Kelas/Semester : XI TKRO-TP-MM
BAB V
KD:
4.5 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
Tujuan:
Pembelajaran 1
1. Zaenal Arifin (2008: 1-2), menyatakan bahwa karya ilmiah adalah penyajian fakta yang
ditulis sesuai metodologi penulisan yang baik dan benar.
2. Suhardjono (2010: 2), menyatakan bahwa, karya ilmiah merupakan laporan tertulis
tentang hasil kegiatan ilmiah.
3. Menurut KBBI Pendidikan Edisi ke V, karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat
dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian
pustaka).
1
Ciri-ciri karya ilmiah sebagai berikut.
2
Penjelasan pada setiap bagian dapat dilihat pada tabel berikut.
Halaman judul Pada halaman ini, dituliskan judul penelitian dengan lengkap sehingga
pembaca dapat mengetahui garis besar isi makalah. Halaman ini juga
memuat jenis dan tujuan laporan, nama penyusun, logo lembaga, nama
lembaga, kota, dan tahun penyusun laporan.
Kata pengantar Bagian ini berisi ungkapan rasa syukur penulis, ucapan terima kasih,
atau ucapan terima harapan penulis, tempat, bulan, tahun, dan identitas penulis.
kasih
Daftar isi Daftar isi menggambarkan keseluruhan isi pokok laporan dengan
mencantumkan secara jelas urutan bab dan subbab beserta halaman tempat
bab atau subbab.
Daftar lampiran
3
Bab Pendahuluan
Latar belakang Berisi penjelasan singkat tentang masalah yang akan diteliti dalam ruang
lingkup bidang studi yang ditekuni oleh peneliti.
Tujuan Tujuan umum mengaambarkan secara singkat apa yang ingin dicapai
melalui penelitian.
Tujuan khusus merupakan perincian tujuan umum yang lebih spesifik dan
mengacu pada pertanyaan-pertanyaan ilmiah.
Manfaat Dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara
akurat.
Bab Pembahasan
Bab Penutup
BAGIAN PENJELASAN
PENUTUP
Daftar pustaka Memuat sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah.
4
Lampiran Memuat pelengkap penelitian, misalnya catatan data, bukti-bukti tambahan
(seperti surat izin dan sejenisnya).
1. Reproduktif, artinya maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan makna yang
sama oleh pembaca.
2. Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda.
3. Tidak emotif, artinya tidak melibatkan aspek perasaan/emosi penulis.
4. Tidak salah tafsir, artinya menggunakan ejaan, kata, kalimat, dan paragraf yang baku.
5. Istilah kelimuan, artinya penggunaan istilah disesuaikan dengan persoalan yang dibahas.
6. Denotatif, artinya dalam karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang hanya
memiliki satu makna.
7. Rasional, artinya penulis harus menunjukkan keruntutan pikiran yang logis, alur
pemikiran yang lancer, dan kecermatan.
8. Kalimat efektif, artinya kalimat itu mudah dimengerti oleh pembaca.
5
6. Menyunting
Penyuntingan dilakukan pada struktur dan kaidah.
Uji Kompetensi
6
BAB VI
KD:
4.6 Mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah
dibaca.
Tujuan:
Pembelajaran 1
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda resentie atau bahasa Latin recensio
(recensere), yang berarti memeriksa kembali. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
review. Semua kata itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah mempertimbangkan, mengulas, dan menilai
sebuah buku. Resensi berisi ulasan, tanggapan, penilaian, dan apresiasi seseorang terhadap
sebuah buku.
Tujuan resensi adalah memberikan informasi atau pemahaman yang mendalam tentang
apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah karya, terutama buku. Resensi juga bertujuan
mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena
atau problema yang muncul dalam sebuah buku. Selain itu, resensi memberikan pertimbangan
kepada pembaca apakah buku yang diresensi pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau
tidak. Secara khusus, resensi bertujuan untuk memberikan informasi singkat kepada pembaca
tentang buku yang baru terbit, seperti judul karya, pengarang, alasan membuat karya, dan
kaitannya dengan karya-karya sejenis yang sudah ada.
Langkah-langkah yang harus kamu lakukan jika membuat analisis resensi adalah:
7
1. Membaca secara menyeluruh resensi.
2. Membuat criteria/standar analisis.
3. Menganalisis sesuai dengan kriteria.
4. Merevisi hasil analisis.
Kaidah Resensi
8
9
10
Pembelajaran 2
1. Identitas buku.
2. Pembukaan.
3. Isi.
4. Penutup.
Struktur Penjelasan
Identitas buku Diisi dengan judul, tahun terbit, kota terbit, penerbit, tebal halaman,
dan identitas lainnya dengan terperinci.
Pembukaan Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan pengarang
buku, seperti namanya atau prestasinya. Ada juga novel yang pada
pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi novel
tersebut.
Isi Pada bagian resensi ini, penulis resensi (peresensi) mengawali dengan
sinopsis atau ulasan singkat isi buku (novel). Tujuannya untuk memberi
gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam
tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan, peresensi
kemudian mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi buku/novel
tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang bergantung pada
kepekaan peresensi.
Penutup Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju buku
itu. Selanjutnya, diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu
cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang ataukah
tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
11
Dengan mengetahui struktur, kamu dapat mengonstruksi resensi, baik buku fiksi maupun
nonfiksi. Berikut contoh resensi buku kumpulan cerpen (resensi 1) dan novel (resensi 2).
12
13
Uji Kompetensi
1. Buatlah resensi dari novel atau kumpulan cerita pendek karya sastrawan Indonesia
dengan memperhatikan panduan berikut.
a) Identitas buku.
b) Pembukaan.
c) Isi.
d) Penutup.\
14
BAB VII
KD:
3.7 Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.
4.7 Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.
Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton.
2. Siswa mampu merancang pementasan dan mendemonstrasikan drama sebagai seni
pertunjukan.
3. Siswa mampu memberikan tanggapan terhadap pementasan drama kelompok lain.
Pembelajaran 1
Drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan
sebagainya. Jadi kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Secara umum,
drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor dan aktris. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa
drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung.
Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam
arti sempit. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang
dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, drama adalah kisah hidup manusia
dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung.
Untuk menganalisis drama, unsure kebahasaan menjadi hal yang utama. Langkah-
langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kebahasaan naskah drama adalah sebagai
berikut.
Kaidah Drama
1. Prolog, yaitu pembicaraan awal yang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dan situasi,
atau dapat juga disebut sebagai pengantar untuk masuk ke bagian awal drama.
15
2. Dialog, yaitu bagian dari drama yang berupa percakapan atau obrolan antara satu tokoh
dan tokoh yang lain. Dialog juga merupakan bagian yang sangat dominan dalam drama.
3. Tokoh, yaitu pemegang peran dalam drama. Tokoh-tokoh dalam drama adalah sebagai
berikut.
a. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang berperan utama sebagai tokoh sentral.
b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang berperan sebagai penentang tokoh sentral
(tokoh protagonis), baik ide-ide maupun sikap-sikapnya.
c. Figuran, yaitu tokoh yang kehadirannya mendampingi tokoh utama atau
merupakan pelengkap.
Pembelajaran 2
Salah satu bentuk kegiatan menghargai karya sastra, dalam hal ini drama, adalah dengan
mendemonstrasikannya. Drama dapat didemonstrasikan setelah dibaca dengan baik. Dengan kata
lain, mendemonstrasikan drama dapat dimaknai sebagai mementaskan naskah drama. Beberapa
pelaku (kru) dalam pentas drama adalah sebagai berikut.
1. Penulis skenario, menulis teks drama mulai dari ide cerita, alur cerita, dialog,
hingga latar yang lengkap tergambar dalam skenario.
2. Sutradara, bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses pembuatan drama
yang meliputi skenario, akting para aktor/aktris, pemgambilan gambar,
perekaman suara sampai selesai, dan pengubahan dari yang tadinya hanya berupa
teks menjadi petunjukan.
3. Pemain (aktor/aktris), berperan sebagai pemeran utama, pendamping, atau
tambahan yang harus menjiwai peran yang dimainkan.
4. Juru kamera, menguasai teknik-teknik pengambilan gambar yang diikuti gerak.
5. Produser, bertanggung jawab atas pembuatan drama mulai dari pengurusan
perizinan, distribusi, sampai peredaran.
6. Narator, bertugas menceritakan gambaran isi cerita kepada penonton.
7. Penata artistik, meliputi penata suara, penata busana, penata rias, dan latar yang
mendukung pementasan drama.
16
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan dialog drama adalah sebagai
berikut.
a. Penggunaan bahasa, baik secara pelafalan maupun intonasi, harus relevan. Logat
yang diucapkan hendaknya disesuaikan dengan asal suku atau daerah, usia, atau
status sosial tokoh yang diperankan.
b. Ekspresi tubuh dan mimik muka harus disesuaikan dengan dialog. Bila dialog
menyatakan kemarahan, ekspresi tubuh dan mimik pun harus menunjukkan rasa
marah.
c. Untuk lebih menghidupkan suasana dan menjadikan dialog lebih wajar dan
alamiah, para pemain dapat melakukan improvisasi di luar naskah.
Uji Kompetensi
1. Tontonlah pementasan drama dari media elektronik atau tontonlah film kesukaanmu.
2. Analisislah pemeran (aktor/aktris) beserta karakternya dalam drama/film yang kamu
tonton.
3. Carilah informasi tentang kru atau orang yang terlibat dalam drama tersebut.
17