PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Materi Praktikum
1. Materi : Pemeriksaan Kapang dan Khamir pada Makanan dan Minuman
2. Pertemuan : 9
3. Tujuan : Mengetahui adanya kapang dan khamir pada makanan dan minuman
B. Dasar Teori
Fungi atau fungus berasal dari tulisan horaitus dan pilinus. Kata ini berasal dari bahasa
yunani (spongos) yang mengacu pada struktur makroskopis dan morfologi jamur dan
kapang.
Funngi adalah nama regnum dari sekelompok besar mahluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-
selnya. Kalangan ilmuan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi
fungi. Fungi dapat memperbanyak diri secara seksual atau aseksual. Secara seksual
dengan cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot, zigot tumbuh
menjadi tubuh buah. Secara aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau
fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam
sporangium tedapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah rhizopus, seperti
bahan yang akan di amati praktikan. Dan yang membentuk tunas adalah sacharomyces.
Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Ciri-ciri umum fungi :
Sebagian jamur tumbuh sebagai hifa, struktur yang berbentuk silindris seperti
benang, berdiameter 2-10μm dan panjang beberapa sentimeter.
Hifa baru biasanya muncul di sepanjang hifa stolon atau disebut sebagai
percabangan. Proses pertumbuhan hifa pada fungi mengacu pada perkembangan
miselium. Atau jaringan hifa yang saling berhubungan.
Hifa berupa septat dan senositik.
Fungi secara umum dianggap sebagai organisme heterotrof, organisme yang hanya
mengandalkan karbon yang difiksasi organisme lain untuk hidup. Fungi telah
mengevolusikan metabolisme tingkat tinggi yang memungkinkan fungi untuk
pertumbuhan termasuk senyawa sederhana seperti nitrat, ammonia, asetat atau etanol.
Meskipun seringkali tidak mencolok, fungi hidup di setiap lingkungan di bumi dan
memainkan peran yang sangat penting pada sebagian besar ekosistem. Fungi bersama
bakteri berperan bagi proses penguraian bahan organic dari berbagai subrat di muka
bumi. Macam-macam fungi termasuknya ada kapang dan juga khamir.
Kapang merupakan jenis jamur Multiseluler yang bersifat aktif karena
merupakan organisme saprofit dan mampu memecah bahan – bahan organic kompleks
menjadi bahan yang lebih sederhana. Di bawah mikroskop dapat dilihat bahwa
kapang terdiri dari benang yang disebut hifa, kumpulan hifa ini dikenal sebagai
miselium. Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora
kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora asesksual. Spora asesksual
dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora
seksual. Spora seksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1 – 10 µm) dan ringan,
sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara.
Khamir merupakan jenis jamur Uniseluler. Istilah khamir umumnya
digunakan untuk bentuk – bentuk yang menyerupai jamur dari kelompok Asomycetes
yang tidak berfilamen tetapi uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid. Bentuk khamir
dapat sperikal sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga
bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuol air,
globula lemah dan granula. Kebanyakan khamir melakukan reproduksi secara
aseksual melalui pembentukan tunas secara multilateral ataupun polar. Reproduksi
secara aseksual menghasilkan askospora melalui konjugasi dua sel atau konjugasi dua
askospora yang menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah spora dalam askus bervariasi
tergantung macam khamirnya.
C. Prosedur Kerja
1. Alat
a. Cawan petri
b. Jarum inokulum
c. Mikroskop
d. Object glass
e. Deck glass
f. Pipet tetes
2. Bahan
a. Biakan bakteri
b. NaCl Fisiologi
c. Jamur tempe
3. Cara Kerja
a. Pengamatan morfologi bakteri
1. Siapkan cawan petri yang sudah ditumbuhi mikroba
2. Amati ciri – ciri morfologi bakteri yang tumbuh pada media yang telah
disiapkan pada cawan petri tersebut
3. Setelah diamati, silahkan tuliskan ciri – ciri morfologi bakteri pada laporan
hasil
4. Dokumentasikan morfologi bakteri yang anda amati dengan melampirkan
foto atau gambar pada laporan hasil
D. Hasil
F. Kesimpulan
Dalam praktikum pengamatan morfologi mikroorganisme dapat disimpulkan bahwa
bakteri merupakan mikrooranaisme makroskopis yang dapat dilihat dengan mata
telanjang denagn melihat cirinya yaitu menkilap dan berlendir, serta dapat dihitung
dengan menggunakan system pembagian pada cawan petri
G. Saran
Saran yang saya ingin sampaikan adalah agar semua pelaksana praktikum baik
dari dosen maupun asisten dosen agar tepat waktu menjalankan praktikum serta
diperlukan persiapan yang baik supaya mahasiswa yang telah datang tidak menunggu
lama unutuk melakukan praktikum karena kendala persiapan.
Purwokerto, 10 April 2020
Mengetahui / Setuju
Dosen Praktikan