Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Praktikum

Mengamati struktur jamur tempe (Rhyzopus orizae) dan jamur roti


(Rhyzopus stonifer)

Disusun oleh:

Kelompok 5

CINDY QOTHERANI

INDAH OKTAVIANI

MUSTAFA MIKO KAMAL

WIDIA LUSI

YOLANDA FITRI

KELAS XMIPA1

SMA N 1 TALAMAU

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur atau Fungi merupakan organisme eukariotik dan pada umumnya

jamur memiliki sel banyak (multiseluler), tetapi ada pula yang bersel
tunggal (uniseluler). Jamur tidak memiliki klorofil, sehinggga tidak dapat
membuat makanannya sendiri, untuk mendapat makanan jamur
bergantung pada organisme lain dengan cara menyekresikan enzim yang
menguraikan makanan menjadi molekul sederhana sehingga dapat di
serap oleh sel-sel jamur. Sebagian besar anggota kingdom Fungi hidup
secara saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari makhluk hidup yang
telah mati atau bahan organik yang membusuk. Namun ada juga jamur
yang mendapatkan nutrisi dari organisme yang masih hidup dan
merupakan parasit penyebab penyakit.

Jamur ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat


merugikan. Jamur yang merugikan adalah jamur yang menguraikan
makanan sehingga membusuk, namun denan sifat pengurai tersebut jamur
dapat membuat bahan organik terurai dan tidak memenuhi alam kita
dengan smpah organik. Oleh karena itu dengan mempelajari bagian-
bagian jamur yang ada pada makanan seperti tempe dan roti akan sanngat
membuat kita agar dapat memanfaatkan jamur tersebut lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik benang merah

Yang menjadi permasalahan pokok, yaitu:

1. Bagaimanakah struktur tubuh jamur yang ada pada tempe?


2. Bagaimanakah struktur tubuh jamur yang ada pada roti?
 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat dipaparkan tujuan dari

pewarnaan gram positif dan gram negatif, yaitu:

1. Untuk struktur tubuh jamur yang ada pada tempe


2. Untuk struktur tubuh jamur yang ada pada roti

 Manfaat Penelitian
Berdasarkan penilitian diatas dapat di paparkan manfaat dari

penelitian gram positif dan negatif, yaitu:

1. Dapat mengetahui struktur tubuh jamur yang ada pada tempe


2. Dapat mengetahui struktur tubuh jamur yang ada pada roti

 Metode Penelitian
i. Observasi
ii. Eksperimen atau penelitian
iii. Study literatur

 Hipotesis Penelitian
Sebelum melakukan penelitian atau eksperimen, peneliti
memiliki dugaan awal (hipotesis) bahwa jamur yang ada pada
tempe dan roti memiliki strutur sama dan sederhana yang terdiri
dari hifa dan memiliki kotak spora.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Jamur
Jamur merupakan organisme eukariotik dan hampir semua bersel

banyak. Sel-sel jamur tidak memiliki pigmen fotosinetik sehingga


heterotrof. Jamur berifat talu yaitu tidak memiliki akar, batang, daun sejati.
Tubuh jamur terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa yang
bercabang-cabang akan membentuk miselium. Hifa yang tidak bersekat
menyebabkan inti sel menyebar di protoplasma (hifa koenositik). Jamur
memiliki dinding sel yang terdiri dari zat kitin. Habitat jamur adalah di
tempat yang lembab yang memiliki zat organik dan kurang cahaya. Mereka
bersifat Saprofitmaupun parasit dan mrnyimpan cadangan makanan dalam
bentuk glikogen dan lemak. Kingdom fungi dibagi menjadi empat divisio
yaitu, Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

 Zygomycota
-Hidup di daratan dan umumnya parasit

-Dinding sel tersusun dsri zat kitin

-Contoh: -Rhizopus oryzae

-Mucor mucedo

 Ascomycota

-Didalam hifa terdapat inti sel yang banyak


-askospora sebagai spora seksual dibentuk dalam askus.
Sebelum askospora terbentu didahului oleh kopulasi
plasmogami dan pembelahan dari zigot ini

-Contoh: -Neurospora

-Saccarharomyces

 Basidiomycota

-Hidup saprofit atau parasit terutama pada tumbuhan

-Tubuh buah seperti payung

-Contoh: -Volvariella velvaceae

 Deuteromycota

-Jamur tidak sempurna (fungi imperfecty) karena belum


diketahu cara pembiakan generatif

-Contoh: -Epidermophyton

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 30 januari 2019 di


Laboratorium Kimia dan biologi SMA Negri 1 Talamau.

B. Metode dan rancangan penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode


kuantitatif, observasi dan studi lapang.

C. Alat dan bahan


 Alat(Mengidentifikasi jamur tempe)
1. Mikroskop
2. Kaca Benda
3. Jarum/ tusuk gigi
4. Pipet dan Air
 Bahan mengidentifikasi jamur pada pada roti dan
tempe
1. Tempe dengan jamur yang sudah menghitam
2. Roti yang sudah di tumbuhi jamur

D. Cara kerja
 Mengidentifikasi jamur tempe
1. Ambil jamur pada tempe yang belum menghitam dengan
jarum/ tusuk gigi
2. Letakkan jamur diatas kaca objek, lalu beri setetes air,
dan tutup dengan kaca penutup.
3. Gunakan lensa dari perbesaran lemah hingga perbesaran
kuat. Kemudian gambar hasil penelitian dengan jujur.
4. Selanjutnya tentukan bagian seperti sporangifor, spora,
stolon, dll, pada gambar hasil pengamatan

 Mengidentifikasi jamur roti


1. Ambil jamur yang ada pada roti dengan jarum/ tusuk gigi
2. Letakkan jamur roti diatas kaca objek, lalu beri setetes
air, dan tutup dengan kaca penutup.
3. Gunakan lensa dari perbesaran lemah hingga perbesaran
kuat. Kemudian gambar hasil penelitian dengan jujur.
4. Selanjutnya tentukan bagian seperti sporangifor, spora,
stolon, dll, pada gambar hasil pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Mengidentifikasi jamur pada tempe dan roti


 Gambar
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari laporan dapat disimpulkan bahwa :
1. Jamur hidup di tempat yang lembab
2. Jamur tersusun atas hifa-hifa yang menjadi miselium
3. Jamur memiliki bentuk yang bermacam-macam contoh: oval,
bulat, pipih, bercak-bercak,dll
B. Saran
Setelah dilakukan penelitian diharapkan :
1. Diharapkan pembaca mengerti tentang berbagai bentuk dan
jenis jamur
2. Pembaca dapat mengerti dan memahami cara kerja dalam
praktikum ini.

Anda mungkin juga menyukai