Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK PEMERIKSAAN LANGSUNG SECARA MIKROSKOPIS

Mucor sp. dan Rhizopus sp.

DOSEN PENGAMPU:

Widodo, SST., M.Si

DISUSUN OLEH:

1. Hannung Firman Yustika (P1337434121005)


2. Maulida Rohmaniyah (P1337434121013)
3. Zaradhika Isna Meyridha (P1337434121014)
4. Salwa Berliana Sumitro (P1337434121024)
5. Zulfa Nabila Aulia (P1337434121045)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

2022/2023
A. Hari, Tanggal
Kamis, 09 Februari 2023

B. Pertemuan
Pertemuan ke-4

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui dan mempelajari karakterisasi/morfologi Mikroskopis
Mucor sp
b. Untuk mengetahui dan mempelajari karakterisasi/morfologi Mikroskopis
Rhizopus sp
D. Prinsip
Prinsip dari pemeriksaan langsung secara mikroskopis Mucor sp. dan Rhizopus sp.
adalah melakukan pengamatan dengan mikroskop perbesaran lensa objektif 10x dan
40x baik tanpa pewarnaan maupun dengan pewarnaan.

E. Dasar Teori
Jamur Rhizopus sp adalah fungi yang merupakan filum zygomiycotaordo
mucorales. Ciri khas jamur ini mempunyai hifa yang membentuk rhizoid yang nempel
ke subtrat. Stolon atau miselium dari jamur Rhizopus sp ini menyebar diatas
subtratnya karena hifa dari jamur ini adalah Vegetative.
Miselium Rhizopus terdiri dari 2 jenis, satu tertanam dalam lapisan dan
lainnya seperti antena membentuk stolon. Sporangiofor yang dibentuk biasanya
berkelompok dua, tiga, atau lebih tetapi bisa juga hanya satu. Sporangia berbentuk
sama, bundar atau hampir bundar dengan bagian tengah yang agak rata. (Gandjar,
2006).
Jamur Rhizopus sp bereproduksi dengan cara aseksual dan memproduksi
sporangifor bertangkai. Sporangifornya berpisah dari hifa dengan hifa yang lainya
oleh sebuah dinding seperti septa.
Adapun ciri morfologi dari jamur Rhizopus sp sebagai berikut.
1. Terdiri dari benang hifa bercabang membentuk miselium.
2. Hifa tidak bersekat (bersifat sinositik).
3. Hifa atau sekat antar hifa ditemukan pada saat sel reproduksi terbentuk.
Mucor sp. merupakan jamur berfilamen zygomycete yang banyak ditemukan di
lingkungan alami seperti tanah, udara, buah-buahan, dan sayuran, berkembang biak
dengan cepat dan hifanya berkembang dengan padat.

Menurut Gandjar, et al (1999) , beberapa genus dari Mucor dapat bersporulasi


pada suhu 5°-30° C. Pengamatan Mucor sp. secara mikroskopis, yaitu koloni memiliki
hifa tidak bersepta dan berwarna hialin kebiruan, sporangiofor berdinding tebal,
terdapat kolumela, serta spora berbentuk bulat, oval, elips, ovoid, semi bulat, dan
obovoid.

Mucor sp. memainkan peran penting dalam industri fermentasi makanan. Mucor
sp. juga telah digunakan dalam proses bioteknologi untuk menghasilkan enzim,
terutama untuk biotransformasi berbagai zat, seperti flavonoid, kumarin, alkaloid, dan
senyawa aromatik, dan untuk mengidentifikasi molekul aktif baru dalam industri
farmasi atau untuk memodifikasi beberapa komponen aktif untuk peningkatan
aktivitas.

Menurut Purwati dan Hamidah (2018), Genus Mucor dapat berperan sebagai
dekomposer yang membantu menyuburkan tanah. Genus Mucor juga dapat
menghasilkan protease, yakni enzim yang berperan dalam siklus nitrogen di dalam
tanah (Saraswati et al., 2007)

F. Alat dan Bahan


1. Tempe matang
2. Selotip bening
3. Object glass
4. Mikroskop
5. Bunsen
6. Lactophenol Blue
7. Gunting
8. Ose jarum
9. Deck glass
10. Korek api
G. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Nyalakan bunsen dengan menggunakan korek api
3. Sterilkan ose jarum di atas nyala api bunsen
4. Sterilkan object glass di atas nyala api bunsen
5. Ambil sampel dengan menggunakan ose jarum kemudian letakkan sampel di
atas object glass pertama yang sudah disterilkan
6. Tambahkan lactophenol blue lalu tutup dengan deck glass (pastikan tidak ada
gelembung agar tidak menganggu saat melihat di mikroskop)
7. Beri sampel pada object glass kedua dengan cara mengambil sampel
menggunakan selotip lalu rekatkan pada object glass
8. Amati menggunakan mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 10x dan 40x

H. Hasil

I. Pembahasan
Praktikum mikologi pada hari kamis 9 februari 2023 memiliki tujuan yaitu
untuk mempelajari morfologi kapang dan bakteri pada sampel tempe, oncom dan
biakan murni Aspergillus niger, selain itu sebagai analis mampu menggunakan alat
mikroskop.
Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organik untuk
nutrisinya (sumber karbon dan energi). Bila sumber nutrisi tersebut diperoleh dari
bahan organik mati, maka fungi tersebut bersifat saprofit.
Dalam hal ini, fungi bersifat menguntungkan sebagai elemen daur ulang
yang vital. Beberapa fungi dapat bersifat parasit dengan memperoleh senyawa organik
dari organisme hidup. Dalam hal ini, fungi bersifat merugikan karena menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan, maupun tanaman.
Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi. Ilmu ini mempelajari struktur
sebagai dasar identifikasi fungi, mengeksplorasi daur hidup fungi karena fungi
diidentifikasi dari tahap seksual daur hidupnya, serta mempelajari kebutuhan nutrisi
fungi. Pada sampel tempe ada 2 jenis jamur yang digunakan untuk membuat tempe
yaitu Rhizopus oryzae dan Mucor sp..
Hifanya tidak bersepta, tidak berwarna dan terspesialisasi menjadi 3 bentuk,
yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sprorangium. Rhizoid merupakan bentuk hifa yang
menyerupai akar. Sprorangiofor adalah hifa yang menyerupai batang. Sporangium
adalah hifa pembentuk spora dan berbentuk bulat. Suhu pertumbuhan maksimum
adalah 33-36°C dan suhu perturnbuhan optimum adalah 30°C. Namun yang
membedakan Rhizopus sp dan Mucor sp adalah strukturnya, pada mucor tidak
memiliki rhizoid, apofisis, noda, memiliki kolumela dan pada bagian
sporagiossphorenya tidak bercabang.
Kapang pada tempe paling gampang dikenali dari warna putih dan hitam
yang menutupi permukaan tempe. Warna putih dan hitam tersebut merupakan warna
alamiah yang bersumber dari pertumbuhan miselia jamur tempe atau kapang tempe.
Miselia ini yang kemudian merekatkan bebijian kedelai sehingga tekstrurnya menjadi
padat. Miselia ini dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama hifa, yakni struktur
biologis berupa berkas-berkas yang sangat halus dan merupakan bagian integral
vegetatif jamur.
Hifa atau miselia atau miselium bisa dikatakan adalah bentuk tubuh jamur
yang sebenarnya. Fungsi hifa sendiri sama seperti akar dan daun pada tumbuhan
sempurna. Biasanya jamur yang berwarna putih adalah Rhizopus Oryzae sedangkan
yang berwarna hitam adalah Mucor sp. Pada praktikum kali ini jamur yang diambil
adalah jamur yang berwarna putih (Rhizopus Oryzae).
> Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
1. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)
2. Rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk
menyerap makanan
3. Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan
memiliki sporangium globuler di ujungnya

Pada hasil pengamatan mikroskopik, pertama mencoba dengan mengatur


menggunakan lensa okuler yang perbesaran lemah terlebih dahulu, agar tahu objek
mana yang akan diamati. Preparat tempe disiapkan dengan mengambil bagain
misellium kapang pada tempe dengan menggunakan tusuk gigi, hal ini bertujuan agar
pengambilan sampel tidak terlalu banyak, sehingga memudahkan dalam pengamatan.
Hasilnya pada sampel tempe, kapang yang terlihat adalah Rhyzopus sp, karena
terlihat pada bagian sporangiosphorenya bercabang yang merupakan salah satu
perbedaan Rhyzopus sp dan Mucor sp.

Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan parasit
yang terspesialisasi pada hewan. Mereka ditemukan di berbagai substrat organik,
termasuk "buah dan sayuran matang",jeli, sirup, kulit, roti, kacang tanah, dan
tembakau. Beberapa spesies Rhizopus adalah agen oportunistik dari zigomikosis
manusia (infeksi jamur) dan bisa berakibat fatal. Infeksi Rhizopus juga bisa menjadi
komplikasi ketoasidosis diabetik. Genus yang tersebar luas ini mencakup setidaknya
delapan spesies.
Spesies Rhizopus tumbuh sebagai hifa berbentuk filamen dan bercabang
yang umumnya tidak memiliki dinding silang (yaitu koenositik). Mereka berkembang
biak dengan membentuk spora aseksual dan seksual. Dalam reproduksi aseksual,
sporangiospora diproduksi di dalam struktur berbentuk bola, yaitu sporangium.
Sporangium didukung oleh kolumela apophysate besar di atas tangkai yang
panjang, sporangiofor. Sporangiofor muncul di antara rizoid khas yang mirip akar.
Dalam reproduksi seksual, zigospora gelap diproduksi pada titik di mana dua
miselium yang kompatibel melebur. Setelah berkecambah, zigospora menghasilkan
koloni yang secara genetis berbeda dari induk-induknya. Klasifikasinya sebagai
berikut :
Rhyzopus sp, karena terlihat pada bagian sporangiosphorenya bercabang yang
merupakan salah satu perbedaan Rhyzopus sp dan Mucor sp.
Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan parasit yang
terspesialisasi pada hewan. Mereka ditemukan di berbagai substrat organik, termasuk
"buah dan sayuran matang",jeli, sirup, kulit, roti, kacang tanah, dan tembakau.
Beberapa spesies Rhizopus adalah agen oportunistik dari zigomikosis manusia (infeksi
jamur) dan bisa berakibat fatal. Infeksi Rhizopus juga bisa menjadi komplikasi
ketoasidosis diabetik. Genus yang tersebar luas ini mencakup setidaknya delapan
spesies.
Spesies Rhizopus tumbuh sebagai hifa berbentuk filamen dan bercabang yang
umumnya tidak memiliki dinding silang (yaitu koenositik). Mereka berkembang biak
dengan membentuk spora aseksual dan seksual. Dalam reproduksi aseksual,
sporangiospora diproduksi di dalam struktur berbentuk bola, yaitu sporangium.
Sporangium didukung oleh kolumela apophysate besar di atas tangkai yang
panjang, sporangiofor. Sporangiofor muncul di antara rizoid khas yang mirip akar.
Dalam reproduksi seksual, zigospora gelap diproduksi pada titik di mana dua
miselium yang kompatibel melebur. Setelah berkecambah, zigospora menghasilkan
koloni yang secara genetis berbeda dari induk-induknya.
Klasifikasinya sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Kelas : Mucoromycotina
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
J. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai