Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER PERENCANAAN

PEMBELAJARAN

(Untuk memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah


Perencanaan Pembelajaran)

Dosen Pengampu: Ujang Sutisna, M. Pd.

Oleh:

Nama : Nissa Arsytha


NPM : 1811010236
Kelas/ Semester : PAI I/ 5 (lima)
Jurusan : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TA 2020 M / 1441 H
SOAL DAN JAWABAN UTS

1. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi landasan


kurikulum PAI baik di Madrasah maupun di Sekolah?
Jawaban:
Dalam rangka untuk pengembangan kurikulum PAI tentunya
diperlukan landasan atau asas yang kuat. Berikut ini adalah
landasan kurikulum PAI, yaitu:
a. Landasan Teologis, yaitu dasar yang ditetapkan nilai ilahi yang
terdapat dalam Al-Qur’an dan as-sunnah yang merupakan nilai
yang kebenarannya mutlak dan universal. Dari dasar-dasar
kurikulum tersebut diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan
formal yang terdapat pada kurikulum pendidikan agama Islam
b. Landasan Filosofis, yaitu dalam mengambil keputusan mengenai
kurikulum harus memperhatikan falsafah, seperti halnya filsafat
pendidikan. Dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa
berpijak pada aliran-aliran filsafat tertentu, sehingga akan
mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang
dikembangkan.
c. Landasan Psikologis, yaitu dimana dalam proses pendidikan
terjadi interaksi antar-individu manusia, yaitu antara peserta didik
dengan pendidik dan juga antara peserta didik dengan orang-
orang yang lainnya. Berkat kemampuan-kemampuan psikologis
yang lebih tinggi dan kompleks inilah sesungguhnya manusia
lebih maju, lebih banyak memiliki kecakapan, pengetahuan, dan
keterampilan.
d. Landasan Sosial Budaya, yaitu asumsi-asumsi yang berasal dari
sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan
kurikulum. Pendidikan sebagai proses budaya adalah upaya
membina dan mengembangkan daya cipta, karsa, dan rasa
manusia menuju ke peradaban manusia yang lebih luas dan
tinggi, yaitu manusia yang berbudaya.
e. Landasan Teknologis, yaitu memberikan isi atau materi atau
bahan yang akan disampaikan dalam pendidikan. Pengaruh tak
langsung adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan perkembangan masyarakat, dan perkembangan
masyarakat menimbulkan problem baru yang menuntut
pemecahan dengan pengetahuan, kemampuan, keterampilan
baru yang dikembangkan dalam pendidikan

2. Bagaimana konsep dasar perencanaan pembelajaran yang baik


dan apa pentingnya konsep dasar pembelajaran tersebut bagi
proses pembelajaran itu sendiri?
Jawaban:
Perencanaan pembelajaran yang baik adalah sebuah rencana
pembelajaran yang dapat menggerakkan pembelajaran. Maksudnya
adalah pengembangan sistem pengajaran melalui proses yang
sistematik lalu selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu
pada sistem perencanaan itu. Suatu perencanaan pembelajaran
dapat dikatakan baik jika memenuhi komponen pembelajaran atau
disebut desain instruksional yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran,
b. Materi pembelajaran,
c. Metode pembelajaran,
d. Langkah-langkah interaksi pembelajaran,
e. Sumber belajar yang digunakan,
f. Evaluasi pembelajaran.

Tentunya konsep dasar perencanaan yang baik sangat penting bagi


proses pembelajaran itu sendiri karena dapat membantu kesiapan
pendidik dalam merencanakan pembelajaran. Apabila suatu
perencanaan dilaksanakan dengan memenuhi komponen tersebut,
maka akan sangat membantu memaksimalkan tercapainya tujuan
pembelajaran.

3. Bagaimana cara merumuskan kompetensi dan tujuan


pembelajaran yang hendak dicapai dalam proses
pembelajaran? Sertakan contohnya!
Jawaban:
Kompetensi dan tujuan pembelajaran sangat penting untuk di desain
terlebih dahulu, hal ini agar memudahkan berlangsungnya proses
pembelajaran dan kegiatan evaluasi efektivitas proses
pembelajaran. Berikut ini langkah-langkah merumuskan kompetensi:
a. Menentukan kompetensi lulusan/hasil belajar pada akhir suatu
atau serangkaian pembelajaran. Gunakan kata kerja dari
taksonomi Bloom, kratwohl, dan Anderson.
b. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik dan
pembaca umum,termasuk guru dan dosen, orang tua, pembina
pendidikan serta pengambil keputusan, Bahasa perlu jelas,
lugas, tegas, serta dapat dikerjakan dan dapat dinilai.
c. Nyatakan target pengunjukan kompetensi yang memberikan
informasi terhadap peserta didik dan guru atau dosen tentang
sejauh mana pencapaian atau penguasan kompetensi.
d. Sedapat mungkin capailah keseimbangan pertanyaan
kompetensi,penekanan dan fokus tetap diperlukan,
keseimbangan tidak perlu dipaksakan.
e. Batasi kompetensi yang akan dicapai pada setiap kegiatan
pembelajaran agar lebih terarah dan fokus.
f. Klasifikasikan kompetensi yang sejenis ke dalam suatu
kompetensi, tetapi jangan memaksakan perumusan suatu
kompetensi yang terlalu sarat, Bila diperlukan, rumuskan
kompetensi yang sangat penting secara terpisah.
g. Koordinasikan kompetensi yang memerlukan urutan untuk
menunjukan perkembangan, kesinambungan, keutuhan, dan
keberlanjutan, Tunjukkan peningkatan penguasaan kompetensi
dari yang lebih mendasar ke yang lebih rumit, kompleks, dan
canggih dalam urutan yang utuh.
h. Hindari mencapurkan definisi kompetensi, kompetensi
menunjukkan kecakapan atau kemampuan, Standar kinerja
menunjukan pembangunan atau penegasan pencapaian kinerja
dan metode penilaian, Oleh karena itu, intruksi yang menuntut
pencapaian kompetensi dan instruksi penilaian yang menuntut
pengunjukan perubahan perilaku perlu disusun dengan kriteria
yang jelas.
i. Hindari anggapan untuk dapat merumuskan kompetensi secara
sempurna pada permulaan. Lakukan secara bertahap,
berlatihlah, cobalah, dan perbaiki agar lebih mantap

Contoh kompetensi pembelajaran:

Kompetensi Dasar

1.2 Menyakini kesempurnaan agama Islam melalui kompleksitas


aturan fikih
2.2 Mematuhi hukum fikih dalam ibadah dan syariah
3.2 Memahami konsep fikih dalam Islam
4.2 Mempresentasikan konsep fikih Islam

Berikut ini adalah langkah-langkah merumuskan tujuan


pembelajaran:

a. Memahami sumber belajar yaitu peserta didik.


b. Merumuskan standar kompetensi (SK) atau kompetensi inti (KI)
dengan memperhatikan landasan sosiologi.
c. Merumuskan kompetensi dasar (KD).

Contoh tujuan pembelajaran:

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan


mengkomunikasikan peserta didik mampu:

1. Menjelaskan konsep fikih dengan benar


2. Menjelaskan ruang lingkup fikih dengan benar
3. Membedakan Fikih, Syari’ah dan Ibadah dengan benar
4. Menjelaskan macam – macam ibadah dan karakteristiknya
dengan baik
5. Mempraktekkan ibadah secara baim dan benar

4. Sebutkan dan jelaskan perbedaan materi pembelajaran PAI di


sekolah dengan materi pembelajaran PAI di madrasah?
Jawaban:
Materi pembelajaran PAI atau bahan ajar PAI di sekolah dan di
madrasah tentu terdapat perbedaan. Mata pelajaran pendidikan
agama tidak hanya dilihat dari aspek materi atau substansi pelajaran
yang hanya mencakup aspek kognitif (pengetahuan), tetapi lebih
luas yaitu mencakup aspek afektif dan psikomotorik. Jika di
madrasah, materi pembelajaran PAI dibagi menjadi 5 mata
pelajaran, yaitu:
a. Al-Qur’an Hadits
b. Aqidah
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
e. Bahasa Arab

Masing-masing materi pembelajaran tersebut di madrasah tentunya


dipegang oleh guru yang berbeda-beda pula. Selain itu juga, ujian
akhir sekolah dan ujian nasional di madrasah berbeda dengan di
sekolah biasa, ujian akhir sekolah di madrasah disebut UAMBN.
Namun apabila di sekolah umum, semua mata pelajaran di atas
digabungkan menjadi satu dan diberi nama mata pelajaran
pendidikan agama Islam, serta hanya satu guru yang menjadi guru
pelajaran tersebut. Namun tetap saja untuk bahan pelajaran
pendidikan agama Islam tentu harus meliputi lima aspek yaitu:

a. Al-Qur’an/Hadits
b. Akhlak
c. Fiqih/Ibadah
d. Tarikh atau kebudayaan Islam

Meskipun di madrasah dan di sekolah memiliki perbedaan pada


materi pembelajaran, tetapi di dalam penyusunan bahan ajarnya
harus tetap memperhatikan lima aspek di atas.

5. Bagaimana cara mendesain strategi pembelajaran PAI di


sekolah dan di madrasah yang baik?
Jawaban:
Mendesain strategi pembelajaran penting dipersiapkan agar proses
pembelajaran menjadi lebih sistematis, terstruktur dan kegiatan
pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Cara mendesain strategi
pembelajaran yaitu:
a. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai agar dapat
mempersiapkan materi ajar,
b. Memperhatikan perubahan tiga ranah pendidikan yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik,
c. Perlu adanya kreativitas pendidik di dalam menyiapkan
pembelajaran PAI seperti harus bisa menjadi motivator,
fasilisator serta evaluator yang baik,
d. Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran. Tentunya hal
ini penting untuk membantu maksimalnya proses pembelajaran.

6. Dalam proses merencanakan pengajaran, mengapa desain


evaluasi itu harus dimasukkan? Apa alasannya dan mengapa
harus demikian? Jelaskan.
Jawaban:
Kegiatan evaluasi dalam suatu pembelajaran sangat penting
diadakan untuk mengetahui apakah materi atau pegajaran yang
sudah dijalankan tersampaikan kepada peserta dengan baik, atau
sesuai dengan target/tujuan dari program tersebut, ataukah belum
sama sekali. Selain itu juga dengan dilaksanakannya kegiatan
evaluasi pembelajaran, pendidik dapat mengetahui efektif atau
tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan. Karena bila
seorang pendidik tidak melakukan evaluasi pembelajaran, sama saja
tenaga pendidik tersebut tidak ada perkembangan dalam merancang
sistem pembelajaran. Dan juga kegiatan evaluasi pembelajaran
dapat menjadi tolak ukur kemampuan, berhasil atau tidaknya metode
yang digunakan serta untuk merancanakan proses pembelajaran
kedepannya sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan
memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah
dirancang.

Anda mungkin juga menyukai