PETUNJUK
BELAJAR
Kompetensi
Dasar
3.7. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri,
cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
4.6. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam dan lingkungan
dalam bentuk laporan tertulis.
Indikator Pembelajaran
3.7.1. Menjelaskan ciri-ciri umum divisio dalam kingdom fungi.
3.7.2. Menjelaskan dasar pengelompokkan fungi.
3.7.3. Menggambarkan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
3.7.4. Mengklasifikasikan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
4.6.1. Membuat laporan tentang pengklasifikasian jamur berdasarkan hasil
pengamatan.
4.8.2. Membuat laporan hasil analisis tentang peranan jamur dalam kehidupan.
Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.
2. Siswa dapat menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
3. Siswa dapat menggambarkan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
4. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
RANGKUMAN MATERI
Umumnya jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga
yang bersel tunggal (uniseluler), contohnya jamur ragi tape (Saccharomyces sp). Tubuh jamur
bersel banyak terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa jamur
membentuk anyaman yang disebut miselium. Hifa merupakan struktur menyerupai benang
yang terdiri atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa. Pada beberapa
jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau
pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir ke suatu sel ke sel lainnya. Sel
jamur mengandung organel eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel
(nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat sehingga disebut
asepta. Oleh karena itu tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta merupakan massa sitoplasma
yang panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nukleus disebut hifa senositik. Jumlah
inti sel yang banyak merupakan hasil pembelahan inti sel yang berulang-ulang tanpa disertai
pembelahan sitoplasma. Sedangkan yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut sebagai
jamur monositik (monocytic).
Jamur yang hidup parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi
menjadi haustorium. Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan
berfungsi untuk menyerap sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang
berdeferensiasi dan termodifikasi membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora.
Miselium yang menghasilkan spora disebut miselium generative.
Gambar 6.3 Struktur (a) hifa bersepta Gambar 6.2 Haustorium jamur
(b) hifa tidak bersepta menembus daun
C. Reproduksi Jamur
Reproduksi jamur dapat terjadi secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual).
1. Reproduksi Secara Vegetatif
Reproduksi secara vegetatif pada jamur bersel satu dilakukan dengan cara
pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Sementara reproduksi vegetatif
pada jamur multiseluler dilakukan dengan cara
- Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur
baru.
- Pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau
konidiospora.
Gambar 6.3. Proses pemutusan benang hifa tumbuh menjadi jamur baru
Sumber :
Gambar 6.4 Reproduksi secara aseksual dan seksual pada jamur multiseluler
Sumber: https://www.biologijk.com/2018/02/siklus-hidup-jamur.html
D. Klasifikasi Jamur
Para ahli biologi memperkirakan di seluruh dunia terdapat sekitar 1,5 juta spesies
jamur. Diantaranya baru sekitar 100.000 spesies jamur yang telah diketahui. Secara
filogenetik jamur digolongkan ke dalam 4 divisi, yaitu Chytridiomycota, Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota.
1. Chytridiomycota
Divisi Chytridiomycota sering dianggap sebagai bentuk peralihan antara divisi protista
dengan divisi jamur. Akan tetapi, para ahli sistematika molekuler yang membandingkan
urutan protein dan urutan asam nukleat divisio ini dengan jamur, telah menemukan bukti
bahwa chytridiomycota termasuk golongan jamur. Sebagian besar chytridiomycota
merupakan organisme akuatik, beberapa diantaranya bersifat saprofitik dan parasit pada
invertebrata akuatik. Ciri utama divisio ini adalah nutrisi yang absorbtif dan dinding selnya
tersusun atas senyawa chitin, memiliki hifa senositik dan bereproduksi dengan membentuk
zoospora berflagel. Contohnya Chytridium.
2. Zygomycota
Sekitar 600 spesies jamur telah diidentifikasi masuk ke dalam divisio zygomycota.
Sebagian besar mereka merupakan organisme darat yang hidup di tanah atau pada tumbuhan
dan hewan yang membusuk. Ada diantaranya yang membentuk mikoriza, yaitu asosiasi saling
menguntungkan antara jamur-jamur dari divisio ini dengan tumbuhan tinggi.
Tubuh zygomycota tersusun atas hifa senositik. Septa hanya ditemukan pada hifa
bagian tubuh yang membentuk alat reproduksi saja. Reproduksi seksualnya melalui peleburan
gamet yang membentuk zigospora. Contoh yang paling mudah didapat dari anggota divisio ini
adalah Rhizopus stoloniferus (Gambar 6.3).
Jamur ini hidup sebagai pengurai sisa organik atau parasit pada tanaman ubi jalar. Ada
pula yang dapat menyebabkan kerusakan pada bahan makanan seperti roti, nasi, wortel,
jambu dan lain-lain. Meskipun demikian ada yang dapat dimanfaatkan dalam proses
fermentasi bahan makanan (dalam pembuatan tempe) dan asam-asam organik yang berguna
bagi kita.
Rhizopus stoloniferus dapat berkembang biak secara aseksual. Prosesnya dimulai
dengan spora yang berkecambah tumbuh menjadi hifa senositik yang bercabang-cabang, lalu
pada empat hifa tertentu akan tumbuh sporangium yang disangga oleh sporangiofor. Di dalam
sporangium terbentuk spora aseksual dalam jumlah besar. Kumpulan sporangiofor ditunjang
oleh rizoid yang menyerap makanan dan air dari substratnya. Hifa di antara dua kumpulan
sporangiofor yang dinamakan stolon (gambar 6.3). Dinding sporangium yang sangat rapuh
luluh ketika spora menjadi matang. Setelah sporangium pecah, spora akan bertebaran dibawa
angin. Di tempat yang sesuai, spora tersebut akan berkecambah.
Contoh lain zygomycotina adalah Mucor mucedo. Ia hidup saprofit misalnya pada roti
atau kotoran hewan. Jamur ini mempunyai keturunan diploid yang lebih singkat dari Rhizopus
pylobolus yang sering ditemukan tumbuh pada kotoran kuda mempunyai sporangium yang
dapat menunjukkan gerak fototropi, yaitu gerak tumbuh membengkoknya sporangium ke arah
datangnya cahaya.
3. Ascomycota
Lebih dari 600.000 spesies ascomycota telah dideskripsikan. Tubuh jamur ini tersusun
atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup pada habitat
air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang
hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (lumut kerak).
Ciri khas ascomycota adalah cara perkembangbiakan seksualnya dengan membentuk
askospora. Sedangkan, reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk konidium. Konidium
ini dapat berupa kumpulan spora tunggal atau berantai. Konidium merupakan hifa khusus
yang terdapat pada bagian ujung hifa penyokong yang disebut konidiofor
diantara Ascomycota ada yang bersel tunggal, bersel banyak membentuk miselium dan ada
pula yang membentuk tubuh buah. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut
a. Bersel satu
- Saccharomyces cerevisiae, dikenal sebagai ragi atau yeast.
4. Basidiomycota
Nama Basidiomycota berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam
daur hidup Basidiomycota yang berbentuk seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan
saproba yang penting. Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan
berbagai bagian tumbuhan yang lain.
Sekitar 25.000 spesies dari divisio ini telah di identifikasi. Ciri umum jamur ini adalah
hifa bersepta, fase seksualnya dengan pembentukan basidiospora yang terbentuk pada
basidium yang berbentuk gada, membentuk tubuh buah (basidiokarp) seperti payung yang
terdiri atas batang dan tudung. Di bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran, tempat
terbentuknya basidium. Semua anggota divisio Basidiomycota beradaptasi pada kehidupan di
darat sebagai saproba, parasit pada organisme lain dan mikorhiza.
Fase aseksual Basidiomycota ditandai dengan pembentukan konidium, sedangkan fase
seksualnya ditandai dengan membentuk basidiospora. Spora pada konidium maupun
basidiospora pada kondisi yang sesuai tumbuh membentuk hifa bersekat melintang yang
berinti satu (monokariotik). Selanjutnya, hifa akan tumbuh membentuk miselium.
Tahap Search
Petunjuk :
Amatilah beberapa gambar dibawah ini, kemudian carilah solusi
untuk setiap permasalahan yang dituangkan dalam bentuk soal di
D E F
G H I
Tahap Solve
Petunjuk :
Tuliskanlah dugaan/ hipotesis/prediksi jawaban
soal permasalahan yang ada pada tahap search!
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Tahap Create
Petunjuk :
Untuk membuktikan dugaan/
hipotesis/prediksi jawaban soal permasalahan pada tahap solve,
mari kita lakukan praktikum berikut ini (gunakanlah buku
panduan yang berhubungan dengan materi Fungi/Jamur untuk
membantu kamu dalam menentukan hasil praktikum) :
1. Tujuan
1) Membedakan kingdom fungi (Jamur) dan kingdom plantae
(tumbuhan)
2) Mengelompokkan beberapa jenis jamur berdasarkan ciri-
cirinya
Bahan :
1. Jamur tiram
2. Jamur kancing
3. Jamur kayu
4. Tempe
5. Roti berjamur
6. Lumut daun
7. Lumut hati
8. Air kolam
3. Prosedur kerja
1. Amatilah jamur tiram, jamur kancing, lumut hati dan lumut
daun kemudian tuliskan ciri-cirinya mulai dari bentuknya,
bagian tubuhnya, dan warnanya.
2. Ambillah sedikit lembaran putih yang terdapat pada tempe
menggunakan jarum, kemudian letakkan di atas object glass
kemudian amatilah di bawah mikroskop.
3. Gambarkanlah hasil pengamatanmu
4. Ambillah sedikit jamur yang terdapat pada roti berjamur
menggunakan jarum, kemudian letakkan di atas object glass
kemudian amatilah di bawah mikroskop
5. Gambarkanlah hasil pengamatanmu
6. Ambillah setetes air kolam menggunakan pipet tetes
kemudian letakkan di object glass, kemudian amatilah di
bawah mikroskop
7. Amatilah warna alga yang ditemukan di air kolam kemudian
gambarkanlah hasil pengamatanmu.
4. Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1.
Jamur Tiram
2.
Jamur Kancing
3.
Jamur Kayu
4.
6.
Lumut Daun
7.
Lumut Hati
8.
Air Kolam
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Jawaban :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Tahap Create
Presentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas menggunakan
power point meliputi judul, soal masalah, penyelesaian yang
mencakup perbedaan alga, tumbuhan dan fungi, klasifikasi fungi
dan manfaat fungi dalam kehidupan.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan hasil kegiatan yang telah kamu lakukan !
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA