topics easy or difficult: the conceptions and preconceptions that students of different ages and
backgrounds bring with them to the learning of those most frequently taught topics and lessons. If those
preconceptions are misconceptions, which they so often are, teachers need knowledge of the strategies
most likely to be fruitful in reorganizing the understanding of learners, because those learners
are unlikely to appear before them as blank slates. (9-10)
(Pengetahuan konten pedagogis juga mencakup pemahaman tentang apa yang
membuat pembelajaran topik tertentu mudah atau sulit: konsepsi dan
prakonsepsi yang dibawa oleh siswa dari berbagai usia dan latar belakang
yang berbeda untuk mempelajari topik dan pelajaran yang paling sering
diajarkan. Jika prasangka tersebut adalah kesalahpahaman, yang sering
terjadi, guru memerlukan pengetahuan tentang strategi yang paling mungkin
berhasil dalam menata kembali pemahaman peserta didik, karena peserta didik
itu tidak mungkin muncul di hadapan mereka sebagai papan tulis kosong.)
How might we think about the knowledge that grows in the minds of teachers, with special
emphasis on content? I suggest we distinguish among three categories of content knowledge: (a)
subject matter content knowledge, (b) pedagogical content knowledge, and (c) curricular
knowledge.
Bagaimana mungkin kita berpikir tentang pengetahuan yang tumbuh di benak
guru, dengan penekanan khusus pada konten? Saya menyarankan agar kita
membedakan antara tiga kategori pengetahuan konten: (a) pengetahuan konten
materi pelajaran, (b) pengetahuan konten pedagogis, dan (c) pengetahuan
kurikuler.
Content Knowledge. This refers to the amount and organization of knowledge per se in the
mind of the teacher. We already have a number of ways to represent content knowledge:
Bloom's cognitive taxonomy, Gagne's varieties of learning, Schwab's distinction between
substantive and syntactic structures of knowledge, and Peters' notions that parallel Schwab's.
Pengetahuan Konten. Ini mengacu pada jumlah dan organisasi pengetahuan yang
ada dalam pikiran guru. Kami sudah memiliki sejumlah cara untuk
merepresentasikan pengetahuan konten: taksonomi kognitif Bloom, varietas
pembelajaran Gagne, perbedaan Schwab antara struktur pengetahuan substantif
dan sintaksis, dan gagasan Peters yang sejajar dengan Schwab.
Pedagogical Content Knowledge. A second kind of content knowledge is pedagogical knowledge,
which goes beyond knowledge of subject matter per se to the dimension of subject matter
knowledge for teaching.
Pengetahuan Konten Pedagogis. Jenis kedua dari pengetahuan konten adalah
pengetahuan pedagogis, yang melampaui pengetahuan materi pelajaran semata-
mata ke dimensi pengetahuan materi pelajaran untuk mengajar.
I propose that we look back even further than those 1875 tests for teachers and examine the history of the
university as an institution to discern the sources for this distinction between content knowledge and
pedagogical method. 6
Saya mengusulkan agar kita melihat ke belakang lebih jauh daripada tes 1875
untuk guru dan memeriksa sejarah universitas sebagai institusi untuk
membedakan sumber untuk perbedaan antara pengetahuan konten dan metode
pedagogis.
A second kind of content knowledge is pedagogical knowledge, which goes beyond knowledge of
subject matter per se to the dimension of subject matter knowledge for teaching.
Jenis kedua dari pengetahuan konten adalah pengetahuan pedagogis, yang melampaui pengetahuan
materi pelajaran semata-mata ke dimensi pengetahuan materi pelajaran untuk mengajar (9)
Content Knowledge. This refers to the amount and organization of knowledge per se in the
mind of the teacher. (9)
Pengetahuan Konten. Ini mengacu pada jumlah dan organisasi pengetahuan yang ada dalam pikiran
guru.
Pedagogical content knowledge also includes an understanding of what makes the learning of specific
topics easy or difficult: the conceptions and preconceptions that students of different ages and
backgrounds bring with them to the learning of those most frequently taught topics and lessons. If those
preconceptions are misconceptions, which they so often are, teachers need knowledge of the strategies
most likely to be fruitful in reorganizing the understanding of learners, because those learners
are unlikely to appear before them as blank slates. (9-10)
(PCK) dari seorang guru sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang bermanfaat
bagi siswa.
pengetahuan materi pelajaran untuk mengajar. Shulman (1986: 6) mengatakan bahwa konten
dan pedagogi adalah bagian dari satu tubuh pemahaman yang tidak dapat dibedakan.
Pengetahuan Konten ini mengacu pada jumlah dan organisasi pengetahuan yang ada dalam
pikiran guru sedangkan PCK dari seorang guru sangat penting untuk menciptakan