Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya Ilmiah (bahasa inggris : scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuwan.
Karya Ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan
kebenaran ilmiah yang di susun secara sistematis menurut metode penulisan
ilmiah dengan menggunakan ragam bahasa resmi. Karya Ilmiah merupakan
laporan ilmiah yang dapat berupa laporan kajian dan penelitian. Karya Ilmiah
dibuat untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan bentuknya dapat
berupa makalah makalah, skripsi, dan laporan penelitian.
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuwannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya/keilmiahannya :
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
1. Memberi penjelasan
2. Memberi komentar atau penilaian
3. Memberi saran
4. Menyamoaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science)
dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila
proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Bila fakta yang disajikan berupa fakta
umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara
ilmiah, yaitu menurut prosesdur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat
dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa data
pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak
ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Antara karangan ilmiah dan karangan ilmiah populer tidak banyak perbedaan
yang mendasar. Perbedaan yang paling jelas hanya pemakaian bahasa, struktur,

1
dan kodifikasi karangan. Dalam karangan ilmiah digunakan kosakata yang khusus
berlaku di bidang ilmu tertentu. Dalam karangan ilmiah populer bahasa yang
terlalu teknis tersebut terkadang dihindari. Sebagai gantinya digunakan kata atau
istilah yang umum.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan bahan dan jumlah halaman pada karya ilmiah?
b. Apa yang dimaksud dengan perwajahan pada karya ilmiah?
c. Apa yang dimaksud dengan pengukuran kerta dan penomoran pada karya
ilmiah?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Dapat mengetahui bahan dan jumlah halaman pada karya ilmiah.
b. Dapat mengetahui perwajahan pada karya ilmiah.
c. Dapat mengetahui pengukuran kerta dan penomoran pada karya ilmiah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahan dan Jumlah Halaman


Bahan yang digunakan untuk mengetik skripsi sebaiknya kertas HVS,
berukuran kuarto atau A4 (21,5 X 28 cm²), sedangkan untuk sampul (kulit)

2
digunakan kertas yang agak tebal. Karena sekarang zamannya komputer,
pengetikan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer,
dengan huruf standar (misalnya Times New Roman atau Arial), ukuran huruf
(font size) 12 point, kecuali untuk pengetikan judul pada sampul depan dan
sampul dalam, ukuran huruf 14 - 16 point. Jumlah halaman skripsi berkisar
antara 30 – 60 halaman, tesis antara 150 – 200 halaman, dan disertasi 300
halaman atau lebih, sedangkan paper atau makalah biasanya 5 – 15 halaman
(Marzuki 1977:20; Arifin 2003:24).

2.2 Perwajahan
Perwajahan merupakan tata letak unsur-unsur karangan ilmiah dan aturan
penulisan. Dari perwajahan ini, akan dimunculkan tampilan atau format
penulisan karya ilmiah, yaitu huruf yang dipakai, spasi, tepi batas, tepi
bawah, tepi kanan, dan tepi kiri.
a. Huruf yang dipakai: jenis huruf yang dapat dipakai untuk penulisan
makalah, skripsi, tesis, atau disertasi adalah Times New Roman dengan
ukuran 12.
b. Spasi: dalam naskah, jarak antara baris adalah 1.5 atau 2 spasi. Kutipan
langsung, judul tabel, judul gambar, notasi,dan daftar pustaka, diketik
dengan jarak 1 spasi ke bawah. Khusus untuk Bagian Awal seperti daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar istilah, jarak
spasi adalah 1, tetapi diberi jeda satu baris kosong untuk tiap butir
bagiannya.
c. Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur sebagai berikut:
1) Tepi atas : 4 cm
2) Tepi bawah : 3 cm
3) Tepi kiri : 4 cm
4) Tepi kanan : 3 cm

2.3 Pengukuran Kertas dan Penomoran


2.3.1 Ukuran kertas
Kertas yang dipakai untuk penulisan karya ilmiah adalah kertas
biasa HVS. Kertas HVS tersebut terdiri atas dua ukuran, yaitu :
1. Ukuran Kuarto (A4) dengan luas kertas (21 x 29,7 cm) dan
berat 70 atau 80 miligram.

3
2. Ukuran folio dengan luas kertas (21,59 x 35,56 cm) dan
berat 70 atau 80 miligram.
Tentang luas kertas yang digunakan untuk penulisan atau bagian-
bagian yang dikosongkan, biasanya disesuaikan dengan aturan-aturan
umum berikut, yaitu :
1. Dikosongkan 4 cm dari bagian kiri kertas (margin kiri)
2. Dikosongkan 3 cm dari bagian kanan kertas (margin kanan)
3. Dikosongkan 4 cm dari bagian atas kertas (margin atas)
4. Dikosongkan 3 cm dari bagian kanan kertas (margin kanan).

2.3.2 Penomoran
Dalam memberikan nomor, harus diperhatikan hal-hal berikut :

1. Angka yang Digunakan

Angka untuk nomor yang lazim digunakan dalam skripsi, tesis,


disertasi, atau karangan ilmiah umumnya adalah angka Romawi kecil,
angka Romawi besar, dan angka Arab. Angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv,
v) dipakai untuk menomori halaman judul, halaman yang bertajuk
prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar
lain (jika ada). Angka Romawi besar (I, II, III, IV, V) digunakan untuk
menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk bab analisis, tajuk bab simpulan,
misalnya BAB I PENDAHULUAN. Angka Arab (1, 2, 3, 4, dan
seterusnya) digunakan untuk menomori halaman-halaman naskah mulai
bab pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan untuk menomori
nama-nama tabel, grafik, histogram, bagan, dan skema.

2) Letak Penomoran

Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar lampiran,
menggunakan angka Romawi kecil yang diletakkan pada bagian bawah,
tepat di tengah-tengah (simetris). Halaman yang bertajuk bab
pendahuluan, bab analisis, bab simpulan, daftar pustaka/rujukan, indeks,
dan lampiran, menggunakan angka Arab yang diletakkan pada bagian
bawah, tepat di tengah-tengah (simetris). Halaman-halaman naskah
lanjutan menggunakan angka Arab yang diletakkan pada bagian kanan
atas.

4
3) Penomoran Subbab

Subbab dan subsubbab dinomori dengan angka Arab sistem digital.


Angka terakhir dalam digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 2.1,
1.1.2, 2.2.3, 3.2.1, dan seterusnya). Dalam hubungan ini, angka digital
tidak lebih dari tiga angka (maksimal, misalnya 1.1.1, 1.4.3, 1.1.2, 3.2.2,
3.3.3, 4.4.1), sedangkan penomoran selanjutnya menggunakan a, b, c,
kemudian 1), 2), 3), selanjutnya a), b), c), dan seterusnya.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
seorang penulis berdasrkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah
dilakukannya. Karya ilmiah juga bisa disebut karangan ilmiah yang
disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar.
Dalam penulisan karya ilmiah banyak sekali aturan-aturan yang
sangat kompleks yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang melakukan
penulisan karya ilmiah termasuk kita sebagai mahasiswa sebagai kaum
intelektual. Karya ilmiah sangat berbeda dengan karya-karya yang lain,
karena selain teknik penulisannya juga dari segi isi yang dominan
membicarakan tentang ilmu pengetahuan, termasuk makalah ini adalah

5
sebuah karya ilmiah. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah anatara
lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk
mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan,
serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian.

3.2 Saran
Setelah kita memahami bagaimana penulisan karya tulis ilmiah itu,
apa saja jenis karya ilmiah dan bagaimana prosedur pembuatannya. Maka
penulis mengharapkan agar kita semua mampu memahami dan mampu
untuk menulis sebuah karya ilmiah bahkan lebih tanpa merasa bingung
mengenai bagaimana cara atau langkah awal penulisannya dan juga
penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa menjadi pedoman
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah lainnya, serta menambah
wawasan dan pengetahuan mahasiswa maupun pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hardjodipuro, Siswoyo, 1982, Karya Ilmiah, Jakarta: Erlangga.

Sabarguna, H. Boy S, 2008, Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk Mahasiswa D3


Kesehatan, Jakarta: CV.

Sagung Setonarto, Yunita T, dkk, 2007, Karya Tulis Ilmiah Sosial, Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia Jakarta.

Tanjung, dkk, 2008, Pedoman Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana.

Dwiloka, Bambang, dkk, 2009, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Skripsi,


Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan), Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai