Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proteus mirabilis adalah bakteri gram negatif, fakultatif anaerob, berbentuk
batang, serta memiliki peritrichous flagela. Proteus mirabilis adalah bakteri yang
sering ditemukan di dalam tanah, air, dan flora normal pada saluran usus dari
beberapa mamalia. Proteus mirabilis mempunyai beberapa faktor virulensi, yaitu
fimbria atau pili, hemolisin, flagella, immunoglobulin A protease, deaminase serta
urease. Adapun lima fimbria pada Proteus mirabilis antara lain mannose resistant
Proteus (MRP), uroepithelial cell adhesin (UCA), P.mirabilis fimbriae (PMF),
ambient temperature fimbriae (ATF) dan P.mirabilis P-like pili (PMP). Secara klinis,
P. mirabilis paling dikenal karena kemampuannya untuk membentuk batu dalam
kandung kemih dan ginjal serta kemampuannya untuk membentuk biofilm kristal
pada permukaan luar dan dalam lumen berdiamnya kateter kemih. Bakteri ini dapat
menimbulkan komplikasi antara lain pyelonephritis akut dan kronik, cystitis,
pembentukan batu di ginjal dan vesika urinaria. Ketika ditumbuhkan pada media agar
keras, Proteus membentuk pola spektakuler cincin konsentris atau spiral,
berdiferensiasi menjadi sangat motil, hyperflagella, multinukleus.
ISK merupakan keadaan tumbuh dan berkembang biaknya kuman dalam
saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di vesika urinaria
dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. Hal ini lebih sering terjadi pada kucing
dan anjing betina, karena saluran kemih pendek dan otot sphincter lemah. Umumnya,
kucing lebih rentan terhadap ISK daripada anjing. Infeksi saluran kemih pada hewan
seperti kucing dan anjing terutama disebabkan oleh bakteri, Escherichia coli. Agen
penyebab lainnya adalah Proteus mirabilis, Pseudomonas, Enterococcus, dan
Klebsiella. Tumor kandung kemih, kanker kandung kemih dan kelainan pada saluran
kemih dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Batu ginjal menyebabkan
penyumbatan saluran kemih, yang menyebabkan infeksi. P.mirabilis menyebabkan
1

ISK yang terjadi pada pasien dengan abnormalitas fungsional atau anatomi saluran
urin dan pemakaian kateter. ISK pada kucing dan anjing dikaitkan dengan pakan.
Makanan hewan peliharaan kering mungkin terkontaminasi dengan bakteri, yang
dapat menyebabkan infeksi. Penyimpanan makanan tidak memadai dan praktek
pemberian makan yang tidak sehat dapat menyebabkan multiplikasi E. coli. Proteus
mirabilis merupakan salah satu penyebab terpenting ISK. ISK yang disebabkan oleh
bakteri ini bersifat persisten, sulit diterapi, dan dapat berakibat fatal. Diagnosis ISK
pada hewan didasarkan pada kultur urin bakteri, urinalisis termasuk penilaian
sedimentasi (jumlah sel darah merah dan sel darah putih) dan gejala klinis seperti
disuria, hematuria, dan pollakiuria.
Infeksi pada saluran kemih terjadi secara ascending. Mikroorganisme
Uropathogenic mencemari wilayah periuretra, masuk ke kandung kemih melalui
uretra, dan membentuk koloni awal. Bakteri ini memiliki adhesi spesifik dan motilitas
yang memungkinkan mereka untuk naik ke kandung kemih. Setelah pembentukan
kolonisasi awal, P. mirabilis naik ke ureter dan memulai interaksi dengan sel-sel
epitel dari pelvis ginjal, dan membentuk kolonisasi ginjal. Beberapa bakteri
menembus penghalang sel epitel tubular ginjal dan memasuki aliran darah. Proteus
mirabilis menghasilkan urease yang memecah urea menjadi ammonia dan
karbondioksida yang akan meningkatkan pH urin. pH yang meningkat maka
presipitasi komponen urin (Ca2+ dan Mg2+) menjadi lebih mudah sehingga
menimbulkan terbentuknya batu. Adanya batu baik di vesika urinaria dan ginjal
menyebabkan infeksi saluran kemih menjadi persisten dan rekuren. Selain itu dengan
adanya batu dan infeksi secara bersamaan akan mengakibatkan kerusakan ginjal, baik
akut maupun kronik pyelonephritis dan juga dapat menimbulkan bakteremia.
Disamping itu P.mirabilis dapat invasi ke sel epitel dan menetap di dalam sel epitel,
menyebabkan bakteri ini menjadi sulit diterapi dengan beberapa jenis antibiotika
seperti cotrimoksasol, amoksisilin-asam clavulonat, nitrofurantoin dan siprofloksasin.
Penelitian sudah dilakukan dengan menginokulasi P.mirabilis dari penderita ISK pada
ginjal tikus. Setelah 8 minggu terlihat patologis pada ginjal tikus. Gambar A (setelah
2

4 hari) menunjukkan tubulus melebar dan adanya heterogenus materi dalam lumen
tubulus, gambar B (setelah 1 minggu) tubulus mengalami nekrotik, gambar C (setelah
3 minggu) tubulus melebar dan interstisial, gambar D (setelah 5 minggu) epitel
squamosa mengalami metaplasia di dalam pelvis renalis dan nekrosis papiler ginjal
bersama dengan pelebaran tubulus, gambar E (setelah 6 minggu) dilatasi kistik dari
tubulus ginjal dengan diameter tubulus bervariasi dan nekrotik glomeruli, gambar F
(setelah 8 minggu) menunjukkan fibrosis interstisial, nekrotik glomeruli.
Peradangan diamati lebih parah di medula daripada di korteks. Daerah
kortikal menunjukkan fibrosis interstisial parah dan ditemukan dengan sejumlah besar
sel mononuklear yang menandai kerusakan tubular dan glomerulus. Peradangan
kortikal menunjukkan infeksi yang telah menyebar dari medulla. Kejadian
pielonefritis ditandai dengan hiperemis dan edema dari daerah meduler terkait dengan
infiltrasi dari sel-sel inflamasi. Perubahan patologis berlanjut sepanjang periode dan
berkembang menjadi pielonefritis kronis. Perubahan meliputi inflamasi interstisial,
yang melibatkan korteks dan medula. Inflamasi dikaitkan dengan infiltrasi sel
mononuklear dalam interstitium.

1.2 Rumusan Masalah


1.
Apa pengertian bakteri Proteus mirabilis ?
2.
Bagaimana klasifikasi bakteri Proteus mirabilis ?
3.
Bagaimana morfologi bakteri Proteus mirabilis ?
4.
Bagaimana karakteristik bakteri Proteus mirabilis ?
5.
Bagaimana siklus hidup bakteri Proteus mirabilis ?
6.
Bagaimana sifat biakan bakteri Proteus mirabilis ?
7.
Bagaimana pathogenesis bakteri Proteus mirabilis ?
8.
Bagaimana gejala yang ditimbulkan oleh bakteri Proteus mirabilis ?
9.
Bagaimana epidemiologi bakteri Proteus mirabilis ?
10.
Apa penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri Proteus mirabilis ?
11.
Bagaimana diagnosa laboratorium penyakit yang disebabkan bakteri
12.
13.
14.

Proteus mirabilis ?
Bagaimana penularan penyakit yang disebabkan bakteri Proteus mirabilis ?
Bagaimana penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri Proteus mirabilis?
Bagaimana pengobatan penyakit yang disebabkan bakteri Proteus mirabilis?
3

1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian Bakteri Proteus mirabilis.
2.
Untuk mengetahui Klasifikasi Bakteri Proteus mirabilis.
3.
Untuk mengetahui Morfologi Bakteri Proteus mirabilis.
4.
Untuk mengetahui Karakteristik Bakteri Proteus mirabilis.
5.
Untuk mengetahui Siklus Hidup Bakteri Proteus mirabilis.
6.
Untuk mengetahui sifat biakan bakteri Proteus mirabilis.
7.
Untuk mengetahui pathogenesis bakteri Proteus mirabilis.
8.
Untuk mengetahui yang ditimbulkan oleh bakteri Proteus mirabilis.
9.
Untuk mengetahui bakteri Proteus mirabilis.
10.
Untuk mengetahui penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri Proteus
11.

mirabilis.
Untuk mengetahui diagnosa laboratorium penyakit yang disebabkan bakteri

12.

Proteus mirabilis.
Untuk mengetahui penularan penyakit yang disebabkan bakteri Proteus

13.

mirabilis.
Untuk mengetahui penyebaran penyakit yang disebabkan bakteri Proteus

14.

mirabilis.
Untuk mengetahui penyakit yang disebabkan bakteri Proteus mirabilis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bakteri Proteus mirabilis
Proteus mirabilis adalah bakteri gram negatif, fakultatif anaerob, berbentuk
batang, serta memiliki peritrichous flagela. Proteus mirabilis ialah bakteri yang sering

ditemukan di dalam tanah, air, dan flora normal pada saluran usus dari beberapa
mamalia. Proteus mirabilis mempunyai beberapa faktor virulensi, yaitu fimbria atau
pili, hemolisin, flagella, immunoglobulin A protease, deaminase serta urease.

Gambar

Bakteri

Proteus

mirabilis

2.2 Klasifikasi Bakteri Proteus mirabilis


Domain

: Bakteri

Filum

: Proteobacteria

Kelas

: Gamma Proteobacteria

Ordo

: Enterobacteriales

Family

: Enterobacteriaceae

Genus

: Proteus

Spesies

: Proteus mirabilis

2.3 Morfologi Bakteri Proteus mirabilis

Morfologi Bakteri Proteus mirabilis


Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan sel
berbentuk seperti tongkat, panjang 1-3 m dan lebar 0,4-0,6 m, walaupun pendek
dan gemuk bentuknya kokus biasa. Dalam kultur muda yang mengerumun di media
padat, kebanyakan sel panjang, bengkok, dan seperti filamen, mencapai 10, 20,
bahkan sampai panjang 80 m. Dalam kultur dewasa, organisme ini tidak memiliki
pengaturan karakteristik : mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau
rantai pendek. Akan tetapi, dalam kultur muda yang mengerumun, sel-sel filamen
membentang dan diatur konsentris seperti isobar dalam diagram angin puyuh. Kecuali
untuk varian tidak berflagella dan flagella yang melumpuhkan, semua jenis dalam
kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik. Flagella tersebut terdapat dalam
banyak bentuk dibanding kebanyakan enterobakter lain, normal dan bentuk
bergelombang kadang-kadang ditemukan bersama dalam organisme sama dan bahkan
dalam flagellum yang sama. Bentuk flagellum juga dipengaruhi pH media.

2.4 Karakteristik Bakteri Proteus mirabilis

Proteus mirabilis dapat memanfaatkan urea dan sitrat . Hal ini dapat
menghasilkan hidrogen sulfida gas, dan bentuk film yang jelas pada media
pertumbuhan. Hal ini motil , memiliki peritrichous flagela , dan dikenal karena
kemampuannya dipenuhi nya. Hal ini umumnya ditemukan pada saluran pencernaan
manusia. mirabilis tidak patogen pada kelinci percobaan atau ayam. Yang perlu
diperhatikan adalah kemampuan spesies ini untuk menghambat pertumbuhan strain
tidak terkait mengakibatkan garis makroskopik terlihat dari pertumbuhan bakteri
berkurang di mana dua strain dipenuhi berpotongan.
2.5 Siklus Hidup Bakteri Proteus mirabilis
Proteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. Bakteri
ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini memasuki saluran
kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan
muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria dewasa lebih
beresiko terkena daripada wanita dewasa karena berhubungan pula dengan penyakit
prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses
manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman.

Gambar Siklus Hidup Proteus mirabilis

2.6 Sifat Biakan Bakteri Proteus mirabilis

Media Mac Conkay Agar (MCA)


Pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis pada media MCA memiliki cirriciri koloni sedang besar, tidak berwarna atau merah muda, non lactose
fermented, smooth, menjalar atau tidak, jika menjalar permukaan koloni
kasar (rought).

Media NA
Pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis yang baik pada media NA
memiliki cirri-ciri kolooni kecil, elevasi cembung, smooth, pinggiran rata,
dan berwarna putih keruh.
Media BAP (Blood Agar Plate)
Proteus mirabilis pada media selektif BAP memiliki cirri-ciri koloni
sedang, smooth, keeping, ada yang menjalar dan ada yang tidak menjalar,
bersifat anhaemolytis.

Gambar 4. Media Blood Agar Plate

Uji Biokimia
Pada ujia biokimia bakteri Proteus mirabilis mampu memecah urea
dengan cepat, mencairkan gelatin, glukosa dan sukrosa dipecah menjadi
asam dan gas, mannit dan laktosa tidak pecah.

Gambar 5. Uji Biokimia

No

Media / Test

Proteus mirabilis

Swarming

Positif (+)

H2S

Positif (+)

Indole

Negatif (-)

Urease

Positif (+)

Gelatinase

Positif (+)

Ornithin

Positif (+)

Citrate

Positif (+)/Negatif (-)

Fermentasi Maltosa

Negatif (-)

Fermentasi Mannitol

Negatif (-)

10

Fermentasi Adonitol

Negatif (-)

Tes Mikroorganisme Bakteri Proteus mirabilis


Indol
: Negatif (-)
Nitrat Reduktas
:Positif (+) / tidak ada gelembung gas yang

dihasilkan.
Metil merah
: Positif (+) dan Voges-proskauer : Negatif (-)
Katalase
: Positif (+) dan Sitokrom oksidase : Negatif(-)
Fenil alanin Deaminase : Positif (+)
Tryptophan
: Negatif (-)
Urea tes
: Positif (+)
Pati tes
: Negatif (-)
Hidrogen sulfida tes : Positif (+)

Sitrat agar-agar tes

: Positif (+)

2.7 Patogenesis Bakteri Proteus mirabilis


Proteus sp. termasuk kuman patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih
atau kelainan bernanah seperta abses, infeksi luka. Proteus sp. Ditemukan sebagai
penyebab diare pada anak anak dan menimbulkan infeksi pada manusia.
2.8 Gejala
Gejala uretritis tidak terlalu nampak, termasuk frekuensi kencing dan adanya
sel darah putih pada urin. Sistitis (infeksi berat) dapat dengan mudah diketahui dan
termasuk sakit punggung, nampak terkonsentrasi, urgensi, hematuria (adanya darah
merah pada urin), sakit akibat pembengkakan bagian paha atas. Pneumonia akibat
infeksi bakteri ini memiliki gejala demam, sakit pada dada, flu, sesak napas.
Prostatitis

dapat

diakibatkan

oleh

infeksi

bakteri

ini,

gejalanya

demam,

pembengkakan prostat.
Kebanyakan kasus infeksi Proteus mirabilis terjadi pada pasien di rumah
sakit. Infeksi ini biasanya terjadi karena peralatan media yang tidak steril, seperti
catheters, nebulizers (untuk inhalasi), dan sarung tangan untuk pemeriksaan luka.
2.9 Epidemiologi
Proteus mirabilis menyebabkan 90% dari infeksi Proteus. Sedangkan proteus
vulgaris dan Proteus penneri mudah diisolasi dari individu di fasilitas perawatan
jangka panjang dan rumah sakit dan dari pasien dengan penyakit yang mendasari atau
sistem kekebalan tubuh dikompromikan. Pasien dengan infeksi berulang, orang-orang
dengan kelainan struktural saluran kemih, mereka yang telah instrumentasi uretra,
dan mereka yang infeksi diperoleh di rumah sakit memiliki peningkatan frekuensi
infeksi yang disebabkan oleh Proteus dan organisme lain (misalnya, Klebsiella,
Enterobacter, Pseudomonas , enterococci, staphylococci)
2.10

Penyakit yang ditimbulkan Bakteri Proteus mirabilis


Bakteri ini mampu memproduksi enzim urease dalam jumlah besar. Enzim

urease yang menghidrolisis urea menjadi ammonia (NH 3) menyebabkan urin


10

bertambah basa. Jika tidak ditanggulangi, pertambahan kebasaan dapat memicu


pembentukan kristal sitruvit (magnesium amonium fosfat), kalsium karbonat, dan
atau apatit. Bakteri ini dapat ditemukan pada batu/kristal tersebut, bersembunyi dalam
kristal dan dapat kembali menginfeksi setelah pengobatan dengan antibiotik. Semakin
banyak batu/kristal terbentuk, pertumbuhan makin cepat dan dapat menyebabkan
gagal ginjal. Proteus mirabilis memproduksi endotoksin yang memudahkan induksi
ke sistem respon inflamasi dan membentuk hemolisin. Bakteri ini dapat pula
menyebabkan pneumonia dan juga prostatitis pada pria.

2.7 Gejala penyakit


yang3. ditimbulkan
Bakteri
Gambar
Bagian organ yang
seringProteus
terinfeksimirabilis
P.mirabilis
Bakteri ini mampu memproduksi enzim urease dalam jumlah besar. Enzim
urease yang menghidrolisis urea menjadi ammonia (NH 3) menyebabkan urin
bertambah basa. Jika tidak ditanggulangi, pertambahan kebasaan dapat memicu
pembentukan kristal sitruvit (magnesium amonium fosfat), kalsium karbonat, dan
atau apatit. Bakteri ini dapat ditemukan pada batu/kristal tersebut, bersembunyi dalam
kristal dan dapat kembali menginfeksi setelah pengobatan dengan antibiotik. Semakin
banyak batu/kristal terbentuk, pertumbuhan makin cepat dan dapat menyebabkan
gagal ginjal.
Proteus mirabilis memproduksi endotoksin yang memudahkan induksi ke
sistem respon inflamasi dan membentuk hemolisin. Bakteri ini dapat pula
menyebabkan pneumonia dan juga prostatitis pada pria. Gejala uretritis tidak terlalu
nampak, termasuk frekuensi kencing dan adanya sel darah putih pada urin. Sistitis

11

(infeksi berat) dapat dengan mudah diketahui dan termasuk sakit punggung, nampak
terkonsentrasi, urgensi, hematuria (adanya darah merah pada urin), sakit akibat
pembengkakan bagian paha atas. Pneumonia akibat infeksi bakteri ini memiliki gejala
demam, sakit pada dada, flu, sesak napas. Prostatitis dapat diakibatkan oleh infeksi
bakteri ini, gejalanya demam, pembengkakan prostat.
2.11

Diagnosa Laboratorium
Diagnosa laboratorium untuk bakeri Proteus mirabilis dilakukan dengan

pemeriksaan klinik. Bakteremia & sepsis - Enterobacteriaceae (yang Proteus adalah


anggota) dan Pseudomonas spesies adalah mikroorganisme yang paling sering
bertanggung jawab atas bakteremia gram-negatif. Kehadiran dari sindrom sepsis
berhubungan dengan ISK harus meningkatkan kemungkinan penyumbatan saluran
kemih. Hal ini benar terutama pasien yang tinggal di fasilitas perawatan jangka
panjang, yang memiliki kateter jangka panjang saluran kencing, atau yang memiliki
sejarah yang telah diketahui kelainan anatomis uretra.
ISK obstruksi - urease produksi menyebabkan pengendapan senyawa organik
dan anorganik, yang mengarah ke struvite pembentukan batu. Struvite batu terdiri
dari kombinasi magnesium amonium fosfat (struvite) dan kalsium karbonat-apatit.
Struvite pembentukan batu dapat dipertahankan hanya bila produksi amoniak
meningkat dan pH urin tinggi untuk mengurangi kelarutan fosfat. Kedua persyaratan
ini dapat terjadi hanya bila urin terinfeksi dengan organisme yang memproduksi
urease-seperti Proteus. Urease memetabolisme urea menjadi amonia dan karbon
dioksida: Urea 2NH3 + CO2. Amonia/amonium pasangan buffer memiliki pK dari
9,0, sehingga kombinasi air kencing yang sangat kaya alkali dalam amonia. Gejala
yang timbul struvite batu jarang terjadi. Lebih sering, perempuan hadir dengan ISK,
nyeri panggul, atau hematuria dan ditemukan untuk memiliki pH urin terus basa (>
7.0).
2.12

Penularan penyakit yang disebabkan Bakteri Proteus mirabilis

12

Infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh P. mirabilis juga seringkali


terjadi pada pria dan wanita yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
2.13

Penyebaran penyakit yang disebabkan Bakteri Proteus mirabilis


Kebanyakan kasus infeksi Proteus mirabilis terjadi pada pasien di rumah

sakit. Infeksi ini biasanya terjadi karena peralatan media yang tidak steril, seperti
catheters, nebulizers (untuk inhalasi), dan sarung tangan untuk pemeriksaan luka.
2.14

Pengobatan Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Proteus mirabilis


Infeksi Proteus mirabilis dapat diobati dengan sebagian besar jenis penisilin

atau sefalosporin kecuali untuk kasus tertentu. Tidak cocok bila digunakan
nitrofurantoin atau tetrasiklin karena dapat meningkatkan resistensi terhadap
ampisilin, trimetoprim, dan siprofloksin. Jika terbentuk batu/kristal, dokter bedah
harus menghilangkan blokade ini dahulu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

13

Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan :


1. Bakteri Proteus mirabilis termasuk bakteri gram negative,fakultatif, berbentuk
batang dan memiliki peritrichous flagella.
2. Secara klinis, P.mirabilis dikenal karena kemampuannya untuk membentuk
batu dalam kandung kemih dan ginjal serta kemampuannya untuk
emembentuk biofilm Kristal pada permukaan luar dan dalam lumen
berdiamnya kateter kemih.
3. Kebanyakan kasus infeksi Proteus mirabilis terjadi pada pasien di rumah
sakit. Infeksi ini biasanya terjadi karena peralatan media yang tidak steril,
seperti catheters, nebulizers (untuk inhalasi), dan sarung tangan untuk
pemeriksaan luka.
4. Pada media Mac Conkay Agar, Pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis pada
media MCA memiliki ciri-ciri koloni sedang besar, tidak berwarna atau merah
muda, non lactose fermented, smooth, menjalar atau tidak, jika menjalar
permukaan koloni kasar (rought).
5. Pada media NA, Pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis yang baik pada media
NA memiliki ciri-ciri kolooni kecil, elevasi cembung, smooth, pinggiran rata,
dan berwarna putih keruh.
6. Pada media BAP, Proteus mirabilis pada media selektif BAP memiliki ciri-ciri
koloni sedang, smooth, keeping, ada yang menjalar dan ada yang tidak
menjalar, bersifat anhaemolytis.
7. Pada uji biokimia, P.mirabilis

mampu memecah urea dengan cepat,

mencairkan gelatin, glukosa dan sukrosa dipecah menjadi asam dan gas,
manitol dan laktosa tidak pecah.
3.2 Saran
Tubuh manusia merupakan media pertumbuhan mikroorganisme seperti
bakteri yang paling baik karena hal tersebut, tubuh manusia menjadi sumber
penularan penyakit yang paling besar. Proteus mirabilis merupakan bakteri yang
sering ditemukan di dalam tanah, air, dan flora normal pada saluran usus dari
beberapa mamalia.
Pada proses identifikasi bakteri, frekuensi untuk terinfeksi dengan bakteri
sangat tinggi. Oleh karena itu, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,
14

handscond, dan jas laboratorium sangat dianjurkan. Oleh karena itu, sepatutnya kita
menjaga kebersihan dan kesehatan diri kita dan lingkungan. Dengan melakukan halhal tersebut, frekuensi terserang penyakit bisa ditanggulangi.

DAFTAR PUSTAKA
http:// en.wikipedia.org/wiki/Proteus_mirabilis
http://www.bact.wisc.edu/Microtextbook/index.php?
name=Section&req=viewarticle&artid=254&page=1
http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/Proteus/Proteus.html
http://www.ra.com/images/explain_proteus.jpg
http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/Proteus/99687A.jpg
http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/Proteus/sha5.jpg
http://www.idmedis.com/2015/10/makalah-infeksi-saluran-kemih-isk.html

15

16

Anda mungkin juga menyukai