Anda di halaman 1dari 19

Nematoda Usus

Ascaris lumbricoides
Kelompok 1 :

• Ayu Gustina
• Nuriatul Fadhilah
• Wanda Nur Sakinah
• Windy Ajeng Cahyani
HELMINTOLOGI

• Kata helminth berasal dari bahasa Yunani yang


berarti cacing.
• Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang semua jenis cacing kelas nematoda,
trematoda, dan cestoda.
Soil Transmitted Ascaris lumbricoides,
Helmints trichuris trichiura
N. Usus
Non-Soil
Nematoda Transmitted
N. Darah dan Helmints
Jaringan
Definisi

 Cacing Ascaris lumbricoides merupakan golongan nematoda


usus. Nematoda berasal dari kata nematos yang berarti benang
dan oidos yang berarti bentuk, sehingga cacing ini sering
disebut cacing gilik ataupun cacing gelang.
 Manusia merupakan hospes untuk beberapa nematoda usus.
TAHAPAN STADIUM
TELUR
Ascaris lumbriciodes

Tahapan stadium telur Ascaris lumbriciodes, ada 4


yaitu :
1.Fertil
2.Infertil
3.Berembrio
4.decorticated
Morfologi
Ciri-ciri telur Ascaris lumbricoides fertil :

• berbentuk oval
(sumber : www.cdc.gov)
• panjang 45 – 75 μm
• lebar 35 – 50 μm
• dinding 3 lapis : lapisan luar yang tebal berkelok-kelok
(lapisan albumin), lapisan kedua dan ketiga relatif halus
(lapisan hialin dan vitelin)
• telur berisi embrio
• berwarna kuning kecoklatan
Ciri-ciri telur Ascaris lumbricoides infertil :
• bentuk oval memanjang
(kedua ujungnya agak datar)
• panjang 88 – 94 μm
(sumber : www.cdc.gov)
• lebar 40 – 45 μm
• dinding 2 lapis : lapisan luar yang tebal
berkelok-kelok sangat kasar / tidak teratur
(lapisan albumin), lapisan kedua relatif halus
(lapisan hialin)
• telur berwarna granula refraktil
• berwarna kuning kecoklatan
Ciri-ciri telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides) berembrio :
 1. Didalam telur berisi embrio/larva
 2. Embrio bersifat infektif
 3. Bentuk kira-kira 2-3 minggu ditanah
Ciri-ciri telur cacing gelang decorticated :
 1. Telur dibuahi
 2. Kehilangan lapisan albuminoid
 3. Dinding tebal mulus
Ciri-ciri cacing dewasa :
• berbentuk silindris ujung anterior tumpul
• ujung posterior runcing
• ujung anterior terdapat 3 buah bibir
• pada tiap-tiap sisi terdapat garis-garis longitudinal disebut lateral
lines
• mempunyai cuticula yang bergaris-garis melintang menyelubungi
tubuhnya (transversal lines)
• ukuran cacing betina : panjang tubuh 20 – 40 cm dan diameter 0,3 –
0,6 cm
• ukuran cacing jantan : panjang tubuh 15 – 30 cm dan diameter 0,2 –
0,5 cm
• bagian posterior cacing betina lurus s
• bagian posterior cacing jantan melengkung ke ventral dengan
sepasang spicula
https://www.gurupendidikan.co.id/makalah-nemathelminthes/
DIAGNOSA LABORATORIUM
Secara garis besar Ascariasis dapat ditegakkan berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
1. Ditemukannya telur A. lumbricoides fertilized, unfertilized,
maupun dekortikasi di dalam tinja seseorang.
2. Ditemukannya larva A. lumbricoides di dalam sputum
seseorang.
3. Ditemukannya cacing dewasa keluar melalui anus ataupun
bersama dengan muntahan
(Gillespie dkk, 2001; Rampengan, 2008).
Syarat pengumpulan feces
a. Tempat harus bersih, kedap, bebas dari urine,
diperiksa 30 – 40 menit sejak dikeluarkan. Bila
pemeriksaan ditunda simpan pada almari es.
b. Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan
Minyak dalam 5 hari sebelum pemeriksaan.
c. Diambil dari bagian yang paling mungkin memberi
kelainan.

Note :
Feses yang diambil biasanya yang di bagian
berlendir karena di duga mengandung telur
cacing
Prosedur pengambilan feses pada dewasa :
1. Jelaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan
2. Menyiapkan alat yang diperlukan
3. Meminta ibu untuk defekasi di pispot, hindari kontak dengan
urin
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
5. Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam
wadah specimen kemudian tutup dan bungkus
6. Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan
adanya parasit pada sampel
7. Buang alat dengan benar
8. Cuci tangan
9. Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke labolatorium
10.Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
Prosedur pengambilan feses pada bayi :
1. Jelaskan prosedur pada ibu bayi dan meminta persetujuan
tindakan yang akan dilakukan pada bayinya
2. Menyiapkan alat yang diperlukan
3. Memantau feses yang dikeluarkan oleh bayi di popoknya,
hindari kontak dengan urine
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
5. Dengan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam
wadah specimen kemudian tutup dan bungkus
6. Observasi warna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan
adanya parasit pada sampel
7. Buang alat dengan benar
8. Cuci tangan
9. Beri label pada wadah specimen dan kirimkan ke
labolatorium
10. Lakukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
Prosedur pengambilan feses pada dewasa dalam keadaan tidak
mampu defekasi sendiri:
1. Mendekatkan alat
2. Jelaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan
3. Mencuci tangan
4. Memasang perlak pengalas dan sampiran
5. Melepas pakaian bawah pasien
6. Mengatur posisi dorsal recumbent
7. Memakan hand scoon
8. Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan arah keatas
kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja
9. Setelah dapat , dikeluarkan perlahan – lahan lalu dimasukkan ke dalam
tempatnya.
10. Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue.
11. Melepas hand scoon
12. Merapikan pasien
13. Mencuci tangan
METODE PEMERIKSAAN
PENYAKIT DAN CARA PENULARANNYA
 Ascariasis atau disebut  Cara penularan Ascariasis
penyakit kecacingan adalah terjadi melalui beberapa jalan
penyakit yang disebabkan yakni telur infektif
oleh cacing Ascaris A.lumbricoides yang masuk
lumbricoides ke dalam mulut bersamaan
dengan makanan dan
minuman yang
• Penyakit kecacingan ini dapat
terkontaminasi.
mengakibatkan menurunnya
kondisi kesehatan, gizi,
kecerdasan dan produktifitas
penderita (KEPMENKES RI
No.424/2006).
SIKLUS HIDUP

Telur matang ( isi larva ) tertelan > menetas di usus halus > larva menembus dinding usus halus .
Pembuluh darah > jantung > paru > menembus dinding pembuluh darah > alveolus > trakea >
faring > rasa gatal pada faring > tertelan > masuk osofagus > usus halus menjadi dewasa .

Anda mungkin juga menyukai