Anda di halaman 1dari 6

EJAAN DALAM KARANGAN ILMIAH

Kaidah Umum EBI


Secara umum EBI mengatur empat hal, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata, (3)
pemakaian tanda baca, dan (4) penulisan unsur serapan (Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2016). Keempat hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam
aturan pemakaian huruf diatur (a) huruf abjad, (b) huruf vokal, (c) huruf konsonan, (d) huruf
diftong, (e) gabungan huruf konsonan, (f) huruf kapital, (g) huruf miring, dan (h) huruf tebal.
Dalam aturan penulisan kata termuat rincian sebelas aturan, yaitu meliputi aturan (a) kata
dasar, (b) kata turunan, (c) bentuk ulang, (d) gabungan kata, (e) suku kata, (f) kata depan, (g)
partikel, (h) singkatan dan akronim, (i) angka dan bilangan, (j) kata ganti, dan (k) kata sandang si
dan sang. Pada bagian tiga dimuat aturan pemakaian tanda baca dan akhirnya pada bagian empat
dimuat aturan penulisan unsur serapan. Untuk lebih lengkap, baca juga Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

Bahasa dalam Karangan Ilmiah


Bahasa Indonesia yang digunakan dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan ragam
bahasa baku, memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia), dan memperhatikan Pedoman Pembentukan Istilah. Pembahasan mengenai
ejaan yang terdapat pada karangan ilmah mencakup: (a) ejaan dalam pengantar karya tulis
ilmiah, (b) ejaan dalam isi karya tulis ilmiah, dan (c) ejaan dalam daftar pustaka karya tulis
ilmiah.

A. Ejaan dalam Pengantar Karangan Ilmiah


a) Dasar: Bab II, Huruf B, Angka 2, Catatan (2)
Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis
terpisah dengan huruf awal kapital.
Contoh:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas kesempatan untuk
menyelesaikan karya tulis ini.
b) Dasar: Bab II, Huruf B, Angka 2, Catatan (3)
Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan,
kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Contoh:
 Kerja keras ini tidak mungkin berhasil jika tidak diberi tenaga oleh Tuhan Yang
Mahakuasa.
 Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

c) Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 4


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan,
termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
 Karena karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penelitian yang tidak mudah ini.
 Hanya kepada-Mu, ya Tuhan, kami mengucapkan syukur.

d) Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 5a


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti
nama orang.
Contoh:
Doktor Mohammad Hatta
Agung Budi, Sarjana Pendidikan
Antonio, Magister Humaniora

e) Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 6


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat. Contoh:
Dekan Fakultas Teknik Mesin, Universitas Sanata Dharma
Kepala SMA Negeri 1 Wates

f) Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 12


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Contoh:
S.Pd. = Sarjana Pendidikan
Sdr. = Saudara
g) Dasar: Bab III, Huruf B, Angka 10
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
Prof. Dr. Bayu Cahyadi
Mardjuki, M.Pd.
Belinda Purna, S.S., M.A.

B. Ejaan dalam Isi Karangan Ilmiah


a) Ejaan dalam Isi Karangan Ilmiah: Judul
 Dasar: PUEBI Bab I, Huruf F, Angka 11
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat
kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
 Contoh:
Keefektifan Manajemen Program Pembelajaran BIPA di Lembaga Kursus BIPA
Kota Yogyakarta
 Contoh Judul Bab
Pendahuluan
 Contoh Judul Subbab
Pengertian Manajemen
 Contoh Judul Tabel, Grafik, Gambar
Tabel 1 Kemahiran Guru sesuai dengan Konsepsi Pengajaran

 Dasar: PUEBI Bab I, Huruf H, Angka 2


Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku,
bab, atau subbab.

b) Ejaan dalam Isi Karya Tulis Ilmiah: Catatan Kaki dan Catatan Akhir
 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf B, Angka 9
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
 Contoh:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka
Rakyat, 1950), hlm. 25.

c) Ejaan dalam Isi Karya Tulis Ilmiah: Sistematika Penomoran


 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
BAB I
A.
1.
a.
 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2, Catatan (2)
Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka.
Contoh:
BAB I
1.1
1.1.1
1.1.2
1.2
1.2.1
 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2, Catatan (1)
Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu
perincian.
Tahapan manajemen pembelajaran adalah sebagai berikut
1) perencanaan pembelajaran,
2) pengorganisasian pembelajaran,
3) pelaksanaan pembelajaran,
4) evaluasi pembelajaran.

 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2, Catatan (3)


Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret
digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Contoh:
Tabel 2 Jumlah Responden dengan Metode Kualitatif
Gambar 1 Tahap Pengelolaan dan Pelatihan
Gambar 1.1 Tahap Pengelolaan Pembelajaran di Lembaga Kursus A
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia

C. Ejaan dalam Daftar Pustaka Karangan Ilmiah


Penulisan daftar pustaka memiliki beberapa aturan format,
a) format American Psychological Association (APA) 5th,
b) format Modern Language Association,
c) format Chicago dan Turabian Styles,
d) format Academy Management Review,
e) format Journal of Finance,
f) format American Medical Association (AMA)

Aturan penulisan ejaan disesuaikan dengan format yang dipilih. Secara garis besar, ejaan
yang sering digunakan dalam penulisan daftar pustaka seperti (a) penggunaan tanda titik, (b)
tanda koma, (c) penggunaan huruf miring.
C. Ejaan yang Sering Salah Penggunaannya dalam Karangan Ilmiah
1. Istilah kekerabatan yang bukan merupakan penyapaan atau pengacuan tidak ditulis kapital.
Contoh:
a) Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
b) Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
2. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contoh:
a) Penulis sudah membaca buku Metodologi Penelitian.
b) Berita itu muncul di Tribun Jogja.
3. Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Salah penggunaan yang seringkali muncul adalah pada kata depan di dan ke. Hal ini terjadi
karena adanya kebingungan dalam membedakan di- dan ke- yang berfungsi sebagai kata depan
dengan di- dan ke- yang berfungsi sebagai awalan.
Contoh:
Penggunaan kata di- sebagai kata depan, penulisannya pisah.
 Proses wawancara dalam penelitian ini berlangsung di sekolah.
Penggunaan kata di- sebagai imbuhan, penulisannya dirangkai
 Sebelum tahapan wawancara, responden akan diberikan kuisioner penelitian.
4. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh:
Tahun 2019-2020
Tanggal 20-31 Agustus 2020
Seringkali dalam penggunaannya tanda pisah digantikan dengan tanda hubung (-)

Sumber:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.
Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai