Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK PENULISAN MAKALAH

Oleh
Marlina

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN SELATAN
BANJAR 2019
BAB I
MAKALAH
A. Pengertian Makalah
1. Makalah merupakan tulisan resmi tentang suatu topic/materi
yang dimaksudkan untuk dipresentasikan di depan umum
(seminar, diskusi atau panel).
2. Makalah merupakan salah satu karya tulis ilmiah mengenai suatu
topic/materi tertentu yang termuat dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan suatu perkuliahan.

B. Karakteristik Makalah
1. Makalah merupakan hasil kajian literature atau laporan
pelaksanaan suatu kegiatan lapangan seperti penelitian dan
pelatihan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu
perkuliahan
2. Makalah berisi deskripsi pemahaman penulis tentang
permasalahan teoritik yang dikaji mahasiswa dalam menerapkan
suatu teori, prinsip atau prosedur yang berhubungan dengan
perkuliahan
3. Makalah menunjukkan kemampuan penulis terhadap isi dari
berbagai sumber yang digunakan.
4. Makalah menunjukkan kemampuan penulis dalam
menggabungkan berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan
yang utuh.
C. jenis Makalah
1. Makalah Biasa
Makalah biasa adalah makalah yang menunjukkan pemahaman
terhadap permasalahan yang dibahas dari hasil membaca topic
tertentu (bahasa, pendidikan, dll.). Makalah disusun secara
dekriptif yang mengemukakan berbagai pendapat baik berupa
kritik atau saran mengenai pendapat tersebut.
2. Makalah Posisi
Makalah posisi merupakan makalah yang disusun penulis untuk
menunjukkan posisi teoritiknya dalam suatu kajian tertentu (hasil
penelitian pengajaran, bahasa, dll.). Isi makalah posisi
menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu dan juga
menunjukkan dipihak mana yang berdiri.
3. Makalah Deduktif
Makalah deduktif merupakan makalah yang ditulis berdasarkan
hasil kajian teoritis.
4. Makalah Induktif
Makalah Induktif merupakan makalah yang ditulis berdasarkan
hasil kajian empiric.

D. Format Isi/Sistematika Makalah


Makalah ditulis dalam suatu format atau bentuk susunan isi yang
terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
 Bagian Awal
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
 Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan Makalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
BAB II ISI (Teks Utama)
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
 Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran (Jika ada)
Berikut Penjelasan mengenai format isi makalah.
 Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama
(pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah
atau topic yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan
paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal
tersebut dapat terjadi
2. Dimulai dengan suatu pernyataan yang dapat diperkirakan
dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topic yang
akan dibahas dalam makalah
3. Dimulai dengan sebuah kutipan dari para ahli, ungkapa atau
slogan, selanjutnya yang akan dibahas
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan terkait
topic/materi yang akan dibahas dalam makalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Bagi Penulis Makalah, tujuan penulisan makalah dapat
mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan dalam menulis
makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan
2. Bagi Pembaca Makalah, tujuan penulisan makalah dapat
memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam
makalah tersebut.
BAB II ISI (TEKS UTAMA)
A. Membahas topic secara mendalam dan tuntas, dengan
menggunakan penulisan singkat, padat, jelas dan langsung pada
persoalan serta menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai
dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
B. Membahas topic serta sub-topik dengan urutan atau susunan:
1. Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhan/khusus menuju
hal yang bersifat umum
2. Gunakan teknik perumpamaan, penganalogian dan
perbandingan
3. Gunakan teknik diagram dan klasifikasi
4. Gunakan teknik pemberian contoh
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan berisi ringkasan dari pembahasan yang telah dibahas
pada teks utama makalah
B. Saran
Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu,
saran harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan
tindakan atau hal apa yang disarankan

 Bagian Akhir
Daftar Rujukan, merupakan penjelasan tentang penulisan daftar
referensi yang dirujuk
Lampiran, berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan
dalam proses penulisan makalah
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN

Pringkat judul bab dan subbab dinyatakan dengan jenis huruf yang
berbeda, cetak miring, dan letaknya pada halaman. Penulisan judul bab
ditempatkan ditengah dengan huruf besar semua dan bold. Peringkat
selanjutnya dinyatakan dengan hruuf dan angka sebagai berikut.
1. Peringkat 2 ditunjukkan dnegan urutan huruf besar (A, B, C, D, dst.)
memakai titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
2. Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai
titik dan ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
3. Peringkat ke 4 ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a, b, c, dst.)
memakai titik dan ditulis denan huruf besar kecil dan bold.
4. Peringkat ke 5 ditunukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai
kurung tutup tanpa titik ditulis dengan huruf besar kecildan bold.
5. Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hirarkis (seperti urutan
kegiatan, langkah, dan jadwal) dan butir nonhirarkis (seperti contoh-
contoh yang memiliki kedudukan setara). Untuk butir hirarkis
dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1) dan (a);
sedangkan butir non hirarkis dinyatakan dengan bulit seperti ● atau ▪ .
Baris pertama pada setiap paragraf baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri.
Baris selanjutnya dimulai dari tepi kiri.
BAB III
PERUJUKAN DAN PENGUTIPAN
PENGUTIPAN
Pengutipan adalah cara menuliskan gagasan, ide, istilah, kata
dan/atau kalimat, data dan/informasi yang diambil dari suatu sumber
menjadi bagian dari teks untuk memperkuat, mendukung, mempertajam,
memerinci, dan/atau membandingkan gagasan yang disampaikan penulis.
Oleh karena itu, mengutip tidak bertujuan untuk memperpanjang tulisan,
tetapi untuk menambah subtansial tulisan (gagasan yang mendukung
esensi tulisan).
Pengutipan dibagi menjadi dua, yaitu pengutipan langsung dan
pengutipan tidak langsung. Pengutipan langsung dibagi menjadi dua, yaitu
pengutipan kurang dari 40 kata dan pengutipan 40 kata atau lebih.
Pengutipan Langsung
Pengutipan langsung adalah menulis kembali hal yang dikutip sama
persis seperti aslinya. Dalam penulisan karya ilmiah khusunya skripsi,
pengutipan secara langsung perlu dihindari, kecuali keaslian teks sangat
diperlukan, karena jika teks tersebut mengandung pernyataan atau
peristilahan yang khas diubah maka akan berubah maknanya.
Pengutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip
("…") sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama
penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara
terpadu dalam teks atu menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di
dalam kurung.
Contoh:
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu dan berada di
depan alenia yang akan di tulis.
Contoh :
Soebroto (1990:123) menyimpulkan "ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar".
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan
nomor halaman.
Contoh :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "ada hubungan yang erat serta
antara faktor sosial ekonomi dengan kemanjuan belajar" (Soebroto,
1990:123).

Jika dalam kutipan ada tanda kutip. Maka tanda kutip dalam
kutipan diganti tanda kutip tunggal (‘….’).
Contoh :
Putra (2015:17) menyatakan, “Tidak seperti peneliti di laboratorium yang
menggunakan sarung tangan untuk menjaga kemurnian objek penelitian,
peneliti penelitian tindakan „nyemplung‟ atau terlibat dalam kerja nyata”.

Pengutipan 40 kata atau lebih


Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dan
ditulis secara terpisah dari teks yang mendahului dan mengikutinya, ditulis
1,2 cm dari geris tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi
tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The 'placebo effect', which had been verified in previous studies,
disappeared when behaviors were studied in this manner. Furthermore,
the behaviors were never exhibitied again, even when real drugs were
administratered. Earlier studies were clearly premature in attributing
the results to a placebo effect.

Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2
cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang sebagian dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang
dihilangkan, maka kata-kata yang dihilangkan diganti dengan tiga titik.
Contoh :
"Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...
Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru" (Manan, 2005:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang
diganti dengan empat titik.
Contoh:
"Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi
antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk gerak
manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan
menggambar" (Asim, 2005:315).

Pengutipan Tidak Langsung


Pengutipan tidak langsung adalah pengambilan gagasan orang lain
dengan cara mengemukakannya dengan menggunakan bahasa penulis
sendiri, ditulis secara terpadu dalam teks tanpa tanda kutip. Pengutipan
tidak langsung dianjurkan dalam penulisan karya ilmiah khususnya
skripsi.
Contoh:
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh :
Abdullah (2006:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih
baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitan-nya.
Contoh :
Mahasiswa tahun ketiga tahun ketiga ternyata lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat (Abdullah, 2006:13).

PERUJUKAN
Perujukan adalah cara menuliskan sumber kutipan. Perujukan
dilakukan dengan cara menuliskan nama terakhir penulis, tahun terbit dan
nomor halaman (apabila diperlukan) diantara tanda kurung. Misalnya,
Abdur Rahman Wahid ditulis Wahid. Jika nama akhir penulis berupa dua
kata yang diberi tanda hubung, maka penulisannya menggunakan dua kata
tersebut, misalnya, Ella Farida-Zen ditulis Farida-Zen bukan Zen. Tahun
terbit diambil dari tahun edisi terakhir karena berisi informasi terakhir,
bukan tahun cetakan terakhir karena buku cetakan terakhir tidak berisi
informasi terakhir. Nomor halaman dicantumkan dalam rujukan kutipan
langsung, tetapi tidak dicantumkan untuk kutipan tidak langsung.
Cara penulisan rujukan, yaitu sebagai berikut:
1) Jika penulisnya satu orang, maka perujukan dilakukan dengan
cara menuliskan nama akhir penulis.
Contoh:
Tata kelola perusahaan tidak berpengaruh pada transaksi pihak yang
berelasi (Utama, 2015)
Hasil penelitian Andriani (2015) menunjukkan bahwa petani mengatasi
pengangguran terselubung dengan diversifikasi struktur pekerjaan dan
pengurangan tenaga kerja luar keluarga dalam kegiatan usaha tani
dengan memaksimalkan potensi tenaga kerja rumah tangga.

2) Jika penulisnya 2 orang, maka perujukan dilakukan dengan cara


menuliskan nama akhir kedua penulis tersebut dengan tanda &
diantara keduanya
Contoh:
Hasil penelitian Susilowati & Latifah (2016) menunjukkan adanya
pengaruh penerapan blended learning approach terhadap pengetahuan
akuntansi dan keterampilan generic.

Pendekatan blended learning approachberpengaruh terhadap


pemahaman teori akuntansi dan keterampilan generik (Susilowati &
Latifah, 2016)

3) Jika penulisnya lebih dari dua orang, maka penulisan rujukan


dilakukan dengan cara menulis nama akhri penulis pertama diikuti
dengan dkk.
Contoh:
Ditinjau dari pemahaman guru di SMK Malang Raya, hasil penelitian
Untari, dkk. (2015) menunjukkan bahwa kesiapan pelaksanaan
Kurikulum 2013 tergolong rendah.
Karakter siswa di daerah terdepan, terluar dan tertinggal adalah
kurangnya rasa cinta tanah air, kerja keras, kreatif, tanggung jawab,
disiplin, gemar membaca (Wahyudi, dkk., 2016)
4) Nama penulis dapat ditulis dalam kurung atau menjadi bagian dari
pernyataan teks.
Contoh:
Bangsa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam
mendoorng inklusivitas sistem keuangan birokrasi berbasis kearifan
local di Indonesia (Mukhlis, 2015)

Virgana (2014) menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan seseorang


memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawainya.

Menurut Azhary (2016), pendidikan karakter yang berbasis kearifan


local lebih cocok diterapkan di Indonesia

5) Perujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis
yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik
koma sebagai pemisahnya
Contoh:
Penulisan soal harus dilakukan dengan memperhatikan aspek
substansi, bahasa dan tata tulis soal (Waras, 2015; Basuki, 2015)

6) Jika yang dirujuk adalah karya lembaga, maka yang dicantumkan


dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan
Contoh:
Dalam menulis karya ilmiah, mengutip dari berbagai sumber yang
bertujuan memperpanjang tulisan, tetapi tidak menambah substansi
tulisan tidak dibenarkan (Universitas Negeri Malang, 2016)

7) Jika yang dirujuk berupa dokumen (misalnya: undang-undang,


peraturan pemerintah), maka yang dicantumkan dalam rujukan
adalah nama dokumen yang diterbitkan.
Contoh:
Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaram lulusan (Permen Ristekdikti No. 44 Tahun 2015)

8) Jika kutipan berasal dari media massa (Koran, majalah, atau


tabloid), maka perujukan dilakukan dengan menuliskan nama
penulis (jika ada) atau nama Koran diikuti tanggal penerbitannya.
Contoh:
Kontribusi UMKM terhadap ekspor total Jawa Timur masih minim
(Jawa Pos, 4 Agustus 2016)

Keanekaragaman agama dan etnis di Indonesia merupakan fakta yang


mau tidak mau harus diterima oleh seluruh warga Indonesia (Santoso,
4 Agustus 2016)

Konsumsi elpiji pada 2007 hanya sekitar satu juta metric ton per
tahun menjadi hamper mencapai 7 juta metric ton pada 2016. Angka
tersebut tumbuh sebesar 700 persen selama Sembilan tahun.
(Republika, 23 Januari 2017)

PENULISAN DAFTAR RUJUKAN


Daftar rujukan merupakan kumpulan identitas karya yang dirujuk
mencakup identitas buku, makalah, artikel atau bahan lainnya yang
dirujuk dalam karya ilmiah. Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip
tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang
dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus
dicantumkan dalam Daftar Rujukan.
Daftar rujukan disusun secara berurutan sesuai abjad berdasarkan
nama akhir penulis. Jika beberapa bahan rujukan ditulis oleh orang yang
sama, maka pengurutannya dilakukan berdasarkan tahun terbitan. Apabila
beberapa bahan rujukan tersebut ditulis pada tahun yang sama,
pengurutannya dilakukan secara alphabet berdasarkan judul, yang ditandai
huruf a,b,c pada penulisan tahun.
Unsur-unsur penulisan daftar rujukan pada dasarnya meliputi (1)
nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk
anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
Nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal
(disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya
ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim,
semua nama penulisnya harus
dicantumkan dalam daftar rujukan.
Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Tercetak
Cara penulisan daftar rujukan/pustakanya yaitunama penulis ditulis
paling depan diakhiri tanda titik, diikuti dengan tahun yang diakhiri titik.
Judul artikel ditulis dengan cetak normal dan ditulis huruf capital pada
setiap awal kata, kecuali kata hubung. Nama jurnal ditulis dengan cetak
miring dan ditulis dengan huruf capital setiap awal kata, kecuali kata
hubung, diakhiri tanda koma. Volume terbitan/tahun/jilid dicetak miring
diikuit nomor jurnal dalam kurung, diikuti tanda koma, dan diakhiri
rentangan nomor halaman artikel.
Contoh:
Utama, C.A. 2015. Penentu Besaran Transaksi Pihak Berelasi: Tata Kelola,
Tingkat Pengungkapan, dan Struktur Kepemilika. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Indonesia, 12(1), 37-54

Wiyono, B.B., Kusmintardjo, & Supriyanto, A. 2014. Grand Design Model


Pembinaan Profesi Guru Berbasis Determinan Kinerja Guru. Jurnal
Ilmu Pendidikan, 20(2), 165-175.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Tercetak yang Diunggah


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu seperti rujukan dari artikel
jurnal tercetak, diikuti alamat situs jurnal.
Contoh:
Davis, S.L.M. 2015. Measuring The Impact of Human Rights on Health in
Global Health Financing. Health & Human Rights: An Iternational
Journal, 17(2), 97-110. Dari https://cdn2.sph.harvard.edu/wp-
conent/uploads/sites/13/2015/12/11.Davis_pdf.
Parman, S.H., Rahman, M.A.A., Othman, M.H.D., & Ahmad, S.H. 2015.
Effect of Sintering Temperature on the Fabrication of Ceramic Hollow
Fibre Membrane. Asean Journal of Chemical Engineering, 15(2), 1-10.
Dari
http://aseanjche.ugm.ac.id/ojs/index.php/jce/issue/view/96/showTo
c.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Elektronik


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu seperti rujukan dari artikel
jurnal tercetak, diikuti alamat situs jurnal/DOI.
Contoh:
Indriyanti, D.R & Muharromah, N.L. 2016. Mass Cultivation of
Entomopathogenic Nematode In Artificial Media. Biosaintifika: Journal
of Biology & Biology Education, 8(1), 113-120. DOI:
10.15294/biosaintifika.v8i1.5579.

Irwinda, R., Surya, R., & Nembo, L.F. 2016. Impact of Pregnancy-Induced
Hypertension on Fetal Growth. Medical Journal of Indonesia 25(2), 104-
111. Dari http://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu yaitu sama dengan rujukan
dari artikel dalam jurnal cetak hanya ditambah dengan keterangan CD-
ROMnya dalam kurung.
Contoh :
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R 1979. Age, rate and Eventual
Attainment in Second Language Acquistion. TESOL Quartely, 13: 573-
82 (CD-ROM: TESOL Quarterly Digital, 1997).

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis dtulis paling
depan, diikuti tanggal, bulan dan tahun. Judul artikel ditulis dengan cetak
normal dan ditulis dengan huruf capital pada setiap huruf awal kata,
kecuali kata hubung. Nama majalah/Koran ditulis dengan huruf capital
pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung, dan dicetak miring.
Nama majalah diikuti volume terbitan. Nomor halaman disebut pada bagian
akhir.
Contoh:
Lestari, S.R. 2015. Harmonisasi Karya Mahasiswa: Tantangan dan Peluang.
Komunikasi 37(301), hlm.4.
Wirianto, D.O. 30 Januari 2016. Jalan Baru Munculkan Wirausahawan
Baru. Jawa Pos, hlm.1.
Rujukan dari Buku
Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis diakhiri dengan
tanda titik. Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis,diakhiri dengan
titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada
awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama
penerbit
dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Mukhlis, I. 2015. Ekonomi Keuangan dan Perbankan: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, S. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.


Ramaja Rosdakarya.

Jika sumbernya dari beberapa buku dan ditulis oleh orang yang sama
dan diterbitkan pada tahun yang sama juga, maka data tahun penerbitan
diikuti oleh lambing a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan
berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Iskandar, S.2015a. Ilmu Kimia Teknik. Yogyakarta: Deepublish
Iskandar, S. 2015b. Perpindahan Panas: Teori, Soal dan Penyelesaian.
Yogyakarta: Deepublish.

RujukanArtikel dalam Buku Kumpulan Karya yang Ada Editornya


Rujukan artikel yang dimaksud yaitu semua jenis karya, baik berupa
bagian, bab, penggalan, atau artikel, yang diberi nama sesuai dengan
penulisnya. Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis ditulis
didepan dan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis huruf
miring. Nama editor ditulis seperti biasa dengan menambahkan kata dalam
sebelum nama dan diberi keterangan (Ed). Setelah nama diakhiri tanda
titik. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring diikuti dengan
nomor halaman tempat artikel/penggalan tersebut dimuat (ditulis dalam
kurung) dan diakhiri tanda titik. Nama kota penerbit ditulis setelahnya dan
diikuti nama penerbit.
Contoh:
Isnawati, U.M. 2015. From Portofolio to Publication. A True Story from My
Classroom. Dalam Bambang Yudi Cahyono (Ed.). Inspirations and
Innovations for English Classroom (hlm. 13-22). Malang: State
University of Malang Press.

Effendy. 2012. Peran Mitra Bebestari dalam Pengendalian Mutu Isi Jurnal.
Dalam Mulyadi Guntur Waseso & Ali Saukah (Ed.). Menerbitkan Jurnal
Ilmiah Bermutu (hlm. 49-67). Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang.

Rujukan dari Buku Lebih dari Satu Jilid


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu sama dengan rujukan dari
buku, hanya ditambah dengan keterangan jilid/volume yang ditulis dalam
kurung setelah judul.
Contoh:
Hanafi, H. 2015. Studi Filsafat: Pembacaan Atas Tradisi Barat Modern
(Volume 2). Yogyakarta: LKiS

Neal, L. & Williamson, J.G. (Ed.). 2015. The Cambridge Hsitory of


Capitalism (Volume 1). Cambridge: Cambridge University Press.

Rujukan dari Buku yang tidak Diketahui Nama Pengarangnya


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu judul buku ditulis miring dan
diikuti tahun penerbitan, kota dan nama penerbit. Judul buku ditulis
miring, dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
Longman Dictionary of the English Language. 1984. Harlow, Essex:
Longman.

Rujukan dari Koran Tanpa Penulis


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama Koran ditulis dibagian
awal, diikuti tanggal, bulan dan tahun. Setelah itu judul, ditulis dengan
huruf capital disetiap awal kata kecuali kata hubung dan dicetak miring,
diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 30 Januari 2016. Literasi sebagai Budaya, hlm. 4.

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan Oleh Suatu


Penerbit (Tanpa Penulis dan Tanpa Lembaga)
Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama dokumen ditulis lengkap
di bagian awal dengan cetak miring dan diikuti tahun penerbitan dokumen,
kota dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
PendidikanNasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang diambil dari Internet


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama dokumen ditulis lengkap
(termasuk nomor dan tahun) dibagian awal dengan cetak miring. Diikuti
dengan nama situs yang memuat dokumen tersebut, dicetak tegak dengan
huruf capital pada awal setiap kata. dan diakhiri dengan kata online dalam
kurung. Setelah itu alamat situs dan tanggal akses.
Contoh:
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Kopertis 3 (online), (http://kopertis3.or.id), diakses 23 Januari 2016.

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama lembaga penanggung
jawab langsung ditulis dibagian awal, diikuti dengan tahun, judul karangan
dan dicetak miring, nama tempat penerbitan dan nama lembaga yang
bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. 2015. Pedoman Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM). Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis asli ditulis
paling depan, kemudian diikuti tahun penerbitan karya terjemahan, judul
terjemahan, nama penerjemah, nama tempat dan nama penerbit
terjemahan, diakhiri tahun terbitan asli. Jika tahun penerbitan buku asli
tidka dicantumkan, maka ditulis dengan kata Tanpa tahun.
Contoh:
Cruickshank, D.R..; Jenkins, D.B.; & Metcalf, K.K. 2014. Perilaku Mengajar.
Terjemahan Gisella Tani Pratiwi. Jakarta: Salemba Empata. Tanpa
tahun.

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis atau Disertasi


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis ditulis di depan
dan diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skripsi/tesis/disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan
pernyataan skripsi/tesis/disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat
perguruan tinggi, nama fakultas dan nama perguruan tinggi.
Contoh:
Rahmasanti, Z. 2015. Kelengkapan dan Relevansi Struktur Isi Teks
Eksposisi Karya Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Malang. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: FS UM.

Asnawi, R. 2015. Miskonsepsi pada Materi Elektrokimia Ditinjau dari


Kemampuan Berpikir Ilmiah Siswa. Tesis tidak diterbitkan, Malang:
Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Rujukan berupa Makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran,


Lokakarya atau Kegiatan Sejenis
Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis ditulis di
depan, kemudian diikuti tahun, judul makalah yang dicetak miring, dan
diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam …”., nama pertemuan,
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraaan, tanggal dan bulannya.
Contoh:
Suwono, H. 2005. Survei Implementasi Penilaian Berbasis Kelas
Pembelajaran Sains Sekolah Dasar di Kota Batu. Makalah disajikan
dalam Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. Jurusan Biologi
FMIPA UM, Malang, 3 Desember.

Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis ditulis seperti
rujukan dari bahan cetak, kemudian diikuti tahun, judul karya dan dicetak
miring dengan diberi keterangan online dalam kurung, serta keterangan
kapan diakses.
Contoh:
Noor, I.H.M. 2006. Model Pelatihan Guru dalam Menerapkan Kurikulum
Bahasa Inggris, (Online),
(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/30/modelpelatihangurudalam_me
nara.html), diakses 14 Mei 2006.

Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu Nama penulis ditulis seperti
rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul
artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam
kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan tersebut dalam kurung dan disertai dengan
keterangan kapan diakses.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for
Schooling. Education Policy AnalysisArchives, (Online), Vol.3, No. 3, No.
1, (http://olam.ed.asu.edu epaa/), diakses 12 Pebruari 1997.

Kumaidi. 1998, Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.


Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4,
(http://www.malang.ac.id), dakses 20 Januari 2000.

Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama penulis ditulis seperti
rujukan dari bahan
cetak, kemudian diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi,
nama bahan diskusi (dicetakmiring) dan diberi keterangan online dalam
kurung, diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut dalam
kurung disertai dengan keterangan kapan diakses,
Contoh :
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (Online), (NETTRAIN @ ubvm.cc. buffalo.edu), diakses
22 November 1995.

Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi


Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama pengirim (jika ada) dan
diikuti keterangan alamat e-mail pengirim dalam kurung, setelah itu diikuti
secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak
miring), nama yang dikirimi disertai keterangan alamat e-mail yang dikirim
dalam kurung
Contoh :
Davis, A. (a.davis @uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web
Authoring Tools. E-mail kepada AlisonHunter (huntera @ usq.edu.au)

Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-


mail kepada Ali Saukah (jippsiQmlg.ywcn.or.id).

Rujukan Berupa Hasil Komunikasi dengan Pakar di Bidang yang


Relevan
Cara penulisan daftar rujukannya yaitu nama pakar ditulis di bagian
depan, kemudian diikuti hari, tanggal, dan tahun komunikasi serta diakhiri
dengan kata komunikasi personal.
Contoh:
Saukah, A. 10 Agustus 2016. Komunikasi Personal.
BAB IV
PENCETAKAN DAN PENJILIDAN

PENCETAKAN
A. Kertas, Bidang Pengetikan dan Naskah Makalah
Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, dengan
ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) atau kuarto (21 cm x 28 cm), minimal 70
gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari
tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Suatu paragraf hendaknya
tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya terdiri dari dua baris.

B. Jenis, Ukuran dan Modus Huruf


Makalah yang dibuat hendaknya di ketik dengan komputer,
menggunakan windows dengan jenis huruf (font) Times New Roman. Untuk
ukuran huruf, makalah menggunakan:
a. Ukuran 12 (12 point) untuk judul bab, judul subbab, teks induk,
lampiran dan rujukan.
b. Ukuran 10 (10 point) kutipan blok, judul tabel, judul bagan/gambar,
teks tabel, teks bagan/gambar, header, footer.
Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic :
a. Ukuran 26 (26 point) untuk judul bab
b. Ukuran 18 (18 point) untuk judul subbab, judul daftar rujukan, judul
tabel, dan judul gambar.
c. Ukuran 16 (16 point) untuk teks induk, dan yang lain.
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah
(underline) diatur sebagai berikut.
Normal
 Teks induk, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
Miring (italic)
 Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
 Istilah yang belum lazim
 Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-
normal, tetapi boleh italic-bold)
 Contoh yang disajikan pada teks utama
 Judul subbab peringkat 4 alternatif 1
 Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dan
daftar rujukan
Tebal (bold)
 Judul bab
 Judul subbab (heading)
 Bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic; perhatikan
contoh berikut.
Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Militer.
Garis bawah (underline)
 Garisbawah atau underline tidak boleh dipergunakan, kecuali dalam
hal-hal yang amat khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang
dicetak dengan huruf mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang
dicetak dengan huruf Times New Roman, garis bawah diganti dengan
huruf miring (italic).

C. Spasi
Antarbaris, skripsi dicetak dengan spasi 1,5 untuk keterangan
gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan spasi
tunggal (spasi 1). Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas
bidang ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah spasi 4.
Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul
dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara paragraf sama dengan
jarak antar baris yakni 1,5 spasi.
Antarkata, spasi antar dua kata tidak boleh renggang. Spasi yang
dibolehkan maskimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh
rata (full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification)
harap diupayakan spasi antar kata cukup rapat. Agar spasi antarkata
cukup rapat, kata yang terletak di pinggir jika perlu diputus menurut suku
katanya yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.

D. Paragraf dan Penomoran


Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan.
Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi
satu ketukan kosong.
Lambang-lambang huruf yunani dan yang tidak dapat ditulis atau
dicantumkan dengan komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi
dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis dengan angka, kecuali
pada permulaan kalimat.
Bagian awal makalah seperti kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar grafik/gambar, daftar lampiran dst, diberi nomor halaman angka
Romawi kecil dengan penomoran diletakkan di tengah bagian bawah,
seperti i, ii, iii, iv, v, vi, vii dan seterusnya.
Penomoran halaman dari bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup,
dari bab I sampai dengan daftar pustaka/rujukan diberi penomoran dengan
menggunakan angka arab seperti 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan setrrusnya, dengan
penomoran diletakkan pada sisi kanan halaman (margin) bagian bawah.
Sedangkan halaman yang mengandung judul BAB, penomoran halaan
diletakkan pada bagian tengah halaman.
Dalam penulisan makalah, agar tidak menjadi rancu dalam penulisan
atau bagian bab dan subbab, maka dapat menggunakan cara seperti contoh
dibawah ini.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam penulisan Makalah yakni,


 Tidak boleh ada bagian yang kosong dalam halaman, kecuali jika
halaman tersebut merupakan akhir suatu bab.
 Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman)
jika memang dapat ditempatkan pada halaman yang sama.
 Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda akhirnya suatu
bab.
 Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir
halaman (kaki halaman).
 Rincian dalam bagian makalah tidak boleh menggunakan tanda hubung
(-) tetapi menggunakan tanda bullet (● atau ▪ ). Ukuran besar-kecilnya
bullet yang digunakan disesuaikan dengan ukuran huruf yang
digunakan. Rincian dengan menggunakan angka hanya diperbolehkan
jika mengandung pengertian langkah-langkah atau prosedur.
 Tidak boleh menambahkan spasi antarkata dalam satu baris yang
bertujuan meratakan tepi kanan.
 Daftar pustaka atau rujukan tidak boleh ditempatkan dikaki halaman
atau akhir setiap bab. Daftar pustaka atau rujukan hanya boleh
ditempatkan setelah bab terakhir dan sebelum lampiran-lapiran (jika
ada).

Anda mungkin juga menyukai