Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI BUDAYA


SD
“Perencanaan Pembelajaran Seni Budaya SD”

Dosen Pengampu : Margareta O, Sumilat, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Yosua Soasa (20105266)
2. Andini Anggu (20105230)
3. Trihana Anggelia Korua (20105224)
4. Risti Astuti Damulawan (20105034)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Perencanaan Pembelajaran Seni Budaya SD” ini dapat tersusun dan selesai tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada
mata kuliah Pengembangan Kreativitas Seni Budaya SD. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian dan jenis-jenis media pembelajaran.
Menyadari bahwa, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tomohon, 30 Oktober 2022


Tim Penyusun

Kelompok 7
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .....................................................................................................................4
A. Latar Belakang ......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Perencanaan Pembelajaran di SD.........................................................................................5
B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran .......................................................................................6
C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran.....................................................................6
D. Konsep, Metode dan Model Pembelajaran Seni Rupa .........................................................7
BAB III ....................................................................................................................................10
PENUTUP ...............................................................................................................................10
A. Kesimpulan .........................................................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang
berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan
awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara
mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (KBBI). Reformasi pendidikan
memunculkan pembelajaran dalam 4 hal : learning to know, learning to do, lerning to be,
learning to life together. Uu No. 20/2003 tentang Sisdiknas (pasal 1): pendidikan adalah usaha
sadar dan Terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, Kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
Diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Begitu halnya dengan perencanaan pembelajaran, yang direncanakan harus sesuai dengan
target atau tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan. Disini Guru yang bertugas membuat
perencanaan pembelajaran dituntut harus dapat menyusun berbagai program yang terkait
dengan pengajaran sesuai dengan metode, pendekatan dan strategi yang akan digunakan.
Begitu urgennya perencanaan pembelajaran ini dalam pendidikan, maka dalam makalah yang
berjudul “perencanaan pembelajaran seni budaya sd” ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan
dengan perencanaan pembelajaran seni budaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pembelajaran seni budaya SD?
2. Apa saja prinsip rencana pembelajaran?
3. Apa tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran?
4. Apa konsep, metode dan model pembelajaran seni rupa?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Apa pengertian perencanaan pembelajaran seni budaya SD?
2. Mengetahui Apa saja prinsip rencana pembelajaran?
3. Mengetahui Apa tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran?
4. Mengetahui Apa konsep, metode dan model pembelajaran seni rupa?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran di SD

Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Pengertian perencanaan pembelajaran ialah suatu proses penetapan dan pemanfaatan sumber
daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.

Perencanaan adalah suatu proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka
mencapai tujuan absah dan bernilai (Roger A.Kaufman).

Perencanaan Pembelajaran menurut Para Ahli

Banghart dan Trull menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan
materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode
pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester
yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Sementara Toeti Soekamto mengatakan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan


pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai sistem yang terintegrasi dan terdiri dan
beberapa unsur yang saling berinteraksi.

Selain itu Nana Sudjana mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagai kegiatan


memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu
dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran,
sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metoda dan
teknik, serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sisitematis.

B. Prinsip Perencanaan Pembelajaran

• Memperhatikan karakteristik anak: Dalam perencanaan pembelajaran (desain


instruksional) harus memperhatikan kondisi yang ada dalam diri siswa dan
kondisi yang ada di luar diri siswa.
• Berorientasi pada kurikulum yang berlaku: Perencanaan yang dibuat oleh guru
seperti dalam bentuk silabus maupun dalam bentuk rencana
pelaksanaan pembelajaran harus disusun dan dikembangkan berdasarkan pada
kurikulum yang berlaku.
• Sistematika kegiatan pembelajaran: Urutan kegiatan pembelajaran
dikembangkan secara sistematis dengan mempertimbangkan urutan dari yang
mudah menuju yang lebih sulit, dari yang bersifat sederhana menuju yang
lebih kompleks.
• Melengkapi perencanaan pembelajaran: Yaitu dengan menambah instrumen-
instrumen pembelajaran, misalnya lebar kerja siswa, format isian, lembar
catatan tertentu disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
• Bersifat fleksibel (dinamis): Perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi saat berlangsungnya pembelajaran.
• Berdasarkan pendekatan sistem: Artinya setiap
unsur perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan dan memiliki keterpaduan.

C. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Tujuan Perencanaan Pembelajaran ialah untuk menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar,
metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas
dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia & membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan.

Fungsi Perencanaan Pembelajaran terdiri dari 6 poin, diantaranya adalah:

1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang dipergunakan.
4. kegiatan yang dalam mengajar membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan
siswa, minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kekurangan dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan
bahan yang up to date kepada siswa (Oemar Hamalik).

D. Konsep, Metode dan Model Pembelajaran Seni Rupa

a. Konsep Pendidikan Seni Rupa SD


Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan
dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan
istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti
dengan istilah Pendidikan Seni rupa. Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya
menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung,
mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di
sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi
mata dan tangan.

Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.


Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni
bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak
menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah
mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal,
mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu

b. Metode Pembelajaran Seni Rupa di SD


a. Metode Ekspresi Bebas
Tujuan penggunaan metode ini ialah memberi keleluasaan kepada anak didik untuk
mengungkapkan perasaannya ke dalam penciptaan karya seni yang diajarkan kepada
mereka. Agar mereka memperoleh keleluasaan, maka ada hal-hal pokok yang harus
diperhatikan dalam penggunaan metode ini. Sebagaimana proses penciptaan seni
orang dewasa, maka dalam pendidikan seni pun hal ini tidak ada kekecualian, yaitu
adanya tema yang ingin disampaikan atau yang menjadi isi ungkapan perasaan itu,
dan ada keseragaman bentuk ungkapan yang lebih sesuai dengan karakter anak-anak
yang menentukan gaya ungkapan masing-masing.
b. Metode Kerja Kelompok
Jika metode ekspresi bebas lebih banyak menjamin kebebasan anak-anak untuk
menyalurkan ungkapan perasaannya, maka hal ini harus diimbangi dengan metode
yang lebih mengutamakan pengalaman berkelompok para siswa, untuk membina
perkembangan sosial mereka.
c. Metode Demonstrasi-eksperimen.
Demonstrasi adalah kegiatan guru/instruktur memperagakan proses pembuatan suatu
benda kerajinan. Misalnya cara memahat. Guru memperlihatkan cara memegang
pahat, cara membuat pahatan lurus dan lengkung pada kayu, cara finishing, dsb.
Murid memperhatikan. Eksperimen adalah siswa mencoba sendiri setelah
memperhatikan suatu proses pengerjaan yang didemonstrasikan guru. Prinsip belajar:
dengar/lihat, kerjakan, periksa.
d. Metode Mencontoh
Metode mencontoh merupakan metode tertua terutama dalam seni kerajinan. Tiga
abad sebelum tarih Masehi, di Yunani telah dipergunakan metode ini. Hingga
sekarang keahadiran metode ini masih tetap populer dalam lapangan pendidikan
sebagai mertode untuk menyampaikan berbagai jenis kegiatan kesenirupaan terutama
jenis kegiatan motorik.
Metode ini banyak dilakukan di pusat-pusat pembelajaran seni zaman dahulu. Para
cantrik (pemagang) biasanya dilatih para empu (guru) untuk meniru hasil karya
gurunya. Semakin mendekati kualitas kerja gurunya, semakin berhasil para cantrik itu
di dalam belajarnya. Dalam kursus-kursus melukis pun masih dijumpai penerapkan
cara ini. Untuk belajar keterampilan motorik, cara ini dapat dilakukan.

c. Model Pembelajaran Seni Rupa


1.Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena
menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok
bahasan atau ketrampilan atau tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada
pembelajaran SR-KT terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model
terkait dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra
substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial
materi yang terkait.
Keunggulan Model Terkait :
a. Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan
b. Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus-
menerus
c. Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
d. Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu
ketrampilan tertentu.

Kelemahan Model Terkait :


Pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep ketrampilan dan tugas atau
sikap pada suatu bidang kajian tertentu.Hal ini menyebabkan SR-KT tetap terpisah
dan keterpaduan tidak Nampak walaupun hubungan telah dirancang secara eksplisit
dalam suatu disiplin mata kajian. Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena
usaha-usaha untuk memadukan gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat
membatasi usaha mengembangkan hubungan yang lebih menyeluruh dengan bidang
studi lain.

2. Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang meggunakan pendekatan tematik. Model ini
menekankan hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada
pembelajaran senirupa terpadu, model terjala ini dapat memadukan secara intra
bidang studi (seni music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari,
matematika, ips, ipa dll).
Keunggulan:
a. Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki kekuaatn
komprehensif yang tinggi.
b. Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema
c. Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara
komprehensif
Kelemahan :
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b. Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
c. Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran agar
perencanaan dan pelaksanaan pembalajaran dapat tercapai secara optimal

3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang
diangkat dari adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam
kurikulum yang berlaku dari berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
Keunggulan :
a. Mampu membangun motivasi siswa
b. Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam pembelajaran
c. Menghemat waktu
d. Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
Kelemahan :
a. Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan-
kebijakan pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
b. Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran
terpadu
c. Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian perencanaan pembelajaran ialah suatu proses penetapan dan pemanfaatan sumber
daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Prinsip Perencanaan Pembelajaran :
-Memperhatikan karakteristik anak
-Berorientasi pada kurikulum yang berlaku
-Sistematika kegiatan pembelajaran
-Melengkapi perencanaan pembelajaran
-Bersifat fleksibel (dinamis)
-Berdasarkan pendekatan sistem
Tujuan Perencanaan Pembelajaran ialah untuk menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar,
metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas
dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia & membelajarkan siswa sesuai yang
diprogramkan.
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam
dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah
pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah
Pendidikan Seni rupa.

B. Saran
Pendidikan seni rupa amatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mengembangkan bakat
dan kreativitas anak. Oleh karena itu pendidikan seni rupa perlu ditananmkan pada anak sejak
usia dini, agar bakat yang dimiliki anak dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan
kreativitas yang dimiliki anak.
DAFTAR PUSTAKA

Tambrin, Irin. (1991). Metode Belajar Mengajar Umum dan Khusus Seni Rupa.
Bandung: Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajianan FPBS IKIP Bandung.

https://www.tweetilmu.web.id/2021/03/pengertian-prinsip-fungsi-serta-tujuan-perencanaan-
pembelajaran.html?m=1#:~:text=Tujuan%20dan%20Fungsi%20Perencanaan%20Pembelajar
an,membelajarkan%20siswa%20sesuai%20yang%20diprogramkan.

Anda mungkin juga menyukai