Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

BAHASA INDONESIA
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS STUDI ISLAM UNISKA
A. Pengertian
Secara umum, karya tulis ilmiah mempunyai arti jenis karya tulis yang disusun
berdasarkan hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah tertentu dan
digunakan untuk tujuan tertentu.
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Pada
umumnya karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu
masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan
sistematis.
Karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah atau dengan
memperhatikan syarat-syarat ilmiah yang diperoleh berdasarkan penelitian.
Ditulis setelah mendapatkan suatu masalah, lalu diikuti dengan penelitian,
pengumpulan data, pengolahan data, analisa, dan kesimpulan yang diperoleh,
serta dilaporkan menjadi naskah tersendiri.
 Menurut Rosihan Anwar, karya ilmiah hendaknya mempunyai sifat sifat, berupa:
singkat, padat, sederhana, lancar, lugas, jelas, dan menarik. Untuk itu perlu
kiranya diperhatikan penggunaan kata dengan pengamalan ekonomi kata.

 Karya ilmiah ditulis dengan bahasa konkret, menggunakan gaya bahasa formal,
kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum. Memang, tidak semua
fakta umum itu bernilai ilmiah sehingga tidak dapat dipakai untuk bahan dasar
penulisan ilmiah.

 Mengikuti kaidah penulisan di dalam PUEBI.


B. Struktur Karya Ilmiah
Berisi tentang latar belakang masalah,
Karya Tulis Ilmiah urgensi masalah yang diangkat,
rumusan masalah atau focus penelitian.

Pendahuluan
Jumlah bab pada bagian ini
bergantung pada jenis penelitian.
Pembahasan Misalnya; Kerangka teori, metodologi
penelitian dan pembahasan

Kesimpulan
Berupa kesimpulan yang singkat dan
padat mengenai hasil analisis.
B. Struktur Karya Ilmiah
1. Halaman Judul atau Cover: memuat judul karya tulis ilmiah
2. Halaman Pengesahan: berisi tanda tangan penulis, pembimbing, dan pihak lain yang sudah
ditentukan.
3. Kata Pengantar: berisi sambutan penulis dan ucapan terima kasih.
4. Daftar Isi
5. Pendahuluan: berisi
a. Latar belakang penulisan
b. Rumusan masalah
c. Tujuan pembuatan karya tulis
d. Manfaat pembuatan karya tulis
6. Tinjauan Pustaka atau Dasar Teori: berisi teori yang digunakan sebagai acuan.
7. Metodologi Penelitian atau Metode Penelitian
8. Pembahasan Atau Hasil Penelitian
9. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran: Berisi lampiran data hitungan, dokumentasi, atau data lain yang dianggap penting.
C. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
1. Reproduktif
Karya ilmiah merupakan hasil pemikiran peneliti yang ditulis dan disampaikan
melalui proses akademik dan ilmiah.
2. Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus
memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang
membingungkan. Sehingga karya ilmiah dapat dipahami secara universal.
3. Tidak Fiktif
Karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya (fiktif).
Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis
penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.
4. Menggunakan Bahasa Baku
Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu
meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga
penulisan kesimpulan.
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah
akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan
bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang
dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga
menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.
6. Bersifat Rasional Denotatif
Karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna.
Rasional artinya penulis menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan
kecermatan penelitian.
7. Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan logis antar bagian dan
babnya dan bersifat straight forward, tidak bertele-tele dan tepat sasaran.
8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan
perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data
dari hasil analisisnya, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Tujuan penggunaan
kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan
kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan
membuat pembaca bingung
10. Penggunaan sitasi atau kutipan.
Isi dari karya tulis ilmiah tidak hasil dari karangan pribadi saja. Oleh karena itu,
ketika mengambil data atau kalimat dari sumber lain, perlu dicantumkan tanda
kutipan. Hal ini sangat penting untuk menghindari plagiasi.
11. Penggunaan sumber terpercaya.
Karya tulis ilmiah yang baik tidak menggunakan sumber asal-asalan atau hanya
dari blog. Sebaliknya, sumber yang dipakai adalah buku, jurnal, prosiding, atau
artikel terpercaya lainnya.
D. Kesalahan dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
1. Tidak Mencantumkan Sumber
Ingin dianggap keren, seringkali kutipan atau data penting pada karya tulis ilmiah
tidak menyertakan sumber.Hal ini sangat berbahaya sebab dapat dianggap
sebagai bentuk plagiasi. 2.
2. Menggunakan Referensi Blog
Seharusnya sumber tulisan didapatkan dari jurnal, proseding hasil seminar
ilmiah, karya tulis ilmiah atau buku memenuhi standar penulisan karya ilmiah.
3. Salah Memasukkan Catatan Perut atau Catatan Kaki
Pahami cara penulisan catatan perut atau catatan kaki. Aturan untuk
menggunakan jenis catatan tersebut biasanya sudah ditetapkan oleh kampus,
sekolah atau gaya selingkung tertentu.
E. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah
1. Berdasarkan Sifat
a. Non-teknis konkret
Ciri-cirinya informatif, bernada populer tanpa definisi istilah-istilah yang spesifik
dan sistematis. Temanya spesifik dan konkret, tanpa ajakan emosional atau
imajinatif, ditujukan bagi pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
b. Teknis umum
Mempunyai ciri-ciri seluruhnya informatif, meletakkan masalah secara umum,
konkret, dengan susunan dan nada yang normal.
c. Spesifik historis
Keseluruhan ciri-cirinya informatif, berdasar pada sumber sejarah, tanpa ajakan
emosional, tidak memuat penilaian, konkret dan spesifik, bahasa dan
susunannya diatur secara formal.
E. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah
2. Berdasarkan Materi
a. Kategori Makalah, Paper atau Working paper
Makalah menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan
yang bersifat empiris-objektif, melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
Makalah adalah karya ilmiah yang disusun mengenai suatu topik tertentu untuk
dipresentasikan dalam suatu pertemuan seperti dalam seminar, panel diskusi,
lokakarya, kenferensi, muktamar, atau pertemuan-pertemuan lainnya untuk kemudian
didiskusikan guna mencari suatu kebenaran atau solusi suatu masalah.
Seperti halnya makalah, Kertas Kerja adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja
lebih serius (mendalam) daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk
disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya.
E. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah
Seperti halnya makalah, Kertas Kerja adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan
sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis
dalam kertas kerja lebih serius (mendalam) daripada analisis dalam makalah.
Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya.
b. Laporan Penelitian Lapangan (Field Study) atau Laporan Praktik
Laporan dapat pula dinyatakan sebagai pertanggungjawaban peneliti atau
kelompok mengenai pelaksanaan tugas dan penggunaan wewenang oleh orang
atau kelompok tersebut yang mendelegasikan tugas dan wewenang.
Penulisan laporan menggunakan prosedur formal dan material. Secara formal
harus melalui penelitian lapangan. Penelitian ini dituntut sesuai dengan metode
penelitian. Secara material, penelitian ini mendapatkan data dan melaporkannya
secara logis.
E. Macam-macam Karya Tulis Ilmiah
c. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa berdasarkan
hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (strata 1).
Bagi pihak perguruan tinggi, skripsi digunakan untuk mengevaluasi mahasiswa
calon sarjana, apakah mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah secara ilmiah atau tidak. Selain itu, skripsi digunakan pula
sebagai alat untuk mengevaluasi keterampilan seorang mahasiswa dalam
melakukan penelitian.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif,
baik yang berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun
penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).
Skripsi harus dapat mengemukakan persoalan berdasarkan fakta yang sah dan
sistematis. Cara mengemukakan masalahnya pun harus benar dan memenuhi
syarat-syarat untuk suatu masalah. Tunduk kepada hukum-hukum dan asas-asas
logika ilmiah melalui metodologi yang benar.
d. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa program magister, berdasarkan
hasil penelitian yang memenuhi syarat-syarat ilmiah. Tesis merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar magister (strata 2).
Tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tinjauan dan wawasannya pun
lebih luas daripada skripsi. Karya tulis yang bermaksud dan didorong oleh tujuan
untuk memecahkan persoalan yang dikemukakan.
Analisanya bertujuan untuk mengambil kesimpulan dalam bentuk dalil,
generalisasi, hukum, atau tesis. Selain itu, karya tulis ini akan
memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih.
Tesis didefinisikan sebagai sebuah hipotesa, ketetapan atau pernyataan yang
dikembangkan dan dipertahankan. Tulisan formal yang berfungsi menyampaikan
suatu argumen logis guna mendukung suatu pandangan spesifik, terutama
pemecahan suatu masalah. Sama halnya hipotesa yang dikemukakannya,
argumentasi yang disampaikan pun haruslah hasil pemikiran dan berdasarkan
penelitian penulisnya.
Materi tesis memuat dasar-dasar teoritis yang erat hubungannya dengan judul.
Selanjutnya, dapat dielaborasi dengan laporan riset dan analisa terhadap tujuan
yang diteliti berkaitan dengan hipotesa yang sejalan dengan proses pembuktian.
Hasil-hasil data yang terkumpul, dianalisa, dan diinterpretasi. Dalam hal ini, tesis
berbeda dengan laporan.
Selain itu, tesis pun harus memiliki masalah yang jelas yang akan ditangani
penulisnya. Masalah harus dicari, diidentifikasi, dan dirumuskan dengan tepat.
Berdasarkan masalah, maka tesis harus memiliki perangkat yang cocok untuk
menunjang pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai