Anda di halaman 1dari 43

Merancang karya ilmiah

- Mengindentifikasi informasi, tujuan,dan esensi karya ilmiah Yang di baca


- Merancang informasi,tujuan,dan esensi dalam karya ilmiah
- Menganalisi isi sistematika dan kebahasaan karya ilmiah
- Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memperhatikan isi,sistematika,dan
kebahasaan karya ilmiah

A . PENGERTIAN

Karya ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang di peroleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan di dasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, di susun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat mengutamkan
aspek rasionaisasi. Objektivitas dan kelengkapan data merupakan suatu yang
sangat penting.

Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena
atau peristiwa yang di tulis berdadarkan kenyataan (bukan fiksi). Misalnya
tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang di
peroleh melalui studi kepustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan,
dan pengetahuan orang sebelumnya.
Penyusunan karya ilmiah mengikuti metode ilmiah yang terdiri dari langkah-
langkah mengorganisasi dan mengatur gagasan melalui pemikiran yang
konseptual.
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan di tulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Apa yang di tulis
karangan ilmiah harus di tulis secara jujur (benar) dan akurat . Kebenaran dalam
karya ilmiah adalah kebenaran objektif sesuai dengan data di lapangan.
Suatu makalah memilki karateristik sebagai berikut:
1. Merupakan kajian hasil literature atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan
lapangan.
2. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang
di gunakan.
3. Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam
suatu kesatuan sintesis yang utuh.

B. Ciri-ciri karya ilmiah


a. Logis
Maksudnya, keterangan, uraian pandangan dan pendapat dapat di kaji, di
buktikan dan di terima sacara rasio.

b.Objektif
Artinya mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya berdasarkan
fakta yang di dapat dari pengamatan terhadap objek penelitian.
c. Sistematis
Artinya hal yang di sampaikan dalam makalah di susun secara runtut dan
berkesinambungan.

d.Jelas.
Artinya, keterangan, pendapat, dan pandangan yang di kemukakan jelas dan
tidak membingungkan.

e. Kebenaran dapat di uji


Artinya peryataan, pandangan, serta keterangan yang di paparkan dapat di uji
secara ilmiah.
C. Ciri-ciri karya ilmiah yang membedakan dengan tulisan
non ilmiah antara lain:
1. Mengacu pada teori sebagai landasan berpikir (kerangka pemikiran) dalam
pembahasan masalah
2. Ragam bahasa yang di gunakan bersifat lugas, tidak emosional,
bermakna tunggal, tidak menimbulkan interfretasi lain.
3. Menggunakan suatu permasalahan secara logis, di susun berdasarkan
urutan yang konsisten.
4. Menggunakan kalimat yang efektif, ringkas dan padat.
5. Objektif berdasarkan fakta, setiap informasi dalam kerangka ilmiah
secara apa adanya, sebenarnya, konkret.
6. Efisien hanya mengunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
di pahami.
7. Sistematis, baik penulisan dan pebahasan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

D. Menentukan Topic Makalah dan Membatasi Topik

Topik adalah suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan
menjadi landasan dalam penulisan sebuah makalah. Penentuan topik dalam sebuah
makalah sangat di perlukan agar makalah yang di buat sesuai dengan topic yang yang
sudah di tentukan. Topik adalah pokok permasalahan. Mengapa topic dalam suatu
makalah sangat penting? Karena tanpa penentuan topik, persoalan yang di bahas
tidak akan terarah.
Setelah topik di tentukan, buatlah kerangka makalah atau garis besar isi
makalah. Kerangka makalah atau garis besar isi makalah belum tentu persis dengan
dengan daftar isi. Kerangka makalah berfungsi agar dalam penulisan dapat
sistematis dan runtut.
Topik dalam makalah harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Topik Dapat Dikembangkan dan Bermanfaat untuk Dijadikan Makalah


b. Topik menarik perhatian pembaca dan menarik minat penulis
c. Topik yang di pilih harus di kuasai da tidak perlu dianggap asing
d. Bahan untuk menulis makalah mudah di peroleh sesuai dengan topik
yang di inginkan
e. Membatasi topik

Jika topik sudah di peroleh, persoalan berikutnya adalah membatasi topik.


Mengapa harus di batasi? Apabila topik terlalu luas, akan menyulitkan dalam
pembahasan, hal tersebut kurang menjamin kualitas makalah.
E. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

Karangan ilmiah tidak selalu identic dengan karangan hasil penelitian.


Karangan hasil penelitian merupakan salah satu jenis karangan ilmiah.
Apabila kita merujuk pada pengertian dan ciri-ciri di atas, akan banyak sekali jenis
karangan tulis atau karangan yang di masukan ke dalam karangan ilmiah. Namun
demikian, secara umum karangan ilmiah terbagi ke dalam jenis-jenis berikut:

a. Laporan

Laporan adalah suatu cara komunikasi dari penulis untuk menyampaikan


hal-hal penting kepada seseorang atau suatu badan hukum sehubungan
dengan tugas yang di bebankan kepadanya.
b.Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan
pemecahan yang di dasarkan hasil kajian literature atau kajian lapangan.
Makalah biasanya di susun untuk pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti
symposium, seminar, atau karya-karya.

c. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang di susun plet maksimal S-1 untuk
menyelesaikan pendidikannya.
Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa yang
bersangkutan dalam penelitian yang berhubungan denga pemecahan
masalah yang sesuai denga bidang studinya.

d.Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah yang di tulis oleh mahasiswa S-2 untuk
memperoleh gelar master atau magister.

e. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah yang di tulis oleh mahasiswa S-3 untk
memperoleh gelar doktor. Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang di
berikan.

F. Perbedaan tema, Topik, dengan judul


1. TOPIK

Topik merupakan inti utama atau pokok pembahasan yang


mencakup keseluruhan pembicaraan, atau isi tulisan. Karena di katakan
sebagai inti utama, maka sudah barang tentu topic memiliki cakupan yang
lebih sempit
Contoh topik; minyak goreng

2. TEMA

Tema, merupakan topik yang sudah bertujuan, sederhananya tema


adalah topik yang sudah di berikan kata oprasional.
suatu pokok pikiran yang bersifat umum dan luas, sehingga tema
perlu di uraikan lagi.

Contoh tema, pembuatan minyak goreng


3. Judul.

Judul memiliki sifat yang lebih spesifik ketimbang topik dan


tema, perubahan dari tema ke judul cukup di berikan keterangan
seperti tempat, metode penelitian, dll

Contohnya,
pembuatan minyak goreng dari jagung

Mengindentifikasi struktur karya ilmiah yang di baca

G. SISTEMATIKA PENULISAN
Karangan ilmiah dapat di tulis dalam berbagai bentuk penyajian.
Secara umum bentuk penyajian kaya ilmiah terbagi ke dalam tiga
jenis, yaitu bentuk popular, bentuk semi formal, dan bentuk formal.

1. Bentuk populer
Bentuk karangan ini manasuka. Karangan ilmiah bentuk ini bisa di
ungkapkan dalam bentuk surat atau esai. Ragaam bahasanya bersifat
santai (popular) Karangan ilmiah popular umumnya, di jumpai dalam
media masa, seperti Koran atau majalah.
Istilah popular di gunakan untuk menyatakan topik akrab
menyenangkan bagi populus (rakyat) atau di sukai oleh orang karena
gayanya yang menarik dan mudah di pahami. Kalimatnya sederhana,
(rekaan)
2. Bentuk semiformal

Secara garis besar, bentuk karangan ilmiah ini terdiri atas:


a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Pendahuluan,
e. Pembahasan,
f. Simpulan dan daftar pustaka.

Bentuk karya ilmiah semacam itu, di gunakan dalam berbagai jenis


dalam makalah.

3. Bentuk formal
Karya ilmiah bentuk formal di susun dengan memenuhi , atau nsur-
unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam
skripsi, tesis ataupun desertasi.
Unsur-unsur karya ilmiah bantuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut;
a. Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Daftar isi
f. Bab pendahuluan
g. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
h. Bab metode penelitian
i. Bab pembahasan hasil penelitian
j. Bab simpulan dan rekomendasi.
k. Daftar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup

Bentuk karya ilmiah semacam itu, di gunakan dalam berbagai jenis


dalam makalah.

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah


Di uraikan sebagai berikut.

1. Judul
Judul Karya Ilmiah di rumuskan dalam suatu frasa yang jelas dan lengkap.
Judul mencerminkan hubungan antar variable, istilah hubungan di sini tidak
selalu mempunyai makna korelasional, kauslitas, ataupun determinatif.
Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup
penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.
Judul merupakan nama yang di berikan untuk karya ilmiah itu, judul
berfungsi sebagai slogan fromosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai
gambaran isi karya.

Cara penulisan judul:


1. Menggunakan huruf capital semua, kecuali pada anak judul nya.
Contoh, AKTIFITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual siswa)

2. Dengan menggunakan huruf kecil, kecuali huruf-huruf pertamanya.


Contoh, Aktifitas Pergaulan Dan Prestasi Belajar Siswa

Apabila cara ke dua di gunakan maka kata-kata penggabungan, seperti


dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di,dari, dan ke huruf
pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital.

Contoh; Berjalan-jalan di Kota Surabaya.

3. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun, termasuk titik (.)
ataupun koma (,)

1. Kata pengantar
Sebuah kata pengantar, hendaknya mengemukakan hal-hal berikut:
1. Penjelasan dalam rangka apa penulis menyusun karangan itu, dan mengapa
justru memilih bidang pembahasan itu.
2. Pertanggungjawaban tentang cara karangan itu dinggap umum.
3. Suka duka penulis dalam pengumpulan data atau pada waktu mengadakan
penelitian.
4. Harapan-harapan penulis tentang bermanfaatnya karangan itu, baik itu bagi
pribadi, nusa bangsa, maupun bagi ilmu pengetahuan itu sendiri.

Dalam kata pengantar, dapat pula di ungkapkan ucapan terima kasih dan apresiasi
penulis kepada pihak-puhak yang telah berjasa dalam menyelesaikan karangan
ilmiah itu. Apabila tidak demikian, ucapan terima kasih dapat di ungkapkan dalam
lembaran tersendiri.

2. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan seluruh isi karya ilmiah. Keseluruhan abstrak
merupakan sebuah esai yang utuh dan tidak di batasi oleh subjudul. Tiap bagian isi
laporan di tulis secara utuh namun ringkas masing-masing dalam paragraph
tersendiri.
Dengan demikian abstrak merupakan sebuah esai yang terdiri dari serangkaian
paragraph secara keseluruhan mampu mengomunikasikan intisari dari suatu karya
ilmiah. Tiap bagian harus mendapatkan perlakuan yang seimbang.

3. Daftar isi

Daftar isi merupakan penyajian dari sistematika isi karya ilmiah.


Daftar isi berfungsi untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau sub
judul dari isi karya yang di bacanya, selain itu daftar isi berfungsi sebagai
pencantuman urutan isi karangan yang di susun per bab yang terdapat di dalam
karangan tersebut beserta halaman yang benar.
Oleh karena itu, judul atau subjudul yang di tulis dalam daftar isi harus langsung
dengan nomor halamanya.
Nomor-nomor untuk halaman awal, sebelum bab 1, di gunakan angka romawi kecil
(i, ii, iii dan seterusnya). Sedangkan dari halaman pertama Bab 1 sampe
halaman terakhir di gunakan angka Arab (1,2,3, dan seterusnya).

Teknik penulisan karya ilmiah

a. Karya ilmiah di ketik di atas kertas kuarto A4 dengan jarak 2 spasi, ukuran
pias atas dan kiri 4 cm, pias bawah dan kanan 3 cm.
b. Penyusunan judul bab dan sub judul di beri nomor secara beraturan dan
konsisten
c. Judul bab di tulis dengan huruf kapital seluruh nya, dengankan sub bab
dengan huruf capital paada awal katanya saja, kecuali pada partikel (kata
sandang, kata depan, dan kata hubung)
d. Jarak dari judul ke sub judul 4 spasi, sedankan dari sub judul ke uraian atau
paragraph 2 spasi.
e. Dari uraian terakhir ke sub bab di beri jarak 4 spasi
f. Pengetikan nomor halaman pada setiap judul bab di letakan di bawah
bagian tengah, sedangkan untuk halaman selanjutnya nomor halaman di
letakkan di atas sebelah kanan.

Contoh penulisan

Bab 1 ….
1.1…
1.2 …
1.2.1 ….
1.2.2 ….

Bab II …
2.1 ….
2.2 ….
2.2.1 …..
2.2.2 …..
Bab III
a. ….
b. …
i. …..
ii. …..
Bagian inti karangan ilmiah

a. Bab I pendahuluan

Pada bagian pendahuluan di kemukakan hal-hal yang berkenaan


dengan latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sumber data.

pendahuluan mencakup
1. Latar Belakang Masalah,
2. perumusan masalah,
3. tujuan penelitian, dan
4. manfaat atau kegunaan penelitian.
Selain itu dapat pula di lengkapi dengan definisi operasional dan
sistematika penulisan.

a. Latar Belakang Masalah


Pada bagian ini penulis mengemukakan sebab-sebab mengapa
masalah-masalah tersebut perlu di tulis dan di teliti. Misalnya karena
masalah yang di bahas mempunyai arti penting bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Contoh Latar Belakang Masalah

BAB I
1.1. Latar Belakang Masalah

Berbicara merupakan suatu keterampilan yang perlu di latih secara terus-


menerus. Oleh karena itu, kepandaian berbicara tidak akan di kuasai dengan baik
tanpa di latih. Apabila selalu di latih, keterampilan berbicara tentu akan semakin
baik. Dalam lingkungan pendidikan, para siswa di tuntut terampil berbicara dalam
proses pembelajaran.
Pada kenyataanya, hampir di setiap sekolah siswa mengalamipersoalan yang
sama, yaitu kesulitan atau ketidak mampuan dalam berbicara secara sistematis.

5. Perumusan masalah

Masalah adalah segala sesuatu yang di angap perlu pemecahan oleh penulis,
yang pada umumnya di tanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana,
Berangkat dari pertanyaan itulah penulis menganggap perlu untuk melakukan
langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian.
Masalah itulah yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya tulis
tersebut.Perumusan masalah haruslah jelas. Permasalahan yang akan menjadi yang
pembahasan penelitian di ajukan dalam bentuk pertanyaan.
Merujuk pada pertanyaan itu, penulis melakukan langkah-
langkah penelitian dan penelaahan sesuai dengan tujuan yang ingin
di capai.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan berbicara?


2. Apa hubungan berbicara dengan keterampilan bicara?
3. Bagaimana melatih keterampilan berbicara siswa di kelas?
4. Factor apa saja yang mempengaruhi kemampuan berbicara
seorang siswa?
6. Tujuan penelitian
Tujuan merupakan peryataan mengenai fokus pembahasan, di dalam penulisan
karya tulis tersebut. Berdasarkan masalah yang telah di rumuskan.
Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya tulis itu. Dalam
tujuan penelitian atau penulisan, di kemukakan usaha-usaha yang telah di capai
penulis secara garis besar.
Jika makalah bertujuan menyampaikan pandangan atau penilaian penulis tentang
topik yang sudah di tentukan, tujuan umumnya adalah mengemukakan hipotesis
penelitian dan penilaian penulis sesudah penelitian.

1.3. Tujuan masalah


1. menjelaskan pengertian berbicara.
2. menjelaskan pentingya kemampuan berbicara siswa di kelas.
3. menjelaskan hubungan berbicara dengan kemampuan berbicara
4. menjelaskan factor yang mempengaruhi kemampuan berbicara siswa di kelas.

7. Manfaat penelitian
Perlu di yakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari
penulisan karya tulis. Misalnya, untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun
untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.

1.4. Manfaat penelitian


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teortis maupun secara praktis Secara praktis makalah ini di harapkan bermanfaat
bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan dan konsep keilmuan
mengenai pengembangan kemampuan berbicara di kelas.
2. Pembaca/ guru, sebagai media informasi tentang cara pengembangan
kemmapuan berbicara siswa di kelas dalam mengutarakan gagasanya

8. Metode penelitian
Metode penelitian adalah teknik atau cara dalam melakukan
penelitian .
Metode penelitian digunakan ini adalah metode analisis dan
observasi. Analisis merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan
yang di mulai dengan dugaan akan kebenaran sesuatu.
Observasi merupakan peninjauan secara cermat atau
mengawasi dengan teliti.
1.5. Metode penelitian

Mertode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode


analisis dan observasi. Analisis merupakan cara untuk
menyelesaikan persoalan yang di mulai dengan dugaan akan
kebenaran sesuatu. Observasi merupakan peninjauan secara
cermat atau mengawasi dengan teliti.

BAB II
Landasan teori
Landasan teori merupakan ungkapan teori-teori yang di pilih
untuk memberikan landasan yang kuat terhadap tema karya
ilmiah dan mempunyai relevensi yang erat dengan alternative
penyelesaian masalah yang di pilih.
Teori-teori yang di ungkapkan di susun secara sistematis
dengan teknik penulisan yang benar. Landasan teori meliputi, teori
penelitian, aplikasi teori penelitian, dan objek penelitian.
Contoh landasan teori

BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam proses pembalajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa


dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu unsur untuk
strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau
metode mengajar.
Jadi berdasarkan uraian di atas, pembelajaran akan berlangsung
dengan efektif dan efisien bila di dukung oleh kemahiran guru mengatur
stratrgi pembelajaran karena akan akan sangat berpengaruh kepada cara
siswa belajar dan hasil belajar yang di peroleh.

BAB III
Isi atau PEMBAHASAN

Pengolahan data merupakan sorotan objektif penulis terhadap masalah yang


di teliti atau yang di bahasnya. Bab III pembahasan meliputi pengolahan data dan
analisa data.
Tolak ukurnya di kembalikan pada tujuan, teori, dan metode pengolahan data
yang telah di rumuskan dalam bab sebelumnya. Pada bagian ini, di kemukakan
gagasan permasalahan yang hendak di sampaikan.
Jika karya tulis ini merupakan sebuah laporan penelitian, di dalamnya
dikemukakan temuan-temuan dan analisa terhadap data sebagai hasil dari penelitian
yang telah di lakukan.

Contoh bab II pembahasan

BAB III

PEMBAHASAN
Kesulitan siswa dalam belajar berbicara berkaitan dengan
penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta pada
pemilihan kata (diksi), penggunaan struktur kalimat, dan
penyampaian pikiran secara runtut. Kesulitan yang bersifat psikologis
timbul Karena siswa mengalami hambatan berbicara secara formal,
misalnya berbicara di depah khalayak ramai atau di depan kelas,
padahal dalam situasi informal, ia mampu berbicara dengan jelas.
Untuk mengalami hal itu, siswa hendaknya di beri kesempatan
sebanyak mungkin untuk berbicara dalam situasi formal sehingga
dalam dalam situasi seperi itu ai tremotivasi untuk menggunakan
bahasa Imdonesia dengan baik dan benar.

BAB IV
PENUTUP

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari


keseluruhan unsur penulisan karya karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari
simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya,
hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian
Simpulan merupakan kajian terpadu denga meletakan berbagai unsur penelitian
secara menyeluruh.
Dalam bab ini di sajikan rumusan singkat dan terpadu terhadap semua uraian
yang telah di paparkan pada bagian sebelumnya.
Bagian penutup di isi dengan kesimpulan dan saran atau rekomendasi. Di dalamnya,
di kemukakan secara singkat masalah-masalah penting dari pembahasan
sebelumnya.

Contoh bab Penutup


BAB IV
PENUTUP

Kegiatan sekolah lebih dari sekedar pengajaran. Kegiatan sekolah adalah kegiatan
pembelajaran. Siswa belajar, saling belajar bukan hanya dari guru, melainkan dari
teman-teman sekelas, sesekolah, dari sumber belajar lain. Pendekatan pembelajaran
yang di gunakan oleh guru juga harus dapat membawa siswa ke pembelajaran yang
bermakna.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka (bibilioografi) adalah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikel-artikel, yang bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian
dengan sebuah atau sebagian karangan yang di sertainya.

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang di gunakan sebagai


landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang
berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi ataupun sumber-sumber lain dari
internet.

Unsur-unsur penting yang harus di masukan dalam sebuah daftar pustaka


adalah sebagai berikut:

a. Nama pengarang yang di kutip secara lengkap


b. Judul buku termasuk judul tambahan
c. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke barapa,
nomor jilid, dan tebal buku tersebut
d. Untuk sebuah artikel di perlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, jilid, nomor dan tahun.

Cara penulisan daftar pustaka

Nama pengarang ( penulisan nama di balik dari belakang,


misalnya: Naufal Zahrani menjadi (“Zahrani,Naufal”), di tulis tahun
terbit diikuti tanda titik, tulis judul buku diikuti dengan tanda titik,
judul buku harus di cetak miring atau di pertebal, tulis kota
penerbit buku di ikuti dengan titik dua (:) dan tulis perusahaan
yang menerbitkan buku di ikuti dengan titik (.)
Contoh,
Ahmadi Saidi yang berjudul Khasiat dan Manfaat Temulawak
Penulisan daftar pustaka
Said,Ahmadi. 2007.Khasiat dan Manfaat Temulawak, Jakarta: Sinar
Wadja Lestari.
Dalam daftar pustaka tersebut, di samping nama penulis dan judul
bukunya, harus di cantumkan tahun terbit, nama, beserta kota
tempat buku itu di terbitkan.
1. Said,Ahma, nama penulis
2. 2007, tahun buku itu di terbitkan.
3. Khasiat dan Manfaat Temulawak, judul buku,
4. Jakarta, nama kota/tempat domisili penerbit
5. Sinar Wadya Lestari, penerbit.
Contoh soal:

1. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua fihak.
Bagian karya tulis di atas terdapat pada bagian….
b. Saran
c. Simpulan
d. Isi
e. Pendahuluan
f. Kata pengantar
2. Hal-hal yang perlu di cantumkan pada bab pendahuluan pada sebuah karya tulis
ilmiah, adalah…
a. Tujuan penelitian
b. Instrument penelitian
c. Langkah-langkah penelitian
d. Teknik pengumpulan data
e. Daftar riwayat hidup peneliti

3. Kesimpulan dan saran pada sebuah karya tulis ditempatkan pada bagian
a. Kata pengantar
b. Pendahuluan
c. Isi
d.Penutup
e. Lampiran

4. Unsur berikut yang tidak terdapat pada kata pengantar adalah …


a. Alasan pemilihan judul
b. Ucapan terimakasih
c. Penjelasan tujuan penelitian
d. Ucapan syukur kepada Tuhan
e. Harapan penulis karangan

Anda mungkin juga menyukai