Anda di halaman 1dari 18

“ANALISIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS

KURIKULUM 2013”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Kurikulum Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Dr. HASAN SUAEDI, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Intan Amalia Salsabila

1810221015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2020

KATA PENGANTAR

1
Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulilah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Analisis Perencanaan Pembelajaran Dalam Konteks
Kurikulum 2013” yang di sususn untuk memenuhi salah satu tugas Pembelajaran
Kurikulum.

Makalah ini memberikan banyak sekali wawasan dan pengetahuan kepada


kalangan masyarakat. di dalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu
yang kami sajikan, sebagai tuntunan tugas dengan topik “Analisis Perencanaan
Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013”

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang


makalah ini, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang
lebih untuk makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 18 Juni 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................4

1.1.................................................................................Latar Belakang 4
1.2............................................................................Rumusan Masalah 6
1.3..............................................................................................Tujuan 6
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................7

2.1 Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran………...……………..7

2.2 Mengembangkan Dasar Perencanaan Pembelajran Dalam Kontes


Kurikulum 2013 …………………………………………………………… 11

2.3 Gambaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kontes Kurikulum


2013. ……………………………………………………………………...14

BAB III KESIMPULAN ................................................................................18

BAB IV DAFTAR PUSTAKA .......................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Atmusudirdjo dalam (saihu 1:2016), perencanaan adalah perhitungan dan


penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh
siapa dan bagaimanaPerencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu
tugas. Jadi Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip
prinsip umum mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu
situasi interaksi guru dan murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Perencanaan pembelajaran didasari oleh beberapa konsep. Konsepkonsep itu dibahas
pada awal usaha menguraikan perencanaan pendidikan ini, dengan maksud agar
pemahaman tentang perencanaan lebih mudah dan lebih mendalam. Selain itu setiap
uraian yang didasari oleh konsep tertentu mempunyai ciri tersendiri, walaupun uraian
itu mempunyai tujuan yang sama. Dengan demikian konsep-konsep yang dipilih akan
memberikan warna kepada perencanaan ini. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
dibahas penjelasan tentang konsep perencanaan pembelajaran.

Perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan. Pemerintah lewat


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), merencanakan perubahan
kurikulum mulai tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada
pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang menjadi fondasi bagi tingkat
berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan
masyarakatnya memiliki nilai tambah, dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada
orang lain dan bangsa lain didunia. Kurikulum berbasis karakter dan kompetensi
diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang
pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna.

4
Oleh karena itu, merupakan langkah yang positif ketika pemerintah (Mendikbud)
merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang pendidikan,
termasuk dalam pengembangan Kurikulum 2013. Perubahan yang terdapat pada
Kurikulum 2013 salah satunya adalah penggabungan mata pelajaran. Selain itu
pemerintah juga berencana menambah jam pelajaran agar pembelajaran lebih
mengedepankan karakter siswa. Adanya pendekatan dan penilaian baru yaitu
pendekatan saintifik dan penilaian autentik menuntut persiapan guru untuk
menerapkannya secara konsisten dalam pembelajaran.

1.2 Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa permasalahan


sebagai berikut.

1. Bagaimana Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran ?

2. Bagimana Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam


Konteks Kurikulum 2013?

3. Bagaimana Gambaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Konteks


Kurikulum 2013?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang akan di uraikan sebagai
berikut.

1. Mengetaui Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran.

2. Mengtahui Bagaimana Mengmbangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Dalam Konteks Kurikulum 2013.

3. Mengetahui Gambaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Konteks


Kurikulum 2013.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran

A. Pengertian Konsep dasar Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam


berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar
belakanag apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi.
Menurut Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan
tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan
bagaimana. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.

Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan


yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar. Dengan kata lain pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan
pengalaman belajar bagi peserta didik. Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat
diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan
dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu: 1.
Perencanaan pengajaran sebagai teknologi 2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu
sistem 3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah 4. Perencanaan pengajaran sebagai

6
sains (science) 5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses 6. Perencanaan
pengajaran sebagai sebuah realitas.

Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan


program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran yang
dianut dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah proses,
disiplin ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar
pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum khususnya
silabus menjadi acuan utama dalam penyusunan perencanaan program pengajaran,
namun kondisi sekolah/madrasah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru
merupakan hal penting jangan sampai diabaikan.

B. Dimensi- Dimensi Pengajaran

1. Signifikan Tingkat signifikansi tergantung apada tujuan pendidikan yang


diajukan dana signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang
dibangun selama proses pembelajaran. 2. Fleksibilitas Maksudnya adalah bahwa
perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan
dan biaya maupun pengimplementasiannya. 3. Relevansi Konsep relevansi berkaitan
dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara
lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal. 4. Kepastian Konsep kepastian diharapkan dapat mengurangi kejadian-
kejadian yang tidak terduga. 5. Ketelitian Prinsip utama yang perlu diperhatikan
ialah agar perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu
diperhatikan secra sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antar berbagai komponen.
6. Adaptabilitas Perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik. 7. Waktu Faktor yang berkaitan dengan
waktu yang cukup banyak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa
depan, juga validasi dan readibilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai
kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang. 8.
Monitoring atau pemantauan Monitoring merupakan mengembangkan criteria untuk

7
menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif. 9. Isi perencanaan, Isi
perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan pengajaran
yang baik perlu memuat: a. Tujuan apa yang diinginkan atau bagaimana cara
mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya. b. Program dan
layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan
pendukungnya. c. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan
prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka. d.
Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan penerimaan. e. Bangunan fisik
mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan
pengembangan psikologis. f. Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara
mengorganisasi dan manajemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas
kependidikan yang direncanakan. g. Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang
perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.

C. Tujuan dan fungsi

Tujuan perencanaan pembelajaran, Menguasai sepenuhnya bahan dan materi


ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan
kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan
membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan agar fungsi dan tujuan pembelajaran
tercapai, berikut fungsi-fungsi pembelajaran. a. Memberi guru pemahaman yang lebih
jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. b. Guru memperjelas pemikiran tentang
pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan. c. Keyakinan guru atas
nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan. d. Kegiatan
yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru dalam rangka mengenal
kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa, dan mendorong motivasi belajar e.
Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat. f.
Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada siswa.

8
Perlunya pembelajaran adalah untuk meperbaiki kualitas pembelajaran dengan
desai pembelajaran. menggunakan pendekatan sistem untuk merancang suat
pembelajaran dll. Tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan
metode pembelajaran: 1. Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk
semua tujuan dalam semua kondisi. 2. Metode pembelajaran yang berbeda memiliki
pengaruh yang berbeda dan konsistensi pada hasil pembelajaran. 3. Kondisi
pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil pengajaran. D.
Manfaat Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru
untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar
siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal
sebelum proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu: 1. Sebagai petunjuk arah
kegiatan dalam mencapai tujuan. 2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiapunsur yang terlibat dalam kegiatan. 3. Sebagai pedoman
kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid. 4. Sebagai alat ukur
efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan
kelambatan kerja. 5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan
kerja. 6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya. Selaian dari
manfaat yang di jabarkan di atas terdapat beberapa jenis-jenis rencana pembelajaran

E. Jenis –Jenis Pembelajaran

1.)Silabus Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran,


pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis
dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target
pencapaian Kompetensi Dasar.

2.)Standar Kompetensi Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh


peserta didik dalam suatu bidang pengembangan.

3.)Kompetensi Dasar Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui,


disikapi dan dilakukan peserta didik

9
4.)Hasil Belajar Merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan
dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud.

5.)Indikator Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang
dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.

6.)Perencanaan Semester Merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi


jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator
yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap
jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.

7.)Perencanaan Mingguan Disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM).


SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatankegiatan
dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai
dengan keluasan pembahasan tema dan subtema.

8.)Perencanaan Harian Disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH
merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat
kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok,
maupun klasikal dalam satu hari.

2.2 Mengembangkan Dasar Perencanaan Pembelajran Dalam Kontes


Kurikulum 2013

Pelaksanaan rencana pembelajaran harus berorientasi kepada upaya penyiapan


individu siswa agar mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah
direncanakan pada tahap awal pengembangan perencanaan pembelajaran.
Konsistensi kompetensi yang akan dicapai dalam setiap matapelajaran hendaknya
selalu diupayakan tercapai sacara optimal. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peseta didik untuk menguasai kompetensi yang
diharapakan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran hendaknya : (1) berpusat pada
peserta didik; (2) mengembangkan kreatifitas peserta didik; (3) menciptakan
kondidisi yang menantang da menyenangkan; (4) bermuatan nilai, etika, estetika,

10
logika; (5) menyediakan pusat penglaman belajar yang beragam (Diknas, 2002)
Pelaksanaan sistem pendidikan memerlukan kebijakan untuk perubahan atau
peningkatan mutu.

Diperlukan kebijakan yang langsung bersentuhan dengan keperluan


peningkatan mutu sekolah karena di dalamnya berkenaan dengan proses
pembudayaan. Sekolah menjadi pranata sosial yang berperan dalam pengembangan
sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjadi pelaku dalam proses
pembangunan bangsa. Untuk itu, peranan pendidikan harus terus ditingkatkan sejalan
dengan semakin besarnya tantangan yang dihadapi setiap sekolah dalam era
globalisasi abad ke-21. Bahkan dalam era otonomi saat ini. Perubahan kurikulum
merupakan suatu keniscayaan. Pemerintah lewat Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Depdikbud), merencanakan perubahan kurikulum mulai tahun ajaran
2013/2014. Seperti yang dikemukakan oleh kemendikbud KTSP diubah dengan
Kurikulum 2013, tepatnya pada bulan juli 2013 yang diberlakukan bertahap
disekolah.

Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada


tingkat dasar, yang menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan
kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap
bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai
tambah, dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain dan bangsa lain
didunia. Dalam implementasinya Pemerintah menganggap kurikulum ini lebih berat
dari pada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Guru sebagai ujung tombak
implementasi kurikulum 2013 karena siswa butuh terhadap penguatan dan
pendampingan dalam mengembangkan sikap dan karakter siswa yang ditekankan
dalam Kurikulum 2013.5 Perubahan yang terdapat pada Kurikulum 2013 salah
satunya adalah penggabungan mata pelajaran. Selain itu pemerintah juga berencana
menambah jam pelajaran agar pembelajaran lebih mengedepankan karakter siswa.
Adanya pendekatan dan penilaian baru yaitu pendekatan saintifik dan penilaian

11
autentik menuntut persiapan guru untuk menerapkannya secara konsisten dalam
pembelajaran.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 secara umum


bertujuan agar peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara,
dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal lingkup materi
yang saling berhubungan dan saling mendukung pengembangan kompetensi
pengetahuan kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa siswa. Kompetensi
sikap secara terpadu dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan
kompetensi keterampilan berbahasa. Ketiga materi tersebut adalah bahasa, sastra, dan
literasi. Mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya Sekolah Menengah Atas
(SMA) terdapat berbagai macam kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, di
antaranya: (1) memahami, struktur dan kaidah teks; (2) menginterpretasi makna teks;
(3) membandingkan teks; (4) memproduksi teks; (5) menganalisis teks; (6)
menyunting teks, (7) mengidentifikasi teks; (8) mengabstraksi teks; (9) mengevaluasi
teks; dan (10) mengonversi teks.

Pembelajarannya menggunakan teks sebagai basisnya. K-13 membawa


perubahan mendasar peran guru dalam pembelajaran. Secara administratif,
pemerintah pusat telah menyiapkan perangkat pelaksanaan pembelajaran yang tidak
perlu lagi disiapkan oleh guru. Namun demikian, guru dituntut berperan secara aktif
sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran sehingga siswa akan menjadi pusat
belajar. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi para guru karena tidak semua guru
memiliki kompetensi tersebut. Selain itu, guru dituntut kesiapannya untuk
melaksanakan kurikulum dalam waktu yang relatif singkat sementara perangkatnya
belum disiapkan secara matang.

12
2.3 Gambaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kontes Kurikulum
2013

Istilah pembelajaran merupakan terjamahan dari instruction yang secara


khusus diartikan sebagai upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan seseorang
belajar. Proses pengembangan pembelajaran terkait dengan unsur-unsur dasar
karikulum yang sekaligus juga merupakan unsur dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan penilaian hasil
belajar. Pengembangan program ini merupakan suatu sistem yang menjelaskan
adanya analisis atas semua komponen yang saling terkait secara fungsional. Oleh
karena itu, guru harus mempersiapkan perangkat yang harus dilaksanakan dalam
perencanaan pembelajaran yang akan dilakukannya, antara lain : (1) Memahami
kurikulum; (2) Menguasai bahan ajar; (3) Menyusun program pengajaran; (4)
Melaksanakan program pengajaran; dan (5) Menilai program pengajaran dan hasil
proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan Setiap guru mata pelajaran pada
satuan pendidikan diwajibkan menyusun RPP di mana RPP disusun guru dengan
mengacu pada silabus, namun demikian masih banyak guru yang tidak menyusun
RPP yang menjadikan kekhwatiran kalau guru tidak dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal, seperti yang dikemukakan oleh Joseph dan Leonard
(Majid, 2009:95) bahwa: “Teaching without adequate written planning is sloppy and
almost always ineffective, because the teacher has not thought out exactly what to do
and how to do it.” Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif dan
berhasil guna, maka guru dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan
dengan perkembangan persiapan mengajar, baik yang berkaitan dengan hakikat,
fungsi, prinsip maupun prosedur pengembangan persiapan mengajar, serta mengukur
efektifitas mengajar.

Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 dan Permendikbud No. 65 tahun


2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dirancang tiap tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. Menurut Muslich (2007:45) Rencana

13
Pelaksanaan Pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran perunit
yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran dikelas. Pengembangan RPP
sebaiknya dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan
maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan
pembelajaran (Permendikbud No. 81A).

Untuk menyusun RPP guru harus mengacu pada suatu KD tertentu di dalam
kurikulum/silabus. RPP dibuat dalam rangka pedoman guru. Terdapat berbagai
prinsip dalam menyusun RPP adalah sebagai berikut. Adapun Prinsip Penyusunan
RPP 2013 Edisi Revisi menurut (Permendikbud No. 22 Tahun 2016) prinsip
penyusunan RPP adalah sebagai berikut. 1) Memperhatikan perbedaan individual
setiap peserta didik, diantaranya kemampuan awal, tingkat intelektual,bakat, potensi,
minat motivasi belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan lingkungan tempat peserta didik. 2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 4) Pengembangan budaya
membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 5)
Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 6) Penekanan
pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-
terpadu,keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya. 8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Prinsip pengembangan RPP
Kurikulum 2013 menurut buku Fadillah Terbitan tahun 2014 dijelaskan bahwa 1)
RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus, 2)
RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi di satuan pendidikan, 3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik,

14
4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik yang
mandiri dan tak berhenti belajar, 5) Mengembangkan budaya membaca dan menulis,
6) Proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan tujuan mengembangkan
kegemaran membaca, 7) Memberikan umpan balik serta tindak lanjut, 8) RPP
memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, 9) Keterkaitan dan
keterpaduan KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
sumber belajar dalam satu keutuhn pengalaman belajar, 10) RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
(Permendikbud No. 22) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi
komponenkomponen, identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester,
materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, indikator,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, penilaian hasil belajar.

Pada implementasi Kurikulum 2013 dilakukan revisi terhadap Kompetensi


Dasar. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun
pembelajaran 2013/2014. Seperti yang diketahui bahwa Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan terhadap kurikulum yang digunakan sebelumnya, baik Kurikulum
Berbasis Kompetensi yang dirilis tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada tahun 2006 (Fadillah,2014:31). Keberhasilan kurikulum 2013 tidak
bisa terlepas dari peran guru sebagai ujung tombak pendidikan. Namun, kesiapan
guru menghadapi tantangan kurikulum baru ini perlu menjadi perhatian.

Perbaikan mutu pendidikan ini dengan demikian sesungguhnya tergantung


pada kualitas guru di mana murid mengalaminya sebagai bagian dari kehidupannya
sehari-hari, bukan sekedar menjelang ujian Tujuan dari pembelajaran itu sendiri
untuk tercapainya perubahan perilaku siswa setelah mengikuti suatu pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia suatu
upaya yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia guna membelajarkan siswa dengan
tujuan tercapainya perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan pembelajaran.
Pada Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar

15
setiap peserta didik mampu mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara,
dan menulis. Kompetensi dasar dikembangkan pada tiga lingkup materi yang saling
berhubungan dan saling mendukung pengembangan kompetensi pengetahuan
kebahasaan dan kompetensi keterampilan berbahasa (mendengarkan, membaca,
memirsa, berbicara, dan menulis) peserta didik. Kompetensi sikap secara terpadu
dikembangkan melalui kompetensi pengetahuan kebahasaan dan kompetensi
keterampilan berbahasa.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya secara


terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan upaya-upaya yang
akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam mencapai tujuan. Pembelajaran
adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Keberhasilan suatu proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat guru, oleh karena itu
komponen-komponen dalam perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan
secara sistematis dan sistemik. Pengembangan pembelajaran digunakan
untukmengmbangkan metode dan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Segala aspek dalam sistem pemebelajaran harus di benahi maka dari itu akan
terbentuk gambaran penerapan pelaksanaan pembelajaran .

17
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.

Drs. Zainal Arifin, M. (2011). Konsep dan Model Pengembangan kurikulum.


Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

18

Anda mungkin juga menyukai