Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI BAHAN AJAR CETAK

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksaan program pendidikan baik pada tingkat dasar, menengah atau
perguruan tinggi tidak lepas dari tujuan program pendidikan. Suatu program
pendidikan dinyatakan tercapai apabila sesuai dengan tujuan program, baik
program lembaga atau tujuan pembelajaran. Ketercapain tujuan tersebut dapat
dilihat dari hasil evaluasi dari program dan proses yang terjadi dalam lingkup
lembaga tersebut.
Dalam pendidikan, mutu pendidikan mencakup input, proses dan output
pendidikan. Input meliputi segala hal yang meliputi sumber daya manusia (kepala
sekolah, guru atau pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik atau siswa,
struktur organisasi sekolah), peraturan-peraturan, program, sumber belajar, media
pembelajaran dan sarana sekolah. Proses meliputi interaksi antara siswa-pendidik
atau guru dalam proses kegiatan pembelajaran. Output meliputi hasil kinerja
sekolah atau prestasi sekolah yang dihasilkan melalui proses pendidikan.
Mutu pendidikan ditentukan oleh ketiga komponen dari proses
pendidikan tersebut. Pengevaluasian mutu pendidikan mencakup berbagai aspek.
Evaluasi meliputi evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi output.
Evaluasi terhadap input meliputi berbagai kajian seperti; sumber daya
manusia (kepala sekolah, guru atau pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik
atau siswa, struktur organisasi sekolah), peraturan-peraturan, program, sumber
belajar, media pembelajaran dan sarana sekolah. Sumber belajar merupakan suatu
unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar
pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.
Buku pelajaran yang merupakan aspek input dalam pendidikan,
ketersediaanya sangat melimpah baik di pasaran maupun di sekolah
(perpustakaan). Peserta didik atau siswa dan pendidik harus selektif dalam
memilih buku pegangan. Buku pelajaran yang digunakan sebagai buku pegangan
harus memenuhi berbagai kriteria tertentu. Suatu buku pelajaran dapat dikatakan
layak bila telah terpenuhinya berbagai kriteria. Buku yang layak tersebut dapat
digunakan sebagai dasar acuan dam proses pendidikan.
Buku pelajaran yang ada di lapangan terutama buku sains ditinjau dari
jumlah, jenis, maupun kualitasnya sangat bervariasi. Sementara itu, buku
pelajaran pada umumnya menjadi rujukan utama dalam suatu proses
pembelajaran. Guru di lapangan seringkali tidak merujuk pada kurikulum dalam
perencanaan dan implementasi pembelajaran tetapi pada buku pelajaran yang
digunakan. Dengan demikian jika mutu buku yang digunakan tidak memenuhi
standar mutu, terutama dalam kaitannya dengan dengan aplikasi konsep dan
aplikasi konsep (miskonsepsi, bahkan salah konsep), maka yang terjadi adalah
buku tersebut akan menjadi sumber pembodohan, bukan sumber pencerdasan
anak didik; tentunya hal ini sangat membahayakan dunia pendidikan.
Buku pelajaran pada dasarnya sangat banyak dan beragam.
Keberagaman tersebut akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak
positif misalnya proses pembelajaran akan berlangsung lebih baik, menyenangkan
dan sesuai kebutuhan. Dampak negatif misalnya guru memiliki tugas yang tidak
mudah dalam menentukan sumber belajar maupun media belajar yang sesuai
dengan pembelajaran yang akan diberikan. Terlebih jika ada kendala misalnya
guru tidak tahu tentang peta sumber belajar yang dpat dioptimalkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prosedur evaluasi bahan ajar cetak?
2. Instrumen apa saja yang digunakan dalam evaluasi bahan ajar cetak?
C. Tujuan
Mendapatkan umpan balik dari pengguna bahan ajar cetak tentang
kualuitas bahan ajar untuk digunakan masukan dalam pengembangan selanjutnya.
Mengetahui bagaimana prosedur bahan ajar cetak dan instrumen yang digunakan
dalam evaluasi bahan ajar cetak.
D. Manfaat

1
Untuk mengetahui standar penilaian dan prosedur evaluasi bahan ajar
cetak terutama buku pelajaran.

2
II. KAJIAN PUSTAKA

Pemunculan istilah pembelajaran dalam sistem pendidikan nasional


tentu tidak terwujud begitu saja. Ada pergeseran paradigma yang cukup besar
dari pengajaran menjadi pembelajaran. Pada konsep pengajaran akan
memunculkan kondisi teacher centered. Sedangkan pada konsep pembelajaran
guru lebih bersifat fasilitator yang membuat siswa belajar sendiri. Pada konsep ini
pula sangat mungkin dan relevan terwujudnya student centered.
Dengan berpegang pada konsep pembelajaran dalam proses pendidikan
maka diharapkan setiap siswa maupun guru dapat senantiasa belajar dan
menemukan sendiri ataupun atas bantuan orang lain konsep-konsep yang
dipelajari. Oleh karena itu, maka dibutuhkan beragam sumber belajar yang dapat
memberikan support secara penuh agar pembelajaran dapat berlangsung secara
optimal.

1. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh siswa
untuk memperoleh informasi, pengalaman atau keterampilan. Sumber belajar
meliputi :
a. Printed material yang terdiri dari buku, jurnal, silabus, dan reprint.
b. Audio visual, format dalam bentuk slide, video tapes, audio tapes, film.
c. Model dan specimen dalam bentuk plastic, plaster, mekanikal, spesimen
mikroskopik, preparat slide.
d. Personal: guru, administrator, laboran, pustakawan.

2. Bahan Ajar
Bahan Ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun
secara sistematis yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar dapat perperan bagi guru dan siswa. Bagi guru bahan ajar dapat
berperan dalam menghemat waktu mengajar mengubah peran guru menjadi
fasilitator dan membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Sementara
bagi siswa bahan ajar berperan dalam membantu siswa agar dapat belajar tanpa

3
harus ada guru atau siswa lain, siswa dapat belajar kapan dan dimana saja siswa
dapat belajar dengan kecepatannya sendiri dan menurut urutannya sendiri serta
membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar mandiri.
Bahan ajar dikelompokan menjadi bahan ajar cetak dan non cetak.
Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat
berfungsi untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi. Contoh
bahan cetak adalah buku teks, modul, handout dan lembar kerja siswa.
Kelebihan bahan ajar cetak adalah mudah diperoleh, mudah dibawa
mudah dipelajarai kapan dan dimanapun, dan tidak memerlukan alat khusus untuk
menggunakannya. Kekurangan bahan ajar cetak adalah tidak mampu
mempresentasikan gerakan, pemaparan materi cenderung linier, memerlukan
biaya yang relatif besar, membutuhkan kemampuan baca yang tinggi dan sulit
untuk memberikan umpan balik atau peratanyaan-pertanyaan kompleks yang
memungkinkan banyak jawaban.
Bahan ajar non cetak diantaranya adalah OHP, audio, slide, video dan
computer. Kelebihan bahan ajar non cetak adalah dapat menggambarkan gerakan
keterkaitan dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas, dapat
dikombinasikan antara ganbar dan gerakan serta fleksibel dan mudah diadaptasi.
Kekurangan bahan ajara non cetak pada umumnya membutuhkan alat khusus
untuk menggunakannya dan aliran informasi yang disampaikan sangat fixed.

3. Buku teks Pelajaran


Salah satu bahan ajar cetak yang sering digunakan adalah buku teks.
Buku teks yang digunakan menunjang program pembelajaran adalah buku
pembelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar yang
disusun oleh para pakar dalam bidang yang tersebut yang memiliki maksud-
maksud dan tujuan instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yangs erasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran
(Tarigan, 1986).

4
Buku pelajaran merupakan salah satu sumber pengetahuan bagi siswa di
sekolah yang merupakan sarana yang menunjang proses kegiatan belajar
mengajar. Buku pelajaran sangat menentukan keberhasilan pendidikan para siswa.
Oleh karena itu, buku pelajaran yang baik dan bermutu selain menjadi sumber
pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa juga dapat
membimbing dan mengarahkan proses belajar mengajar di kelas ke arah proses
pembelajaran yang bermutu pula. Buku dirancang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku serta dikembangkan pada paradigma baru akan mengarahkan proses
pembelajaran pada arah yang benar sesuai tuntutan kurikulum dengan paradigma
baru tersebut.
Buku teks menjadi bahan rujukan dalam menentukan materi
pembelajaran di suatu jenjang pendidikan tertentu. Fungsi buku teks antara lain:
1. Sebagai sarana menemukan ilmu pengetahuan, sumber informasi dan
kegembiraan.
2. Sebagai bahan pembelajaran atau panduan pembelajaran.
3. Sebagai alat evaluasi.
Metode dan sarana penyajian dalam buku teks harus memenuhi syarat-
syarat tertentu, yaitu menarik, menantang, merangsang dan bervariasi, juga
hendaknya menyajikan bahan yang mendalam sehingga siswa termotivasi untuk
mempelajari buku teks tersebut.
Jenis-jenis buku teks menurut Tarigan (1986) ada 4 kelompok, yaitu:
1. Klasifikasi berdasarkan mata pelajaran (Buku teks bahasa, matematika, IPA,
IPS, PPKN Agama dan lain-lain).
2. Berdasarkan mata kuliah (di perguruan tinggi)
3. Berdasarkan cara penulisan buku teks (buku teks tunggal, berjilid, atau
berseri).
4. Berdasarkan jumlah penulis buku.
Kriteria buku teks yang baik menurut Green dan Petty/Tarigan (1986)
diantaranya adalah:
1. Buku teks harus menarik minat siswa yang menggunakannya.

5
2. Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada siswa yang
menggunakannya.
3. Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati siswa yang
menggunakannya.
4. Buku teks harus mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai
dengan kemampuan bahasa siswa yang menggunakannya.
5. Isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
6. Harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa
yang menggunakannya.
7. Harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar dan
tidak bias agar tidak membingungkan pemakai.
8. Harus mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas dan tegas
sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang pemakainya yang setia.
9. Harus mempu meberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan
orang dewasa.
10. Harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi, sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual para siswa
pemakainya.
11. Harus relevan dengan kurikulum, artinya buku teks ditulis untuk digunakan
di sekolah oleh karena itu, buku teks harus sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.

6
III. METODE EVALUASI

A. Kriteria pengevaluasian buku teks pelajaran


Pengevaluasian bahan ajar cetak dapat dikelompokan dalam lima aspek,
yaitu:
a. Aspek media; misalnya dalam penggunaan kata istilah dan kalimat yang
konsisten, bentuk dan ukuran huruf serasi, format halaman vertical/horizontal
mudah digunakan oleh pembaca, pewarnaan gambar, tata letak dan ilustrasi
menarik perhatian pengguna.
b. Aspek penyampaian: pengorganisasian materi sistematis, pengorganisasaian
antar bab dan sub bab logis dan sistematis, pengorganisasian latian dan tugas
sistematis.
c. Aspek pengajaran: termaktub rumusan tujuan kompetensi yang jelas, panduan
belajar mudah digunakan, memuat pengetahuan, keterampilan, sikap, yang
sesuai dengan unit kompetensi, bahasa mudah dimengerti, tugas dan laithan
cukup untuk mencapai kompetensi.
d. Aspek penggunaan: materi pembelajaran sesuai dengan tingkat peserta didik,
sesuai dengan perkembangan zaman (up to date)
Penilaian atau pengevaluasian buku teks pelajaran IPA dilakukan
dengan memperhatikan hakikat dan ciri utama IPA. Secara spesifik,
pengevaluasian dilakukan terhadap tiga aspek utama dalam setiap buku teks, yaitu
aspek materi, aspek penyajian, dan aspek bahasa dan keterbacaan.
Pada prinsipnya buku pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
digunakan sebagai acuan utama pembelajaran harus dapat :
1) Memberikan acuan informasi yang akurat bagi guru, untuk selanjutnya
dikembangkan dalam pengajaran sesuai tuntutan kurikulum.
2) Mendukung penyampaian bahan pelajaran sesuai dengan hakikat ilmu
pengetahuan alam dan hakikat pembelajaran IPA yang terdiri dari konsep,
prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis
melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara
terus menerus.

7
3) Pokok bahasan IPA adalah alam dengan segala isinya; hal-hal yang dipelajari
adalah sebab-akibat, atau hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang terjadi
di alam. Untuk itu, maka materi buku pelajaran IPA juga harus menyangkut
cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.
4) Pembelajaran IPA adalah aktivitas kegiatan belajar mengajar dalam
mengembangkan kemampuan bernalar, berpikir sistematis, dan kerja ilmiah,
selain kemampuan deklaratif. Untuk itu, buku pelajaran IPA juga harus dapat
menuntut siswa untuk terlibat di dalam kegiatan metode ilmiah dan dengan
demikian mengembangkan sikap ilmiah.
5) Belajar IPA memfokuskan kegiatan pada penemuan dan pengolahan informasi
melaui kegiatan mengamati, mengukur, mengajukan pertanyaan,
mengklasifikasi, dan memecahkan masalah.
6) Esensi pembnelajaran IPA adalah keterampilan proses. Untuk itu, buku
pelajaran IPA juga harus didukung oleh kegiatan-kegiatan percobaan dan
pengamatan benda dan gejala alam yang dapat memperjelas konsep-konsep
yang ingin disampaikan.
7) Kegiatan-kegiatan percobaan dalam buku teks pelajaran hendaknya untuk
dilakukan dengan kendala ketersediaan alat dan bahan serta sumber daya lain
yang ada. Serta dapat dikembangkan atau disesuaikan dengan situasi dan
kondisi setempat.
8) Jumlah halaman yang dapat ditangani dengan baik; artinya materi dalam
jumlah yang tidak membosankan bagi siswa dan guru. Buku teks juga
menjadi acuan yang umum dan terbuka untuk mengembangkan kreatifitas dan
inovasi guru.
Kriteria buku teks yang baik menurut Green dan Petty seperti yang
dikutip oleh Tarigan (1986) diantaranya adalah :
1) Buku teks harus menarik minat siswa yang menggunakannya.
2) Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada siswa yang
menggunakannya.
3) Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati siswa yang
menggunakannya.

8
4) Buku teks harus mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai
dengan kemampuan bahasa siswa yang menggunakannya.
5) Isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
6) Harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa
yang menggunakannya.
7) Harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar dan
tidak bias agar tidak membingungkan pemakai.
8) Harus mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas dan tegas
sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang pemakainya yang setia.
9) Harus mempu meberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang
dewasa.
10) Harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi, sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual para siswa
pemakainya.
11) Harus relevan dengan kurikulum, artinya buku teks ditulis untuk digunakan di
sekolah oleh karena itu, buku teks harus sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.

B. Instrumen Evaluasi buku Teks Pelajaran


Instrument evaluasi bahan ajar (buku teks pelajaran) meliputi beberapa
hal yaitu :
 KONSISTENSI
 Menggunakan kata, istilah dan kalimat yang konsisten
 Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang konsisten
 Menggunakan pola pengetikan dan tata letak yang konsisten
 FORMAT
 Format halaman (vertikal atau horizontal) mudah untuk digunakan
pembaca
 Kolom (tungal atau multi) pada halaman proporsional dan sebanding
dengan ukuran kertas yang digunakan
 Lebar kolom memudahkan pembaca untuk membaca

9
 Tata letak dan pengetikan yang mudah diikuti pembaca
 DAYA TARIK
 Warna sampul (gambar dan huruf) depan menarik
 Huruf dan kalimat judul menarik perhatian
 Warna kertas, gambar dan ilustrasi menarik perhatian
 Warna kertas dan huruf menarik perhatian
 Tata letak atau pola pengetikan menarik perhatian
 ORGANISASI
 Pengorganisasian materi sistematis
 Pengorganisasian antar bab/sub bab logis dan sistematis
 Pengorganisasian latihan dan tugas sistematis
 BENTUK DAN UKURAN HURUF
 Bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca
 Ukuran huruf yang digunakan proporsional
 SPASI KOSONG
 Terdapat spasi kosong untuk menuliskan informasi singkat dan penting
 Terdapat spasi kosong sebagai tanda jeda antar unit atau sub unit
pembahasan
 Spasi kosong ditempatkan pada halaman/tempat yang tepat
 ISI MATERI
 Terdapat rumusan tujuan kompetensi yang jelas
 Menekankan pada pencapaian kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha/industri
 Terdapat panduan belajar yang mudah digunakan
 Memuat pengetahuan sesuai dengan unit kompetensi
 Memuat keterampilan sesuai dengan unit kompetensi
 Memuat sikap yang jelas untuk diperagakan
 Bahasa mudah dimengerti
 Tugas dan latihan cukup untuk membantu mencapai kompetensi
 Tugas dan latihan sesuai dengan unit kompetensi
 Materi pembelajaran sesuai dengan tingkat peserta didik

10
 Memungkinkan peserta diklat melakukan inisiatif sendiri dalam
belajarnya
 Memungkinkan peserta diklat belajar secara mandiri
 Materi diorganisasikan dengan susunan yang sistematis
 Terdapat bagian assessment (pengujian)
 Instrumen assessment mudah dimengerti
 Instruksi pada assessment mudah dimengerti
 Memungkinkan peserta melalukan assessment sendiri

C. Bentuk Evaluasi dan Responden


Evaluasi dilakukan dalam bentuk angket yang disebarkan pada
pengguna (responden) dalam hal ini adalah guru mata pelajaran. Evaluasi
dilakukan tiap tahun setelah penerbitan buku teks pelajaran.
Dokumen yang terkait dalam evaluasi buku teks pelajaran adalah:
a. Daftar buku teks pelajaran yang akan dievaluasi
b. Rencana evaluasi buku teks pelajaran.
c. Angket kepuasan pengguna buku teks pelajaran.
d. Surat tugas.
e. Surat pengantar.
f. Daftar responden
g. Hasil angket kepuiasan pengguna buku teks pelajaran.
h. Laporan hasil evaluasi buku teks pelajaran

D. Sampel Evaluasi bahan ajar cetak (buku teks pelajaran)


Dalam evaluasi bahan ajar ini, bahan ajar yang akan dievaluasi adalah
sebagai berikut:
Bahan ajar : Bahan ajar cetak
Kategori : Buku pelajaran Biologi SMA kl X
Judul Buku : Menjelajah Ilmu Biologi
Penerbit : Tiga serangkai Pustaka Mandiri kualitas platinum
Tahun : 2008
Pengarang : Sri Pudjianto

11
Metode yang diigunakan dengan cara : pengisian angket
Responden : Guru Biologi SMA kelas X
Metode yang digunakan adalah dengan cara Pengisian angket kepuasan
pengguna buku “Menjelajah Ilmu Biologi” Guru Biologi SMA kelas X berikut
ini.

EVALUASI BAHAN AJAR CETAK

NAMA RESPONDEN :
JUDUL BAHAN AJAR : MENJELAJAH DUNIA BIOLOGI
KODE BAHAN AJAR : -
NAMA PENGARANG : SRI PUJIANTO
PENERBIT : PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI
TAHUN TERBIT : 2008

No KRITERIA EVALUASI SS S TS STS


KONSISTENSI
1. Menggunakan kata, istilah dan kalimat yang
konsisten
2. Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang
konsisten
3. Menggunakan pola pengetikan dan tata letak
yang konsisten
FORMAT
1. Format halaman (vertikal atau horizontal)
mudah untuk digunakan pembaca
Kolom (tunggal atau multi) pada halaman
2. proporsional dan sebanding dengan ukuran
kertas yang digunakan
3. Lebar kolom memudahkan pembaca untuk
membaca
4. Tata letak dan pengetikan yang mudah
diikuti pembaca
DAYA TARIK
1. Warna sampul (gambar dan huruf) depan
menarik
2. Huruf dan kalimat judul menarik perhatian

3. Warna kertas, gambar dan ilustrasi menarik


perhatian
4. Warna kertas dan huruf menarik perhatian

12
4. Memuat pengetahuan sesuai dengan unit
kompetensi
5. Memuat keterampilan sesuai dengan unit
kompetensi
6. Memuat sikap yang jelas untuk diperagakan
7. Bahasa mudah dimengerti

8. Tugas dan latihan cukup untuk membantu


mencapai kompetensi
9. Tugas dan latihan sesuai dengan unit
kompetensi
10 Materi pembelajaran sesuai dengan tingkat
peserta didik
11. Memungkinkan peserta didik melakukan
inisiatif sendiridalam belajarnya
12. Memungkinkan peserta didik belajar secara
mandiri
13. Materi diorganisasikan dengan susunan yang
sistematis
14. Terdapat bagian assessment (pengujian)
15. Instrumen assessment mudah dimengerti
16. Instruksi pada assessment mudah dimengerti
17. Memungkinkan peserta melalukan

13
assessment sendiri

HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN PERBAIKAN:


Tuliskan Hal -hal yang perlu diperbaiki
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

REKOMENDASI AKHIR:
1. Dapat digunakan sebagai bahan ajar utama tanpa perbaikan 
2. Dapat digunakan sebagai bahan ajar utama dengan perbaikan 
3. Dapat digunakan sebagai referensi tanpa perbaikan 
4. Dapat digunakan sebagai referensi dengan perbaikan 
5. Tidak dapat digunakan baik sebagai bahan ajar 

Keterangan :
ST = sangat tepat
S = sesuai
TS = tidak sesuai
STS = sangat tidak sesuai

IV. KESIMPULAN

14

Anda mungkin juga menyukai