Nim : 0306213154
Kelas/Semester : PGMI-3 / V
Mata Kuliah : Pembelajaran IPS di MI/SD
Dosen Pengampu : Eka Yusnaldi, M.Pd
SOAL UTS
1. Coba anda uraikan pengertian Perencanaan Pembelajaran IPS serta buatlah satu RPP yang di
dalamnya materinya kaitkan dengan sebuah ayat atau Hadis di MI ?
2. Jelaskan pengertian paradigma baru IPS serta permasalahan dalam pembelajaran IPS?
3. Uraikan pendapat anda mengenai keterampilan dasar mengajar IPS di MI ?
4. Jelaskan strategi apa saja yang cocok untuk mengajarkan IPS di MI ?
5. Jelaskan perbedaan media pembelajaran dan media pendidikan serta berikan prinsip media
dalam mengajarkan IPS MI ?
JAWABAN
1. Perencanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah proses yang
sistematis dan terencana untuk merancang kegiatan pembelajaran yang efektif dalam
mengembangkan pemahaman siswa tentang berbagai aspek kehidupan sosial, budaya,
politik, ekonomi, dan lingkungan. Perencanaan pembelajaran IPS melibatkan berbagai
komponen yang penting untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai dan
siswa dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan
dalam konteks ilmu sosial. Proses perencanaan pembelajaran IPS dimulai dengan
penentuan tujuan pembelajaran yang jelas, yang mencakup apa yang siswa diharapkan
ketahui, mampu lakukan, dan bagaimana mereka seharusnya bersikap. Selanjutnya,
perencanaan pembelajaran melibatkan pemilihan materi pelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan tingkat perkembangan siswa. Materi pelajaran ini harus
relevan dengan topik-topik sosial yang akan dipelajari dan sesuai dengan kurikulum
yang berlaku. Selain itu, perencanaan pembelajaran IPS juga mencakup strategi
pengajaran yang efektif. Guru harus memilih metode pengajaran yang sesuai untuk
mengkomunikasikan materi pelajaran, seperti ceramah, diskusi, simulasi, studi kasus,
atau proyek penelitian. Penggunaan sumber daya pembelajaran, termasuk buku teks,
materi audiovisual, dan teknologi informasi, juga merupakan bagian penting dari
perencanaan pembelajaran Selama perencanaan pembelajaran, guru harus
mempertimbangkan kebutuhan individual siswa dan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mendukung partisipasi aktif dan pemahaman yang mendalam.
Dalam perencanaan ini, evaluasi pembelajaran juga perlu diperhitungkan, dengan
mengidentifikasi cara-cara untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan
mengevaluasi kemajuan siswa. Selanjutnya, perencanaan pembelajaran IPS dapat
mencakup penyusunan jadwal pelajaran yang efisien, alokasi waktu untuk berbagai
topik, dan penentuan penilaian yang sesuai. Guru juga harus mempertimbangkan
keragaman siswa, baik dalam hal latar belakang budaya maupun tingkat kemampuan,
dan merencanakan diferensiasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Perencanaan pembelajaran IPS adalah langkah awal yang penting dalam proses
pengajaran dan pembelajaran yang efektif. Ini membantu guru memastikan bahwa
pembelajaran IPS dilakukan secara sistematis, berorientasi pada tujuan, dan dapat
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa dalam berbagai aspek ilmu
sosial.Perencanaan pembelajaran IPS adalah langkah awal dalam proses pengajaran
yang membantu guru dalam menentukan apa yang akan diajarkan kepada siswa. Ini
melibatkan pemilihan materi dan topik yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah bagian penting dari perencanaan
pembelajaran IPS. Guru harus merumuskan tujuan yang jelas dan terukur yang akan
membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan mencapai pencapaian
tertentu. Selain tujuan pembelajaran, perencanaan juga mencakup penentuan hasil
pembelajaran yang diharapkan. Guru harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa
yang siswa seharusnya bisa lakukan atau pahami setelah menyelesaikan pembelajaran.
Proses perencanaan juga melibatkan pemilihan metode pengajaran yang sesuai.
Metode pengajaran IPS harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan
karakteristik siswa. Guru dapat menggunakan ceramah, diskusi, penugasan, atau
penggunaan media pembelajaran, seperti video atau peta, untuk memfasilitasi
pemahaman siswa. Dalam perencanaan pembelajaran IPS, guru juga perlu memilih
sumber belajar yang tepat. Buku teks, sumber daring, jurnal, atau sumber daya lokal
dapat digunakan untuk mendukung materi pembelajaran. Selanjutnya, perencanaan
pembelajaran IPS mencakup pemilihan evaluasi yang sesuai. Ini mencakup
pengembangan instrumen evaluasi, seperti tes, tugas, atau proyek, yang akan
digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi dan mencapai tujuan
pembelajaran. Aspek lain dari perencanaan pembelajaran IPS adalah pengaturan
waktu. Guru perlu merencanakan jadwal yang memadai untuk menyelesaikan materi
pembelajaran dan aktivitas evaluasi. Waktu yang tepat harus dialokasikan untuk setiap
bagian pembelajaran. Perencanaan pembelajaran IPS juga melibatkan adaptasi
terhadap kebutuhan individu siswa. Guru harus mampu mengidentifikasi kebutuhan
khusus siswa, seperti siswa berkebutuhan khusus atau siswa yang memiliki tingkat
pemahaman yang berbeda, dan menyusun strategi pembelajaran yang sesuai. Selama
proses pembelajaran, guru perlu melakukan monitoring dan penilaian terus-menerus
untuk memastikan bahwa siswa mencapai tujuan pembelajaran. Ini melibatkan
pemantauan partisipasi siswa, pemahaman mereka terhadap materi, dan kemajuan
mereka dalam mencapai hasil pembelajaran. Terakhir, perencanaan pembelajaran IPS
juga melibatkan refleksi dan evaluasi pasca-pembelajaran. Guru harus
mengidentifikasi apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki untuk
perencanaan pembelajaran di masa depan agar lebih efektif dan sesuai dengan
kebutuhan siswa. Dengan memahami dan melaksanakan perencanaan pembelajaran
IPS dengan baik, guru dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih
bermakna dan mendukung perkembangan siswa secara optimal dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial.
• Tujuan Pembelajaran: Menetapkan apa yang ingin dicapai oleh siswa setelah
pembelajaran.
• Materi Pembelajaran: Menentukan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
• Metode Pembelajaran: Memilih pendekatan atau teknik pengajaran yang sesuai
dengan siswa MI.
• Sumber Belajar: Menyediakan bahan dan sumber daya yang diperlukan.
• Penilaian: Menilai kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
• Integrasi Nilai-nilai Islam: Mengaitkan materi pembelajaran dengan ayat atau
hadis yang relevan.
Sebagai contoh, kita bisa mengaitkan materi pembelajaran IPS di MI dengan ayat atau
hadis yang relevan. Misalnya, jika materi adalah "Sejarah Peradaban Islam," maka kita
bisa mengaitkannya dengan ayat berikut:
Ayat: "Dan Kami tidak mengutus kamu, kecuali untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh
alam." (Q.S. Al-Anbiya: 107)
Dalam pembelajaran IPS, kita dapat mengajarkan kepada siswa bahwa peradaban Islam
adalah rahmat bagi seluruh alam, dan kami sebagai umat Islam memiliki tanggung jawab
untuk memahami dan menyebarkan nilai-nilai Islam.
Berikut ini adalah contoh RPP yang lebih rinci untuk materi "Sejarah Peradaban Islam"
dengan mengaitkan ayat di atas:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Kelas: MI (Madrasah Ibtidaiyah)
3. Materi: Sejarah Peradaban Islam
4. Waktu Pelaksanaan: 4 pertemuan
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan peradaban Islam.
2. Siswa memahami konsep "rahmat bagi seluruh alam" dalam Islam.
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi kelompok
3. Media visual (gambar dan video)
4. Pembacaan dan pemahaman ayat
Sumber Belajar:
1. Buku teks
2. Gambar dan video tentang sejarah Islam
3. Ayat dari Al-Qur'an
4. Hadis tentang peradaban Islam
Penilaian:
1. Ujian tulis tentang materi yang telah dipelajari
2. Partisipasi siswa dalam diskusi
3. Presentasi siswa tentang konsep "rahmat bagi seluruh alam" dalam Islam
Langkah-Langkah Pembelajaran:
• Pertemuan 1:
1. Guru memulai dengan membacakan ayat tentang "rahmat bagi seluruh alam" dan
menjelaskan konsepnya.
2. Guru memberikan ceramah tentang sejarah awal peradaban Islam.
3. Siswa melihat gambar-gambar dan video tentang topik tersebut.
4. Diskusi kelompok tentang peradaban Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
• Pertemuan 2 :
1. Ujian tulis tentang materi yang telah dipelajari.
2. Diskusi tentang ayat dan bagaimana relevansinya dengan pembelajaran IPS.
3. Tugas rumah: Siswa diminta untuk mencari informasi tambahan tentang sejarah
peradaban Islam dan konsep "rahmat bagi seluruh alam" dalam Islam.
• Pertemuan 3:
1. Guru memulai dengan membahas perkembangan peradaban Islam setelah masa
Rasulullah.
2. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi tentang bagaimana Islam memengaruhi
perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan kebudayaan di masa itu.
3. Pembacaan ayat "Dan Allah memberikan rahmat-Nya kepada kamu dan berfirman,
'Ikutilah petunjuk yang diberikan Allah kepadamu.'" (Q.S. Al-A'raf: 43) dan penggalian
makna dalam konteks pembelajaran.
• Pertemuan 4:
1. Siswa diberi tugas untuk menyusun presentasi singkat tentang salah satu tokoh atau
peristiwa penting dalam sejarah peradaban Islam.
2. Setiap siswa mempresentasikan hasil penelitiannya di depan kelas.
3. Diskusi tentang bagaimana nilai-nilai Islam seperti keadilan, kebijaksanaan, dan
toleransi tercermin dalam peradaban Islam.
Penilaian Pertemuan 3 dan 4:
1. Penilaian berdasarkan presentasi siswa dan partisipasi dalam diskusi.
2. Penilaian tulis berupa esai singkat tentang makna ayat yang dibaca dalam konteks
pembelajaran.
Penutup:
Dalam pembelajaran materi "Sejarah Peradaban Islam" di kelas MI, telah ditekankan
pentingnya pemahaman terhadap sejarah peradaban Islam sebagai rahmat bagi seluruh
alam sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Dengan menggali konsep ini, siswa diharapkan
dapat memahami bahwa ilmu pengetahuan, seni, dan nilai-nilai sosial yang positif adalah
bagian integral dari peradaban Islam.
Selain itu, penggunaan ayat Al-Qur'an dalam pembelajaran IPS membantu siswa
memahami bahwa ajaran agama Islam memberikan landasan etika dan moral dalam
mengembangkan peradaban. Oleh karena itu, pembelajaran IPS tidak hanya menjadi
materi pelajaran sekolah, tetapi juga sarana untuk menggali nilai-nilai Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di MI, perlu adanya kerja sama
yang erat antara guru, siswa, dan orang tua. Dengan demikian, pembelajaran IPS di MI
akan lebih efektif dalam membentuk siswa yang paham sejarah peradaban Islam dan
mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka.
Demikianlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi "Sejarah
Peradaban Islam" di kelas MI yang mengintegrasikan ayat Al-Qur'an. RPP ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang sejarah Islam dan nilai-nilai
agama kepada siswa MI.
2. Pembaharuan proses pendidikan IPS ini pada dasarnya untuk membentuk manusia yang
tercipta sebagai makhluk social yang hakiki. Manusia sebagai makhluk sosial perlu
memahami dan melaksanakan fungsi sosialnya. Pendidikan IPS diharapkan menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari kehidupan masyarakat disekitarnya dan
selanjutnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Titik berat studi sosial adalah
perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, serta manusia
dengan kegiatannya dan interaksi antar mereka, dan anak didik agar menjadi anggota
yang produktif dan dapat memberikan andilnya dalam masyarakat yang merdeka,
mempunyai rasa tanggung jawab, tolong menolong sesamanya dan dapat
mengembangkan nilai-nilai dan cita-cita masyarakat. Pendidikan IPS diarahkan agar
peserta mengamati dan mengalami dalam hidup bermasyarakat sehinggan membantu
peserta untuk memahami lebih mendalam kehidupan masyarakat sekitarnya. IPS
diperlukan untuk memecahkan masalah/problema sosial yang teridentifikasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Disamping memecahkan masalah sosial pendidikan IPS juga
dimaksudkan untuk mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan ngeneralisasi
yang berkaitan dengan IPS. Pendidikan IPS mensyaratkan mata kuliah Konsep Dasar
IPS, hal ini dimaksudkan peserta sudah memahami konsep dasar IPS . Pendidikan IPS
merupakan integrasi dari rumpun sosial dengan menggunakan pendekatan interdisipliner
dari ilmu-imu sosial. Materi IPS di sekolah lebih menitik beratkan materi sosiologi,
ekonomi, geografi dan sejarah, walaupun demikian dalam batas batas tertentu tetap
mengkaitkan dengan ilmu yang lain.
Model IPS Terpadu ada tiga model pembelajaran IPS terpadu. Pertama, model
integrasi berdasarkan topik. Caranya dengan memilih atau menetapkan topik tertentu,
dan topik tersebut ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam IPS, misalnya
topik flu burung. Persebaran wabah flu burung dan karakteristik fisis-geografis daerah
terjangkit dikaji melalui disiplin Ilmu Geografi, dampaknya terhadap kegiatan
perekonomian masyarakat ditinjau dengan disiplin Ilmu Ekonomi. Analisis proses awal
masuknya flu burung di Indonesia dapat dikaji dengan disiplin Ilmu Sejarah, sedangkan
bagaimana reaksi masyarakat yang mengahadapi wabah flu burung dan bagaimana
partisipasi yang diberikan dalam upaya penanggulangannya dapat dikaji dengan disiplin
Ilmu Sosiologi. Kedua, model integrasi berdasarkan potensi utama. Dipilih tema yang
didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah setempat. Misalnya Ungaran sebagai
kawasan industri. Faktor alam apa yang menunjang pengembangan industri di Ungaran
dianalisis dengan disiplin Ilmu Geografi. Bagaimana dukungan/kebijakan pemerintah
daerah dikaji dengan Ilmu Politik, seberapa besar ketersediaan tenaga kerja dan efek
perekonomian yang muncul dilihat dengan kacamata Ekonomi. Sedangkan bagaimana
kemungkinan dampaknya terhadap kehidupan sosial-budaya dianalisis dengan disiplin
Ilmu Sosiologi-Antropologi. Ketiga, model integrasi berdasarkan masalah. Banyak sekali
dijumpai permasalahan lingkungan dan sosial di sekitar anak. Jika permasalahan tersebut
diangkat menjadi tema dalam pembelajaran di kelas sangat menarik dan meningkatkan
kepedulian siswa terhadap masalah tersebut, misalnya pornografi. Apa faktor sosial-
budaya yang mendorong maraknya pornografi tentu dapat dikaji dengan bantuan disiplin
Ilmu Sosiologi-Antropologi. Sampai di mana saja persebaran masalah tersebut, kapan
masalah tersebut mulai muncul dan bagaimana perkembangannya, apa dampaknya
terhadap kehidupan sosial dan ekonomi, dan apa kebijakan yang telah dilakukan
pemerintah ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan menggunakan
disiplin ilmu sosial yang sesuai.
1. Kurikulum yang Berat: Kurikulum IPS seringkali padat dengan berbagai informasi
dan konsep yang membuatnya sulit dipahami oleh siswa.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Banyak sekolah tidak memiliki akses yang cukup baik
terhadap sumber daya seperti buku teks, materi ajar, atau teknologi yang diperlukan
untuk mendukung pembelajaran IPS.
3. Keterbatasan Guru: Guru IPS perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang
berbagai disiplin ilmu sosial, dan kadang-kadang mereka mungkin tidak memiliki
pelatihan yang memadai.
4. Tantangan dalam Mengintegrasikan Interdisipliner: Mengintegrasikan berbagai
disiplin ilmu sosial dalam pembelajaran bisa menjadi tantangan, terutama jika guru
tidak memiliki dukungan yang cukup.
5. Relevansi Kurikulum: Kurikulum IPS perlu terus disesuaikan dengan perkembangan
sosial dan budaya yang terbaru, sehingga siswa dapat memahami isu-isu
kontemporer
6. Kesulitan dalam Memahami Konsep Abstrak: IPS sering melibatkan konsep-konsep
abstrak seperti politik, ekonomi, dan sosiologi yang dapat sulit dipahami oleh siswa
karena kurangnya keterampilan berpikir kritis.
7. Pengajaran yang Tidak Menarik: Pembelajaran IPS yang kering dan tidak menarik
dapat membuat siswa kurang berminat, mengakibatkan pemahaman yang dangkal.
8. Kurangnya Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata: Seringkali, siswa kesulitan
melihat keterkaitan antara pelajaran IPS dengan kehidupan sehari-hari mereka,
sehingga kehilangan motivasi
9. Masalah Penilaian: Menilai kemajuan dalam IPS dapat menjadi sulit karena cakupan
materi yang luas dan banyak aspek kualitatif yang terlibat.
10.Ketidakseimbangan Materi: Beberapa topik dalam IPS mungkin mendapatkan
perhatian lebih banyak daripada yang lain, menyebabkan ketidakseimbangan dalam
pemahaman siswa tentang berbagai aspek masyarakat.
11.Tantangan dalam Konteks Multikultural: IPS seringkali
melibatkan aspek-aspek budaya dan multikultural, yang bisa
menjadi permasalahan dalam situasi kelas yang beragam budaya.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut melibatkan pengembangan
kurikulum yang lebih relevan, pelatihan guru yang baik, dan akses yang lebih baik
terhadap sumber daya pendukung pembelajaran IPS.
3. Menurut pendapat saya, ada beberapa keterampilan dasar mengajar IPS di MI yaitu
meliputi:
• Ringkasan Materi: Guru harus merangkum inti dari apa yang telah dipelajari
selama pelajaran. Ini membantu siswa memahami pokok-pokok pelajaran.
• Pertanyaan Evaluasi: Guru dapat mengajukan pertanyaan evaluasi yang menguji
pemahaman siswa tentang materi. Ini membantu mengukur sejauh mana siswa
memahami pelajaran.
• Pemberian Tugas atau Pekerjaan Rumah: Memberikan tugas atau pekerjaan
rumah yang terkait dengan topik pelajaran dapat membantu memperkuat
pemahaman siswa dan memberikan kesempatan untuk mempraktikkan apa yang
telah dipelajari.
• Refleksi dan Diskusi: Mendorong siswa untuk merenungkan apa yang telah
mereka pelajari dan berbagi pandangan atau pertanyaan mereka dapat merangsang
pemikiran kritis dan diskusi yang lebih dalam.
• Pemberian Umpan Balik: Guru dapat memberikan umpan balik tentang kinerja
siswa selama pelajaran dan memberikan dorongan positif serta rekomendasi
perbaikan.
Menutup pelajaran dengan baik adalah langkah penting dalam siklus pengajaran
yang efektif. Ini membantu merangkum dan merefleksikan apa yang telah dipelajari,
memastikan bahwa siswa memahami materi, dan memberikan arah yang jelas untuk
tindakan selanjutnya. Komponen-komponen kunci dalam menutup pelajaran termasuk:
b) Keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelaskan ialah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu
benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu. Komponen keterampilan
menjelaskan sebagai berikut:
• Penyajian
• Bahasa harus jelas dan enak didengar
• Gunakan intonasi sesuai
• Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
• Berikan definisi yang tepat
• Peserta didik dapat menerima dan memahami pelajaran
c) Keterampilan bertanya
Strategi-strategi ini dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar IPS yang menarik,
bermakna, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam dalam konteks MI. Dengan pendekatan yang
cermat, guru IPS MI dapat membantu siswa memahami dan menghargai peran IPS dalam
membentuk wawasan sosial dan pemahaman mereka tentang dunia.Dengan menerapkan
beragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat dan kebutuhan siswa, guru IPS
di MI dapat membantu siswa memahami dan menghargai aspek-aspek sosial, sejarah,
geografi, dan budaya yang penting dalam pembentukan pemahaman dunia mereka. Dengan
pendekatan yang kreatif dan interaktif, siswa dapat lebih terlibat dalam pembelajaran dan
mengembangkan pemahaman mendalam tentang mata pelajaran IPS.
5. Media : Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media merupakan salah satu
komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian,
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
a. Efektifitas
Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan
(efektivitas) dalam pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran atau
pembentukan kompetensi. Pendidik harus dapat berusaha agar media
pembelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi secara optimal
dapat digunakan dalam pembelajaran.
b. Relevansi
Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik
meteri pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang
tersedia.
c. Efisiensi
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar
memperhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat
menyampaikan inti pesan yang dimaksud, persiapan dan penggunaanya relatif
memerlukan waktu yang singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga.
d. Dapat digunakan
Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah meningkatkan
kualitas pembelajaran.
e. Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek
lingkungan sosial dan budaya dengan mempertimbangkan aspek
pengembangan pada pembelajaran life skills.
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih media
untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya :