Anda di halaman 1dari 5

EJAAN DALAM KARANGAN ILMIAH

Pengantar
Karya tulis ilmiah haruslah mengunakan Bahasa Indonesia ragam bahasa baku dengan
memperhatikan kaidah bahasa Indonesia dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) dan memperhatikan Pedoman Pembentukan Istilah. Pembahasan mengenai ejaan yang
terdapat pada karya tulis ilmah pada kuliah kali ini akan mencangkup: (a) ejaan dalam pengantar
karya tulis ilmiah, (b) ejaan dalam isi karya tulis ilmiah, dan (c) ejaan dalam daftar pustaka karya
tulis ilmiah.

Masing-masing pembahasan adalah sebagai berikut.

A. Ejaan dalam Pengantar Karya Tulis Ilmiah


1. Dasar: Bab II, Huruf B, Angka 2, Catatan (2)
Bentuk “maha” yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan
ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Contoh:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas kesempatan
untuk menyelesaikan karya tulis ini.

2. Dasar: Bab II, Huruf B, Angka 2, Catatan (3)


Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan,
kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Contoh:
 Kerja keras ini tidak mungkin berhasil jika tidak diberi tenaga oleh Tuhan Yang
Mahakuasa.
 Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 4


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
 Karena karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penelitian yang tidak mudah ini.
 Hanya kepada-Mu, ya Tuhan, kami mengucapkan syukur.

4. Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 5a


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh:
Doktor Mohammad Hatta
Agung Budi, Sarjana Pendidikan
Antonio, Magister Humaniora

5. Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 6


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
Contoh:
Dekan Fakultas Teknik Mesin, Universitas Gadjah Mada
Kepala SMA Negeri 1 Wates

6. Dasar: Bab I, Huruf F, Angka 12


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
atau sapaan.
Contoh :
Dr. : Doktor
M.Hum : Magister Humaniora
Prof. : Profesor
Tn. : Tuan
Ny. : Nyonya
Sdr. : Saudara
7. Dasar: Bab III, Huruf B, Angka 10
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
Prof. Dr. Anis Asmara
Mardjuki, M.Pd.
Belinda Purna, S.S., M.A.

B. Ejaan dalam Isi Karya Tulis Ilmiah


1. Ejaan dalam Isi Karya Tulis Ilmiah: Judul
 Dasar: PUEBI Bab I, Huruf F, Angka 11
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah
dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang
tidak terletak pada posisi awal.
 Contoh:
Keefektifan Manajemen Program Pembelajaran BIPA di Lembaga Kursus
BIPA Kota Yogyakarta
 Contoh Judul Bab
Pendahuluan
 Contoh Judul Subbab
Pengertian Manajemen
 Contoh Judul Tabel, Grafik, Gambar
Tabel 1 Kemahiran Guru sesuai dengan Konsepsi Pengajaran

 Dasar: PUEBI Bab I, Huruf H, Angka 2


Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti
judul buku, bab, atau subbab.
2. Ejaan dalam Isi Karya Tulis Ilmiah: Catatan Kaki dan Catatan Akhir
 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf B, Angka 9
Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan
akhir.
 Contoh:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2
(Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

3. Ejaan dalam Isi Karya Tulis Ilmiah: Sistematika Penomoran


 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
 Contoh
BAB I
A.
1.
a.

 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2, Catatan (2)


Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka.
 Contoh:
BAB I
1.1
1.1.1
1.1.2
1.2
1.2.1

 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2, Catatan (1)


Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung
dalam suatu perincian.
 Contoh
Tahapan manajemen pembelajaran adalah sebagai berikut
1) perencanaan pembelajaran,
2) pengorganisasian pembelajaran,
3) pelaksanaan pembelajaran,
4) evaluasi pembelajaran.

 Dasar: PUEBI Bab III, Huruf A, Angka 2, Catatan (3)


Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran
deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau
gambar.
 Contoh:
Tabel 2 Jumlah Responden dengan Metode Kualitatif
Gambar 1 Tahap Pengelolaan dan Pelatihan
Gambar 1.1 Tahap Pengelolaan Pembelajaran di Lembaga Kursus A
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia

C. Ejaan dalam Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah


Penulisan daftar pustaka memiliki beberapa aturan format,
a) format American Psychological Association (APA) 5th,
b) format Modern Language Association,
c) format Chicago dan Turabian Styles,
d) format Academy Management Review,
e) format Journal of Finance,
f) format American Medical Association (AMA)

Aturan penulisan ejaan disesuaikan dengan format yang dipilih. Secara garis besar, ejaan
yang sering digunakan dalam penulisan daftar pustaka seperti (a) penggunaan tanda titik,
(b) tanda koma, (c) penggunaan huruf miring.

Anda mungkin juga menyukai