Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A .Latar belakang

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar mahluk hidup


eukariotik heterotrof yang mencerna makananya di luar tubuh lalu menyerap
molekul nutrisikedalam sel-selnya .Fungi memiliki bermacam-macam bentuk.
Awamnya mengenal sebagian besar anggota fungi sebagai jamur,kapang,khamir
atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang
tampak, bukan spesiesnya sendiri .kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama
sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi
memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.Perbanyak seksual dengan cara
dua hifa jamur berbeda melebur lalu membentuk zigt lalu zigot tumbuh menjadi
dua buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk
spora ,bertunas atau fragementasi hifa.Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora.Contohnya jamur yang
membentuk spora adalah Rhizopus . Contohnya jamur yang membentuk tunas
adalah saccharomyces .Hifa jamur dapat terputus dan setiap fragmen dapat
tumbuh menjadi tubuh buah menurut (Niskon, 2016 ).
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun,berbeda dengan organism
lainya,jamur tidak memangsa dan mencerna makanan .Untuk memperoleh
makanan jamur menyerap zat organic dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya,kemudian menyimpanya dalam bentuk glikogen .Oleh karena jamur
merupakan makanan jamur bergantung pada subtract yang menyediakan
karbonhidrat,protein,vitamin, dan senyawa kimia lainya .Semua zat itu diperoleh
dari lingkunganya.Sebagai mahluk hetrotrof,jamur dapat bersifat parasit
obligat,parasit fakultatif,atau saprofit.

1
B .Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengenrtian jamur ?
2. Memahami ciri serta struktur jamur ?
3. Menjelaskan klasifikasi jamur ?
4. Menganalisis 6 reproduksi jamur ?
5. Menjelaskan peranan jamur bagi kehidupan ?

C .Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Menjelaskan pengenrtian jamur.
2. Memahami ciri serta struktur jamur .
3. Menjelaskan apa saja klasifikasi jamur.
4. Menganalisis dan memahami reproduksi jamur.
5. Menjelaskan dan mengetahui peranan jamur bagi kehidupan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Jamur
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar mahluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makananya di luar tubuh lalu menyerap
molekul nutrisikedalam sel-selnya .Fungi memiliki bermacam-macam bentuk.
Awamnya mengenal sebagian besar anggota fungi sebagai
jamur,kapang,khamir atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah
penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri .kesulitan dalam
mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang
memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada
serangga atau katak).
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan
seksual dengan cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk
zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual
dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur
memiliki kotak spora yang di sebut sporangium. Di dalam sporangium
terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh
buah.
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan
organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan.untuk
memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui
hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh
karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada subtrat yang
menyediakan karbohidrat,protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. semua
zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau safropit.

B. Ciri – ciri Jamur

3
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk
dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler ( bersel
banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara
makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi.
Ciri-ciri jamur yang lainnya adalah:
1. Orgnisme eukariotik
2. Jamur pada umunya multiseluler
3. Reproduksi aseksual dan seksual
4. Bersifat hetrotrof

C. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya .Ada jamur yang satu
sel,misalnya kamir ,ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh besar
yang ukuranya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang di sebut hifa.Hifa membentuk jaringan
yang disebut miselium .Miselium menyusun jalina-jalinan semu menjadi
tubuh buah. Hifa (bahasa latin :hypha,jamak hyphe ) adalah struktur biologis
serupa vegetative berbagai fungi (“kerajaan jamur”). Hifa dapat dengan
mudah dapat dilihat dengan mata bila telah membentuk massa yang rapat dan
membentuk koloni-koloni pada bagian tubuh organism inang atau sisa-sisa
organism atau makanan,dikenal sebagai miselium.dapat di katakana bahwa
hifa merupakan badan jamur yang sesungguhnya struktur seperti payung
hanya sebagai alat reproduksi pada jamur menurut ( Niskon : 2016).

D. Cara Makan dan Habitat Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun berbeda dengan
organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk
memperoleh makanan ,jamur menyerap zat oraganik dari lingkungan. Jamur
dapat bersifat parasit obligat ,parasit fakultatif dan saprofit.
1. Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,sedangkan
diluar inangnya tidak dapat hidup.

4
2. Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inangya yang
sesuai,tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inangya yang cocok .
3. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organic yang mati.
Jamur saprofit menyerap makananya dari organisme yang telah mati.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosisis mutualisme.


Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dan organisme lain
juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat di lihat pada mikoriza, yaitu jamur
yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi
dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa
jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur
yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari
kelas Oomycetes.

E. Pertumbuhan Dan Reproduksi


Jamur dapat berkembangbiak secara vegetatif (aseksual) dan generatif
(seksual). Peerkembangbiakan aseksual dapat di lakukan dengan fragmentasi
miselium (thalus)dan pembentukan spora aseksual. Ada 4 cara
perkembanganbiakan dengan fragmentasi thalus yaitu, (a) dengan
pembentukan tunas misalnya pada khamir, (b) dengan blastospora, yaitu tunas
yang tumbuh menjadi spora, misalnya pada candida sp, (c) dengan arthospora
(oidium), yaitu terjadinya segmentasi pada ujung hifa, kemudian sel-sel
membulat dan akhirnya lepas menjadi spora, misalnya pada geotrichum sp,
dan (d) dengan chlamydospora, yaitupembulatan dan penebalan deinding sel
pada hifa vegetatif, misalnya pada geotrichum sp. Spora aseksual terbentuk
melalui dua cara. Pada jamur tingkat rendah, spora aseksual terbentuk sebagai
hasil pembelahan inti berulang-ulang.misalnya spora yang terbentuk di dalam

5
sporangium. Spora ini di sebut sporangiospora. Pada jamur tingkat tinggi,
terbentuk spora yang di sebut konidia. Konidi terbentuk pada ujung
konidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidi yang telah terbentuk
sebelumnya. Perkembangbiakan secara seksual, dilakukan dengan
pembentukan spora seksual dan peleburan gamet (sel seksual). Ada dua tipe
kelamin (mating type) dari sel seksual, yaitu tipe kelamin + (jantan) dan tipe
kelamin – (betina). Peleburan gamet terjadi antara 2 tipe kelamin yang
berbeda. Proses reproduksi secara seksual di bagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
(a) plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel, (b) kariogami yaitu
meleburnya 2 inti haploid yang menghasilkan satu inti diploid, dan (c) miosis
yaitu pembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid. Bentuk dan cara
reproduksi jamur sangat beranekaragam dan dapat di gunakan sebagai dasar
untuk mengklasifikasikan jamur tersebut.

F. Klasifikasi Jamur
1. Myxomycotina (jamur lendir)

Gambar 2.1 Struktur Jamur Lendir


Sumber : (https://www.google.com/search?q=JAMUR+LENDIR&client=firefox-
b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi7m6TOm

Jamur ini merupakan jamur lendir sejati. Jamur ini dapat ditemukan pada
kayu terombak , guguran daun , kulit kayu , dan kayu. Bentuk vegetatifnya

6
disebut plasmodium. Plasmodium merupakan masa sitoplasma berinti banyak
dan tidak dibatasi oleh dinding sel yang kuat. Sel-selnya mempunyai gerakan
amoeboid diatas subtra. Cara makan akan terbentuk badan buah. Baan buah
menghasilkan spora berinti satu yang diselubungi dinding sel. Spora berasal
dari inti-inti plasmodium. Struktur pada semua stadium sama, yaitu seperti
berasal dari inti-inti plasmodium Struktur pada semua stadium sama, yaitu
seperti sel soenisitik dengan adanya aliran sitoplasma.
Perkembangbiakan jamur ini dimulai dari sel vegetative haploid hasil
perkembangbiakan jamur ini mulai dari sel vegetative haploid hasil
perkecambahan spora. Sel tersebut setelah menggadakan diri akan
mengadakan plasmogami dan kariogami yang menghasilkan sel diploid . Sel
diploid yang berkembang menjadi plasmodium yang selnya multinukleat
tetapi uniseluler , selanjutna membentuk badan buah yang berbentuk
sporangium, sporangium tersebut menghasilkan spora haploid. Contoh jamur
ini adalah Lycogala epidendron, Cribraria rufa , dan Fuligo septic.

Gambar 2.2
Reproduksi Jamur Lendir :
http://2.bp.blogspot.com/-tqZl9QSePgw/UNg24UwT8sI/AAAAAAAAHP
c/pPmC_Qz8jQI/s1600/siklus-hidup-jamur-lendir-Myxomicotina..

7
2. Ascomycetes

Gambar 2.3 Struktur Ascomycetes


Sumber Gambar (https://www.google.com/search?client=firefox-
b&tbm=isch&sa=1&q=struktur++jamur+ascomycot

Anggota kelas ini di cirikan oleh pembentukan askus yang merupakan


tempat dihasilkannya askospora.beberapa akosmiset membentuk tubuh buah
atau askokarp yang melindungi askosporanya dari melingkunya askusbersama
askosporanya .Ascomycetes ,kebanyakan hidup saprofit. Di antara spesies
yang parasit ,beberapa merupakan penyebab penyakit tumbuhan .Banyak
khamir tergolong kelas ascomycetes karena membentuk askospora.Pola
sederhana pembentuk askospora tampak pada hidup khamir yang
sesungguhnya yang umumnya ,yaitu schzosaccharomyces menurut (Pelczar.jr
Michael ,2013:202).
Askospora merupakan hasil kariogami dan meiosis. Pembentukan
askospora ada 4 cara yaitu : ( Niskon : 2016).
a. Konjugasi
1) Pembelahan sel miselium .
2) Peleburan sel-sel kelamin kemudian oogonium menjadi askus
3) Dari hife askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung
inti rangkap.
Berdasarkan bentuknya dapat di bedakan 3 macam askus yaitu :

8
a. Cleistothcium ,bentuknya bulat ,kasar dan tidak mempunyai lubang
khusus untuk jalan keluarnya spora
b. Perithecium ,bentuk bulat seperti labu , mempunyai osteol untuk jalan
keluarnya spora .
c. Apothecium ,bentuk seperti cawan atau mangkuk,bagian permukaan
terdiri atas himenium yang mengandung askus-askus dalam lapisan
palisade, dari lapisan tersebut dapat dilepaskan askospora .
Contoh beberapa spesies jamur Ascomycota menurut (Enda Sri
lestari dan Kistinnah Idul : 2006).
a. Neurospora sitophila : jamur oncom
b. Saccharomyces cerevisiae : sehari-hari dikenal sebagai ragi untuk
membuat roti dll.
c. Tricoderma : Jamur Trichoderma dapat menghasilkan enzim selulose
yang dipakai untuk menguraikan selulosa. Biasanya dimanfaatkan
untuk produksi Single Cell Protein.
d. Cadida albicas : Jamur ini dapat menyebabkan penyakit kandidiasis,
yaitu suatu penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran
pencernaa
e. Roselinia arcuata : Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kayu yang
mati. Coba carilahjamur golongan ini yang memiliki bentuk askokarp
seperti botol/bulat berlubang.

Gambar2.4 Reproduksi Ascomycota

9
Sumber gambar.blogspot.com/8n36WlZ6UzE/
UjsXANeAGGI/AAAAAAAABIU/
Jyu7ZUMC08Q/s1600/siklus+reproduksi+ascomyta.jpg
3. Basidiomycota

Basidiomycota terdiri dari anggota mikro maupun makro.


Basidiomycota yang mikro adalah basidiomycota yang basidiokarpnya
kecil dan halus, yang umumnya adalah patogen pada tanaman. Sedangkan
basidiomycota yang makro adalah Basidiomycota memiliki tubuh buah
(basidiokarp) yang besar sehingga mudah untuk diamati. Bentuk jamur ini
ada yag seperti payung, kuping, dan setengah lingkaran. Jamur
Basidiomycotina umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk
hidup, misalnya serasah daun di tanah, merang padi, dan batang pohon
mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya, misalnya
tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar
tumbuhan membentuk mikoriza.
Salah satu golongan jamur yang umumnya tumbuh di alam bebas
terutama di musim penghujan adalah jamur yang termasuk golongan
Basidiomycota. Menu-rut (Alexopoulus dan Mimn 1979 dalam St.
Fatmah Hiola, 2011), jamur yang termasuk kelompok Basidiomycota
umumnya membentuk tubuh buah atau basidiokarp yang berisikan
basidium dan basidiospora. Bentuk basidioskarp jamur ini ada yang
tersusun atas bagian-bagian yang dinamakan akar semu (rhizoid),
batang/tangkai (stipe), cawan (volva), cincin (annulus), bilah (lamella),
dan tudung (pileus).

10
Gambar 2.5 Struktur Basidiomycota
Sumber gambar (http://1.bp.blogspot .com/-z66ub8mAAAc/TeYkjT
zMJI/AAAAAAAAAFs 3gIlxtjDHSs/s1600/2%2527%2527%2527.jpg)

Ciri khusus jamur ini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk


seperti ganda ,tidak bersekat dan mengandung 4 basidiospora di
ujungnya.Pada jamur tertentu mempunyai hymenium atau lapisan-lapisan
dalam badan buah.Hymenium terdapat pada mushroom,maka disebut juga
hymenomycetes.
Hymenium terdiri dari basidia , hifa steril, parafisa , dan cysts
basidia berasal dari hifa steril, prasit dkariotik , sel ujungnya membesar ,
inti ikut membesar, 2 inti melebur menghasilkan 1 unit diploid , kemudian
membelah reduksi menjadi 4 inti haploid yang menjadi inti basidiospora .
Tipe kelamin basidiospora dapat dilihat dari warnanay yaitu seperti tepung
halus berwarna coklat, hitam ungu,kuning dan sebagainya Contoh Spesies
Basidiomycota :
a. Volvariella volvacea : jamur merang, dapat di makan dan sudah di
budidayakan
b. Auricularia polytricha : jamur kuping ,dapat di makan dan sudah di
budidayakan .
c. Exobasidium vexas : parasit pada pohon the penyebab penyakit cacar
daun the atau blister blight.
d. Puccina graminis : jamur karat parasit pada gandum

11
Gamba 2.6 Reproduksi Basiomycota
Sumber gamba (https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=image)
4. Zygomycota
Zygomycota adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-
benang hifa yang bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat.
Zygomycota merupakan phylum dari fungi. Nama tersebut berasal dari
jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora.
Zigospora terjadi karena peleburan 2 gametangium yang menghubungkan
kedua hifa induk seperti jembatan penghubung.

Gamabar 2.7 Struktur Zygomycta


Sumber gambar (https://www.google.com/url?
sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd )

a. Ciri – ciri Zygomicota


Ciri-ciri zygomicota adalah :
1) Bisa hidup sebagai saprofit.
2) Hidup di tempat-tempat lembab.
3) Membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut
zigospora.
4) Mempunyai hifa bercabang-cabang dan tidak bersekat (soenositik),
dengan dinding sel tersusun atas zat kitin. Ada 3 tipe hifa, sebagai
berikut:

12
a) Stolon yaitu hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
substrat dan menghubungkan dua kumpulan sporangium
b) Rizoid yaitu hifa yang menembus substrat untuk menyerap
makanan
c) Sporangiofor yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan
substrat dan memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) di
ujung-ujungnya.
5) Umumnya mempunyai rizoid yang berguna untuk melekat pada
substrat

Jamur ini hidupnya di darat, talusnya bermiselium aseptat pada


jamur muda dan berseptat pada jamur yang lebih tua. Reproduksi
seksualnya melalui gametangiogami dan menghasilkan zigospora menurut
(Subardi dkk, 2009). Contoh Mucor mucedo

a. Tubuh multiseluler , habitat umumnya di darat sebagai saprofit,


Hifa tidak bersekat.
b. Reproduksi :
1) Vegetative: dengan spora
2) Generatif : Dengan konjugasi hifa (+) dengan hifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individual baru.
Contoh spesies :
a) Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti
b) Rhizopus oligosporus : jamur tempe

13
Gambar 2.8 . Reproduksi Zygomycota
Sumber gambar (https://qph.ec.quoracdn.net/main-qim
4fc09803810e33a6037beb63b130b399)

b. Perkembangbiakan Zygomycota
1) Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada zygomicotina menggunakan
spora vegetatif. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung
menggembung membentuk sporangium. Sporangium adalah
struktur penghasil spora vegetatif. Sporangium yang masak
berwarna hitam kemudian pecah dan tersebar. Jika berada di
lingkungan yang sesuai, spora akan tumbuh menjadi miselium
baru.
2) Reproduksi Seksual
Hifa jantan (+) dan hifa betina (-) saling berdekatan. Hifa-
hifa tersebut membentuk cabang hifa (gametangium). Kedua
gametania mengandung banyak inti haploid. Dinding kedua
gametangium kemudian pecah sehingga terjadi penyatuan plasma
sel. Peristiwa ini disebut Plasmogami. Selanjutnya, inti haploid

14
jantan bertemu denga intihaploid betina (kariogami) dan
terjadipeleburan sehingga terbentuk zigot. Zigospora akan tumbuh
menjadi hifa setelah melewati masa dormansi. Zigospora
mengalami penebalan dinding sel sehingga dapat bertahan pada
kondisi kering selama berbulan-bulan. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan, zigospora akan tumbuh dan membentuk
sporangium. Jika sporangium masak, dindingnya akan robek
sehinggaspora tersebar.

c. Manfaat Jamur Zygomycota


Tidak semua jamur memiliki fungsi dan manfaat yang buruk bagi
lingkungan sekitarnya. Buktinya adalah jamu zygomycota ini. Jamur
ini memiliki fungsi dan manfaat yang baik, terutama ketika menempel
dan hidup pada akar tanaman sebai inang atau induknya. Ketika
tumbuh dan hidup pada inang, maka tercipta lah suatu simbiosis
mutualisme, dimana jamur ini akan menyerap nutrisi dari akar
tumbuhan, dan kemudian jamur ini juga akan membantu
mengoptimalkan penyerapan air dan mineral di dalam tanah, sehingga
dapat tercipta cadangan air tanah yang lebih optimal dibandingkan
tidak adanya jamur ini. Dengan optimalnya cadangan dan penyerapan
air tanah, maka daerah vegetasi tersebut tidak akan mengalami
kekeringan dan kekurangan air, yang merupakan salah satu sumber
utama dari kehidupan.

5. Oomycotina
Oomycetes dikenal juga dengan jamur air, adalah kelompok
protista bersel tunggal yang berfilamen. Anggota-anggotanya secara fisik
mirip dengan fungi (jejamuran), sehingga organisme ini pernah
dimasukkan sebagai anggota fungi, bahkan hingga sekarang kajian
biologinya masih dimasukkan ke dalam mikologi (ilmu tentang biologi
fungi). Dalam bahasa Inggris, Oomycetes disebut juga sebagai water
moulds ("jamur air") karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik
dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair.

15
Gambar 2.9 Struktur Oomycota
Sumber gambar (http://www.biologipedia.com/w
content/uploads/2015/01/Jamur -Air-Saprolegnia-sp.jpg)

a. Tubunnya terdiri atas benang/ hifa tidak bersekat, bercabang –


cabang dan mengandung banyak inti .
b. Reproduksi :
1) Vegetative: yang hidup di air dengan zoospore yang hidup
di darat engan sporangium dan konidia.
2) Generatif: brsatnya gamet jantan dan btina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies :
a) Saprolegnia sp : hidup saprofit pada bangkai ikan,
serangga darat maupun serangga air.
b) Phytophora infestans : penyebab penyakit busuk pada
kentang

16
Gambar 2.10. Reproduksi Oomycota
Sumber gambar
(blogspot.com/-ePFE-77jEyY/UukTQC0YlcI/AAAAAAAABEQ/
CrhIIfQc0fM/s1600/siklus-hidup-jamur-air-Oomycotina.jpg)

6. Deutromycota

17
Gambar 2.11. struktur Deutromycotina
http://www.pelajaran.co.id/2016/12/struktur-dan-bentuk-jamur-berdasarkan-
reproduksi-seksualnya.html

Nama lainnya Fungi Imperfecti ( jamur tidak sempurna )


dinamakan demikian karena jamur ini belum diketahui dengan pasti cara
perkembangbiakan generative. Contoh jamur oncom sebelum diketahui
pembiakan generatifnya dinamakan monilia sitophila tetapi setelah
diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti
menjadi Neurospora sitophila di masukan ke dalam kelas Ascomycotina
menurut (Niskon ,2016).
a. Ciri –ciri jamur Deutromycota
1) Hifa berseka
2) Tubuh berukuran mikroskopis
3) Bersifat multiseluler
4) Tidak berklorofil
5) Eukariotik
6) Heterotrof
7) Dinding sel tersusun atas zat kitin
8) Tergolong kedalam fungi imperfect yang banyak menimbulkan
penyakit pada tanaman budidaya dan manusia.

18
9) Merupakan fingi yang tidak sempurna karena tidak memiliki
askus/ basidium.
10) Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada
sampah dan sisa-sisa makanan
11) Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum
diketahui
12) Hidup didaratan dan tempat lembab.

b. Habitat dan Siklus Hidup


Habitat dan Siklus Hidup Duteomycota Jamur ini bersifat saprofit
di banyak jenis materi organik dan sebagian yang lain hidup sebagai
parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan perusak tanaman budidaya
dan tanaman hias. Jamur ini juga menimbulkan penyakit pada
manusia, yaitu dematomikosis (kurap dan panu) dan menimbulkan
pelapukan pada kayu.Contoh klasik jamur Deuteromycota adalah
Moniliasitophila , yaitu jamur oncom. Jamur Deuteromycota
umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang.
Monilia sitophila juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan,
tongkol jagung , pada tonggak – tonggak atau rumput sisa terbakar,
konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.
Namun untuk memudahkan demikia,karena tingkat konidiumnya
begitu jelas dan tidak asing lagi , banyak spesies ini dianggap
tergolong ke dalam kelas meskipun tingkat seksualnya sekarang telah
diketahui dengan baik.kapang yang tergolong genus penicillium dan
aspergillus diklasifikasikan sebagai Deuteromycetes meskipun
tingkatpembentukan askosporanya telah di temukan pada beberapa
spesies menurut(Pelzar Jr.Michael, 2013).
Jamur ini bereproduksi secara aseksual dengan menghasilkan
konidia atau menghasilkan hifa khusus yang disebut
konidiofor.Kemungkinan jamur ini merupakan suatu peralihan jamur
yang tergolong Ascomycota ke Basidiomycota tetapi tidak diketahui
hubungannya.Jika suatu jamur deuteromycota ini diketahui cara
reproduksi seksualnya maka dimasukkan ke dalam kelompok jamur
yang lain. Contohnya Monilia sitophila, setelah diketahui reproduksi

19
seksualnya dengan menghasilkan askospora, jamur ini dimasukkan ke
dalam jamur Ascomycota dan diganti namanya menjadi Neurospora
crassa (jamur oncom).

Gambar 2.12 mikoriza


Sumber gambar (blogspot.c vPA7uLcn6A8/UNlFh8T5/
AAAAAAAAHrs/ac4WsnoFmZU/s1600/Mikoriza-simbiosis-
jamur-yang-berperan-pentin)

Mikoriza sesunguhnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Mykes yang


artinya cen-dawan, dan Rhiza artinya akar, sehingga se-cara harfiah berarti
cendawan akar. Cen-dawan MVA pertama kali ditemukan oleh botanis
Jerman yaitu Frank tahun 1855 pada akar pepohonan hutan yang
menunjukkan adanya assosiasi simbiotik.menurut( Talanca Haris ,2010) .
Mikoriza merupakan asosiasi mutualisme antara akar dengan fungi
tumbuhan inangnya menyediakan suplai makanan bagi fungi, sedangkan
fungi memperluas permukaan penyerapan air dan Neni dan Suwandi
Tri,2016, Hal 59)
Mikoriza dikelompokan atas 2 jenis , yakni ekotmikoriza dan
endomikoriza . Jenis ketiga jarang dijumpai adalah ektendotrofik yang
merupakan jenis antara ekto dan endomikoriza . Untuk jenis
ektomikoriza , hifa jamur membentuk mantel di luar akar dan di dalam
akar, yakni rongga antar sel pada lapisan epidermis dan korteks. Pada jenis
ini, hifa tidak melakukan penetrasi kedalam sitoplasma sel , tetapi

20
membentuk rajutan yang efektif di raunag antar sel yang disebut jaringan
harting menurut ( Lakitan , Benyamin, 2010 : l73-74 )
Endotropik mikoriza atau Endomikoriza, dimana cen-dawan ini
berassosiasi dalam akar sel tana-man yang umumnya ditemukan pada tana-
man perkebunan.

G. Keuntungan dan kerugiaan yang di sebabkan oleh jamur pada


kehidupan sehari-hari

Tabel 2.1 keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh jamur pada
kejidupan sehari-hari
Jamur yang menguntungkan Jamur yang merugikan

a. Volvariella volvacea (jamur Sebagai hama bibit tanaman


merang) berguna sebagai yang phytium menyebabkan
bahan pangan berprotein penyakit rebah semai.
tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna Phythopthora infestan penyebab
dalam industri bahan penyakit pada daun tanaman
makanan, yaitu dalam kentang.
pembuatan tempe dan
oncom.
c. Khamir Saccharomyces Saprolegnia sebagai parasit pada
berguna sebagai fermentor tubuh organisme air.
dalam industru keju, roti, dan
bir.
d. Penicillium notatum berguna Albugo merupakan parasit pada
sebagai penghasil antibiotik. tanaman pertanian.

e. Higroporus dan Lycoperdon Pneumonia carinii menyebabkan


perlatum berguna sebagai penyakit pneumonia pada paru-
dekomposer. paru manusi.

Candida sp penyebab keputihan


dan sariawan pada manusia.

21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-
cabang yang disebut miselium.
2. Reproduksi Secara alamiah, jamur dapat berkembang biak dengan dua
cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksua
3. Klasifikasi Jamur Myxomycotina. Zygomycota, Basidiomycota, Oomycota dan
Deutromycota
4. Pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau
pada liken
5. Mikoriza dikelompokan atas 2 jenis , yakni ekotmikoriza dan endomikoriza
6. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur
yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Hasnunidah Neni, S. T. Fisiologi Tumbuhan . Yokjakarta : Innosain .

Hiola, F. S. (2011). Keanekaragaman Jamur Basidiomycota Di kawasan Gunung


Bawakaraeng (Vol. 2). Makasar : Universitas Negeri Makassar.

Lakitan, B. (2010). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada Jakarta .

Nizkon. (2017). Kajian Biologi SMA 1. Palembang: Universitas Muhammadiyah


Palembang.

Talaca, H. (2010). Status Cendawan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA).


Sulawesi Selatan : Prosiding Pekan Serealia Nasional.

23
INDEKS
A

Ascomycetes ,6

Askospora,7

Apothecium,7

Auricularia polytricha 9

Albugo 16

B.
Basidiomycota , 8

Basidiomycota,8

Basidiokrap ,8

C.
Contoh Dari kelas Myxomycotina 5

Cleistothcium ,7

Cara Reproduksi Basidiomycota, 19

Cadida albicas ,8

D.

Deutromycota , 15

Diploid ,5

Eukariotik,15

Exobasidium vexas,11

Hifa ,9

Hifa bersekat, 15

Haploid ,5

24
Habitat Myxomycotina,5

Imperfecti, 14

Konidia, 14

Kitin,15

konidium 15

Konjugasi,7

Mikoriza ,11

Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti,11

Multiseluler, 15

Monilia sitophila,15

Neurospora crassa ,16

Oogonium,7

Phytophora infestans,14

Parasit obligat ,4

Parasit fakultatif ,4

Puccina graminis,11

Perithecium ,7

R.

Reproduksi Myxomycotina ,6

25
Roselinia arcuata,8

Sporangiofor,11

Stolon,11

Saprofit,4

Schzosaccharomyces,7

Saprolegnia ,14

Struktur Basidiomycota ,8

V
Volvariella volvace

26
GLOSARIUM

A
Askus : Tempat terbentuknya spora pada ascomycota.
Askokarap : Tempat berkumpulnya askus – askus ascomycota (badan buah ).
Anteridium : Gamet jantan pada ascomycota.
Askogonium : Gamet betina pada ascomycota.
Askospora : Spora yang terdaat di dalam askus yang dibentuk oleh dua

B.
Basidiokar : Tubuh buah yang membawa basidium pada basidiomycota.
Basidia     :  Bagian yang melapisi setiap lamela .
Basidium  : Sel penghasil spora pada filum Basidiomycota

C
Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales, yaitu jamur-jamur yang
bertubuh lunak, berdaging, dan berbentuk payung terbuka. Beberapa jenis
cendawan ada yang bias dimakan (jamur merang) dan ada yang beracun
(mushroom, toadstool)

D
Diploid  : Sel yang mengandung 2n
ikariotik: Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung 2 inti sebagai akibat
terjadinya

G
Gamet : Sel sperma atau sel telur, inti sel atau sitoplasma gamet dapat berfungsi
dengan inti sel atau sitoplasma gamet lainnya untuk membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi individu baru

27
Gametangium : Bagian dari suatu tumbuhan, khususnya organ atau sitoplasma
gamet lainnya untuk membentuk zigot yang akan berkembang menjadi individu
baru

H
Hipogean : Hidup saprofit di dalam tanah.
Hifa : Benang – benang halus penyusun jamur.
Hifa coenositik : Hifa yang tidak bersekat.
Habitat : Tempat hidup suatu makhluk hidup.

K
Kariogami: Peleburan antara dua nucleus kelamin, yang umumnya terjadi
sesudah terlaksananya peleburan sel dan plasmogami
Kitin: Zat tanduk yang membentuk kulit
Koloni: Sekelompok individu yang hidup bersama
Konjugasi: Penggabungan sementara atau peleburan sempurna dua gamet yang
bersel sa
Koprofil : Hidup di kotoran ternak.
Konidiospora : Spora konidium yang terbentuk pada ujung hifa ascomycota.
Konidi :  Spora yang dihasilkan dengan cara aseksual pada jenis jamur tertentu.

M.
Makroskopis: Sesuatu yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan
mikroskop
Mikroskopis: keadaan atau makhluk yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata biasa sehingga harus diamati dengan menggunakan bantuan
mikroskop
Multiseluler: Bersel banyak
Mutualisme:Hubungan timbale balik antara dua organisme yang saling
menguntungkan

28
Parasit : Organisme yang hidup pada atau di dalam tubuh organism lain dan
mengambil makanan dari inangnya, umumnya merugikan inangnya.
Polimer lignin :Senyawa yang terdapat dalam kayu yang dapat didegradasi oleh
sejumlah besar basidiomycetes

R
Rhizoid :Hifa yang menembus substrat.
Rust   : Merupakan contoh fungi dari klas Urediniomycetes yang hidup secara
parasit obligat pada tanaman.

S
Saprobik   : Pengurai lignin pada kayu
Saprofit: Tumbuhan, khususnya jamur atau bakteri yang memperoleh makanan
dari peluruhan benda mati atau zat organik. 
Sporangiosfor : Hifa pada jamur yang membawa  satu sporangium atau lebih.
Sporangiospora : Spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium.
Sporangium : Organ tempat dihasilkannya spora tak berkelamin dengan cara
pembelahan.
Stolon : Hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat.

Z
Zoospora : Spora yang memiliki flagela sehingga dapat bergerak di air.
Zigospora : Spora yang dibentuk oleh dua hifa yang kompatibel.

29

Anda mungkin juga menyukai