A. Data Pengamatan
B. Pembahasan
Cara Kerja
Penambahan antibiotik pada media dilakukan setelah proses sterilisasi oleh karena
itu, penuangan antibiotik harus dilakukan dengan cara aseptis atau dekat dengan
api spiritus agar tidak ada kontaminan yang masuk. Antibiotik yang biasa
digunakan adalah kloramfenikol namun penggunaan antibiotik dapat
menggunakan antibiotik apa saja karena fungsi antibiotik pada media ini adalah
untuk mencegah bakteri tumbuh pada media karena media SDA berfungsi untuk
menumbuhkan jamur. Apabila bakteri tumbuh pada media akan mengganggu
pengamatan pada media ( Anggraeny, 2009).
Jamur tempe
Pada praktikum, didapatkan jamur tempe dengan warna putih dan memiliki
miselium yang padat.
Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rhizopus dan Famili
Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat
dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium yang tidak
bersekat merupakan cirri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe ini terdiri
dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut stolon jamur,
sporongiophore, sporangium dan spora yang menjadi orga perkembang
biakannya. Jamur yang berperanan dalam proses fermentasi tersebut
adalah Rhizopus oligosporus. R. oligosporus mempunyai koloni abu-abu
kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih. Sporangiofor tunggal atau dalam
kelompok dengan dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang lebih dari
1000 mm dan diameter 10-18 mm. Sporangia globosa yang pada saat masak
berwarna hitam kecoklatan, dengan diameter 100-180 mm. (Kasmidjo,1990)
Jamur Cabai
Pada praktikum dengan sampel cabai yang berjamur menunjukkan hasil positif.
Koloni jamur tersebut memiliki warna putih kekuningan.
jamur yang menyebabkan pembusukan buah pada cabai adalah Colletotrichum
capsici, sedangkan gejala layu disebabkan oleh Fusarium oxysporum, Fusarium
sp. Yang merupakan penghasil mikotoksin. (Wiratama 2013)
Jamur Roti
Pada sampel roti yang digunakan dalam praktikum, ditemukan jamur roti yang
mempunyai warna kuning kehijauan.
Menurut Koswara (2009), salah satu jenis jamur yang sering ditemukan dalam roti
adalah Aspergillus sp. Warna koloni dari jamur tersebut adalah putih, kuning,
coklat kekuningan, coklat atau hitam, dan hijau. Warna koloni secara keseluruhan
merupakan warna dari konidianya. Sebagian jamur bersifat parasit, artinya
merugikan inang tempat tumbuhnya, sedangkan jenis lain hidup pada bahan
organik yang sudah mati.Kebanyakan jamur cenderung fleksibel tentang pilihan
makanan mereka. Jamur dapat memakan berbagai molekul organik, sehingga
fleksibilitas ini memungkinkannya tumbuh hampir dimana saja.Jika roti lembab
disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak
jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan
membentuk massa yang bercabang, berwarna perak dengan hifa tidak bersekat.
Dalam beberapa hari, miselium akan menutupi permukaan roti dari rhizoidnya
menembus kedalam roti.(Hadiotomo,1993)
Jamur Lengkuas