Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan metode ilmiah
(aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu dan disajikan
menggunakan format tertentu yang baku. Metode ilmiah ini harus mengikuti prosedur dan
langkah-langkah tertentu. Teknik penulisan ilmiah maksudnya adalah teknik menulis karya
ilmiah dengan mengikuti kaidah ilmiah dan menggunakan bahasa tulis yang benar dan baku.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Menghubungkan masalah dengan teori tertentu.
3. Merumuskan kerangka konsepsional/teoritis.
4. Merumuskan hipotesis (bila diperlukan).
5. Menyusun rancangan studi.
6. Menentukan pengukuran dan teknik pengumpulan data.
7. Menganalisis dan menginterpretasi data.
8. Membuat kesimpulan.
Dengan demikian aplikasi dari metode ilmiah tersebut dapat dikatakan sebagai suatu
penelitian. Karya tulis ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai masalah
yang dikaji. Kerangka pemikiran dibuat untuk mendekati pemecahan masalah, mengapa dan
bagaimana studi dilaksanakan untuk memecahkan masalah, serta pembahasan hasil maupun
implikasinya. Oleh karena itu, karya tulis ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci berupa
uraian teoritis maupun uraian empiris.
Menyusun suatu karya tulis ilmiah bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan sederhana.
Di samping penulis harus menguasai keterampilan dan pengetahuan bahasa yang baik dan benar,
diperlukan pula pemahaman kaidah-kaidah penulisan ilmiah dan persyaratannya serta penulis
harus mampu pula menyajikannya dengan menggunakan format tertentu yang sudah baku. Pada
masyarakat ilmiah, penamaan karya tulis ilmiah sangat bervariasi, tergantung pada tingkatan,
ruang lingkup, maupun kegunaannya. Salah satu tahapan yang paling sulit dalam menulis karya
ilmiah ialah tahapan memilih masalah yang sesuai
Secara garis besar, karya tulis ilmiah ada yang disusun oleh kalangan masyarakat
tertentu, seperti laporan dan makalah ilmiah, dan ada yang disusun oleh kalangan masyarakat
pendidikan untuk maksud kegiatan pendidikan tertentu, seperti makalah semesterial (term paper),
skripsi, tesis, dan disertasi.

A. Penggunaan Tanda Baca

1. Penggunaan tanda titik

Tanda titik digunakan dalam kondisi penulisan sebagai berikut:

a. pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan

b. tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda titik;

c. di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar;

d. untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu;

e. tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka
waktu;

f. untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah;

2. Penggunaan tanda koma

Tanda koma digunakan dalam kondisi penulisan sebagai berikut:

a. di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan;

b. untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari ka- limat setara berikutnya yang didahului
dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali;

c. untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk
kalimatnya;

d. di belakang kata atau ungkapan penghubung antar- kalimat yang terdapat pada awal kalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu;
e. untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,dan kasihan,atau kata-kata yang
digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam
kalimat;

f. untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat;

g. tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru;

h. di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, serta (4)
nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan;

i. di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga;

j. di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka;

k. untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi

3. Penggunaan tanda titik koma Tanda titik koma digunakan dalam kondisi penulisan sebagai
berikut:

a. sebagai pengganti kata penghubung untuk me- misahkan kalimat yang setara di dalam kalimat
ma- jemuk setara (misalnya: Andi membersihkan kamar- nya; Putri merapikan buku di ruang
baca);

b. untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam ka- limat yang berupa frasa atau kelompok kata
(Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan);

c. untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah
oleh tan- da baca dan kata hubung (misalnya: Rapat ini akan membahas pemilihan ketua,
sekretaris, dan bendahara; penyusunan rancangan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan
program kerja).

Teknik Pengetikan

1. Jenis huruf

Beberapa ketentuan mengenai jenis huruf adalah sebagai berikut:


Naskah diketik menggunakan software komputer MS Word dengan huruf Times New Roman
ukuran 12. Judul bab diketik dengan ukuran 14 dan anak bab dengan ukuran 12. Untuk isi tabel
atau keterangan gambar, ukuran huruf dapat diperkecil sampai 10 (jika diperlukan).

Penggunaan huruf miring tidak diperkenankan. Huruf miring hanya dipakai untuk tujuan
tertentu, misalnya pengganti huruf bergaris bawah untuk nama spesies dalam biologi, penulisan
judul dalam Daftar Pustaka, nama jurnal atau istilah asing. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-
tanda lain sedapat hmungkin dibuat dengan komputer atau tulisan dengan rapi memakai tinta
cina warna hitam.

2. Tanda baca, kata dan kalimat Pemakaian tanda baca, kata dan kalimat mengacu pada Cejaan
yang disempurnakan (EYD) dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

3. Bilangan dan Satuan Bol Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat,
misalnya Tahap kedua mencampurkan 10 g NaOH ke dalam larutan pertama. Jika bilangan di
awal kalimat menjadi Sepuluh gram NaOH dicampurkan ke dalam larutan pertama. Bilangan
desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya 50,5 g

Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya m, g, kal, kg.
bilangan dan satuannya tidak boleh terpisah baris.

4. Jarak baris

Jarak baris dalam naskah diatur sebagai berikut:

a. Jarak antara dua baris dalam naskah dibuat 2 spasi;

b. Abstrak, judul tabel dan judul gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka diketik
dengan jarak 1 spasi;

c. Jarak antara dua pustaka dalam daftar pustaka 2 spasi;

d. Daftar isi diketik 1 spasi

e. Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran antar judul diketik 1 spasi,

f. Jarak antara judul bab dengan awal teks 4 spasi;

g. Jarak antara judul subbab dengan awal teks 2 spasi;

h. Jarak antara baris terakhir suatu subbab dengan judul subbab berikutnya 3 spasi; m

i. Jarak antara teks dan tabel atau gambar adalah 2 spasi;

j. Jarak antar baris pada isi tabel diketik 1 spasi.


5. Batas tepi (margin) Batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut.

a. Tepi atas 4 cm.

b. Tepi bawah 3 cm.

c. Tepi kiri 4 cm.

d. Tepi kanan 3 cm.

6. Pengisian ruang

Ruang yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan selalu dimulai
dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (rata kiri-kanan). Tidak ada ruang yang terbuang
kecuali untuk penulisan alinea baru, rincian, persamaan (rumus), tabel, gambar, atau hal-hal
khusus.

7. Alinea baru

Alinea baru dimulai dengan menjorok 1,5 cm (0,59 inci) dari tepi kiri dan baris selanjutnya
kembali ke tepi kiri.

8. Permulaan kalimat

Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja, misalnya "Tiga
ratus lima puluh orang siswa".

C. Cara Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan

Sesuai dengan yang disampaikan pada bagian penda- huluan, sistem penulisan dalam penulisan
karya ilmiah yang direkomendasikan di lingkungan FKIP Unlam adalah sistem American
Psychological Association (APA).

Contoh-contoh penulisan kutipan di bawah ini akan mengacu pada buku Publication Manual of
the American Psychological Association, yang telah disesuaikan penggunaannya dalam bahasa
Indonesia.

D. Cara Penulisan Nomor Halaman

Penulisan nomoran halaman diatur sebagai berikut: Bagian awal laporan mulai halaman judul
sampai arti lam- bang dan singkatan diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii,
dan seterusnya) Bagian utama dan bagian akhir mulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai halaman
terakhir diberi nomor halaman dengan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) Nomor halaman
untuk bagian awal bab ditempatkan di bawah tengah dengan jarak 1,5 cm dari margin bawah.
Untuk bagian utama dan bagian akhir ditem-patkan di kanan atas, diketik dengan jarak 1,5 cm
dari atas permulaan teks.

DAFTAR PUSTAKA

Lemlit, UNY. 2007. Penulisan Karya Ilmiah. Tim Pusdi Dikdasmen Lemlit UNY

Anda mungkin juga menyukai