Anda di halaman 1dari 28

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INSUTRI


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BAB I

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

1.1 Pengantar

Karya ilmiah adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan data atau

fakta secara objektif, sistematis, dan ditulis menurut metodologi penulisan yang

baik dan benar. Untuk itu karya ilmiah hendaklah memenuhi tata cara (teknik) dan

sistematika penulisan yang telah ditetapkan. Sistematika penulisan karya ilmiah

adalah letak atau urutan urutan setiap bagian karya ilmiah, bagian mana yang

harus diletakkan lebih dahulu dan bahagian mana pula yang harus di letakkan

kemudian. Secara garis besar, sistematika karya ilmiah dapat dibedakan atas tiga

bagian yaitu, 1) bagian pembuka, 2) bagian inti, dan 3 bagian penutup. Bagian

Pembuka biasanya terdiri dari atas: a) kulit luar, b) halaman judul, c) halaman

pengesahan, d) halaman penerimaan, e) abstrak, f) kata pengantar, g) dafar isi, h)

daftar tabel, grafik, gambar, bagan, singkatan, dan lambang (jika ada).

Bagian inti biasanya terdiri atas: a) bab pendahuluan , b) bab analisis atau

embahasan, dan c) bab kesimpulan dan saran. Bagian penutup terdiri pula atas: a)

daftar pustaka, b) lampiran (jika diperlukan), c) glosarium, dan d) indeks (jika

diperlukan). Sistematika seperti diuraikan di atas biasanya digunakan untuk

penulisan karya ilmiah yang berbentuk tugas akhir, skripsi, laporan penelitian, dan

buku.

1.2 Konvensi Naskah Karangan Ilmiah

Walaupun tiap lembaga memiliki ketentuan masing masing tentang

prosedur pembuatan karangan ilmiah, pada dasarnya konvensi penulisannya sama.

1
Konvensi penulisan karangan ilmiah itu menyangkut (1) bentuk karangan ilmiah

dan (2) bagian-bagian karangan ilmiah. Pembicaraan bentuk karangan ilmiah

mencakupi (a) bahan yang digunakan, (b) perwajahan, dan (c) penomoran

halaman. Pembicaraan bagian bagian karangan ilmiah mencakupi (a) judul

karangan ilmiah, (b) judul bab-bab dalam karangan ilmiah, (c) judul anak bab, (d)

judul tabel, grafik, bagan, gambar, (e) daftar pustaka, dan (f) lampiran.

1.2.1 Bahan Dasar/Kertas

Bahan dasar atau kertas yang digunakan untuk mengetik karya ilmiah

adalah kertas HVS putih, ukuran kuarto (21,5x28cm). Untuk kulitnya (sampulnya)

digunakan kertas yang lebih tebal dan warnanya disesuaikan dengan ketentuan

yang berlaku pada tiap-tiap instansi.

a) Perwajahan

Perwajahan adalah tata letak unsur-unsur karya ilmiah atau disebut juga

pengaturan ruang. Perwajahan ini biasanya menyangkut dengan keindahan dan

kerapian sehingga menarik untuk dilihat. Beberapa hal yang termasuk perwajahan

ini misalnya penempatan judul, kata pengantar, daftar isi, bab-bab, tabel; format

dan ukuran ketas; serta penempatan ilustrasi.

Jarak bidang pengetikan yang lazim dalam karya ilmiah adalah 4 cm dari

tepi kiri kertas dan 3 cm dari tepi atas kertas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas.

Khusus untuk halaman judul (tajuk), seperti: daftar isi, kata pengantar, dan judul

bab, jarak bidang pengetikan ditarik agak ke bawah dari tepi atas kertas (biasanya

sampai seperempat bagian kertas).

2
b. Pengetikan (Huruf, Penomoran, dan Spasi)

Karya ilmiah diketik dengan menggunakan huruf standar. Jenis huruf

(font) Times New Roman dan ukuran huruf (font size) 12. Huruf normal, miring

(italic), dan tebal (bold) masing-masing digunakan sesuai dengan aturannya.

Huruf normal digunakan untuk: 1) teks induk; 2) tabel, gambar, bagan; 3) catatan;

dan 4) lampiran. Huruf miring (italic) digunakan untuk: 1) kata (bahasa) selain

bahasa Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah); 2) bagian yang dipentingkan;

3) istilah yang belum lazim; 4) contoh yang disajikan pada teks utama; dan 5)

judul buku, jurnal, majalah dan surat kabar (yang sudah diterbitkan). Huruf tebal

(bold) digunakan untuk: 1) judul, judul bab, judul subbab (heading) dan 2) bagian

penting dari suatu contoh (disamping huruf miring juga ditebalkan).

Selanjutnya, judul karya ilmiah ditulis dengan huruf kapital seluruhnya

tanpa diakhiri dengan tanda baca apa pun. Akan tetapi, jika judul tersebut

memiliki anak judul, antara judul dan anak judul dibubuhkan titik dua.

Contoh :

PEMBUATAN BRIKET DARI KOTORAN SAPI : ANALISIS BRIKOSAP

Judul bab ditulis dengan huruf kapital seluruhnya tanpa diakhiri dengan

tanda baca apa pun.

3
BAB III

PENULISAN KATA

Setiap huruf awal kata pada judul anak bab atau atau subbab ditulis dengan

huruf kapital, kecuali kata depan dan kata penghubung, tanpa diakhiri tanda baca

apa pun.

Contoh:

1.1 Ilmu-ilmu yang Berurusan dengan Bahasa

Penulisan judul buku di dalam teks dilakukan dengan cara membuat huruf

kapital pada setiap huruf awal kata, kecuali kata depan dan kata penghubung.

Judul tersebut juga harus dimiringkan penulisannya.

Contoh: Harimurti dalam bukunya Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia

(1989) membahas secara mendalam proses pembentukan kata dalam bahasa

Indonesia.

Setiap halaman karya tulis diberi nomor. Penomoran yang lazim

digunakan adalah dengan angka romawi dan angka arab.

1) Angka romawi kecil (i, ii, iii, …)

a. Angka ini dipakai untuk menomori halaman judul, halaman

prakata atau kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik,

daftar bagan, singkatan dan lambang.

2) Angka romawi besar (I, II, III, …)

a. Angka ini dipakai untuk menomori bab

4
3) Angka arab (1, 2, 3, …)

a. Angka ini dipakai untuk menomori halaman naskah mulai dari bab

pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dan menomori tabel,

grafik, bagan, dan skema.

4) Penomoran anak bab dan subanak bab anak bab dengan angka arab sistem

digital.

angka terakhir dalam digital ini tidak diberi titik.

Contoh 1

1.1, 1.2, 1.3, dan seterusnya.

1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, dan seterusnya

1.1 latar belakang

Contoh 2

3.1 Batasan Kredit

Menurut Sinungun (1979:11), kredit berasal dari bahasa Yunani

credure yang berarti kepercayaan …

3.2 Jenis-jenis Kredit

Dalam memperhatikan penggunaannya, kredit dapat dibedakan

atas kredit …

3.2.1 Kredit Usaha Kecil dan Menengah

5) Penomoran anak bab ada juga dengan menggunakan huruf kapital (dalam

gaya selingkung).

Contoh:

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

5
Jarak antara baris yang satu dan baris yang lainnya dalam pengetikan tugas

akhir, skripsi, tesis, disertasi,dan laporan penelitian adalah 2 spasi, sedangkan

untuk artikel adalah 1,5 spasi, kecuali untuk keterangan tabel, grafik, gambar,

dan daftar pustaka diketik dengan spasi tunggal (1 spasi). Jarak antara akhir

judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan

subjudul adalah 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya

juga 2 spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2 spasi

untuk tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian, dan 1,5 spasi

untuk artikel. Selanjutnya, jarak antara tabel, grafik, dan gambar dengan teks

sebelum atau sesudahnya adalah 3 spasi.

Khusus untuk halaman judul (tajuk), seperti: daftar isi, kata pengantar,

judul bab, dan daftar pustaka diletakkaan di tengah secara simetris. Bab baru

dimulai pada halaman baru pula. Setiap awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi

kiri bidang pengetikan. Dengan kata lain, setiap awal paragraf dijorokkan ke

dalam 1,2 cm. Hal ini digunakan untuk memperjelas batas antara satu paragraf

dengan paragraf lainnya.

Judul tabel, grafik, gambar harus ditempatkan secara bersama sama

dengan tabel, grafik, gambarnya pada halaman yang sama. Tabel tidak boleh

dipotong menjadi dua bagian dalam halaman yang berbeda jika memang bisa

ditempatkan pada halaman yang sama.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga dalam mengetik, yaitu : a)

tidak boleh ada baris yang kosong dalam suatu paragraf, kecuali jika baris

tersebut merupakan akhir suatu paragraf; b) tidak ada bagian yang kosong

dalam suatu halaman, kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir suatu

6
bab atau halaman itu diikuti oleh tabel, grafik, atau gambar yang tidak boleh

dipotong; c) tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel, grafik,

atau gambar pada akhir suatu halaman; dan d) tidak boleh menggunakan tanda

hubung (-) untuk memberikan rincian.

7
BAB II

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH

Bab ini akan membahas sistematika penulisan karya ilmiah yang

berbentuk buku (tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian)

2.1 Bagian Pembuka

Bagian pembuka, seperti telah dinyatakan dalam bagian pengantar bab ini,

terdiri pula atas beberapa bagian, yaitu : a) kulit luar, b) halaman judul, c)

halaman pengesahan, d) halaman penerimaan, e) abstrak, f) kata pengantar, g)

daftar isi , h) daftar tabel, grafik, gambar, bagan, singkatan, dan lambang (jika

ada).

1) Kulit luar

Pada kulit luar tugas akhir , skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian

dicantumkan judul, tujuan penulisan, nama penulis, nama lembaga atau instansi,

nama kota, dan tahun penulisan. Judul seluruhnya ditulis dengan huruf kapital

tanpa diakhiri oleh tanda baca apa pun ( lihat bab teknik penulisan). Tujuan

penulisan ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata depan

dan kata penghubung. Pernyataan ini juga tidak diberi tanda baca apa pun. Untuk

jelasnya dapat dilihat contoh berikut ini.

Contoh :

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Analisis Terpadu II

8
Begitu pula halnya dengan nama penulis, ditulis dengan huruf kapital

setiap huruf awalnya. Selanjutnya, nama penulis diikuti oleh NIM (Nomor Induk

Mahasiswa)/ NIS (Nomor Induk Siswa)

Contoh:

Yomi Gustianica

NIS 115640

Bagian terakhir pada halaman kulit luar dicantumkan nama lembaga atau

instansi, nama kota, dan tahun penulisan. Nama lembaga atau instansi dan nama

kota tempat lembaga tidak ditulis seluruhnya dangan huruf kapital. Huruf kapital

hanya digunakan untuk huruf awal pada setiap kata. Namun, akhir-akhir ini ada

sebagian instansi yang membuat aturan agar nama lembaga atau instansi dan nama

kota tempat lembaga keseluruhannya ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

2014

Secara keseluruhan, contoh halaman kulit luar dapat dilihat pada seperti

berikut ini.

Contoh halaman kulit luar untuk proposal dan laporan

9
TES KIT UJI BORAKS

PROPOSAL ANALISIS TERPADU II

AGUNG PRATAMA
NIS 115503

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2016

10
TES KIT UJI BORAKS

LAPORAN AKHIR ANALISIS TERPADU II

AGUNG PRATAMA
NIS 115503

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2016

11
2) Halaman judul

Halaman judul ditulis persis sama dengan halaman kulit luar tugas akhir,

skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian.

3) Halaman pengesahan

Untuk tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi, pada halaman ini

dicantumkan nama-nama dosen pembimbing dan nama ketua jurusan yang

mengesahkan. Untuk laporan penelitian , biasanya dituliskan judul penelitian, data

penelitian, biasanya dituliskan judul penelitian, data peneliti, masa penelitian,

biaya penelitian, dan diikuti oleh nama dan tanda tangan ketua peneliti dan

diketahui atau disetujui oleh Ketua Lembaga Penelitian. Halaman pengesahan

mempunyai bentuk yang bervariasi. Yang penting adalah cara penulisan unsur

yang tercantum pada halaman pengesahan itu, yaitu setiap huruf awal kata ditulis

dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata penghubung. Halaman

pengesahan biasanya dicantumkan setelah halaman judul. Contoh Halaman

Pengesahan Proposal

12
Proposal Ini Telah Diseminarkan dan Disetujui oleh Pembimbing

Pada Tanggal 20 April 2016

Pembimbing,

tanda tangan
Nama Jelas
NIP

Pembahas I Pembahas II

tanda tangan Tanda tangan


Nama Jelas Nama Jelas
NIP NIP

13
4) Halaman penerimaan

Halaman ini disediakan untuk mencantumkan nama-nama panitia atau tim

penguji yang menerima karya tulis yang bersangkutan. Oleh karena merupakan

suatu kepanitiaan atau tim, maka pada halaman ini unsur kepanitiaan tersebut

dapat terlihat, seperti ketua, sekretaris, dan anggota.

Contoh Halaman Penerimaan pada Laporan (dibuat oleh sekolah)

14
Laporan ini Telah Dipertahankan Dihadapan Penguji dan Dinyatakan Lulus

pada Tanggal … 2016

Tim Penguji

Nama Jabatan Tanda tangan

1. ….…… ...........

2. ………. ...........

3. ………. ...........

Padang, … 2016

Ketua Analisis Terpadu II, Sekretaris Analisis Terpadu II

Tanda Tangan Tanda Tangan

Nama Jelas Nama Jelas

NIP NIP

Kepala SMK SMAK Padang

Tanda Tangan

Nama

NIP

15
5) Abstrak

Abstrak berisi intisari tulisan yang secara umum terdiri atas masalah atau

tujuan, metode, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan. Abstrak diketik dengan

spasi tunggal. Kata abstrak sebagai judul ditulis ditengah halaman dengan

huruf besar tanpa tanda baca apa pun. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia

dan bahasa Inggris dengan panjang tidak lebih dari 250 kata. Abstrak

ditempatkan pada lembaran pertama setelah lembaran pengesahan.

6) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi gambaran singkat tentang isi sebuah tulisan. Dengan

membaca kata pengantar, pembaca dapat memperoleh gambaran singkat tentang

isi tulisan, pelaksanaan penyusunan, dan ucapan terima kasih terhadap pihak-

pihak yang telah memungkinkan terlaksananya penyusunan karya tulis yang

bersangkutan. Pada bagian akhir kata pengantar dicantumkan nama tempat,

(tanggal), bulan, dan tahun penulisan, serta nama penulis.

7) Daftar Isi

Daftar isi berisikan butir-butir pokok yang terdapat pada karya tulis yang

bersangkutan. Setiap butir pokok tersebut di lengkapi dengan nomor halaman. Hal

itu berfungsi utuk memudahkan pembaca menemukan butir-butir pokok yang

ingin di ketahuinya. Daftar isi disusun mulai dari halaman setelah halaman judul.

Apabila karya tulis itu berupa tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, atau laporan

penelitian, daftar isinya mulai dari halaman pengesahan, diikuti halaman

penerimaan, dan seterusnya sesuai dengan butir-butir yang ada dalam karya tulis

yang bersangkutan.

16
Halaman-halaman seperti yang disebutkan di atas ditulis seluruhnya

dengan huruf kapital. Begitu pula dengan judul-judul bab, daftar pustaka, dan

lampiran. Sementara itu, judul-judul subbab dan subjudul hanya huruf awalnya

saja yang ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata penghubung.

8) Daftar tabel, grafik, gambar, bagan, singkatan, dan lambang

Daftar tabel, grafik, gambar, bagan, singkatan, dan lambang atau yang

sejenis lainnya, diperlukan jika jumlah masing-masingnya itu cukup banyak.

Sebaliknya, jika jumlahnya hanya satu atau dua buah, tidak perlu dibuatkan

daftarnya di bagian pembuka.

2.2 Bagian Inti

Bagian inti sebuah karya tulis disebut juga dengan bagian isi. Bagian inti

ini secara garis besar dibagi pula atas tiga hal, yaitu: a) bab pendahuluan, b) bab

analisis atau pembahasan dan, c) bab penutup. Ketiga hal itu berikut ini

dibicarakan satu per satu.

2.2.1 Bab Pendahuluan

Bab pendahuluan dimaksudkan untuk mengantarkan pembaca terhadap isi

tulisan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang hal-hal yang menjadi dasar

penulisan. Secara umum bab pendahuluan ini berisi: a) latar belakang, b) rumusan

masalah, c) tujuan, d) manfaat kajian, e) metode dan teknik, f) populasi dan

sampel. Jika tulisan berupa skripsi, tesis, disertasi, atau merupakan laporan

penelitian, bagian pendahuluan ini juga dilengkapi dengan g) hipotesis (bila ada),

dan h) kerangka teori.

17
2.2.2 Bab Analisis atau Pembahasan

Bab analisis atau pembahasan ini merupakan bagian yang paling penting

dalam karya ilmiah. Pada bagian inilah penulis membahas berbagai masalah yang

telah dikemukakan pada bab pendahuluan.

2.2.3 Bab Penutup

Bab penutup ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran

dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan diperoleh dari hasil kajian bab analisis

dan pembahasan yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian. Saran juga

dibuat berkaitan dengan hasil kajian atau pembahasan yang berhubungan dengan

masalah yang teliti. Saran dapat berupa aspek yang perlu di teliti lebih lanjut atau

hal-hal yang perlu diperbaiki atau hal-hal yang perlu ditingkatkan.

2.3 Bagian Penutup

Bagian penutup biasanya terdiri atas daftar pustaka, lampiran (jika

diperlukan), glosarium (jika diperlukan), dan indeks (jika diperlukan). Daftar

pustaka merupakan daftar dari semua buku, majalah, artikel, surat kabar atau

sumber lainnya yang dijadikan sebagai bahan acuan dan disebutkan didalam teks

karya tulis yang bersangkutan. Penjelasan dan tata cara penulisan daftar pustaka

telah di uraikan pada bab berikutnya pada panduan ini.

18
BAB III

DAFTAR KEPUSTAKAAN DAN RUJUKAN

3.1 Daftar Kepustakaan

Daftar kepustakaan berfungsi sebagai sarana untuk menunjukkan semua

bahan yang menjadi sumber kutipan dan rujukan dalam suatu tulisan. Kumpulan

sumber kutipan dan rujukan tersebut disusun secara sistematis berdasarkan abjad

pengarang dan judul secara kronologis. Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar

kepustakaan yang berupa buku akan berbeda dengan kepustakaan yang berupa

artikel. Daftar kepustakaan yang berupa buku diurut sebagai berikut: (1) nama

penulis, (2) tahun terbit, (3) judul, (4) kota tempat terbit, dan (5) penerbit.

Contoh:

Halim, Amran. 1984. Intonasi dalam Hubungannya dengan Sintaksis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Nadra (ed.). 2007. Penuntun Penulisan Karya Ilmiah. Padang: Andalas University

Press.

3.1.1 Nama Penulis

Untuk menyatakan nama penulis dalam daftar kepustakaan dapat dilakukan

dengan cara seperti berikut.

(a) Satu penulis

Pencantuman nama penulis dalam daftar pustaka dilakukan dengan

cara menempatkan nama keluarga pada bagian depan. Di Indonesia,

nama akhir penulis tidak selalu nama keluarga. Ada kalanya nama akhir

19
itu berupa nama marga atau nama suku, kadangkala nama orang tua, dan

ada juga nama sendiri. Di samping itu, juga ada juga nama yang hanya

terdiri atas satu kata saja. Untuk menyeragamkan penulisan nama

tersebut dalam daftar pustaka, setiap nama akhir itu dianggap saja

sebagai nama keluarga dan selalu dicantumkan pada bagian depan,

sedangkan nama yang terdiri atas satu kata ditulis sama dengan aslinya.

Contoh:

Sutan Takdir Alisjahbana Alisjahbana, Sutan Takdir

Alexander Adelaar Adelaar, Alexander

Murni Murni

A.Kadir Juniadi Juniadi, A. Kadir

(b) Dua penulis

Apabila penulisnya terdiri atas dua orang, nama akhir penulis

pertama diletakkan ke depan, sama dengan penulis yang terdiri atas satu

orang dan selanjutnya baru dicantumkan nama penulis yang kedua.

Contoh:

Helen Jarvis dan Nereida Cross Jarvis, Helen dan Nereida

Cross

W. Poespoprodjo dan T. Gilarso Poespoprodjo, W. dan T. Gilarso

Penulisan seperti ini juga dilakukan dalam format MLA dan Chicago,

sedangkan penulisan dengan format APA adalah seperti berikut.

Helen Jarvis dan Nereida Cross Jarvis,Helen&Cross,Nereida

W.Poespoprodjo dan T.Gilarso Poespoprodjo,W.&Gilarso,T.

20
(c) Lebih dari dua penulis

Apabila penulisnya terdiri atas tiga orang atau lebih, pencantuman

nama penulis dalam daftar pustaka dapat dilakukan dengan meletakkan

nama akhir penulis pertama ke depan, seperti penulisan nama yang terdiri

atas satu penulis dan selanjutnya diikuti oleh dkk. (dan kawan-kawan).

Selain itu, penulisannya juga dapat dilakukan dengan cara

mencantumkan semua nama penulisnya dengan meletakkan nama akhir

penulis pertama ke depan, seperti penulisan nam yang terdiri atas satu

penulis dan dilanjutkan dengan nama-nama penulis berikutnya.

Contoh:

Medan, Tamsin dkk. (penulisnya adalah Tamsin Medan, Marjusman

Maksan, Syamsir Arifin, Yuslina Kasim, Busri, dan A. Razak

Sikumbang)

Keown, Arthur J. Et al. (penulisnya Arthur Keown J, David F. Scott Jr,

Jhon D. Martin, dan J. William Petty)

Medan, Tamsin; Marjusman Maksan; Syamsir Arifin; Yuslina Kasim;

Busri; dan A. Razak Sikumbang. (Format MLA dan Chicago)

Pengecualian

a) Nama Cina

Liem Swie King Liem Swie King

Lie Tie Gwan Lie Tie Gwan

b) Nama Arab

Abbas bin Mohm. Sharif Abbas bin Mohm. Sharif

Muhammad Bin Ishaq Muhammad bin Ishaq

21
(d) Tanpa nama penulis

Jika sumber acuan tidak ada nama penulisnya, nama lembaga atau judul

tulisan yang dirujuk tersebut langsung ditulis pada bagian depan, diikuti

oleh tahun, tempat terbit, dan penerbit atau nama lembaga yang

bertanggung jawab atas penerbitan tulisan tersebut.

3.1.2 Tahun Terbit

Tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis. Tahun terbit ini diletakkan

di antara tanda titik. Ada pula buku yang dipublikasikan tanpa tahun maka

penulisannya dalam daftar kepustakaan dilakukan dengan menuliskan

singkatan t.t. (tanpa tahun).

3.1.3 Judul

Cara penulisan judul pada daftar kepustakaan adalah sebagai berikut :

a. Judul buku

Setiap huruf awal kata yang merupakan judul buku ditulis dengan huruf

kapital, kecuali kata depan dan kata penghubung. Setiap kata dalam

judul buku ditulis dengan huruf miring.

Contoh penulisan judul buku :

Seni dalam Masyarakat Indonesia

b. Judul artikel

Jika judul tulisan yang akan dicantumkan dalam daftar kepustakaan itu

berupa judul artikel dari jurnal, majalah, atau surat kabar, setiap huruf

awal kata yang merupakan judul artikel tersebut juga ditulis dengan

huruf kapital, kecuali kata depan dan kata hubung. Judul artikel tersebut

ditulis di antara dua tanda petik. Setelah judul artikel dituliskan nama

22
jurnal, majalah, atau nama surat kabar dengan cara yang sama dengan

penulisan judul buku.

Contoh penulisan judul artikel :

“Serialisasi Verba Bahasa Sikka.” Linguistik Indonesia : Jurnal

Masyarakat Linguistik Indonesia.

3.1.4 Kota Tempat Terbit

Kota tempat terbit dicantukan setelah judul buku, majalah, jurnal, atau

surat kabar yang diapit oleh tanda titik dan tanda titik dua.

Contoh penulisan kota tempat terbit :

Jakarta :

3.1.5 Penerbit

Penerbit dalam penulisan daftar kepustakaan diletakkan setelah kota

tempat dan diakhiri dengan tanda titik.

Contoh penulisan penerbit:

Gramedia.

Universitas Sanata Dharma.

Secara lengkap dapat diperhatikan berbagai sumber yang disusun di dalam

sebuah daftar kepustakaan berikut ini (Atmazaki, 2006 : 225)

1. Buku dengan satu orang pengarang

Abrams, M.H. 1971. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart,

Inc

23
2. Buku dengan dua pengarang

Bogdan, Robert. C. dan Sari Knop Biklen. 1982. Qualitative Research


forEducation: An Introduction to Thory and Methods. Boston: Allyn and
Bacon, Inc.

3. Buku dengan tiga pengarang

Luxemberg, Jan Van, MiekBal, dan WillemG. Weststeijn. 1984.


Pengatarilmusastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta : Gramedia.

4. Buku dengan lebih tiga pengarang

Atmarzuki, et al. 1998. Obsesi Pengarang-Pengarang Periode Balai Pustaka.


Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

5. Artikel jurnal

Arivia, Gadis. 2002. “Ada Apa dengan Jurnalis Perempuan.” Jurnal


Perempuan, No. 23.

6. Artikel jurnal dalam internet

Atmazaki and Lesley Harbon . 1999. “Interpreting Culture: Pre-


serviceTeacher Taking Control and Making Meaning Across Cultures.”
Language, Society, and Culture, Winter Issue,(http://
www.educ.utas.edu.au/users/tle/
JOURNAL/Articles/Atmarzuki/Atmarzuki.html), download tanggal
22/12/04.

7. Buku kumpulan karangan

Esten, Mursal, (ed). 1988. Menjelang Teori dan Kritik Susastra Indonesia yang
Relevan. Bandung: Angkasa.

8. Artikel dalam buku

Forgacs, david. 1982. “Marxist literarytheories,” Modern Literary Theory, A


Comparative Intro-duction, ed. Ann Jefferson and David Robey. London:
Batsford Academic and Educational, Ltd.

9. Makalah dalam sebuah pertemuan ilmiah

Nampiah&rifai, M.A. 1987. “Species of Alternariain agricultural centres in


Java, “Makalah dalam Symposium on Crop Photogens and Nematodes.,
Bogor: BIOTROP21-23 Februari 1987.

24
10.Makalah yang kemudian diterbitkan dan telah disunting

Nampiah&Rifai, M.A. 1987.” Species of Alternaria in agricultural centres in


Java,” dalamRifai, M.A.,Mahmud,M.,Sastratmadja, A.H., Tjitrosomo,
S.S., Umaly, R. C. &Darmaputra, O.S. (Penyunting).

3.2 Rujukan

Yang dimaksud dengan rujukan menurut Arifin dan Muhardi (1982:68), adalah

memanfaatkan buah pikiran orang lain, tetapi tidak perlu mengutip (menyalin) bunyi

kalimatnya semula, cukup dengan menyimpulkan pendapat yang dikutip itu. Dengan kata

lain, penulis dapat mengubah kalimatnya dengan tetap mempertahankan ide/gagasannya.

Rujukan ini disebut juga oleh Keraf (1980:179-180) kutipan tidak langsung.

Contoh:

Halim (1975) menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa modern hendaklah

bersifat trebuka.

Rujukan (kutipan tidak langsung), menurut Utorodewo (2003:56), dapat diuraikan

secara panjang atau pendek dengan cara:

1) Diintegrasikan dengan teks,

2) Diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks,

3) tidak diapit dengan tanda kutip,dan

4) dicantumkan sumber kutipan.

Nadra (2010:61) mengatakan bahwa kutipan dan rujukan selalu berhubungan dengan

sumber acuan. Penyajian sumber acuan dapat dilakukan sebagai berikut.

1) Jika nama pengarang dinyatakan di dalam teks, nama tersebut langsung diikuti

tahun terbit dan nomor halaman acuan ditempatkan di antara dua tanda kurung.

Keterangan tahun terbit dan nomor halaman acuan di antarai oleh tanda titik dua

(:).

25
Contoh :

Samsuri (1987:91) mengatakan bahwa penyelidik bahasa yang ….

2) Jika nama pengarang tidak dinyatakan di dalam teks, unsur nama terakhir

pengarang dan tahun terbit serta halaman acuan, ditulis di antara dua tanda

kurung pada akhir pernyataan yang dikemukakan.

Contoh :

Penelitian yang menggunakan metode geografis adalah . . .

(Nazir,1983:62).

3) Jika tulisan itu ditulis oleh dua orang maka dicantumkan nama terakhir kedua

penulisnya dan dipisahkan oleh kata dan.

Contoh :

. . .Wellek dan Warren (1989:282-283).

Atau

. . . (Wellek dan Warren,1989:282-283).

Menurut Wellek dan Warren (1989:282-283), . . .

4) Jika penulisannya lebih dari dua orang, digunakan singkatan dkk.(dan kawan-

kawan).

Contoh :

Menurut Sumardi dkk.(1985:37), . . . .

26
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arifin, Zaenal. 2004. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta :


Gramedia.

Atmazaki. 2006. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang : Citra Budaya.

Nadra. 2010. Bahasa dan Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Padang: Andalas
University Press.

Prayitno, dkk. Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Padang. Program


Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

27

Anda mungkin juga menyukai