PEMERIKSAAN CLOSTRIDIUM
DISUSUN OLEH :
VINA NUR AISYAH
P07134121047
D III TLM / SEMESTER 4
PEMERIKSAAN CLOSTRIDIUM
I. DASAR TEORI
Clostridium sp. adalah bakteri Gram positif berbentuk batang anaerobik atau
mikroaerofilik yang menghasilkan endospora. Kebanyakan spesies menguraikan
protein dan meragi karbohidrat, banyak pula yang menghasilkan eksotoksin.
Beberapa spesies bersifat patogenik dan banyak yang terdapat sebagai saprofit di
dalam tanah dan saluran pencernaan manusia dan hewan. Contoh bakteri Clostridium
sp. yang bersifat patogen diantaranya adalah Clostridium perfringens, Clostridium
difficile, Clostridium botulinum, dan Clostridium tetani. Clostridium botulinum dan
Clostridium botulinum menghasilkan toksin biologis yang kuat yang dikenal dapat
menginfeksi manusia.
Spora clostridia biasanya lebih besar daripada diameter batang tempat spora
dibentuk.berbagai spesies, spora terletak sentral, subterminal atau terminal.
Kebanyakan spesies klostridia dapat bergerak dan mempunyai flagel peritrikus.
Clostridia hanya tumbuh pada keadaan anaerob yang dibuat dengan salah satu cara
berikut ini :
a. Lempeng agar atau tabung biakan diletakkan dalam botol kedap udara ; udara
dibuang dan diganti dengan nitrogen dan CO2 10 % atau oksigen dapat dibuang
dengan cara lain (gaspack)
b. Kultur cair diletakkan dalam tabung panjang yang mengandung jaringan hewan segar
( misalnya cincangan daging rebus) atau agar agar 0,1 % dan suatu zat pereduksi
seperti tioglikolat. Tabung ini dapat digunakan sebagai pembenihan aerob dan
pertumbuhan akan terjadi dari dasar ke atas sampai 15 mm dari permukaan udara.
Beberapa organisme menghasilkan koloni yang besar dan meninggi dengan
pinggir utuh ( misalnya Clostridium perfringens ) ; lainnya menghasilkan koloni yang
lebih kecil yang meluas dalam jalinan filamen halus (misalnya C. Tetani).
Kebanyakan spesies menghasilkan daerah hemolisis pada agar darah. C perfringens
secara khas menghasilkan banyak daerah hemolisis di sekitarkoloni.
Sifat basil anaerob yang terkenal adalah ketidakmampuannya menggunakan oksigen
sebagai akseptor hidrogen akhir. Kuman ini tidak mempunyai sitokrom dan sotokrom
oksidase dan tidak dapat memecahkan hidrogen peroksidase. Karena itu bila terdapat
oksigen, H2O2 cenderung tertimbun sampai mencapai konsentrasi toksik. Bakteri
anaerob hanya dapat melangsungkan metabolismenya pada potensial reduksi oksidasi
negatif (Eh) yaitu lingkungan yang sangat kuat mereduksi.
1) Botulisme adalah penyakit yang menyerang saraf dan disebabkan oleh bakteri
Clostridium botulinum.Toksin dari bakteri Clostridium botulinum dapat
menyebabkan paralisis flaksid (kejang/lumpuh pada otot) biasanya yang
banyak diserang adalah system saraf seperti otak dan tulang belakang dan
dapat menyebabkan kelumpuhan otot.Bakteri Clostridium botulinum
merupakan bakteri anaerobic,gram positif dan berbentuk batang.Spora bakteri
ini tahan terhadap sejumlah tekanan lingkungan seperti panas,asam tinggi dan
dapat menjadi aktif dalam asam rendah.Toksin botulinum memiliki beberapa
tipe.Tipe A,B,E dan F menyebabkan gangguan pada manusia sedangkan tipe
A,B dan E menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui makanan dengan
tipe E spesifik untuk produk ikan seperti ikan kalengan.Selain lewat makanan
botulisme juga dapat terjadi akibat terpaparnya luka terbuka oleh toksin
botulisme.Toksin botulisme bias sampai ke saraf terminal dan menyebabkan
gangguan transmisi sinaptik eksitatori.