang tidak diwarnai atau sebagai daerah tidak berwarna pada sel yang diwarnai secara biasa.
Dinding spora relatif tidak dapat ditembus, ini pula yang mencegah hilangnya zat warna spora
setelah melalui pencucian dengan alkohol yang cukup lama untuk menghilangkan zat warna sel
vegetatif. Sel vegetatif akhirnya dapat diberi zat warna kontras. Spora biasanya diwarnai dengan
hijau malachit atau carbol fuchsin.
Spora kuman dapat berbentuk bulat, lonjong, atau silindris. Berdasarkan letaknya spora di
dalam sel kuman, dikenal letak sentral, subterminal, dan terminal. Ada spora yang garis
tengahnya lebih besar dari garis tengah sel kuman, sehingga menyebabkan pembengkakan sel
kuman.
JURNAL PRAKTIKUM
Hasil Pengamatan :
Bentuk : ……………………………
Susunan : ……………………………
Warna : ……………………………
Sifat : ……………………………
Perbesaran : ……………………………
Bahan/reagen :
- malachiete green 5 gr
- aquades 100 ml
Solotio safranin
- safranin 0,5 gr
- aquades 100 ml
Hasil Pengamatan :
Bentuk : ……………………………
Susunan : ……………………………
Warna : ……………………………
Sifat : ……………………………
Perbesaran : ……………………………
Interpretasi Hasil : Spora : warna hijau
Badan bakteri : warna merah
Kesimpulan :